Labels

Friday, November 30, 2012

Ayin Gimel 5773: Odin - Ayin Dalet 5774: Laodikia Vol. 2

Odin & Kekristenan

"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. ... Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku." - Matius 13:24-30

Selain berarti god of ecstasy, Odin juga berarti christianity, yakni perilaku yang menyerupai Kristus atau perilaku yang menyerupai kekristenan. Fakta berikut ini patut untuk disimak, hampir seluruh orang di dunia mengetahui tokoh fiksi Sinterklas (Santa Claus) dan ternyata ketokohan ini didasari dari gambaran tokoh Odin yang berperawakan tua dengan janggut putih panjang dan penampilannya yang "kebapakan". Bahkan 9 ekor rusa Sinterklas diinspirasi dari kuda tunggangngan Odin yang berkaki 8 dan kudanya itu sendiri, yakni Sleipnir. Tentu Santa Claus digambarkan dengan kedua mata yang normal, berbeda dengan Odin karena matanya hanya sebelah yang normal. Sedangkan perayaan Natal sendiri berakar dari kebudayaan Paganisme yang berasal dari Eropa Utara. Jadi persis seperti firman di atas, bahwa antara gandum dan lalang akan selalu kelihatan bersama hingga masa penuaian (rapture). Dan Tuhan memang membiarkan hal itu terjadi sampai pada kesudahannya. Bukankah perayaan Natal setiap 25 Desember seluruh dunia merayakan dua tuan? Namun betapa sesatnya penyesatan itu selama ini!

Yang memahami sepenuhnya akan selalu merayakan kelahiran Yesus yang sejati, bahkan jika Tuhan kehendaki, manfaatkanlah momen Natal untuk menjangkau jiwa-jiwa dengan cara yang dituntun oleh Roh Kudus. Sedangkan yang tidak memahami atau bahkan tidak peduli, tanpa disadari telah diarahkan Iblis untuk merayakan kemeriahan Natal menurut pemikiran masing-masing sesuai dengan nilai-nilai Paganisme yang ada. Perayaan Natal di luar kasih Kristus memiliki begitu banyak warna dari begitu banyak aspek dan budaya, termasuk perayaan di dalam gereja-gereja di seluruh dunia. Namun intinya adalah supaya yang merayakan tidak mengenal Kristus yang sesungguhnya, melainkan Antikristus pada akhirnya. 

Gandum dan lalang bedanya sangat tipis. Domba dan kambing bedanya juga sangat tipis. Begitu juga Kristus dengan Odin Lucifer bedanya sangat tipis. Kekuatan dalam kasih karunia Kristus adalah Pohon Kehidupan, sedangkan kekuatan Iblis adalah Pohon Pengetahuan Yang Baik & Yang Jahat. Namun semuanya kita tahu ujung dari masing-masing perkara ini. Gandum, domba, & Pohon Kehidupan adalah gambaran Kristus, selebihnya adalah gambaran Lucifer. Gandum dan domba masuk dalam kekekalan Sorga, sedangkan lalang dan kambing masuk ke Neraka. Masalahnya adalah manusia sering kali tidak mampu membedakan antara yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Memang mudah untuk membedakan yang baik dari yang jahat, namun untuk membedakan yang baik dari yang berkenan, itu perlu anugerah Tuhan.

Perhatikan juga berbagai ajaran agama di dunia, mereka juga memiliki nilai dan cara untuk sangkal diri dengan berpuasa, bersaat teduh (meditasi), berdoa, merapal kitab suci, intinya mereka mampu membedakan mana yang baik dan yang jahat. Namun mereka tidak memiliki hubungan dengan Kristus karena mereka cenderung mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Bahkan agama Kristen sekalipun juga demikian, karena umat-Nya hanya mengerti hukum tapi tidak mengenal hati-Nya. Dan jalan terutama untuk mengenali hati-Nya ialah melalui Roh Kudus. Itu sebabnya memasuki Ayin Gimel 5773 dan Masehi 2013 ini, kita semuanya harus semakin mengandalkan Roh Kudus dan jangan mengandalkan pengertian kita sendiri. Diri kita ini kecenderungannya adalah kedagingan daripada roh. Karena sejak awal jiwa kita telah korup akibat kutuk dari buah Pohon Pengetahuan tersebut. Jadi pengertian kita pun sangat menjebak dan menjerumuskan tanpa bisa kita sadari.

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2

Firman ini sesungguhnya sebuah peringatan keras karena ada ancaman dari dunia ini. Dunia yang bukan saja dengan sistem kejahatannya, namun juga dengan segala sistem kebenarannya. Tanpa Roh Kudus, manusia hanya tahu yang baik dan yang jahat, dan sampai kapanpun tidak akan pernah menyadari adanya Perkenanan Tuhan (God's Favor). Padahal untuk mencapai Keutuhan dan memasuki Tanah Perjanjian hanya perkenanan-Nya yang memampukan kita semua. Dan jalan satu-satunya untuk semuanya itu adalah dengan mempersembahkan seluruh hidup kita, menyangkal diri di dalam Kristus sampai rupa Kristus nyata dalam diri kita.

