Labels

Friday, July 29, 2011

Abraham Dan 30 Raja Keturunannya

"Inilah nama anak-anak Ismael, disebutkan menurut urutan lahirnya: Nebayot, anak sulung Ismael, selanjutnya Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma. Itulah anak-anak Ismael, dan itulah nama-nama mereka, menurut kampung mereka dan menurut perkemahan mereka, dua belas orang raja, masing-masing dengan sukunya." - Kejadian 25:13-16

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Ketika angka 1 melambangkan Tuhan / Yang terutama, angka 3 melambangkan Tritunggal, angka 8 melambangkan awal yang baru, maka angka 12 melambangkan suatu kegenapan dari sebuah sistem atau administrasi atau siklus kehidupan yang diberkati atau direstui oleh Tuhan sendiri. Kita dapat melihat adanya 12 bulan dalam setahun dalam berbagai almanak (Masehi, Yahudi, Islam, Tiongkok, dll), 12 pintu gerbang, 12 suku baik Israel maupun Ismael. Pola 12 ini juga ditiru Iblis dalam berbagai bentuk dan untuk berbagai tujuan jahatnya. Sebagai contoh, untuk merangsang manusia melanggar aturan mengenai masa depan dengan jalan ramalan lewat 12 zodiak, 12 shio dan sebagainya.

Abraham, bapa orang beriman, dari padanya lahir total 30 suku besar atau dapat juga disebut 30 raja-raja besar. Enam raja pertama berasal dari seorang gundik bernama Ketura, dua belas raja berikutnya berasal dari keturunan Ismael, dan dua belas raja terakhir dari Ishak & Israel. Sebagai catatan, 30 suku atau 30 raja ini menggambarkan 30 makhluk di takhta Allah, yaitu 24 tua-tua dan (awalnya) 6 makhluk - serupa singa (karnivora / binatang buas), serupa lembu (herbivora / ternak), serupa manusia, serupa rajawali (unggas), serupa ular (reptil / makhluk yang merayap di bumi), yang mewakili hewan laut. Pada masa bumi baru dan Yerusalem baru dua makhluk sudah tidak ada, yaitu reptil & hewan laut.

Sekarang mari kita cermati. Bahwa Abraham membawa kehidupan 30 suku / raja melalui 3 orang wanita berbeda:
  • Dari Ketura, anak-anak Abraham langsung menjadi raja-raja di bumi.
  • Dari Hagar, cucu-cucu Abraham, anak-anak Ismael menjadi raja-raja.
  • Dan terakhir dari Sara, cicit-cicit Abraham, cucu-cucu Ishak dan anak-anak Yakub menjadi raja-raja yang menaklukkan dunia.
Dapatkah kita melihat perbedaan yang sedemikian jelas ini? Mengapa yang disebut umat pilihan memiliki "proses" paling panjang dan lama? Mengapa mereka yang sekedar umat "yang diberkati" memiliki proses lebih pendek? Bahkan dari Ketura, yang "proses"nya paling cepat, langsung muncul raja-raja itu.

Keturunan-keturunan dari Ketura, lahir dari kedagingan Abraham yang masih kuat, kemampuan ilahi yang di"manfaat"kan untuk nafsu pribadi. Walau Sara saat itu telah wafat, namun kejadian dengan Ketura bukan atas kehendak Tuhan yang sempurna. Sementara keturunan-keturunan dari Hagar, lahir dari jiwa yang lemah. Saat itu Abraham lebih berpihak kepada logika Sara daripada kesetiaan janji Tuhan. Namun keturunan-keturunan dari Sara, lahir dari iman dan roh yang taat, itupun ketika tubuh (daging) Abraham telah mati pucuk. Dan bahkan Sara telah mati haid.

Dengan gambaran tersebut, Tuhan hendak mengatakan bahwa segala sesuatu yang lahir dari daging sungguh-sungguh cepat namun mematikan. Sementara yang lahir dari roh yang kuat membutuhkan semua kematian daging, amat lama namun menghidupkan. Baik dari Ketura maupun dari Hagar, raja-raja tersebut lahir dengan mudah. Namun raja-raja dari pada Sara, lahir melalui berbagai proses yang amat menyakitkan daging. Proses-proses tersebut adalah:
  • Kematian daging Abraham dan Sara ketika mereka menjadi tua, mati pucuk & mati haid.
  • Kematian di gunung Moria, ketika Abraham mempersembahkan Ishak. Dan Ishak rela dikorbankan.
  • Kematian jiwa, bahwa Ishak tidak memilih perempuan-perempuan Kanaan bahkan dari saudara-saudara sepupunya pun tidak.
  • Kematian jiwa lainnya, bahwa Yakub pun tidak memilih baik perempuan-perempuan Kanaan, saudara-saudara dari pamannya, Ismael, juga dari sepupu-sepupunya yang dari Ketura. Serta proses didikan Tuhan baik di dalam rumah Laban maupun setelah keluar dari rumah Laban.
  • Kematian jiwa atas orang-orang yang amat dikasihinya, bahwa Yakub harus merelakan Rahel, Yusuf dan Benyamin.
Dan akhirnya Yakub dihormati Firaun yang saat itu adalah penguasa dunia bahkan dengan mata kepalanya sendiri, Yakub menyaksikan Yusuf menjadi penguasa Mesir yang paling dihormati.

Dengan Hagar dan Ketura ada banyak kekuatan manusia yang masih bercampur, namun dari Sara semua kekuatan manusia dilucuti sampai habis, bukan saja untuk menerima janji Tuhan, namun juga menerima penggenapan atas janji tersebut. Dengan demikian, kita juga perlu menyadari bahwa ketika Tuhan menjanjikan sesuatu kepada kita, itulah saatnya bagi kita untuk bersiap menerima proses "pelucutan" tersebut. Karena janji yang diberikan atas kehendak-Nya, maka sudah seharusnya kita makin mencari kehendak dan kebenaran-Nya, bukan mencari "tambahan"nya, seperti yang dilakukan oleh orang-orang dunia (Matius 6:33-34).

TANPA GOLGOTA YANG SEJATI, TAKKAN ADA MAHKOTA YANG ABADI

Thursday, July 28, 2011

Membangun Parit Menyambut Kelimpahan

"Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit, sebab beginilah firman TUHAN: Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN; juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." - 2 Raja-Raja 3:16-18

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus Yesus,
Bahwa sebentar lagi kelimpahan demi kelimpahan akan segera datang, seperti yang dijanjikan-Nya untuk kita memasuki masa Salomo. Dan bagi Tuhan mendatangkan semuanya itu adalah perkara ringan, tanpa perlu adanya tanda angin dan tanda hujan, secara tiba-tiba lembah bisa penuh dengan air. Namun karena banyak anak-anak Tuhan yang tidak percaya, akhirnya tanpa persiapan yang matang dan benar, tanpa membangun parit penampungan, kelimpahan tersebut malah membahayakan.

Ada dua jenis parit yang perlu dipersiapkan, parit yang pertama adalah Parit Prinsip Kehidupan. Parit ini berupa garis aturan main yang berlaku untuk menerima dan mengelola kelimpahan dalam kebenaran Firman. Parit yang lainnya adalah Parit Fisik, hal ini akan dijelaskan pada lain kesempatan.

Parit Prinsip Kehidupan dapat kita pelajari dari destiny tiga suku Israel:
Suku Yehuda - Ucapan pertama Yehuda yang tercatat dalam Alkitab adalah, "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?" dalam Kejadian 37:26. Hal ini menandakan bahwa (suku) Yehuda dalam setiap tindakannya akan berpikir keuntungan yang diperolehnya. Namun jika hal itu tidak menguntungkan, bahkan merugikan, maka hal itu tidak akan dilakukan. Bila amarah meniadakan berkat, ia tidak akan marah. Bila sakit hati makin merugikan dirinya, ia tidak akan membiarkan dirinya sakit hati. Bila pengampunan membawa kepada keselamatan dan sukacita, maka hal itu akan diusahakannya sungguh-sungguh.

Parit Prinsip 1; "Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu." Kejadian 49:8. Bahwa Yehuda akan menciptakan pujian demi pujian di antara kaum sebangsanya. Namun lebih daipada itu, tangan Yehuda menekan tengkuk musuh MELALUI PEPERANGAN rohani. Bahwa kelimpahan & kekayaan yang diperolehnya adalah dengan cara menjarah dari Si Jahat. Kaum Yehuda harus memahami dan MEMPRAKTEKKAN peperangan rohani dengan benar untuk dapat menekan tengkuk musuh. Dan adalah mustahil memperoleh kelimpahan tanpa peperangan rohani.

Parit Prinsip 2; "Yehuda adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya?" Kejadian 49:9. Bahwa Yehuda bertindak dengan persiapan yang sangat matang & mumpuni. Seperti singa bertindak, didahului dengan pengintaian, perhitungan, perencanaan dan strategi yang tersusun amat rapi.

Parit Prinsip 3; Memperhatikan segala sesuatu sebelum membuat suatu kesepakatan (deal). Membiasakan untuk selalu bertanya kepada Roh Kudus. Mempelajari segala kemungkinan terburuk dari setiap kesepatakan. Tidak mudah menerima bujuk rayu. Jangan bertindak seperti Yosafat, yang melakukan kesepakatan dengan pihak-pihak yang jahat dan dibenci Tuhan, padahal ia sendiri sangat terhormat.

Suku Zebulon - "Bersukacitalah, hai Zebulon, atas perjalanan-perjalananmu."
Parit Prinsip 4; Melakukan perjalanan diartikan KELUAR dari zona kenyamanan. Akan ada banyak hal baru saat kelimpahan datang. Akan datang zaman yang sama sekali berbeda. Itulah sebabnya dibutuhkan persiapan untuk mau menekuni hal-hal yang sama sekali baru, yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Bertindak keluar demi Gospel, Injil Tuhan; demi Gold, hasil duniawi; demi Glory, untuk nama Tuhan dimuliakan.

