Labels

Thursday, May 31, 2012

Yang Semakin Ekstrim

"Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." - Roma 8:17-18

Di Antara Keputusasaan Dan Penasaran Yang Semakin Ekstrim

Begitulah yang saya rasakan beberapa minggu ini. Keputusasaan datang karena penderitaan zaman ini memang semakin berat, baik yang saya rasakan secara pribadi maupun saudara-saudari yang lainnya. Karena sesungguhnya yang kita hadapi bukan lagi serangan Iblis, melainkan tuntutan Iblis (serangan atas dasar legalitas hukum roh dan kehidupan). Karena sebentar lagi semua janji Tuhan akan digenapi melalui anak-anak-Nya yang adalah ahli waris, sama ketika Iblis menuntut Simon Petrus setelah Tuhan hendak berbagi kekuasaan dengannya, "Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." - Lukas 22:29-32.

Sederhananya Iblis hendak berkata, "Tuhan, Engkau menjadikan anak-anak-Mu yang begitu lemah ini sebagai para penguasa dan penakluk dunia, namun selama aku masih lebih baik daripada mereka, maka aku menuntut pembatalan atas pelantikan mereka menjadi ahli waris-Mu. Sebab Engkau telah melempar aku karena kesalahanku, aku juga menuntut hal yang sama atas kesalahan yang sama yang mereka lakukan." Lucifer, sebelum jatuh adalah divine connection terbaik bagi Allah. Namun setelah ia jatuh, Allah memilih manusia yang serupa dan segambar dengan-Nya untuk menjadi divine connection partner yang baru menggantikan Lucifer yang akhirnya menjadi Iblis.

"Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah." - Roma 8:19-21

Di sisi lain ada rasa penasaran yang datang dari Roh Tuhan. Penasaran ingin melihat, menikmati dan terlibat dalam saat anak-anak Allah dinyatakan, saat yang paling dinantikan & sangat dirindukan oleh seluruh makhluk. Rasa penasaran ini adalah pengharapan akan kemerdekaan yang dijanjikan-Nya. Rasa penasaran ini yang membuat kita bertahan, semakin menguatkan hati kita dan semakin mendekatkan diri kita kepada-Nya. Peliharalah rasa penasaran itu, jika memungkinkan perbesarlah rasa itu supaya keputusasaan kita semakin tak terasa.

Finish Strong, Finish Extreme

Untuk memasuki tanah perjanjian, Tuhan menguatkan Yosua sebanyak empat kali dalam satu kali perbincangan, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. ... Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati ... Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." - Yosua 1:6-9. Tanah perjanjian adalah perkara warisan dan pusaka. Namun yang kita harapkan sesungguhnya lebih besar dan lebih mulia daripada tanah perjanjian Israel. Jadi Roh Tuhan akan jauh lebih banyak menguatkan kita daripada menguatkan Yosua dan percayalah bahwa anugerah-Nya SELALU CUKUP.

Paulus yang mencapai garis akhir dengan kuat berkeyakinan bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita - Roma 8:38-39. Inilah keyakinan yang harus kita miliki untuk finish strong maupun finish extreme sampai segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kita, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi (Yosua 21:45).

Jadi sekarang sadarilah bahwa penderitaan yang kita alami adalah tuntutan Iblis sekaligus usahanya untuk mengalihkan fokus kita sehingga ego kitalah yang tertuju bukan lagi kehendak Tuhan. Caranya bisa apa saja sampai kita diadu domba dengan Tuhan, kecewa dan bahkan menolak Dia. Waspada dan teruslah berjaga-jaga.

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Tuesday, May 29, 2012

Sebahasa Seirama: Ukuran Kristus

"'Pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?' Jawab mereka: 'Dua belas bakul.' 'Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?' Jawab mereka: 'Tujuh bakul.'" - Markus 8:19-20

"Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: 'Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.' Tetapi pelayannya itu berkata: 'Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?' Jawabnya: 'Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.'" - 2 Raja-Raja 4:42-43

Pada zaman Nabi Elisa, 20 potong roti disertai sekantong gandum dapat memberi makan untuk 100 orang dan ada sisanya. Pada zaman Tuhan Yesus di bumi, 7 potong roti dengan beberapa ekor ikan dapat memberi makan 4.000 orang dan sisa 7 bakul. Sebelumnya ada 5 potong roti dengan 2 ekor ikan dapat memberi makan 5.000 orang laki-laki dan sisa 12 bakul. Pelajaran apa yang dapat kita tarik?

Semakin kita terbatas, semakin Tuhan tidak terbatas, selama kita membiarkan Dia yang pegang kendali sepenuhnya. Semakin kecil kekuatan dan kesanggupan kita, semakin besar ruang bagi kekuatan dan kesanggupan-Nya bisa dinyatakan. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti, untuk kecewa, apalagi untuk menolak Dia dengan segala kehendak rencana-Nya yang sempurna bagi setiap masing-masing kita.

Sesungguhnya Tuhan tidak meminta banyak, namun Tuhan meminta segalanya sampai segalanya dapat kita nikmati bersama dengan-Nya hingga dalam kekekalan.

Monday, May 28, 2012

Catatan Ibadah Pentakosta 2012

"Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: 'Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?' Jawab-Nya: 'Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.' Sesudah Ia mengatakan demikian,terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.'" - Kisah Para Rasul 1:6-11


Pdt. Petrus Hadi Santoso

Bahwa sejak saat ini, Pentakosta atau pencurahan Roh Kudus bukan lagi sekedar moment (kejadian tunggal) melainkan sebuah movement (kegerakan yang terdiri dari banyak kejadian) yang terus berkesinambungan hingga Tuhan Yesus datang kembali. Dan kegerakan ini akan melahirkan, "Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama." - Zakharia 10:4

Sebuah generasi yang terdiri dari anak-anak Tuhan yang memiliki hati hamba dan siap diangkat secara dahsyat, yang tahan uji dan menjadi penopang yang tidak goyah betapa pun sulitnya keadaan yang dihadapi dan melakukan segala sesuatu dengan kecepatan serta ketepatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Generasi yang menaklukkan dunia bersama-sama dengan Tuhan.