(bersambung)

Wednesday, November 28, 2012

Simson Dalam Sekilas Perenungan

Destiny / Takdir Simson: 

"Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin." - Hakim-Hakim13:5. Simson adalah calon hakim Israel yang memiliki tanggung jawab terbesar di antara hakim-hakim lainnya, sebab hanya mengenai Simson yang ditulis bahkan sebelum ia dikandung.

Karakter & Kehidupan Simson: 

"Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: 'Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?' Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: 'Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai.'" - Hakim-Hakim 14:3. Simson tidak peduli dengan aturan, padahal larangan Tuhan sangat jelas dan keras untuk tidak menikah dengan bangsa-bangsa kafir di sekitarnya. Apa yang ia suka, harus ia peroleh apapun resikonya.

"Maka pergilah ia ke sana, lalu bercakap-cakap dengan perempuan itu, sebab Simson suka kepadanya. Setelah beberapa waktu kembalilah ia ke sana untuk kawin dengan perempuan itu; dan ketika ia menyimpang dari jalan untuk melihat bangkai singa itu, tampaklah ada kawanan lebah pada kerangka singa itu dan juga madu. Dikeruknya madu itu ke dalam tangannya dan sambil memakannya ia berjalan terus, kemudian pergilah ia kepada ayahnya dan ibunya, dan memberikannya juga kepada mereka, lalu mereka memakannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada mereka, bahwa madu itu dikeruknya dari kerangka singa." - Hakim-Hakim 14:7-9. Kriteria dan tanggung jawab Simson sungguh bertolak belakang. Bagaimana mungkin seorang nazir Allah begitu lemah terhadap wanita, tidak memiliki pengendalian diri sama sekali. Bahkan hukum Taurat yang melarang untuk mendekati bangkai atau mayat tidak dipedulikannya. Dia tetap membagikan madu dari bangkai singa namun karena mengerti hukumnya, ia tutup mulut akan asal madu tersebut.

"Kata Simson kepada mereka: 'Aku mau mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran. ... '" - Hakim-Hakim 14:12-14. Simson sok pintar dan sesumbar, merasa dirinya pantas, layak dan cerdas di atas kebanyakan orang, atau bahkan semua orang.

"Maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia, lalu pergilah ia ke Askelon dan dibunuhnya tiga puluh orang di sana, diambilnya pakaian mereka dan diberikannya pakaian-pakaian kebesaran itu kepada orang-orang yang dapat memberi jawab teka-teki itu. Tetapi amarahnya masih juga bernyala-nyala, lalu pulanglah ia ke rumah ayahnya." - Hakim-Hakim 14:19. Simson adalah pribadi yang sangat emosional, penuh amarah. Orang yang tidak pernah mau mengendalikan dirinya sendiri.

Kejatuhan Simson:

"Berkatalah perempuan itu kepadanya: 'Bagaimana mungkin engkau berkata: Aku cinta kepadamu, padahal hatimu tidak tertuju kepadaku? Sekarang telah tiga kali engkau mempermain-mainkan aku dan tidak mau menceritakan kepadaku, karena apakah kekuatanmu demikian besar.' Lalu setelah perempuan itu berhari-hari merengek-rengek kepadanya dan terus mendesak-desak dia, ia tidak dapat lagi menahan hati, sehingga ia mau mati rasanya. Maka diceritakannyalah kepadanya segala isi hatinya, katanya: 'Kepalaku tidak pernah kena pisau cukur, sebab sejak dari kandungan ibuku aku ini seorang nazir Allah. Jika kepalaku dicukur, maka kekuatanku akan lenyap dari padaku, dan aku menjadi lemah dan sama seperti orang-orang lain.'" - Hakim-Hakim 16:15-17. Simson sungguh tidak mengenal Allah, walau ia mengakui bahwa ia adalah nazir Allah. Rasa duka Tuhan sudah memuncak begitu Simson mengakui bahwa letak kekuatannya BUKAN pada Allah malahan mengakui pada rambutnya. Sejak detik ia mengucapkan itu, Roh Allah undur total dari padanya. Kedua matanya dicungkil dan ia menjadi bahan lawakan serta pemuas nafsu seks para wanita Filistin yang menginginkan kelahiran anak-anak perkasa dari Simson.

Kepahlawanan Simson:

"Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing." - Ibrani 11:32-34. Tidakkah aneh dan keterlaluan bahwa sebagai nazir Allah seumur hidupnya, Simson tidak pernah sekalipun membangun mezbah dan menyembah Allah Jehovah. Yang ia lakukan hanya pesta pora, mabuk dan marah. Lalu bagaimana mungkin Ibrani 11 mencatat Simson sebagai salah seorang pahlawan iman?