Parit Prinsip 5; "Dari Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan berbagai-bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang hati." - 1 Tawarikh 12:33. Bahwa harus memiliki niat dan kesanggupan yang besar untuk mengerjakan sesuatu yang extraordinary. Selain itu juga memiliki KEAHLIAN dan KETEPATAN dalam setiap pekerjaan. Serta tetap FOKUS & SETIA sampai Tuhan memberikan hasil nyata kelimpahan dalam setiap pekerjaan kita.

Ishakar - "Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel." - 1 Tawarikh 12:32a

Parit Prinsip 6; Memahami dengan tepat akan momentum dan kairos Tuhan. Apa yang akan jadi trend, apa yang akan booming. Kapan waktunya untuk bernegosiasi, kapan waktunya untuk membuat kesepakatan. Memberlakukan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) untuk setiap peluang dan kesempatan yang memungkinkan.

Parit Prinsip 7; "Bersukacitalah, hai Isakhar, atas kemah-kemahmu. Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir." - Ulangan 33:18-19. Kekayaan bangsa Indonesia sangat luar biasa, jangan biarkan kekayaan kita lebih banyak dikuasai pihak asing. Minta ke Tuhan, ambil untuk membuat target ke next level. Miliki kemampuan untuk dapat mengelola yang lebih besar lagi.

Parit Prinsip 8; "Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya, ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi." - Kejadian 49:14-15. Bahwa kita perlu menjadi kuat dan bersedia bekerja keras. Bukan menjadi cengen dan manja serta malas. Bahkan ketika anugerah semakin besar, kerja harus semakin keras, supaya tidak ada anugerah yang sia-sia. Tidak berhenti bermimpi dan lakukan yang terbaik untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut jadi kenyataan.

Parit Prinsip 9; Bahwa di dalam kemah-kemah kita, di tanah kita, bangsa-bangsa akan datang terpanggil ke gunung Tuhan untuk melakukan persembahan kepada Tuhan. Adalah panggilan kita juga untuk membawa bangsa-bangsa itu kepada Tuhan.

27 Juli 2011 @ Holy Stadium, Semarang

Wednesday, July 27, 2011

Ucapan Profetik Atas Indonesia - Ps. Jonathan David

This prophecy is available in English

Gereja-gereja baru akan didirikan oleh tangan Tuhan sendiri dan mereka semua akan berdiri teguh di Indonesia tanpa seorang pun yang mampu untuk mencegah mereka untuk berdiri dan tumbuh. Setiap gedung gereja akan dibangun sesuai dengan kebutuhannya masing-masing dan terjadi tepat tanpa melanggar aturan hukum apapun.

Setiap posisi yang kosong di dalam gereja dan yang telah ditinggalkan oleh orang-orang yang tidak mau menerima destiny mereka, akan diisi oleh orang-orang yang baru yang sekaliber dengan kuasa, anugerah dan otoritas yang sama.

Tuhan tidak akan membiarkan gereja-gereja di Indonesia kehilangan maupun dirugikan. Barangsiapa yang takdirnya tidak sejalan dengan takdir gereja, barangsiapa yang masih tidak mau diubahkan dalam kasih karunia-Nya, barangsiapa yang menolah untuk dipertajam, menolak untuk dipersiapkan, akan ditinggalkan dan digantikan oleh orang-orang yang baru yang akan dibangkitkan-Nya.

Orang-orang baru ini akan mengisi tempat-tempat yang kosong di berbagai gereja di Indonesia. Tuhan akan mengisi kekosongan tersebut dengan orang-orang yang berkualitas hingga tidak ada lagi tempat yang kosong. Segera akan terjadi tuaian besar yang akan mengisi gereja-gereja di Indonesia dengan jemaat yang baru yang melayani Tuhan sesuai dengan tujuan semula mereka ada.

Inilah janji Tuhan bagi para hamba-Nya yang selalu memperkatakan kebenaran di dalam gereja-gereja mereka:
Sebelum Roh Kudus bergerak, setiap ruang yang kosong yang belum pernah diisi, tidak hanya akan diisi namun juga ditempati oleh orang-orang yang lebih berkualitas.
Segera setelah Roh Kudus berperkara atas gereja-gereja di Indonesia, lebih dan lebih lagi orang-orang akan memenuhi gereja-gereja tersebut.

Mengenai pemerintah Indonesia, Ps. Jonathan David memberikan satu nubuatan untuk Presiden Republik Indonesia: Pemerintah Indonesia telah berkali-kali terguncang oleh musuh. Tapi itu adalah kehendak Allah bahwa Presiden Indonesia, SBY, bertahan sampai akhir. Tangan Tuhan akan mendukungnya hingga akhir masa kepresidenannya. Dia telah ragu-ragu tentang banyak hal dan kebutuhan Indonesia untuk berdoa bagi keraguan-nya. Namun, ia akan bertahan sampai akhir masa jabatannya. Tuhan ingin Presiden SBY untuk tidak jatuh atau kehilangan karena istilah itu digunakan oleh-Nya sebagai istilah transisi dan transformasi negara ini.

23-24 Juli 2011 @ GLOW Tower, Season City, Jakarta

Friday, July 22, 2011

Jurnal Seminar & KKR SUDAH GENAP Juli 2011 - Sesi 5

Sesi 5

Pdt. Petrus Agung Purnomo:
Menggambarkan bahwa di dalam kehidupan ada 2 jenis kejadian atau bisa disebut juga tindakan; natural & supranatural. Sesuatu yang kelihatan natural ketika Abraham hidup menjalani negeri yang dijanjikan (hidup nomaden) menurut panjang dan lebarnya. Walaupun kelihatan tidak ada yang istimewa dari cara hidup nomaden tersebut, namun sesungguhnya Abraham sedang melakukan tindakan profetik sesuai yang diperintahkan Tuhan.

Begitu pula ketika raja Yoas meminta pertolongan dari Elisa ketika harus menghadapi Aram. Langsung saja nabi Elisa memerintahkan untuk memanah, tanpa pikir panjang ia menarik busurnya. Untunglah sebelum anak panah dilepas, Elisa mengoreksi arah panah raja. Dan ditujukan ke arah Timur. Begitu pula ketika Elisa memerintahkan untuk memukul anak panah ke tanah, sang raja hanya memukulkan sebanyak tiga kali. Elisa menjadi gusar karena ketidaktepatan sang raja memukul, karena harusnya memukul lima sampai enam kali. Akibat dari tindakan raja Yoas, maka ke depan Aram hanya dapat dikalahkan dalam tiga kali peperangan. Itu artinya Aram tidak dapat ditumpas habis pada masa pemerintahannya. Pelajaran tersebut merupakan sesuatu yang kelihatan remeh bahkan aneh secara natural, namun sebenarnya itu semua adalah tindakan-tindakan profetik yang bersifat supra natural dan memiliki dampak atau kuasa.

Baca dan renungkan kisah di Kejadian pasal 22, cerita yang sangat terkenal ketika Abraham mempersembahkan anaknya yang tunggal, Ishak. Disebutkan bahwa setelah Abraham mendengar perintah Allah, ia segera berangkat ke tanah Moria beserta Ishak dan kedua bujangnya serta seekor keledai. Sesampainya di kaki gunung Moria, terjadi perpisahaan antara kedua bujangnya tersebut dengan dirinya dan anaknya. Bahkan saat itu, kedua bujangnya diperintahkan untuk menunggu sambil "menemani" keledai bawaannya. Sementara itu, Abraham dan Ishak melanjutkan perjalanan, naik sampai ke puncak gunung Moria.

Perpisahan Abraham dan Ishak dengan kedua bujangnya memberikan gambaran yang amat jelas akan adanya dua jenis orang percaya. Yang satu hanya bisa dipakai; berjalan dari awal, tengah hingga di kaki gunung, namun tidak dapat dibawa naik. Namun yang satu lagi memahami dan bersedia melanjutkan perjalanan sampai ke puncak gunung. Yang berhenti di kaki gunung tidak dapat melanjutkan untuk naik ke puncak. Mereka terhenti karena berbagai faktor di antaranya adalah kebenaran diri mereka sendiri, kapasitas pengertian yang belum memadai, iman yang tidak mencukupi. Dapatkah kita bayangkan jika kedua bujang tersebut ikut naik ke puncak gunung, menyaksikan tuannya meletakkan anak tunggalnya di atas mezbah dan mulai menghunuskan belatinya? Mungkin kedua bujangnya akan berpikir tuannya yang sudah lanjut umurnya itu sudah pikun, bahkan mencegah sekuat tenaga supaya hal super penting itu tidak terjadi. Dan akan lebih konyol lagi, jika satu di antara kedua bujang itu pulang dan memberitahukan kepada Sara.

Namun bagi kelompok orang percaya lainnya, yang bukan sekedar dipakai, namun juga diingini (diminta) oleh Tuhan sendiri, kelompok yang sekelas dengan Abraham dan Ishaklah yang mampu naik sampai ke puncak gunung dengan pengertian penuh dan memenuhi kehendak Tuhan. Abraham dan Ishak memperoleh kehormatan besar karena di puncak gunung Moria, mereka sedang memberi gambaran dan menjadi bayangan peristiwa mahapenting di Golgota sekitar 2000 tahun kemudian. Abraham menjadi bayangan Allah Bapa sendiri dan Ishak menjadi bayangan Tuhan Yesus Kristus, tidakkah itu suatu kehormatan luar biasa dari Tuhan?