Ev. Yusak Tjipto Purnomo

Tetaplah waspada hingga garis akhir. Kegerakan yang terdiri dari rentetan momen akan ditutup oleh sebuah momen penentuan, momen terakhir yang jika kita tidak waspada bersama Roh Kudus, maka kita akan gagal sekalipun telah begitu banyak momen yang kita lalui bersama-Nya. Yudas Iskariot dan Simon Petrus adalah dua contoh kegagalan yang terjadi di penghujung waktu.

"Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?" - Matius 25:44

Penghakiman domba dan kambing adalah Penghakiman Terakhir. Perhatikan bahwa Tuhan tidak membedakan serigala dari domba, namun Dia membedakan kambing dari domba. Artinya keduanya sama-sama lemah, sama-sama bodoh, sama-sama makan rumput, bahkan sama-sama digembalakan. Ironisnya para kambing merasa telah berjasa, merasa telah melakukan banyak dan merasa pantas untuk diberi imbalan. Namun kambing tidak masuk Sorga, hanya domba. Bedanya sangat tipis dan begitu menipu, tanpa kewaspadaan ilahi bersama Roh Kudus, dan menjaga sikap hati dengan benar maka dalam sekejap kita bisa menjadi kambing.

Ev. Iin Tjipto Purnomo

Dalam masa kegerakan ini, dan Masa Daud Salomo yang sebentar lagi datang, baik Tuhan maupun Iblis sama-sama takut. Tuhan takut jika anak-anak-Nya masih ada yang belum siap, masih terlalu banyak kecewa daripada mengucap syukur, masih banyak yang fokusnya adalah kebenaran diri sendiri daripada kehendak Tuhan. Sedangkan Iblis takut karena waktunya telah amat singkat dan kegerakan, kebangunan, lawatan dan tuaian yang sejak dahulu dijanjikan akan menjadi kenyataan yang tidak pernah dibayangkan oleh siapapun. Sekali lagi Tuhan menghendaki untuk kita semua bertahan dalam kasih karunia dan percaya bahwa anugerah-Nya cukup seberapapun lelahnya hati kita menhadapi beratnya situasi masing-masing saat ini.

Melihat, Mendengar, Memahami

"Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" - Markus 8:17-19

Bagaimana mungkin memiliki penglihatan namun tidak melihat? Apa yang Yesus maksud dengan tidak melihat? Tidak melihat apa? Bagaimana mungkin memiliki pendengaran namun tidak mendengar? Apa yang Yesus maksud dengan tidak mendengar? Tidak mendengar apa?

Beginilah maksud-Nya itu, ketika Ia berkata bahwa kita mempunyai mata artinya sesuatu yang hendak Ia perlihatkan itu ada terpapar di depan mata kita. Juga sesuatu yang hendak Ia perdengarkan itu ada terkumandang ke dalam telinga kita. Namun karena fokus kita lebih kepada masalah yang timbul daripada kepada solusi yang Tuhan telah sediakan, maka kita tidak pernah bisa melihat dan mendengar apa yang sepatutnya Dia kehendaki untuk kita lihat dan dengar.

Seorang teman saya pernah berkata bahwa seorang penyembah berhala bahkan seorang Kristen yang orang tuanya adalah penyembah berhala mengalami masalah ini, penglihatannya dan pendengarannya diblok oleh Iblis. Dan satu-satunya cara supaya blok yang dibuat Iblis itu dapat teratasi adalah dengan membangun hubungan yang semakin intim dengan Roh Kudus. Namun berapa banyak anak-anak Tuhan yang walaupun mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan mereka, tetapi hati mereka sesungguhnya berfakta lain. Tuhan mereka adalah uang, penghormatan, gengsi yang sering kali tidak disadari. Itu sebabnya banyak yang melihat tapi sesungguhnya buta, banyak yang mendengar namun sesungguhnya tuli.

Waspadalah selalu bahwa penyembahan dan pengabdian kita bahkan masih bisa dinodai dengan ragi orang Farisi dan ragi Herodes. Ragi orang Farisi berbicara tentang mentalitas Taurat yang secara tidak sadar membebani jiwa kita dengan hal-hal yang kelihatannya baik dan benar padahal Tuhan tidak berkenan. Pada akhirnya ragi orang Farisi membuat orang menjadi frustasi dan kecewa terhadap Tuhan karena dibutakan. Ragi Herodes berbicara tentang mentalitas keinginan-kedagingan kita akan banyak perkara materialistis, cinta akan uang, haus akan penghormatan dan kekuasaan, keinginan untuk dipuji, mencari tepuk tangan semu dan sebagainya. Pada akhirnya ragi Herodes membuat seseorang menjadi sombong sekaligus mudah mengasihani diri sendiri. Sedangkan mentalitas Kristus adalah kasih karunia dan damai sejahtera yang melampaui segala akal, tidak mengkhawatirkan apapun juga karena percaya anugerah-Nya cukup memelihara. Sungguh malang dan degil orang-orang yang telah mengecap kebaikan Tuhan, namun tetap tidak percaya.

Tuhan, biar kami melihat sesuai dengan kehendak-Mu kami melihat; mendengar sesuai dengan kehendak-Mu kami mendengar; dan mengerti serta memahami sesuai dengan kehndak-Mu kami mengerti dan memahami. Amin.