Dan setelah mencapai puncak kegenapan kehendak-Nya, Abraham & Ishak berjumpa dengan Jehovah Jireh, The Lord is my Provider, Allah Yang (Maha)menyediakan. Dan semua kita tahu bahwa Tuhan menyediakan bukan yang sedikit atau sekedarnya, namun menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.

Ev. Yusak Tjipto:
Memimpin pengurapan dan impartasi yang dari pada Tuhan. Suatu urapan pengajaran yang luar biasa:
"Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia." - 1 Yohanes 2:27

Pengurapan ini untuk mempersiapkan kita semua dimampukan masuk ke dalam masa Daud dan Salomo. Dan sebagai kunci supaya pengurapan ini terus berkembang seperti yang Tuhan mau, adalah sikap hati yang merendah dan setia seperti ada tertulis:
"Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." - Lukas 17:10

Thursday, July 21, 2011

Jurnal Seminar & KKR SUDAH GENAP Juli 2011 - Sesi 3 & 4

Sesi 3

Pdt. Petrus Agung Purnomo:
Bagaimana jika seandainya lawan kita itu sebenarnya bukan musuh kita? Karena ternyata lawan kita bisa teman kita, keluarga kita, orang-orang yang kita cintai bahkan orang-orang yang mencintai kita, namun dibatasi oleh pengertian & kebenaran mereka masing-masing. Belajarlah dari Rut & Elisa:
  • Bahwa Rut adalah orang Moab, namun memperoleh tempat sebagai salah satu dari moyangnya Raja di atas segala raja. Bahwa tidak ada bagian apapun bagi Rut saat itu, bahkan Naomi terus menghalang-halangi niatnya, namun karena kebulatan tekad Rut yang sedemikian rupa mampu memaksa Tuhan menulis ulang takdirnya. Sebab inilah yang dikatakan Rut kepada Naomi, "bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" Tekad yang sebulat ini yang menggugah hati-Nya.
  • Bahwa Elisa hanyalah seorang bujang nabi Elia, telah meninggalkan segalanya, setia menyertai tuannya selama bertahun-tahun, didera krisis kepercayaan oleh hampir seluruh nabi di Israel saat itu, bahkan dibuat down oleh tuannya sendiri. Namun Elisa tetap jalan hingga menyeberangi Yordan (yang artinya juga kematian).
Setiap orang percaya akan mengalami dua macam ujian, yaitu ujian emosi karena ikatan emosionalnya, dan ujian rasio karena ikatan rasionalnya. Orpa lulus ujian emosional namun ketika secara rasio ia berpikir tidak ada gunanya lagi ia ikut Naomi, maka Orpa kembali kepada bangsanya. Sementara Rut tidak peduli bagaimana pun masa depannya, yang diingini hanya satu, menjadi bagian dalam bangsa pilihan Tuhan, tanpa peduli apapun resikonya. 

Ev. Nany Susanty:

"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" - Markus 1:15 . Bahwa kali ini waktunya SUDAH GENAP bagi anak-anak Tuhan (di Surabaya)! Yang harus kita lakukan adalah bertobat & percaya. Tidak lagi memikirkan beban dan masalah pribadi kita. 

Sesi 4 

Ev. Yusak Tjipto:
Bahwa hari ini Tuhan janji untuk memberikan apa yang kita butuhkan. Hiduplah dengan Tuhan harus TERBUKA, namun banyak dari kita yang masih ditutup-tutupi, sehingga hal itu menjadi beban yang tidak perlu. Bahwa hidup itu akan SELALU ada masalah dan beban sampai kita pulang ke sorga, jadi jangan mengingini semua itu berlalu. Tetaplah fokuskan hati kita kepada Tuhan, bukan kepada masalah & beban kita.

Bahwa firman (logos) yang sama namun bisa jadi firman (rhema) yang berbeda untuk masing-masing individu. Jadi jangan batasi dan mengingini jatah orang lain. Karena jika demikian kita tidak lagi berfokus kepada Tuhan. Bahwa yang baik maupun yang buruk asalnya dari pada Tuhan, dan semua bisa dipakai untuk kemuliaan-Nya. (The Good, The Bad & The Ugly, all for his glory).

Pdt. Petrus Agung Purnomo:
"Sebab bukan karena hukum Taurat telah diberikan janji kepada Abraham dan keturunannya, bahwa ia akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran, berdasarkan iman." - Roma 4:13. Dengan demikian, semua hanya soal IMAN. Diceritakan kembali pertemuan dengan 3 orang Yahudi dalam 3 kali kesempatan, pada tahun 2009 di Semarang oleh Cohen University, tahun 2010 di Yerusalem dengan seorang Yahudi Mesianik bernama Yosef & 2011 ini di Tembok Besar - China. Selanjutnya dalam anugerah Tuhan di hadapan orang-orang Yahudi Mesianik dari berbagai negara, yang telah memiliki rumah di Israel melalui sebuah konferensi yang diprakarsai oleh Morris Cerullo di Tel Aviv 12 November 2011 ini.

Kesempatan di Tel Aviv nanti adalah cara yang Tuhan sediakan untuk memberkati secara rohani, bangsa Israel dan dunia sehingga kita dapat memperoleh berkat-berkat duniawi untuk menggenapi rencana kegerakan Tuhan atas Indonesia & dunia. "Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu?" - 1 Korintus 9:11

Wednesday, July 20, 2011

Jurnal Seminar & KKR SUDAH GENAP Juli 2011 - Sesi 1 & 2

Sesi 1

Ev. Yusak Tjipto:
Yohanes 7:37-44; menggambarkan betapa kebenaran diri sendiri menjebak begitu kuat. Pertentangan yang terjadi di antara para hadirin yang mendengarkan & menyaksikan ketika Tuhan Yesus bersaksi akan diri-Nya sendiri. Sebagian percaya, sebagian menolak untuk percaya, bahkan hendak menahan Dia. Cara Tuhan yang sedemikian aneh dan tidak masuk hikmat manusia, hanya bisa dipadankan dengan ketaatan & kesetiaan mutlak. Sikap hati kita menentukan segala sesuatunya. Jadi kesimpulannya tetap Nggelinding Wae!

Pdt. Petrus Agung Purnomo:
"Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli ..." - Lukas 3:23
Kata "memulai" diambil dari kata dasar dalam bahasa Yunani yaitu "arco", yang artinya:
  1. To be the first: bahwa Tuhan yang mengawali, yang memulai, yang memprakarsai, yang turun pertama ke arena untuk melakukan pekerjaan Bapa.
  2. To be the chief: bahwa Tuhan yang memimpin dari awal hingga akhir penggenapan semua janji-Nya.
  3. To rule: bahwa Tuhan Yesus yang memerintah dan berdaulat penuh atas segalanya.
Pertanyaannya, apakah kita memiliki iman untuk destiny yang telah Tuhan tetapkan atas hidup kita? Akankah kita mencapai titik tertinggi sesuai dengan yang Tuhan inginkan bagi hidup kita?

Sesi 2

Ev. Nany Susanty:
Apa yang dimaksud dengan "sudah genap"? Dalam bahasa Ibrani disebut dengan kata (frasa): (Tam ve') Nishlam. Perhatikan penggenapan-penggenapan yang terjadi selama Tuhan Yesus ada di dunia. Ada lebih dari 300 penggenapan dari berbagai nubuatan yang digenapi-Nya. Penggenapan ini digambarkan bahwa usaha untuk menggelar karpet merah telah selesai, karpet tersebut telah terbentang, tinggal Sang Raja menapaki karpet tersebut sampai kepada tujuan akhir di Yerusalem nanti.

Beberapa penggenapan itu di antaranya:
  • "dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." - Matius 2:15
  • "Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret." - Matius 2:23
  • "Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap." - Matius 13:14
  • "Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." - Yohanes 18:9
  • Dan akhir semua penggenapan itu adalah ketika disebut-Nya, "Sudah selesai", ketika Dia tergantung di kayu salib. "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." - Yohanes 19:30
Walau pun sudah genap, namun untuk semua janji-Nya jadi daging masih ada proses yang tetap harus dilalui. Dan proses ini membutuhkan waktu. Kisah cerita Ibu Nany menjalani proses memperoleh kantor notarisnya yang baru (klik di sini), yang terjadi beberapa tahun lalu dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga mengenai sikap hati yang benar supaya janji tersebut diterima dengan benar pula.

Ev. Daniel Krestianto:
"Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu." - Hosea 4:6

Tuhan minta supaya kita tidak melihat kenyataan yang ada, karena kenyataan menipu. Dan kita semua tahu bahwa pola Tuhan berperkara bahwa semakin jauh kenyataan dari janji yang dijanjikan-Nya, justru hal itu semakin mendekati penggenapan yang dijanjikan. Cara Tuhan yang selalu tidak masuk akal itu juga dibutuhkan pengenalan akan pribadi-Nya yang tak pernah ingkar.

Bahwa Tuhan juga memproses masing-masing kita sesuai dengan pribadi dan jatah kita masing-masing. Jadi tidak perlu iri dan kecewa apalagi sampai menolak Dia, jika ada saudara-saudari kita yang sudah lebih dulu memperoleh penggenapan janji. Yang penting kita memiliki fondasi yang kuat saat kelimpahan itu datang. Karena kebinasaan bukan datang pada saat kesesakan, namun pada saat kelimpahan.

Kisah Kesaksian Ev. Nany Susanty - Janji & Proses Penggenapan Mendapat Kantor Baru

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." - Yakobus 4:13

Ev. Nany Susanty saat itu masih menjadi notaris aktif di kota Cirebon. Kantor lamanya dirasa sudah sangat sempit dan tidak lagi mencukupi untuk menampung berkas-berkas berbagai data yang ada. Beliau berdoa supaya Tuhan memberikan sebuah tempat baru yang lebih luas untuk kebutuhannya yang semakin meningkat. Beberapa waktu kemudian, beliau mendapati sebuah tempat bekas kantor pemerintahan yang sudah kosong dan tidak dipakai, dan mencoba "berinisiatif" menanyakan tentang tempat tersebut. Ternyata harga sewanya cukup murah, hanya Rp 2.500.000,- per tahun.

Ibu Nany berdiskusi dengan suaminya, dan direspon, "Mungkin dari Tuhan." Hanya mendapat respon seperti itu, TANPA bertanya kepada Tuhan lagi, Ibu Nany membayarkan uang sewa untuk satu tahun dan dijanjikan akan diserahkan kunci dalam waktu 3 bulan. Namun setelah 4 bulan ditunggu, kunci tidak pernah diserahkan sampai sekarang, dan belakangan baru diketahui bahwa beliau ditipu. Mengalami hal itu, Ibu Nany minta ampun dan bertobat sungguh-sungguh. Dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Sekian waktu berlalu, seseorang dari luar kota menjanjikan untuk memberikan sebuah tempat di daerah pusat kota Cirebon untuk Ibu Nany bisa pakai sebagai kantor baru selama 10 tahun tanpa bayar sewa. Mendengar hal yang menakjubkan itu, Ibu Nany tetap berusaha menjaga hati, tidak membiarkan kegirangan menguasai hatinya. Setelah bertanya kepada Tuhan dan memperoleh persetujuan-Nya, Ibu Nany barulah merespon orang tersebut untuk menerima tempat baru itu. Karena sikap hatinya, bahkan Tuhan membuat orang tersebut yang membayari renovasi tempat tersebut.

Memasuki tahun ke-8 sejak kantor baru ditempati, Tuhan berjanji untuk memberikan tempat tersebut kepada Ibu Nany. Sebelumnya, pemilik tempat tersebut sudah memberitahukan bahwa ia memiliki banyak properti di Cirebon dan semuanya telah dijual, kecuali tempat yang dijadikan kantor notaris itu, pemiliknya berikhtiar untuk tidak akan menjualnya. Sungguh sebuah kenyataan yang bertolak belakang dengan janji Tuhan. Namun bagaimana caranya, Ibu Nany tidak berani gegabah seperti dulu lagi. Semua menunggu waktu dan petunjuk Tuhan.

Setelah beberapa waktu berdoa, Tuhan menunjukkan untuk Ibu Nany mengutarakan niatnya untuk membeli tempat tersebut dan menanyakan harganya. Ternyata pemilik tempat tersebut menyetujui Ibu Nany membelinya. Persetujuan jual beli sudah ada, tinggal uangnya yang belum ada. Dan untuk itu, Ibu Nany tidak bisa berbuat apa-apa selain menanti petunjuk Tuhan selanjutnya.

Seorang makelar tanah datang menawarkan sebidang tanah di sebuah daerah pinggiran kota Cirebon, beberapa hari setelah persetujuan jual beli itu. Merasa tidak membutuhkan tanah, melainkan rumah untuk kantor, tentu saja tawaran tersebut ditolaknya. Namun anehnya tiga hari berturut-turut makelar tanah tersebut datang menawarkan, hingga kali yang ke-3 Tuhan memerintahkan untuk tidak menolak, melainkan menerimanya. Tanah tersebut seluas 2,5 hektar ditawarkan seharga Rp 5.000.- per meter. Setelah mengecek semua surat & sertifikat tanah tersebut dan menyepakati harganya, Ibu Nany membayar separuh dari harga tanah tersebut.

Keesokan harinya, Ibu Nany beserta suami mencoba melihat tanah yang ditunjukkan Tuhan, yang telah dibeli dan dibayar separuh itu. Dan ternyata tanah tersebut adalah JURANG. Melihat segala kenyataan yang ada, Ibu Nany merasa begitu bodoh dan sedih. Pikirnya, "Bagaimana mungkin dapat menjual tanah itu dengan harga yang lebih tinggi dan memperoleh keuntungan." Namun Tuhan hanya menjawab, "Sekarang kamu tidak tahu, tapi nanti kamu tahu." Dan dengan firman-Nya itu, setiap kali Iblis menyerang pikirannya dengan mengingatkan soal "jurang" tersebut, Ibu Nany hanya berseru, "Sekarang aku tidak tahu, tapi nanti aku tahu!" Hal ini bukan terjadi 3-4 hari, namun 3-4 bulan.

Setelah 4 bulan berlalu, seorang pengusaha dari Jakarta datang mencari Ibu Nany untuk membeli tanah "jurang" tersebut. Sungguh ajaib pikirnya, karena tidak menyangka bahwa "jurang" ada yang mau membeli. Ketika ditanya soal harga, dalam hati Ibu Nany sudah bersyukur jika dibayar dengan harga yang sama persis dengan harga saat membeli dari tangan makelar tersebut. Untunglah hikmat Tuhan menuntunnya. Ibu Nany mencari tahu alasan pengusaha tersebut membeli tanah "jurang" itu. Ternyata pengusaha tersebut akan membangun sebuah hotel dan membutuhkan tanah :jurang" tersebut sebagai akses ke hotel tersebut, sebab tanah yang diperuntukan bangunan hotel terletak di belakang tanah "jurang" tersebut.

Merasa posisi "di atas angin", Ibu Nany membuka harga Rp 75.000,- per meter dan setelah melalui proses negosiasi dan meminta petunjuk Tuhan, harga yang disepakati jatuh di Rp 50.000,- per meter, 10 kali lipat dari harga belinya. Pengusaha tersebut membayar tunai. Dan segera Tuhan memerintahkan supaya semua keuntungan dari penjualan tanah tersebut dan setelah dipotong perpuluhan, sisanya tepat untuk membeli rumah yang telah ditempatinya sekian tahun sebagai kantor barunya itu.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Thursday, July 14, 2011

Jurnal SHRK Juli 2011 - Hari ke-3

Bahan renungan: Keluaran 2:23-25; Kejadian 28:1-5; 29:31-30:24

Berkat Yakub

"Moga-moga Allah Yang Mahakuasa memberkati engkau, membuat engkau beranak cucu dan membuat engkau menjadi banyak, sehingga engkau menjadi sekumpulan bangsa-bangsa. Moga-moga Ia memberikan kepadamu berkat yang untuk Abraham, kepadamu serta kepada keturunanmu, sehingga engkau memiliki negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yang telah diberikan Allah kepada Abraham." - Pesan & ucapan berkat Ishak kepada Yakub

Abraham harus menunggu puluhan tahun hanya untuk mendapatkan seorang Ishak. Sementara Ishak hanya memperanakkan Yakub dan Esau dari Rahel, itupun hanya Yakub yang terpilih. Namun dari Yakub akan menjadi sekumpulan bangsa-bangsa. Kita harus menyadari bahwa ucapan pesan dan berkat dari Ishak kepada Yakub tersebut di atas bukan sebuah ucapan bisa, seperti kita sering mengucapkan "Tuhan memberkati" kepada banyak orang. Yakub memiliki sejarah dan cerita dengan Ishak sejak lahirnya. Yakub bahkan sempat bergaul dengan Abraham  selama kurang lebih 10 tahun awal hidupnya sebelum Abraham wafat. Jadi ketika Ishak menyebut perkara berkat yang untuk Abraham, Yakub sudah sangat memahaminya sejak dulu bahkan kemungkinan besar dari sumbernya langsung, Abraham. Itu sebabnya hanya Yakub yang mengikuti jejak Abraham juga Ishak dalam hal mengambil jodoh / pasangan hidup dari kampung halamannya di Padan Aram, sementara Esau bahkan mengambil 2 orang perempuan Kanaan.

Mengenai keluarga Yakub, bahwa Yakub hanya menyukai Rahel dan sejak awal pertemuan mereka Yakub hanya memikirkan Rahel. Dan Yakub tak pernah menduga bahwa pada akhirnya dia memiliki juga Lea dan kedua budak istri-istrinya. Semua hal ini terjadi memang atas penentuan Tuhan. Destiny Yakub adalah melahirkan sekumpulan bangsa-bangsa. Coba renungkan, jika Laban tidak pernah menipu Yakub, dan di awal 7 tahun pertama Rahel sudah diberikan sehingga Yakub tidak "terjebak" dalam kekisruhan rumah tangga yang disebabkan oleh persaingan kedua istrinya. Dari hanya seorang Rahel, tidak mungkin lahir 12 tunas suku-suku Israel. Itu sebabnya Yakub harus memiliki Lea, Bilha dan Zilpa. Sebab berkat yang Yakub miliki sampai Tuhan menyebut diri-Nya Allah Yakub mengandung Kuasa Berkat Pembalikkan Keadaan, Kuasa Berkat Percepatan dan Kuasa Berkat Pelipatgandaan. Perhatikan Firman berikut ini:

"Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya, namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel, oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan. Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya." - Ucapan pesan dan berkat Yakub kepada Yusuf

Yusuf dianggap masalah oleh saudara-saudaranya, sehingga ketika Yakub telah wafat, saudara-saudara menjadi takut kalau-kalau Yusuf balas dendam. Namun Yusuf malah menghibur hati saudara-saudaranya, menggantikan peran ayahnya secara tidak langsung dengan berkata bahwa walau saudara-saudara telah mereka-rekakan yang jahat terhadap dirinya namun Allah MEMBALIKKAN KEADAAN Yusuf dengan mereka-rekan yang baik.