Monday, May 21, 2012

Dao De Jing - 13: Pujian Dan Penghinaan

Pujian dan penghinaan membuat orang terkejut
Bila tertimpa kemalangan besar akan terasa amat berat
Kenapa pujian atau penghinaan membuat orang terkejut
Karena puji-pujian diposisikan paling atas
Penghinaan ditempatkan paling bawah

Mendapat rezeki membuat orang terkejut
Mengalami kehilangan juga bisa membuat orang terkejut
Maka pujian atau penghinaan mampu membuat orang terkejut

Kenapa orang takut dirinya tertimpa kemalangan besar
Karena ada sang "aku" yang melekat pada dirinya
Bila sang "aku" tak lagi melekat pada dirinya
Bisa dirasakan ada kemalangan besar menimpa dirinya

Bila dia lebih menghargai rakyat daripada dirinya
Negara baru boleh dititipkan kepadanya
Jika dia mencintai rakyat lebih daripada dirinya
Negara pantas diserahkan kepadanya

Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. ...  Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Wednesday, May 16, 2012

Protokoler Berkat: Limpah-Nya Jehovah Jireh

"Tetapi perempuan itu menjawab: 'Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.'" - Markus 7:28

"Karena katanya dalam hatinya: 'Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.'" - Matius 9:21

Tuhan awalnya tidak menyediakan apapun bagi perempuan Siro-Fenesia maupun perempuan yang menderita sakit pendarahan. Namun bukan berarti tidak ada sesuatu yang baik yang tersedia bagi mereka. Buktinya mereka mengalami mujizat sesuai dengan yang mereka harapkan karena iman mereka masing-masing. Kepada perempuan Siro-Fenesia, Tuhan seakan-akan berkata, "Maaf, jatahmu tidak ada!" Sedangkan terhadap perempuan yang sakit pendarahan, Yesus kelihatan terlalu sibuk, fully booked dan tak terjangkau. Padahal perempuan Siro-Fenesia datang dari tempat yang jauh untuk anaknya yang sedang menderita. Dan perempuan itu telah menderita 12 tahun sakit pendarahan. Kedua telah menderita dan mengalami penantian sangat panjang, yang mungkin keadaannya sama seperti Anda dan saya dalam berbagai aspek kehidupan, entah itu keuangan, keluarga, kesehatan, dan sebagainya.

Karena penderitaan yang lama dan pengharapan akan mujizat yang tak kunjung nyata, sering kali kita berpikir bahwa Tuhan tidak peduli dengan kita, padahal Dia sangat peduli lebih daripada yang dapat kita bayangkan. Dan sering kali kita jatuh dalam kekecewaan bahkan tidak jarang kita menyalahkan dan mencurigai kehendak-Nya yang tulus dan sempurna. Ini bisa berbahaya. Lalu kita berpikir lain-lainnya, seperti baca Alkitab lebih banyak, berdoa lebih sering dan menambah kegiatan berpuasa, namun hasilnya tetap tidak ada dan kita semakin kecewa. Ada pula yang menambah usaha dengan bersikap lebih baik, lebih manis, lebih ramah, tapi itu semua hanya untuk penampilan di muka bukan karena ketulusan yang dari dalam. Usaha-usaha tersebut semakin menunjukkan bahwa kita bukan memakai iman melainkan tetap mengandalkan kekuatan lahiriah kita sendiri.

Saya hendak menegaskan kepada siapapun yang membaca tulisan ini bahwa dari Tuhan bagi kita selalu ada yang terbaik, yang mungkin tidak bisa kita mengerti sekarang. Karena protokoler-Nya bukan menuntut pengertian kita melainkan kepercayaan dan ketaatan kita. Bukan tidak ada, namun selalu ada bahkan yang terbaik, yang jauh lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan. Namun jangan andalkan kekuatan dan pengertian kita sendiri. Sekalipun kita berpuasa 40 hari, namun jika motivasinya datang dari kekuatan kita, itu tidak akan membawa hasil. Bahkan ketika mujizat terjadi, itu karena kita memaksakan kehendak kita kepada-Nya. Cara seperti itu malah lebih buruk lagi, karena mujizat-Nya kita terima namun perkenanan-Nya tidak ada. Percuma dan celaka!

Yesus adalah Tuhan yang bersahabat. Dia tidak melihat kekuatan kita dan tidak menuntut kelemahan kita. Yang dikehendaki-Nya adalah kerelaan, ketaatan dan kesetiaan kita. Hal ini sering disalahpahami banyak anak-anak-Nya. Kekuatan hanya dari pada-Nya, kelemahan hanya Dia yang mampu menanggung-Nya. Jika Dia tidak menghitung, maka kita pun jangan pernah melihat keduanya, karena jika kita teruskan akhirnya kita menjadi sombong dan rendah diri.

Bagi keduanya, mujizat telah terjadi bahkan sebelum Yesus bersabda. Ketika perempuan Siro-Fenesia mengaku bahwa dirinya anjing yang boleh mendapat remah-remah, itulah mujizatnya. Ketika perempuan yang sakit pendarahan itu memiliki pengertian sederhana bahwa menjamah jubah dapat memperoleh kesembuhan, itulah mujizatnya. Namun titik pengertian seperti itu hanya dapat dicapai ketika tidak ada lagi yang hendak kita mau coba lakukan dengan kekuatan kita sendiri selain rela percaya kepada kebaikan-Nya yang sempurna.

Mengandalkan Tuhan sepenuhnya itu berarti kita menerima keadaan kita sekarang dengan penuh ucapan syukur, namun sekaligus masih memiliki harapan yang besar ketika mujizat-Nya datang pada saat yang dikehendaki-Nya. Mujizat-Nya selalu masih ada.

Saturday, May 12, 2012

Our Deepest Fear

by Marianne Williamson from A Return To Love: Reflections on the Principles of A Course in Miracles

“Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond measure. It is our light, not our darkness that most frightens us. We ask ourselves, Who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually, who are you not to be? You are a child of God. Your playing small does not serve the world. There is nothing enlightened about shrinking so that other people won't feel insecure around you. We are all meant to shine, as children do. We were born to make manifest the glory of God that is within us. It's not just in some of us; it's in everyone. And as we let our own light shine, we unconsciously give other people permission to do the same. As we are liberated from our own fear, our presence automatically liberates others.” 