Bahan Renungan: Kejadian 25:19-34; 29:4-11

Kelahiran dan kehadiran Yakub sejak awal timbul karena KEINGINAN Ribka untuk memperoleh keturunan. Dan sepanjang hidupnya, Yakub dipenuhi berbagai KEINGINAN yang sedemikian rupa sehingga ia diberkati dan menjadi berkat. Mulai dari mengingini hak kesulungan, berkat kesulungan, mengingini Rahel, kekayaan dari pada Laban, lolos dari kejaran Esau hingga berjumpa lagi dengan Yusuf di Mesir. Dengan demikian Tuhan hendak berkata bahwa berkat Allah Yakub kita terima dari keinginan-keinginan dalam hati kita. Masalahnya, apa-apa saja yang kita inginkan ituah yang menentukan destiny kita di depan. Jika Abraham dan Ishak melihat segala janji Tuhan "dari kejauhan", namun Yakub melihat bahkan terlibat secara langsung bagaimana Tuhan menggenapi janji-Nya. Tidakkah Yusuf menjadi "penguasa dunia" hari itu dan Yakub wafat dalam dekapan Yusuf? Yakub melihat secara nyata bahwa keturunannya menjadi penakluk dunia zaman itu.

Dengan demikian Tuhan hendak berkata, ketika berbicara mengenai Allah Abraham, Tuhan berbicara tentang janji dan perjanjian-Nya. Ketika berbicara mengenai Allah Ishak, Tuhan berbicara tentang kesetiaan dan hati hamba. Namun ketika berbicara mengenai Allah Yakub, Tuhan berbicara bagaimana janji-Nya menjadi daging dan impian / keinginan menjadi nyata.

Berbicara tentang Yakub adalah berbicara mengenai hal yang paling kompleks dibanding dengan Abraham dan Ishak karena dibutuhkan ketepatan, kejelian, mampu membaca dan memanfaatkan bukan saja kesempatan namun juga kairos Tuhan dengan benar. Karena kesempatan bisa datang dua kali, namun kairos Tuhan hanya satu kali. Juga dibutuhkan keahlian, keberanian dan sebagainya. Jadi berbicara mengenai berkat Allah Yakub dibutuhkan semua selengkap senjata Allah untuk menaklukkan dunia.

Renungkanlah bagaimana Yakub "menjebak" Esau untuk memperoleh hak kesulungan, bagaimana strategi Yakub untuk membuat kesan pertama yang sedemikian rupa ketika pertama kali berjumpa dengan Rahel, bagaimana memperoleh kekayaan yang sedemikian besar dari pada Laban dalam tempo yang sedemikian singkat (hasil kerja dari 6 tahun terakhirnya melebihi hasil kerja dari 14 tahun pertama, bahkan melebihi semua kekayaan Laban), dan bagaimana meluluhkan hati Esau yang sedemikian dendam.

Namun dari semua senjata yang Yakub miliki, yang terampuh dan tidak dapat ditandingi adalah gelora CINTA. Keinginan-keinginan yang ada dalam hidup Yakub sejak awal, semuanya ada karena gelora cinta yang tak terpadamkan dan yang paling dicintai Yakub adalah semua janji dan perjanjian-Nya, semua warisan dan kuasa yang "hanya" dijanjikan, namun dikejar dengan sedemikian rupa, hingga mempertaruhkan nyawanya, hingga akhirnya menjadi daging dan menjadi nyata dalam hidupnya. Cinta tak pernah gagal, itu sebabnya Esau memperoleh semua kekayaan fisik dari pada Ishak, namun dari Yakub dilahirkan bangsa ISRAEL.

Wednesday, July 13, 2011

Jurnal SHRK Juli 2011 - Hari ke-2

Tetapi Allah berfirman kepada Abraham: "Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. - Kejadian 21:12

Kepadanya (Abraham) telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu." - Ibrani 11:18

Berkat Ishak

Anak-anak Abraham ada banyak, namun HANYA Ishak yang SAH sebagai pewaris janji Allah dengan Abraham. Yang dari padanya sebuah bangsa yang besar dilahirkan dan disebut KETURUNAN ABRAHAM.

"Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?" Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!" Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya." - Kejadian 17:17-19

Menarik sekali bahwa Allah menamakan anak Abraham dengan nama Ishak dikarenakan reaksi Abraham yang secara sembunyi tertawa sambil berkata dalam hati. Allah sungguh-sungguh menjadikan apa yang ada di dalam hati Abraham kepada kenyataan (daging). Bukan saja soal waktu, namun juga nama Ishak ada karena tawa Abraham itu. Tuhan sungguh sedang membawa apa yang timbul dan kerinduan di hati kita untuk menjadi kenyataan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Namun untuk kita mampu menerima yang besar dari Tuhan, ada hal yang sangat fundamental, yang sama sekali tidak bisa diabaikan, untuk kita memiliki sikap hati yang sedemikian rupa, supaya apapun yang terjadi, naik maupun turun, kita tetap memiliki kesetiaan untuk tidak menjadi kecewa ataupun meninggalkan Tuhan.

Tetap Berjalan Bersama Dengan Tuhan

Coba renungkan kisah pengorbanan Ishak oleh Abraham di tanah Moria (Kejadian 22:6-14). Baik Abraham dan Ishak berjalan bersama-sama. Sesaat Ishak bertanya, "Di mana anak domba untuk korban bakaran?" Abraham menjawab dengan jawaban yang sungguh tidak masuk akal, "Allah yang akan menyediakan." Bagi dunia, jawaban Abraham sama sekali konyol, dan seperti tidak menjawab apa yang ditanyakan Ishak. Namun perhatikan reaksi Ishak! Ia TETAP berjalan bersama-sama.

Dan kita tahu setelahnya Ishak sedia untuk dikorbankan TANPA memberontak, bahkan sama sekali TIDAK MEMPERTANYAKAN tindakan Abraham. Usia Ishak hari itu masih muda, sementara Abraham sudah sangat tua, namun Ishak bahkan tidak memberikan perlawanan secara fisik. Jadi baik Abraham maupun Ishak sama-sama berkorban. Padahal sejak awal Allah menjanjikan sesuatu yang kekal kepada mereka. Namun  baik Abraham maupun Ishak tidak mencoba untuk mengerti, apalagi mempertanyakan keputusan Tuhan. Mereka mentaati sampai tuntas sesuai dengan yang diperintahkan.

Sekarang renungkanlah ini, renungkanlah kehidupan perjalanan kerohanian kita dengan Tuhan. Renungkan apa yang sudah kita doakan, perkatakan, taburkan, tarikan, bahkan yang kita yakini. Semua kepengikutan kita kepada Tuhan, bahwa kita juga berharap semua berkat dan janji-Nya menjadi nyata di dalam hidup kita. Kelimpahan, kejayaan dan masa keemasan kita berharap kita nikmati semuanya sedemikian rupa. Namun sesungguhnya, DESTINASI PERTAMA dari perjalanan kita bersama Tuhan adalah GOLGOTA.

Golgota Bagi Semua Pahlawan Iman

Tidakkah kita memperhatikan pola Tuhan dalam setiap rencana-Nya terhadap masing-masing hamba-Nya. Bahwa Abraham & Ishak harus menghadapi Gunung Moria. Yakub bahkan Benyamin pun harus direlakannya. Yusuf juga harus menjalani perbudakan selama belasan tahun. Daud juga harus menghadapi kejaran raja Saul bertahun-tahun. Dan bahkan Tuhan Yesus harus disiksa dan dikorbankan hingga mati di atas kayu salib di Golgota.

Sadarilah bahwa tidak mungkin kita memasuki puncak kejayaan dan keemasan TANPA Golgota. Bapa tidak mungkin mempermuliakan Tuhan Yesus tanpa Dia menjadi korban bagi kita semua. Nama di atas segala nama pun diberikan karena Tuhan Yesus terus berjalan bersama dengan kehendak Bapa yang sempurna. Sungguh bahwa kerinduan kita untuk mengalami kemuliaan bersamanya harus didahului dengan kerelaan mati bersama-Nya supaya kita dapat bangkit bersama-Nya.

Coba renungkan hal berikut ini; bagaimana jika seandainya lawan kita itu sebenarnya bukan musuh kita? Kita telah melakukan peperangan terhadap pihak Si Jahat, dan Iblis dengan segala muslihatnya memang musuh kita. Namun siapakah lawan kita yang sejati? Tepat! Jika kita menjawab bahwa diri kita sendirilah lawan terberat kita. Semua kedagingan kita, kedagingan kita, kemalasan kita, kebenaran diri sendiri, kemanjaan kita dan seterusnya. Semua hal inilah yang memaksa Tuhan "menyeret" kita untuk "mampir" di Golgota, sebelum segala kekayaan dan kemulian-Nya menjadi nyata.

Bahwa Rut adalah orang Moab, namun memperoleh tempat sebagai salah satu dari moyangnya Raja di atas segala raja. Bahwa tidak ada bagian apapun bagi Rut saat itu, bahkan Naomi terus menghalang-halangi niatnya, namun karena kebulatan tekad Rut yang sedemikian rupa mampu memaksa Tuhan menulis ulang takdirnya.

Bahwa Elisa hanyalah seorang bujang nabi Elia, telah meninggalkan segalanya, setia menyertai tuannya selama bertahun-tahun, didera krisis kepercayaan oleh hampir seluruh nabi di Israel saat itu, bahkan dibuat down oleh tuannya sendiri. Namun Elisa tetap jalan hingga menyeberangi Yordan (yang artinya juga kematian).