Jadilah Di Bumi Seperti Di Surga

Bahwa kebebasan bukanlah hak setiap manusia, melainkan sebuah anugerah yang telah ada sejak manusia dilahirkan tanpa dapat dibatasi oleh kondisi apapun yang dapat mempengaruhi sepanjang hidupnya. 

Bahwa kebebasan adalah sebuah modal hidup yang dapat ditambah kadarnya melalui pembaharuan akal budi dan pengetahuan yang diperolehnya sehingga dapat melakukan perubahan bahkan pengalihan dari hal-hal kecil hingga hal-hal yang mustahil. 

Bahwa kemerdekaan adalah hak setiap manusia yang wajib diperjuangkan dan dinikmati demi keutuhan dan kesempurnaan sebuah nilai dan tujuan hidup itu sendiri. 

Bahwa kemerdekaan adalah bukti dari sikap yang meyakini bahwa segala sesuatu adalah mungkin dan tidak ada yang mustahil bagi setiap manusia untuk mewujudkannya sejalan dengan hukum kekekalan dan hukum Roh Kehidupan.

Sunday, May 6, 2012

Wawancara Imajiner Dengan Malaikat Gabriel

Berikut ini adalah dialog wawancara imajiner dengan Malaikat Gabriel mengenai beberapa pesan profetik dan situasi yang sedang dan akan berlangsung terutama berkaitan dengan perang besar:


Windunatha: Semalam saya melihat kembali film Legion yang memakai Anda sebagai tokoh (antagonis) dan dua malam lalu saya nonton film The Avengers, sepertinya ada pesan profetik yang cukup halus namun jelas yang hendak disampaikan kepada kita semua, apa benar begitu? 

Gabriel: Legion memang film yang menyesatkan, namun tetap ada pesan penting di dalamnya walau dikemas dengan gaya serba Hollywood. Situasinya memang digambarkan sangat genting dan mencekam dan Iblis yang saat itu digantikan dengan nama saya mencoba dengan berbagai macam cara untuk tidak membiarkan adanya Generasi Penuntas atau Generasi Penggenap Janji atau Generasi Yoel atau bahkan disebut Generasi Mikhael muncul untuk merampungkan seluruh rencana dan janji Tuhan kita sebelum kedatangan-Nya yang ke-2. Cobaan atau ujian yang harus dihadapi Generasi Mikhael ini bukan saja pada ujian kekuatan namun juga ujian kelemahan. Kalian sebagai generasi tersebut diharapkan waspada, berjaga-jaga dan memperhatikan kelemahan-kelemahan kalian serta tidak terjebak dalam situasi merasa baik, merasa sudah oke, merasa telah berjasa maupun merasa telah diberkati sedemikian rupa. Selain tentunya juga tidak menjadi kecewa dalam menantikan penggenapan janji-janji Tuhan sekalipun hal itu belum menjadi daging.

Windunatha: Anda keberatan bahwa identitas Anda yang digunakan sebagai tokoh antagonis yang berusaha menggagalkan rencana Tuhan?

Gabriel: Hal seperti itu biasa dalam proses penyesatan yang dilakukan mantan rekan kami, Lucifer itu. Masih banyak perbuatannya yang lebih sarat dengan muslihat daripada yang dilakukannya di Legion. Tapi kami tidak peduli dengan penilaian manusiawi dunia, yang penting bagaimana Majikan kami disenangkan. Majikan kami adalah Sutradara di atas segala sutradara dan skenario apapun, Dia mampu menginisiasi perkara apa saja tanpa siapapun yang tahu dan mampu tahu dan memang sifat-Nya Beliau begitu penuh rahasia & misteri. Yang penting kita semua tetap terhubung dengan Roh Kudus-Nya dalam ketaatan, ketepatan dan kesetiaan sesuai dengan kehendak Bapa yang sempurna.

Windunatha: Kabarnya baik Legion maupun The Avengers memiliki pesan akan adanya perang besar yang akan berlangsung mulai pertengahan 2012 ini, apakah Anda berkenan menjelaskannya?

Gabriel: Ya benar sekali, namun yang perlu ditegaskan di sini bahwa perang besar ini bukan perang inisial di awal. Kita sudah menaklukkan dan menduduki sejak beberapa tahun lalu dan sekarang adalah bagian menjarah serta membagi-bagikan jarahan untuk Kerajaan Allah semakin dipermuliakan dalam Gelombang Lawatan & Tuaian Terbesar (The Great Revival & Harvest) yang dimulai tahun 2012 ini. Ini yang membuat Iblis semakin takut sekaligus senang. Takut karena waktunya sudah semakin singkat bahkan dipercepat karena hukumnya adalah ketika Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia dan tuaian jiwa-jiwa mencapai jumlah tertentu maka rapture akan tiba. Senang karena setelah rapture, ia diberikan kuasa dan kedaulatan penuh di dunia untuk melakukan ujian, siksaan bahkan pembunuhan bagi mereka yang tertinggal dari rapture.

Windunatha: Apa yang paling perlu diperhatikan dalam menghadapi perang besar ini?

Gabriel: Baik di Legion maupun di The Avengers kita melihat bahwa pada awalnya banyak di antara generasi ini yang masih sombong, masih merasa mampu, dan bersandar pada pengertian kalian masing-masing. Tindakan-tindakan yang dilakukan berdasarkan semua hal yang tidak tepat bukan saja merugikan diri yang bersangkutan melainkan juga bisa mematikan saudara-saudara yang lain, bahkan sering kali menyusahkan Tuhan sebagai Panglima Tertinggi. Namun ketika korban mulai banyak berjatuhan sebagian mulai menyadari kelemahan dan kesalahannya dan berusaha kembali ke jalur yang benar. Itulah sebabnya kita semua diajarkan untuk Hineni supaya bisa semakin bersatu (UNITY). Sebab perang besar ini tidak akan bisa dihadapi dan dimenangkan jika tidak ada kesatuan hati, roh dan pikiran. Sedangkan unity hanya bisa sempurna ketika kita semua Hineni dalam anugerah-Nya.

Windunatha: Apakah ada komentar terakhir dari Anda?

Gabriel: Tetap memilih didikan-Nya dengan penuh ucapan syukur karena hanya dalam didikan terdapat jaminan bagi generasi ini untuk bisa ikut menggenapkan semua rencana dan janji Tuhan kita dan kalian bisa mencapai garis akhir dengan kuat. Didikan-Nya memang bisa semakin berat, itu tergantung reaksi dan sikap hati kalian. Mintalah roh dan hati yang terus mau diajar dan belajarlah untuk semakin tahu diri. Jangan mengeluh, jangan marah dan jangan menjadi kecewa apapun yang terjadi. Ingat bahwa ini tahun perkenanan-Nya dan mata Tuhan tertuju kepada bait-Nya yaitu kalian semua, jadi kejarlah terus perkenanan itu di atas segala-galanya. Tuhan memberkati.

Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: 'Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.' Ungkapan 'Satu kali lagi' menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.

Saturday, May 5, 2012

Yang Satu Kali, Yang Banyak Kali Untuk Selamanya

"Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya. Masakan Aku membukakan rahim orang, dan tidak membuatnya melahirkan? firman TUHAN. Atau masakan Aku membuat orang melahirkan, dan menutup rahimnya pula? firman Allahmu." - Yesaya 66:8

"Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." - Roma 6:10

"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia." - Ibrani 9:27-28

"Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji: 'Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.' Ungkapan 'Satu kali lagi' menunjuk kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan." - Ibrani 12:26-27

Dalam hidup ini ada banyak hal yang hanya terjadi satu kali saja, terjadi untuk menjadi dasar bagi hal-hal lainnya yang harus dikerjakan berkali-kali. Pertama-tama kehidupan yang dilengkapi dengan kematian masing-masing hanya satu kali untuk diisi dengan berbagai kemujuran dan kemalangan yang datang silih berganti. Selanjutnya, keselamatan dari Kristus untuk dikerjakan dengan penuh iman & pergumulan berkali-kali sampai kita mencapai garis akhir yang Tuhan tetapkan. Berikutnya adalah pernikahan, hanya satu kali sampai Maut memisahkan, diisi dengan banyak cinta, air mata, kebahagiaan, kejutan, kelahiran anak-anak, dan sebagainya. 

Yang perlu diperhatikan di sini adalah keselamatan dan pengerjaan keselamatan itu sendiri. Manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Ketika keselamatan dari Kristus kita terima maka roh kita memiliki kembali sebuah koneksi dengan alam supra natural dengan Kerajaan Sorga dan Kerajaan Allah. Namun pada saat yang bersamaan, kerajaan Iblis pun ikut bereaksi. Reaksi Iblis tidak bermain pada level roh, namun level jiwa yaitu cara pandang, cara berpikir, sistem nilai, memori, histori, perasaan serta kehendak, baik dalam kekuatan maupun kelemahan kita. Dan ketahuilah bahwa Iblis mengenali kita dengan sangat baik untuk tujuan jahatnya. Dia akan bermuslihat, menjebak, membujuk, mengancam, memaksa, mendorong, menahan dan menuntut. 

Karena Iblis begitu giat, maka kitapun juga harus semakin giat dan semakin melekat dengan Roh-Nya yang kudus. Giat yang pertama adalah menyangkal diri dan kedagingan kita, termasuk di antaranya adalah "mencungkil" mata dan "memotong" tangan yang sering kali membawa kita kepada dosa. Giat yang kedua adalah membangun manusia roh kita dalam doa dan penyembahan sehingga roh kita semakin peka dan semakin mampu membedakan mana yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Giat yang ketiga adalah melakukan kebaikan yang tulus kepada orang lain. Giat yang keempat adalah melakukan ketaatan yang bahkan tidak masuk akal namun memang itu kehendak Tuhan. Dan masih banyak kegiatan lainnya yang ketika dilakukan dalam kehendak-Nya selalu baru setiap saat, apapun itu.

Idealnya kehidupan seorang Kristen adalah berjalan dalam anugerah-Nya dari satu kemuliaan kepada kemuliaan lainnya sampai kita beroleh hidup kekal dalam kemuliaan yang abadi. Dan percayalah bahwa kegiatan yang berkali-kali itu tidak akan pernah selesai sampai kita menuju kekekalan, kegiatan ini juga penuh pengorbanan dan memiliki varian berkat sesuai dengan harga yang rela kita bayar dalam pengorbanan kita mengikut Kristus.

Memang Hidup Dalam Kehendak Tuhan & Berjalan Bersama Roh Kudus-Nya Adalah Hal Yang Seru & Mengasyikan

Friday, May 4, 2012

Yesus Heran, Yesus Kagum Dan Iman Kita Semua

"Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita? Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: 'Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.' Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka." - Markus 6:3-6

"Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: 'Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.' Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: 'Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!'" - Lukas 7:6-9

"Pada ketika itu juga Yesus (tiba-tiba heran) mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: 'Siapa yang menjamah jubah-Ku?' ... Maka kata-Nya kepada perempuan itu: 'Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!'" - Markus 5:30-34

Karena ketidakpercayaan yang sedemikian rupa maka Yesus heran dan Ia tidak bisa, BUKAN tidak mau, mengadakan satu mujizatpun. Dan kerena iman kepercayaan yang sedemikian rupa maka Yesus pun heran dan mujizat terjadi di luar perkiraan-Nya yang semula. Karena awalnya Ia berpikir akan bertemu prajurit itu barulah mujizat terjadi, namun nyatanya tanpa bertemupun mujizat sudah terjadi.