Ujungnya Ialah Tuhan

Ketika Abraham teruji, setelah dua kali Malaikat Tuhan memanggil namanya, Abraham tetap menjawab, "Hineni." Tuhan menyatakan kelulusannya, dan menyediakan seekor domba jantan sebagai gantinya. Di tempat itu, Abraham menamai, "Tuhan menyediakan", God is my Provider. Awalnya berjalan bersama, dan ketika perjalanan semakin tidak menentu, kita diharapkan terus berjalan bersama, dan ketika sampai pada puncaknya, Golgota menjadi bagian utama kita, namun ujung yang sesungguhnya ialah Jehovah Jireh. Bukankah yang kita impikan dan yakini selama ini adalah bahwa semuanya tersedia? Sungguh pada akhirnya, Dia menyediakan segalanya bagi kita.

Sikap hati Ishak yang juga Hineni, mengakibatkan apapun yang ditaburkan menjadi hasil seratus kali lipat sehingga ia menjadi semakin kaya, bahkan kian lama kian kaya, dan akhirnya menjadi sangat kaya (Kejadian 26:12-25). Bahkan ketika orang-orang Filistin mencemburui dan menggangunya, sikap hati Ishak tetap terjaga, memilih untuk pergi dalam damai sejahtera. Hingga akhirnya Allah melantik Ishak dan menjadi Allahnya. Dan setelah pelantikan itu semua musuhnya menjadi takut dan memohon untuk mengadakan perjanjian damai (Kejadian 26:26-31).

Kepahlawanan Ishak

Begitu banyak perkara yang dialami Ishak, namun kitab Ibrani mencatat kepahlawan iman Ishak hanyalah pada saat beliau dengan memandang jauh ke depan memberkati Yakub dan Esau. Ishak bukan saja saja mampu mewarisi dengan baik segala yang dari Abraham, namun juga mampu mewariskan kepada keturunan-keturunannya. Sesungguhnya Ishak bukan sama sekali tidak mengetahui bahwa Yakublah yang mendatanginya dengan tipu daya untuk memperoleh berkat kesulungan, namun Ishak dengan segala hikmatnya memandang jauh ke depan dan memahami kepada siapa berkat kesulungan harus diwariskan. Dan kepada Esau juga dijanjikan kemerdekaan, sekalipun ia ditakdirkan menjadi budak adiknya. Karena dengan memandang ke depan pulalah, Ishak meyakini takdir bisa berubah.

When You Are Faithful, Prosperity is Your Very Next Deal!

Tuesday, July 12, 2011

Jurnal SHRK Juli 2011 - Hari ke-1

"Lama sesudah itu matilah raja Mesir. Tetapi orang Israel masih mengeluh karena perbudakan, dan mereka berseru-seru, sehingga teriak mereka minta tolong karena perbudakan itu sampai kepada Allah. Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nya dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Maka Allah melihat orang Israel itu, dan Allah memperhatikan mereka." - Keluaran 2:23-25

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus Yesus,
Mengawali sidang sore ini, SP7 memberikan pernyataan bahwa melalui trip ke China yang baru saja dituntaskan, Tuhan benar-benar telah menggenapkan semua janji-Nya bahwa kitalah Generasi Penakluk Dunia. Diceritakan bagaimana peperangan, pujian, tarian dan segala yang profetik dilakukan dengan sedemikian lancar untuk sebuah negara komunis. Dan melalui perjumpaan beliau dengan seorang Yahudi di Tembok Raksasa, yang merupakan perjumpaan ke-3 (yang pertama pada 14 Februari 2009 di Semarang dengan yang bermarga Cohen dan yang kedua pada bulan September 2010 di Yerusalem dengan seorang Yahudi Mesianik bersuku Lewi bernama Yosef).

Ditegaskan bahwa 3 hari seminar ini, Tuhan meminta untuk SP7 bukan sekedar mengajar, namun juga bernubuat. Jadi isi sidang seminar kali ini adalah nubuatan yang dari Tuhan.
Cermati dan renungkanlah 3 ayat terakhir dari Kitab Keluaran pasal ke-2 di atas. Bahwa ketika Allah mendengar keluhan, seruan dan erangan bangsa Israel pada zaman perbudakan Mesir, Beliau MENGINGAT kepada janji-Nya dengan Abraham. Kata "mengingat" ini mengandung sebuah pengertian akan reaksi aktif, BUKAN reaksi pasif. Sebagai bandingannya, baca Kejadian 30:22, ketika Allah teringat akan Rahel. Dengan demikian Tuhan hendak menegaskan bahwa mengenai perjanjian-Nya dengan Abraham, tidak perlu manusia yang mengingatkan Beliau, melainkan Tuhan SECARA AKTIF mengingat perjanjian tersebut. Sebagai bukti akan keaktifan-Nya tersebut, bacalah kisah di Lukas 13:10-17 yang menggambarkan Keistimewaan Kuasa Perjanjian itu.

Kuasa Dalam Nama

Ketika Abram berusia 99 tahun, Tuhan menampakkan diri-Nya sambil mengadakan perjanjian dengan Abram. Dari pihak Tuhan ada 8 kali disebutkan "Aku akan", menandakan bahwa perjanjian tersebut merupakan new beginning, sebuah awal yang baru. Sementara dari pihak Abraham adalah dengan sunat. Sebagai salah satu akibatnya, nama Abram diubah dengan ditambah unsur Yahweh, menjadi Abraham. Seorang Abram yang memiliki unsur Yahweh, menjadi seorang bapa atas sejumlah besar bangsa. Dan kita yang di dalam Kristus menjadi keturunan Abraham juga, kita yang disebut Kristen (yang memiliki arti bahwa kita serupa dengan Kristus - Yang Diurapi).

Jadi ketika kita mengaku diri sebagai seorang Kristen yang hidupnya menyerupai Yang Diurapi, berarti kita juga memproklamirkan bahwa kita adalah keturunan Abraham. Dan NAMA itu memiliki kuasa sebagaimana kuasa nama Abraham berhak memperoleh apa yang dijanjikan, "Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua." - Kisah Para Rasul 3:16

Penetapan Tahun Depan

"Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga." - Kejadian 17:21

Renungkan pasal 17 dari Kitab Kejadian dan cermatilah. Saat itu Abraham berusia 99 tahun. Tuhan menyebutkan semua detil perjanjian dari kedua pihak. Baik nama Abram & Sarai diubah menjadi Abraham & Sara. Abraham bahkan sempat "menawarkan alternatif", Ismael. Namun Tuhan menolaknya. Sampai Tuhan menetapkan pada tahun berikutnya Abraham akan memperoleh keturunan. Pertanyaannya, ketetapan siapakah bahwa Abraham akan memperoleh Ishak dari Sara dalam waktu SATU TAHUN? Tentu kita semua menjawab bahwa itu adalah ketetapan Tuhan. Namun sadarilah bahwa ketetapan Tuhan itu berasal dari "kerinduan" hati Abraham sendiri, seperti yang tertulis pada ayat 17: "Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: "Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?"

Perjanjian ini sungguh mengandung Kuasa Kesepakatan, dimana Tuhan sepakat dengan Abraham. Dan melalui seminar ini Tuhan juga hendak menegaskan bahwa Ia bukan saja secara aktif mengingat perjanjian-Nya dengan kita sebagai keturunan Abraham, melainkan juga Ia sepakat dengan kerinduan hati kita, supaya impian jadi kenyataan, Firman jadi daging dalam hidup setiap kita.

"Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku." - Yesaya 44:26a

Terakhir diadakan perjamuan seperti sebagaimana Raja Salem Melkisedek menyambut Abraham dengan roti dan anggur, demikian tubuh dan darah-Nya disajikan untuk menandakan bahwa Tuhan menyambut kita, raja-raja-Nya, Generasi Penakluk Dunia karena perjanjian-Nya dengan Abraham.

Wednesday, July 6, 2011

Ketika Kita Harus Memilih

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan. Karena terlalu banyak sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya. Dia membuka gudangnya lalu mempersilahkan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit sekali dibedakan mana yg emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat.

Namun karena ada peraturan dari Sang Raja, yaitu bila mereka sudah MEMILIH dan MENGAMBIL SATU dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja di kebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja AKAN MENAMBAH dan MEMBERIKAN KADAR KARAT itu sedikit demi sedikit.

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya, mereka datang dari penjuru tempat dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu. Waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah SATU SETENGAH HARI, dengan perhitungan SETENGAH HARI UNTUK MEMILIH, SETENGAH HARI UNTUK MERENUNGKAN dan SETENGAH HARI LAGI UNTUK MEMUTUSKAN. Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut. Karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka.

Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya kepada salah seorang rakyatnya, "Apa yang kau amat-amati, sehingga satu setengah hari kau habiskan waktumu di sini?" Jawab orang itu: 'Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu." Lalu tanya prajurit itu lagi: "Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya? Sedangkan waktumu sangat terbatas?" Jawab orang itu lagi: "Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada di tanganku begitu waktuku habis."

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan,melihat perangainya ia adalah seorang kaya. Bertanyalah prajurit itu kepadanya, "Hai orang kaya apa yang kau cari di sini. Bukankah engkau sudah lebih dari cukup?" Jawab orang kaya itu, "Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini tentu saja itu berarti menambah keuntunganku."
 
Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka tampak olehnya seseorang yg sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya. Lalu dihampirinya orang itu, "Mengapa engkau diam di sini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?" Mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja. Maka prajurit bertanya lagi, "Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yg lain?" Orang itu masih terdiam, prajurit itu semakin penasaran. Lalu ia lebih mendekat lagi, "Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?" 

Sambil menatap prajurit, orang itu menjawab: "Tuan, saya ini orang miskin. Saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan. Tetapi HATI SAYA MEMILIH EMAS INI, saya pun tidak tahu berapa kadar emas ini. Atau jika ternyata emas ini hanya kuningan pun saya juga tidak tahu." 

"Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka atau kepadaku kalau engkau tidak tahu?" Tanya prajurit itu lagi.