Begitu juga ketika Ia hanya lewat di jalan menuju rumah Yairus, Ia heran dan kaget karena ada tenaga yang keluar tanpa sepengetahuan Dia sejak awal. Tenaga itu keluar tiba-tiba, seperti ada yang mencuri atau menjambret. Sekali lagi Ia heran dan mujizatpun terjadi saat itu juga.

Jadi masalah iman & kepercayaan bahkan dapat memaksa Tuhan mengubah takdir awal kita jika yang di dalam kita membuat-Nya heran. Karena ternyata Roh Tuhanlah yang menginisiasi keheranan itu terjadi dan semuanya itu datangnya hanya dari Bapa semata.

"Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.'" - Markus 12:42-44

"Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan. ... Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: 'Mengapa kamu menyusahkan perempuan ini? Sebab ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. ... Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil ini diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia.'" - Matius 26:7-13

Jika bukan dikarenakan kehendak Bapa, maka hanya ada dua alasan Yesus berkata-kata, karena keheranan-Nya dan kekaguman-Nya. Dan ketika Ia kagum, maka ketahuilah bahwa saat itu adalah momen penting dan langka, karena tidak banyak dan jarang ada hal di dunia ini yang membuat Tuhan kagum. 

Tuhan kagum karena ada orang yang bisa hampir menyamai-Nya dalam hal berkorban. Ada janda yang miskin tapi memberi seluruh hartanya sampai habis. Maka Ia teringat akan diri-Nya yang begitu mengasihi manusia yang sudah sedemikian jahat dan rusak, namun Ia masih rela mati bagi kita semua. Ia kagum, ada perempuan yang begitu sabar, perhatian dan bahkan mengerti kehendak Bapa atas persiapan kematian-Nya, berkorban dengan upah setahun dan melakukan suatu tindakan mulia sambil dimaki-maki Yudas Iskariot. Maka Yesus bergumam, " Koq mirip dengan saat nanti aku disiksa dan digantung di atas kayu salib."

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.

Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.

Thursday, May 3, 2012

Catatan SHRK Mei 2012 - Hari Ke-3

Pola Ekonomi Kerajaan Allah Yang Akan Berlaku Di Akhir Zaman Melalui Yusuf-Yusuf-Nya Untuk Menjadi Berkat Bagi Bangsa-Bangsa Di Seluruh Dunia


Bagaimana Sebuah Nilai Ditetapkan Di Hadapan Tuhan Dan Di Dalam Hidup Kita. Apa Yang Valuable Dan Apa Yang Precious? Mana Yang Terbaik? Dan Apa Yang Memotivasi Tuhan Bergerak Memenuhi Impian Kita? - Yesaya 55:8-9


Nilai Segala Sesuatu Di Hadapan Tuhan Ditetapkan Menurut Jalan-Nya, Penilaian-Nya & Rancangan-Nya: Janda Yang Memberikan 2 Peser Dinilai Memberi Seluruhnya, Jauh Lebih Besar Daripada Orang-Orang Lain Yang Memberi Dari Kelimpahan Mereka (Markus 12:41-44)


Nabi-Nya Berbicara Secara Spesifik Untuk Segala Sesuatu Yang Precious Yang Umat-Nya Miliki Supaya Tuhan Dapat Mewujudkan Semua Impian Anak-Anak-Nya


Hanya Ketika Ishak Dikorbankan, Abraham Baru Bisa Bertemu Jehovah Jireh. Hanya Dengan Mengorbankan Yang Precious, Tangan Berkat Tuhan Baru Bisa Bergerak Memberkati. Ketika Kita Mengasihi Tuhan Lebih Daripada Yang Lain, Maka Kita Dibenarkan.

Tuhan Adalah Pribadi Yang Berbahaya Yang Mampu Membunuh Sesuka Hati-Nya Tanpa Ada Yang Bisa Menuntut. Namun Ia Juga Membunuh Putra Tunggal-Nya Yang Paling Precious Di Golgota. 


"Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan. Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: 'Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.'" - 1 Raja-Raja 3:3-5

Menurut aturan cukup satu korban bakaran yang dipersembahkan kepada Tuhan. Namun Salomo membuat sesuatu yang precious dengan SERIBU korban bakaran. Hal ini menggerakkan Tuhan pada hari yang sama dengan berfirman, "Minta apa saja, maka Aku berikan kepadamu." Tuhan datang bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan maupun keinginan Salomo. Tuhan datang bukan lagi untuk melipatgandakan persembahannya dalam hitungan 100 kali, 60 kali ataupun 30 kali. Tuhan datang untuk memberikan apa saja untuk memenuhi IMPIAN Salomo.

Segala Sesuatu Bernilai (Valuable) Adanya. Namun Tidak Semuanya Sangat Berharga (Precious) Adanya. Bapa Mempersembahkan Anak Tunggal-Nya Yang Bahkan Priceless (Tak Ternilai) Adanya, Bagaimana Dengan Kita?

Wednesday, May 2, 2012

Protokoler Hikmat: 7 Tiang Hikmat

"Konon hikmat ada pada orang yang tua, dan pengertian pada orang yang lanjut umurnya. Tetapi pada Allahlah hikmat dan kekuatan, Dialah yang mempunyai pertimbangan dan pengertian." -Ayub 12:2-3


Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku. Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya. Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.

Catatan SHRK Mei 2012 - Hari Ke - 2

God doesn't live in the palace. He lives in you and me. Financial miracle will not come in the "doubt".

Sambutan John Avanzini - Prakotbah


We have to have a breakthrough ministry. Breakthrough ministry is when what you preach is happening, with sign and wonders. Pray for power from Holy Spirit when you preach. So you will Not just sending information.

There are 2 things why God can't multiply your offering:
1. They don't give as God ask them to give. Everytime God speak to you, there is always the second voice who will try to change the first word (voice). And lots of people follow the second voice. And to God that is disobedient. God can't tolerate disobedient.

2. They are not expecting what God has promised. Faith always expects. No expectation means no faith.

Kotbah Pengajaran & Pewahyuan via John Avanzini


God will speak to you how much you need to give. Don't listen to that second voice, that try to change what God has spoken to you. Offering is not taken money from God's people to pay the church / ministry, but it is FOR you. It is not taken FROM but given TO you. Its all for you and me.

God can save with a word one or a million. Its not about the amount, its about your OBEDIENCE. Obedience moves God. Listen to God's words carefully and the miracle will come quickly. If you cant do what God ask you to do, just Don't do!! Don't give any offering.


His Spirit Challenge Your Faith - Do You Obey Him Totally?

 

The miracle is not what you give but what you get. God is ready, are you ready??

God purpose is to give back what you have given. The whole world is watching you, so get ready for 100 fold (times) returned. Cast down the second words!!! This miracle belongs to you and me. There is a giving revival now, that followed by receiving revival. The level of your expectation will determine what you will receive.

Tuesday, May 1, 2012

Catatan SHRK Mei 2012 - Hari Ke-1 Vol. 2

Besok selama 2 hari kita akan dilayani oleh brother John Avanzini yang diurapi dalam bidang keuangan. Kita sudah banyak melakukan tindakan profetis dengan tarian dan kita harus terus mengerjakannya sampai jadi daging.

Masalah keuangan adalah suatu hal yang sangat pribadi dan ini harus kita bisa menangkan karena Tuhan ingin kita memiliki semuanya di dunia dimana tidak ada orang miskin di antara kita. Merespon sesuai dengan cara Tuhan sehingga kita bisa menjadikan semua janji-janji-Nya jadi daging dalam hidup kita.

Markus 6:1-6a: ayat 5-6a mengindikasikan kalau Tuhan heran karena DIA tidak dapat mengadakan 1 mujijat apapun, bukan karena Dia tidak mau

Ada 3 hal yang menyebabkan Tuhan tidak bisa mengadakan mujijat:

1. Atmosfir Nazareth yang tidak menerima Tuhan Yesus: Natanael berkata "Adakah yang baik datang dari kota nazareth?" -  Yohanes 1:45-49, kota yang indentik dengan kota kegagalan, kota yang tidak pernah berhasil, atmosfir yang selalu negatif, kita harus memenangkan atmosfir kota tersebut.


Ada penemuan dimana Korea pernah dijajah oleh Jepang selama 36 tahun, dan tentara Jepang mematok simbol-simbol di tempat-tempat tinggi di Korea dimana patok tersebut berkata tidak ada yang bisa melebihi negara Jepang, maka Korea sedang mencari patok tersebut dan ingin membalikkan keadaan sehingga melebih Jepang.

Demikian pula dengan Indonesia: ada pusernya orang Jawa (dimana itu merupakan tempat yang penting) dan kota tersebut bernama soropada (artinya: kabar baik yang datang dengan sendirinya) dan di sana ada bekas pusaran mata air yang besar dan Belanda menyuruh menutup tempat tersebut dan waktu itu Pak Petrus Hadi menemukan tempat tersebut dan mencabut patok tersebut, 

Kemudian beliau bermimpi dimana Tuhan berkata harusnya dikerjakan sebelum ke Belanda, dan minggu kemarin Pak Agung mengerjakannya kembali kita percaya semuanya akan jadi kenyataan pada saat beliau ke Belanda.

Ada 2 negara yg ATM (atmosfir) nya luar biasa yaitu : Jepang dan Rusia dimana sekarang mereka menjadi negara super power yang luar biasa. Kita harus tiru semua dengan ATM dan spirit tersebut harus kita kalahkan. Atmosfir di sekitar kita harus mendukung sehingga semua janji-janji-Nya tergenapi

2. Ayat 3a: "Bukankah Ia ini HANYA tukang kayu, ..."  dimana kita membatasi mindset kita juga bicara tentang mentalitas kita yang ada di dalam, kalau jiwa kita berkelimpahan maka kita juga akan berkelimpahan di daging. Ingat kekayaan kita utama di hati baru kita akan diikuti oleh yang ada di daging. Jangan batasi frame kita. Jangan batasi Tuhan dengan frame kita.

3. Ayat 3b: "... anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia." Apa yang ada di pikiran kita itu yang akan jadi diri kita seperti itu (orang itu berkata kalau saudara-saudara Yesus ada bersama dengan kita, bahkan saudara yang perempuan hidup bersama dengan kita). Kita harus bisa menciptakan the greatness dalam hidup kita yang sesuai dengan yang Tuhan mau. Yang mereka pilih hanya saudara-saudara-Nya BUKAN Yesus itu sendiri. Mereka hanya memilih yang manusiawi sedangkan Yesus hidup dalam irama keilahian Bapa. Dan mereka berpikir saudara-saudara-Nya yang manusiawi dan terbatas bagaimana mungkin Yesus hidup dalam keilahian Bapa. Sekali lagi mereka membatasi dan TIDAK MAMPU memilih orang-orang yang bisa sehati dengan Tuhan bagi hidup mereka sendiri dan akhirnya malah menjadi kecewa.

Catatan SHRK Mei 2012 - Hari Ke-1 Vol.1

Kita akan buat sesuatu di bulan Mei (5 angka anugerah - Grace number), dimana kita akan mengadakan acara tanggal 27 Mei 2012 dimana kita akan buat pujian dan penyembahan dari Bunderan HI sampai Jembatan Semanggi, dimana pada saat itu Pak Daniel (Imam dan anak sulung secara jiwa) sedang ada di Israel dan Pak Agung (raja dan anak sulung secara roh) sedang ada di negeri Belanda.