"Tuan, emas dan kuningan ini milik raja. Jadi menurut saya hanya raja yang tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tetapi satu hal yang saya percaya, janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas, itu yang lebih penting." Jawabnya lugu.
 
Prajurit ini semakin penasaran, "Mengapa bisa begitu?"
 
"Bagi saya berapa pun kadar emas ini cukup buat saya. Karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membeli emas Tuan."

Prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya, "Lagipula Tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah saya ambil."
 
"Tidakkah engkau mengambil emas-emas yg lain dan menukarnya sekarang selagi masih ada waktu?" Tanya prajurit lagi.

"Saya SUDAH MENGGUNAKAN WAKTU ITU, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan. Jika saya GANTIKAN EMAS INI DENGAN YANG LAIN, BELUM TENTU SAYA MENDAPAT YG LEBIH BAIK DARI PUNYA SAYA INI. Saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni."

Tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka. Lalu raja keluar dan berdiri di tempat yang tinggi sambil berkata,"Wahai rakyatku yang kukasihi. Semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan. Sesuai dengan perjanjian, tidak seorang pun diperbolehkan menukar atau pun menyia-nyiakan hadiah itu. Jika didapati hal di atas maka orang itu akan MENDAPAT HUKUMAN karena ia tidak menghargai raja."
 
Kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya. Lalu sekali lagi di hadapan rakyatnya raja ingin memberitahu tentang satu hal, "Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu. Hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan. Dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yg memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu. Tetapi sayang sekali, hanya 1 orang yang datang kepadaKu untuk menanyakannya."
 
Demikianlah Raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya. Dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu per satu dari emas rakyatnya.

23:59:59

Ayo lekas bertobat
Waktunya sudah dekat
Jangan sampai terlambat
Nanti kena hukuman kiamat

Jangan tidak bertobat
Tujuh masa memang singkat
Namun jika tak diangkat
Hidup akan penuh kualat

Selagi ada waktu
Kebenaran harus diburu
Selagi Tuhan mau
Kesempatan selalu baru


Jalan salib penuh liku
Untuk jadi manusia baru
Walau besar ragu
Upah besar menunggu

Pergilah membasuh jubah
Pikiran terus terasah
Hati tetap terarah
Hidup pasti banyak berbuah


Jangan terus pasrah
Apalagi mati menyerah
Hidup ini anugerah
karena dibayar dengan darah

Satu kali lagi
Dia akan kembali
Adakah Dia kan dapati
Iman di bumi

Kerendahan Hati - Douglas Malloch

Jika engkau tak mampu menjadi beringin
Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik
Yang tumbuh di tepi danau

Jika kamu tak sanggup menjadi belukar
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
Memperkuat tanggul pinggiran jalan

Jika engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
Rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Oleh: Douglas Malloch
Judul Asli: Be The Best Of Whatever You Are

Tiga Tahap Perang Dunia Ke-3

Seorang hamba-Nya, Maurice Sklar menyampaikan sebuah pengajaran mengenai kronologi bagaimana Israel dan bangsa-bangsa dunia terlibat dalam Perang Dunia ke-3, berikut cuplikan pengajarannya dalam bahasa Inggris:

The Future of the Middle East Nations in Bible Future of the Middle East Nations in Bible Prophecy

...
There are three wars that will soon take place in the Middle East.  Each one is progressive and becomes larger in scope, until the entire world and every nation participates in the last battle:
 
The first war involves the Arab nations immediately surrounding the nation of Israel.  The Bible seems to indicate that these nations will be destroyed with weapons of mass destruction.  This will involve the judgment of God against militant Islam directly surrounding Israel, which is referred to as the house of Esau in several places.  According to the Bible, the nations directly surrounding Israel will be destroyed in such a way that they are uninhabitable.  This war will result in an impassible ring of destroyed countries to the south and east of Israel.  The nations destroyed are:  Egypt, Jordan, Iraq, and part of Saudi Arabia.  These areas of land will become totally impassible because of the use of nuclear weapons and/or biological and chemical weapons.  The soil of these regions becomes so poisoned that nothing can live or grow there.  The area of ancient Idumea (Edom) will be on fire like Kuwait was in the Gulf War of 1991.

The second war is described in detail in Ezekiel chapters 38-39 primarily, although there are other passages that refer to it also.  In Ezekiel chapters 36-37, he foretells the rebirth of the nation of Israel.  Then, before the Kingdom Age, when the Messiah Yeshua will reign in His magnificent temple in Jerusalem, this horrific battle is predicted in much detail.  This was written 2,600 years ago.  Ezekiel lists a confederacy of nations, which include Turkey, Iran, Libya, Ethiopia, parts of Eastern Europe, and other unnamed nations.  Something strange appears immediately when you look this list.  The prophet fails to mention the nations directly bordering Israel!  These countries are Egypt, Iraq, Jordan, Lebanon, “Palestine” (not really a nation), and Syria.  The reason these nations are not mentioned is that they were all destroyed in the first war.  The remaining nations invade Israel from the only possible way in this war:  from the north.  The destruction from this war is much greater in scope than the first.  The destruction of the countries of the first war may be one reason for this second battle.  Most likely, it is retaliation for it against Israel.  Ezekiel identifies Russia as the chief antagonist against Israel in this war.  Russia has a long history of hating and persecuting the Jewish people.  With the pogroms starting in 1881, untold numbers of Jews died at the hands of the Russians.  Russian Jews were the first to return to Israel in the 1880’s, leaving because of this horrible persecution.


...
Selengkapnya klik di sini                                                                                           Click here for full message 

Penentuan Yesaya 6

Bahan Renungan: Yesaya 6; 2 Tawarikh 26

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Kita telah mendengar mengenai apa yang sedang dan akan terjadi, terutama berkaitan dengan berbagai tanda dan kejadian yang telah dinubuatkan menjelang kedatangan-Nya yang ke-2. Jika bisa disimpulkan secara umum hal-hal yang sedang dan akan kita hadapi itu adalah berbagai bencana sekaligus kegerakan Roh Allah atas dunia. Dan semakin hari yang dulu kita anggap tanda sudah semakin nyata. Penglihatan-nubuatan sudah banyak yang menjadi daging.Dan kita tahu juga bahwa kedatangan-Nya yang ke-2 bukan saja sebagai Mempelai Kristus, melainkan juga sebagai Raja. Identitas sebagai penguasa memang adalah identitas tertinggi sekaligus identitas terakhir sesuai dengan tujuan semula penciptaan manusia.

Berkaitan dengan kedatangan-Nya sebagai Raja, ada protokoler urutan kejadian yang akan terjadi, dan hal itu tercantum dalam kitab Yesaya pasal 6. Yang pertama terjadi adalah apa yang disebut dengan "kematian Uzia", segala sesuatu yang bersifat Uzia harus mati karena semua yang bersifat Uzia bukan saja tidak memperoleh perkenanan Tuhan, melainkan juga bertentangan dengan kehendak Tuhan. Yang dimaksud dengan yang bersifat Uzia dapat kita ketahui dari sejarah pemerintahan pada kitab 2 Tawarikh pasal 26. Diceritakan bahwa Raja Uzia mengawali pemerintahannya dengan sangat baik, melakukan apa yang benar di mata Tuhan bahkan mencari Allah sehingga segala usahanya dibuat berhasil oleh Tuhan.

Namun semua kebaikan yang dilakukan Uzia hanya sebatas karena ada pengawasnya yaitu nabi Zakharia. Setelah nabi Zakharia dan segala keberhasilan yang diperolehnya, Uzia berubah setia dan menjadi sombong. Protokoler keimaman yang seharusnya hanya dilakukan oleh imam malah dicampuri dengan memasuki bait Tuhan dan membakar ukupan. Uzia sempat dtegor dengan keras oleh imam Azarya, namun bukannya bertobat malah meluapkan amarah, sehingga seketika itu juga timbul kusta pada dahinya. Dan sampai kematiannya ia hidup di pengasingan, sungguh tragis.

Sekarang renungkan berapa banyak hamba-hamba-Nya, gereja-gereja-Nya termasuk diri kita sendiri yang bersikap seperti Uzia. Yang merasa bahwa pola pikir, liturgi, doktrin, budaya dan kebiasaan yang biasa diritualkan dalam kehidupan bergereja adalah paten dan tidak bisa diubah bahkan oleh Tuhan sekalipun. Menjadi lupa diri bahkan tidak tahu diri persis seperti ketika Uzia merasa sudah sangat berjasa. Namun kedatangan-Nya sebagai Raja akan diawali (bukan sekedar ditandai) dengan kematian segala sesuatu yang bersifat seperti Uzia. Karena ketika semua yang bersifat Uzia mati, maka kita baru bisa melihat Tuhan. Semua pola pikir manusiawi dan kedagingan yang ada pada kita adalah penghalang bagi kuasa Tuhan untuk bekerja sesuai dengan kehendak-Nya.


Kedua Mempelai Bersahut-Sahutan, "Kudus, Kudus, Kuduslah Tuhan!"

Ketika Tuhan telah tampak, maka tidak ada hal lain yang dilakukan gereja-Nya selain terus memuji, terus menyembah, terus memuliakan dan terus membicarakan kemuliaan-Nya. Tuhan dan segala rencana-Nya yang luar biasa menjadi topik paling utama yang sering dibicarakan oleh gereja-Nya bahkan sampai keluar ke bangsa-bangsa melalui doa, penginjilan dan berbagai mujizat serta manifestasi kuasa kasih-Nya.