Israel secara hukum adalah yang punya hak kesulungan, Panglima ada di Jakarta sebagai anak sulung secara daging dan Pak Agung harus ada di Belanda untuk mengambil semua harta yang sudah diambil dan mengembalikannya ke Indonesia selama 3,5 abad kali 7 (sesuai alkitab).


Kita akan dimerdekakan tubuh, jiwa dan roh. Kita akan bangkitkan 500.000 tentara Tuhan dan penuhi dengan puji-pujian sampai Indonesia dipenuhi oleh kemuliaan-Nya. 27 Mei 2012 akan terjadi TSUNAMI KEBANGKITAN ROHANI anak-anak Tuhan di Indonesia. Kandung di roh kita untuk 1.000.000 orang datang berkumpul di Bunderan HI, jarah harta 7 kali 3,5 abad  yang dijajah oleh Belanda, berdoa agar seluruh orang Israel bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus.

Selama 10 menit setiap hari kita deklarasi dan perkatakan ketiganya agar semua juga akan menjadi bagian kita. "Bukalah pintu-pintu gerbang, supaya masuk bangsa yang benar dan yang tetap setia!" - Yesaya 26:2. Inilah dasarnya kita pergi ke bangsa-bangsa dan mengambil semua warisan yang dari Tuhan saja. Kita ambil dari Korea, Amerika, China, Jepang, Rusia dan Israel.

Russia: roh kemiskinan,kesuaman, kebekuan, tetapi mendadak Tuhan bicara lewat penjelasan tour guide dimana Russia kaya akan biji mineral, emas, tambang dan lain-lain. Dan itu sama dengan Indonesia yang kaya akan kekayaan alam.

Juga di sana ada 6 panggilan seperti di Indonesia: imam, mempelai, tentara, raja, pekerja, dan pilar. Meskipun terakhir mereka semua dijatuhkan oleh kesombongan dan penyesatan yang mengerikan. Peter The Great adalah raja yang punya strategi untuk menundukkan dunia dengan pemetaan yang lengkap dan semuanya bisa mereka kuasai.

Yesus Yang Sedang Pasif, Kuasa Yang Tersalurkan

"Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: 'Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.' Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: 'Siapa yang menjamah jubah-Ku?' Murid-murid-Nya menjawab: '"Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?' Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: 'Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!'" - Markus 5:26-34

Perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun akhirnya bisa menarik kuasa (dunamis) dari diri Yesus yang sedang PASIF berjalan menuju rumah Yairus. Ini perkara yang luar biasa. Karena biasanya mujizat yang terjadi dilakukan Yesus secara AKTIF - Yesus menjamah, Yesus mengusir, Yesus meludah, Yesus bertanya, Yesus memerintah. Namun kali ini Yesus hanya lewat di antara kerumunan orang menuju rumah Yairus. Dan dalam kepasifan-Nya kuasa tetap keluar dari diri-Nya dengan jalan iman yang ajaib.

Sekarang kita bertanya, "Darimana datangnya pemikiran, maksud, dan pewahyuan bahwa 'asal kujamah saja jubah-Nya, maka aku akan sembuh'? Sebab tidak pernah ada kisah seperti ini sebelumnya, terutama di seluruh Perjanjian Lama karena Tuhan sedang pasif! Tuhan Yesus sedang santai, fokus untuk aktif di rumah Yairus nanti. Jadi datangnya pewahyuan ini karena wanita itu telah mendengar berita-berita tentang Yesus yang aktif! Dan bagaimana wanita ini bisa mendengar berita-berita tersebut? 

Ia bisa mendengar, ketika segala sesuatunya telah dihabiskan semua namun hasilnya malah semakin memburuk. Jadi semakin memburuk itu baik untuk roh kita beralih fokus dari mengandalakan kekuatan manusia dan mulai mencari kekuatan Tuhan melalui berita-berita itu. Bukankah pepatah bijak mengatakan bahwa ketika segala sesuatunya telah hilang barulah terasa penyesalan akan kehilangan tersebut sebab sampai hal itu menjadi hilang, kita tidak pernah mensyukuri keberadaannya.

Dan karena berita-berita yang diterima dengan benar maka iman timbul dalam wujud 'asal kujamah jubah-Nya, aku sembuh'! Karena imannya telah menyelamatkannya. Namun bagaimana jika hari itu Yesus tidak lewat di jalan dimana wanita tersebut akan berada, akankah kesembuhan tetap menjadi miliknya? Sekalipun beritanya tetap sama dan imannya tetap ada? Akankah saking pasifnya Yesus sehingga wanita ini tidak mengalami kesembuhannya? Tidak! Yesus harus melewati jalan itu, dan jika Ia melewati jalan lain, justru Ia malah menjadi aktif dalam kebenaran-Nya sendiri BUKAN menjadi pasif sesuai dengan kehendak Bapa saat itu.

Bukankah perempuan yang pendarahan ini mengalami hal yang mirip seperti yang dialami Lazarus (saudara Marta & Maria) yang dibiarkan mati selama beberapa hari hingga mayatnya menjadi busuk dan kemudian baru kuasa Allah menjadi nyata sempurna dalam kebangkitannya? Tuhan hanya memiliki yang terbaik dan hanya yang terbaik yang bisa Ia berikan. Namun yang terbaik menurut Beliau seringkali tidak bisa kita mengerti. Mari belajar semakin mengerti, taat dan setia kepada-Nya, dengan demikian bahkan ketika Ia sedang pasif sekalipun, kita tetap dapat menarik kuasa-Nya keluar untuk mengalami terobosan dan kehidupan yang diubahkan. Tuhan memberkati, Amin!

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.