Dan yang terpenting ketika pembicaraan dan kerinduan akan Dia semakin bertambah-tambah, kita sebagai gereja-Nya semakin disadarkan akan keburukan dan kelemahan kita. Kita semakin sadar bahwa apa atau bahkan siapa yang biasanya menjadi andalan kita akan terlihat begitu buruk. Sama seperti nabi Yesaya, saat itu beliau adalah seorang nabi Tuhan, dan kekuatan utama seorang nabi ada pada ucapannya. Ucapan seorang nabi penuh kuasa bahkan mampu menentukan nasib banyak bangsa. Namun begitu Tuhan mulai tampak dan kekudusan-Nya makin menggema, nabi Yesaya justru makin menyadari betapa buruknya beliau di hadapan Tuhan.

Kesadaran akan keburukan kita menjadikan kita semakin tahu diri dan rendah hati, tak ada lagi alasan untuk meninggikan diri, apalagi di hadapan Tuhan. Dan sebagai akibatnya kita dan melihat Tuhan sebagai Raja, kita dapat mengalami berbagai terobosan dalam kehidupan kita ketika Tuhan sebagai Raja mengambil alih kehidupan kita - "Then I, GOD, will burst all confinements and lead them out into the open. They'll follow their King. I will be out in front leading them" - Mikha 2:13. Terobosan apa saja yang kita rindukan saat ini? Terobosan finansial? Terobosan pelayanan? Terobosan jiwa-jiwa? Terobosan keluarga? Terobosan atas karakter, watak dan semua kelemahan kita? Semua akan menjadi kenyataan saat Raja kita turun ke gelanggang arena ganti kita. Dan hal tersebut juga dialami nabi Yesaya, ketika sepit bara itu menyentuh bibirnya, maka semua kesalahan dan dosanya dihapus.

Jawablah kepada-Nya, "Hineni!"

Terobosan dan pemulihan yang kita alami bukan tanpa maksud diberikan Tuhan kepada kita. Karena setelah itu kita sebagai generasi penuntas memiliki tanggung jawab untuk menjadi bagian untuk menuntaskan dan menggenapi semua janji dan pekerjaan-Nya sampai kedatangan-Nya yang ke-2. Dan apapun yang Tuhan minta kita lakukan, jawablah dengan, "Hineni!"

Saat Tuhan membutuhkan partner untuk menjalankan rencana-Nya, Tuhan tidak langsung bertanya kepada nabi Yesaya, melainkan sebuah pertanyaan terbuka, "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Dan siapa pun yang bersedia berjalan seirama dengan-Nya akan memahami maksud hati-Nya tanpa Tuhan perlu berkata-kata. Inilah pentingnya kita sebagai gereja untuk semakin ber-Hineni menjelang kedatangan-Nya yang ke-2.

I see the Lord, I see the Lord
Exalted high upon the worship
Of the people of the earth
I see the Lord, I see the Lord
My eyes have seen the King
The Lamb upon the throne
Who reigns forever more

Pengakuan untuk panggilan RAJA

"TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya."

"Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini."
"Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu."

"Kasih dan setia melindungi raja, dan dengan kasih ia menopang takhtanya."

"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya."


1. Kami adalah raja-raja yang telah diangkat oleh Tuhan Yesus Kristus.

2. Kami adalah raja-raja yang berada di masa keemasan.

3. Kami adalah raja-raja yang mengerti hati dan perasaan Tuhan Yesus Kristus.

4. Melakukan tepat seperti yang Tuhan kami inginkan dan perintahkan dengan ketepatan, ketajaman dan kecepatan yang ajaib.

5. Kami mampu melihat setiap celah dan kesempatan untuk menerobos dalam kemustahilan dan melihat keajaiban terjadi di depan kami.

6. Kemuliaan kami ialah menyingkapkan yang tersembunyi dan menyelidiki segala yang tersirat.

7. Kami memiliki kecepatan dan ketepatan dalam melakukan kehendak Tuhan dan menjarah segala sesuatu yang menjadi milik dan bagian kami.

8. Merebut segala yang telah dicuri Iblis dan mengembalikannya kepada Tuhan.

9. Pandai dalam mengatur kata-kata dan berbicara dengan otoritas adalah salah satu dari kemampuan kami, sehingga membuat segala mimpi kami dan mimpi bangsa Indonesia menjadi kenyataan.

10. Segala yang kami katakan jadi!

11. Segala yang kami mimpikan menjadi kenyataan dalam sekejap!

12. Kami memiliki kemampuan membuka pintu berkat dan menutup pintu Iblis sehingga apa yang kami ikat di dunia, terikat di surga, begitu pun apa yang kami lepas, terlepas di surga.

13. Kebijaksanaan dalam kerendahan hati adalah bagian dari hidup kami sehingga membuat kami memerintah dengan adil dan bijaksana namun tetap rendah hati.

14. Kami akan diangkat menjadi raja atas Indonesia dan kami akan membawa bangsa ini ke masa kelimpahan sehingga tidak ada yang miskin di bangsa ini.

15. Perkenanan Tuhan akan selalu ada atas hidup kami.

16. Anugerah dan masa percepatan yang ajaib adalah bagian kami.

17. Ke mana pun kami pergi, penyertaan Tuhan nyata, perlindungan Tuhan & jaminan Tuhan atas hidup kami, sampai kami menyelesaikan tugas kami dan mencapai garis akhir dengan kuat!

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." 

Pengakuan untuk panggilan TENTARA / PASUKAN

"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."

"Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?"

Dalam nama Tuhan Yesus Kristus kami percaya

1. Kami adalah tentara yg selalu taat, takut akan Tuhan, dan penuh gelora cinta

2. Kami tidak akan menyerah menghadapi kemustahilan

3. Semua kuasa jahat yg mencoba untuk merusak Indonesia dan bangsa-bangsa ku katakan stop dan ku hancurkan di dalam nama Yesus. Sekarang sudah waktunya lawatan tiba, kuasa iblis tidak punya lagi kekuasaan lagi atas Indonesia dan bangsa-bangsa

4. Semua sifat-sifat yang bukan dari Tuhan kami kebaskan, semua karakter-karakter diperbaharui, diganti dengan karakter-karakter Kristus

5. Semua pemerintahan yang bukan dari Tuhan jatuh dan di ganti dengan pemerintahan yang dari pada Tuhan

6. Kami mengambil alih semua kuasa yang bukan dari Tuhan

7. Kami menguasai budaya, pendidikan, politik, ekonomi, agama, kesehatan dan energi dan kami menerima semua karakter Kristus

8. Kami akan tetap berjalan dari satu kemuliaan ke kemuliaan

9. Kami tidak akan menjadi lelah bahkan kami akan terus berperang sampai kerajaan Allah ditegakkan atas seluruh bumi

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." 

Pengakuan untuk panggilan MEMPELAI

"Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya."

"Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi."

"Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

1. Kami masuk dalam keintiman, mengenal detak jantung-Nya.

2. Passion kami, gairah kami, pikiran, perasaan & keinginan kami, kepuasan kami hanya untuk melakukan kerinduan-Nya & menuntaskannya.

3. Kami tidak menginginkan apapun selain daripada menyenangkan hati Raja di atas segala raja & membangkitkan cinta & gairah-Nya.

4. Kami mempelai yang memikat hati Raja, tongkat perkenanan Raja terulur bagi kami demi keselamatan bangsa.

5. Hati yang tenang, roh yang lembut adalah perhiasan kami.

6. Kami mempelai yang dicintai Tuhan & mendapat perkenan Raja.

7. Kami mempelai Kristus yang intim bersyafaat di hadapan Tuhan dalam belas kasihan, sehingga melahirkan kegerakan, lawatan dan tuaian.

8. Dengan kelemahlembutan, kami membawa damai, rekonsiliasi dan persatuan dalam tubuh Kristus. Kami mempelai Kristus yang seimbang, mengasihi Tuhan dengan penuh cinta serta sesama dalam kasih persaudaraan yang solid.

9. Kami mempelai Kristus yang mengerti tentang peperangan rohani. Kami juga berperang dalam hikmat, ketepatan dan otoritas. Kemenangan dalam setiap langkah adalah juga bagian kami.

10. Mata dan hati kami hanya tertuju kepada Tuhan saja. Hidup dalam kekudusan adalah salah satu jubah utama kami. Roh, jiwa & tubuh kami seirama dengan Tuhan.

11. Kami mempelai yang berjaga-jaga. Dengan kerelaan untuk berkorban, kami menggelar karpet merah untuk menyambut kedatangan kekasih jiwa kami yang kedua kali untuk menjemput kami.

AMIN AMIN AMIN!

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." 

Pengakuan untuk panggilan PEKERJA

"Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu."

1. Kami adalah pekerja Tuhan di jam terakhir yang akan membawa lawatan bagi Indonesia dan menyelesaikan semua kehendak Tuhan sampai genap.

2. Bagian kami adalah menabur dan menuai sampai seluruh Indonesia bahkan seluruh bumi penuh kemuliaanNya.

3. Kami bekerja dengan cinta dan pasion yang dari Tuhan, bekerja lebih keras, kuat sampai garis akhir, tidak menjadi letih lesu, karena sukacita yang dari Tuhan adalah kekuatan kami.

4. Dalam segala pekerjaan, kami dipenuhi oleh Roh Allah dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan serta cakap dalam berbagai macam hal (multifungsi).

5. Kerinduan kami membawa suku bangsa dan bahasa datang, mengaku dan menyembah Tuhan Yesus Kristus.

6. Hidup kami hanya terfokus pada panggilan Tuhan, mengabdikan seluruh roh, jiwa, tubuh kami kepadaNya.

7. Kami memiliki pikiran Kristus, perasaan Kristus, karakter Kristus, bekerja sigap dgn efektif dan efisien, dalam ketepatan dan ketajaman, tidak melewatkan sedikitpun kesempatan yang ada dan memiliki sikap hati seorang hamba.
"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." 

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.