"Berserulah Simson kepada TUHAN, katanya: 'Ya Tuhan ALLAH, ingatlah kiranya kepadaku dan buatlah aku kuat, sekali ini saja, ya Allah, supaya dengan satu pembalasan juga kubalaskan kedua mataku itu kepada orang Filistin.'" - Hakim-Hakim 16:28. Bahkan sampai detik terakhir, yang dipikirkan Simson adalah membalaskan dendamnya. Namun kali ini dia mengakui bahwa Allah sumber kekuatannya. Ia tidak lagi mengandalkan dirinya sendiri lagi. Ketika kedua mata jasmaninya menjadi buta, mata rohaninya mulai dapat melihat. Demikian kita harus menyadari bahwa di Tahun Puncak Penyesatan (5773 - 2013) ini penglihatan jasmani kita sungguh dapat menipu dan menjerumuskan bahkan menggagalkan penggenapan panggilan & destiny kita.

Kesimpulan:

Simson sejak awal tidak peduli dengan tanggung jawabnya untuk membebaskan Israel dari tangan Filistin. Ia berurusan dengan orang-orang Filistin hanya ketika masalah pribadinya terusik, BUKAN karena untuk memenuhi panggilannya. Itu sebabnya, sungguh singkat Simson menjadi hakim atas Israel, hanya 20 tahun untuk sebuah desain awal yang begitu hebat. Setidaknya Simson memiliki jatah memerintah 40 tahun, atau bahkan mungkin 80 tahun (seperti Yusuf).

Simson menggambarkan karakter sebagian orang percaya yang hanya mau berperang melawan Iblis ketika masalah pribadi orang-orang tersebut mulai terganggung. Entah itu keuangan, keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan sebagainya. Bukan tipe orang yang bersyafaat dan memikirkan kemahslatan masyarakat di sekitarnya. Simson adalah pahlawan iman, namun sekaligus peringatan bagi kita semua.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.

Monday, November 26, 2012

Ayin Gimel 5773: Odin - Ayin Dalet 5774: Laodikia Vol. 1

Berkat & Tantangan Ayin Gimel 5773

Gimel, selain berbicara tentang unta, yang dalam angka bernilai 3 juga berarti Tritunggal Jehovah. Ketritunggalan Jehovah terutama Roh Kudus-Nya yang membekali kita di tahun 5773 ini dapat dikatakan yang puncak, yang segala-galanya. Pada waktu ini, Roh Kudus sudah "lengkap" karena Roh Allah memiliki pengalaman tinggal di dalam manusia (orang percaya) selama 2000 tahun sejak Pentakosta pertama di Yerusalem zaman para rasul hingga sekarang. Kelengkapan Roh Allah yang terlengkap inilah yang menjadikan semua pasukan-Nya mengalami perjalanan "from Recovery to Wholeness," dan untuk menggambarkan kelengkapan yang luar biasa ini, Tuhan menggunakan unta-unta sebagai lambang betapa besar dan banyaknya berkat rohani maupun jasmani yang Dia sediakan bagi kita, baik itu keintiman, hikmat, bahkan emas.

Di sisi lain Iblis tidak akan tinggal diam, ia akan menghalangi sedemikian rupa dengan "penderitaan" seperti yang pernah dikatakan Yesus, "Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan (odin) menjelang zaman baru." - Matius 24:8. Penderitaan yang dimaksud ini dasarnya adalah Puncak Penyesatan. Hal ini telah dibahas pada tulisan: Ayin Gimel 5773, Masehi 2013 & Puncak Penyesatan. Memang tanda-tanda kedatangan Tuhan berupa deru perang, bencana alam dan kelaparan juga dianggap penderitaan, namun ada "penderitaan" yang lain, yang harus kita hadapi sebagai pasukan-Nya di Akhir Zaman ini.

Ungkapan penderitaan dalam penyesatan ini juga disinggung oleh rasul Paulus ketika menegur jemaat Galatia saat mereka mulai terombang-ambing oleh pengajaran yang lain, "Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin (odino) lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu." - Galatia 4:19. Jadi pendeknya rasul Paulus hendak berkata, "Apa Yesus harus disalib lagi supaya kamu percaya?"

Odin, Hephzibah, Ecstasy & Rapture

Kata "penderitaan" maupun "sakit bersalin" dalam bahasa Yunani disebut Odin atau Odino. Namun Odin juga adalah nama dari seorang oknum, yakni raja para dewa bagi bangsa Viking. Sosoknya memiliki satu mata dengan pedang terhunus dan menunggang kuda perang. Pribadi yang sama, di dalam mitologi Yunani disebut Zeus, sedangkan dalam mitologi Romawi disebut Jupiter. Ketiganya raja para dewa yang tidak lain sesungguh adalah Lucifer itu sendiri. Jadi sekarang kita mengetahui, bahwa ada tokoh fiksi bernama Thor (dewa petir) adalah anak sulung dari Odin, maka Thor sesungguhnya adalah gambaran dari Putera Kegelapan, Sang Antikristus itu sendiri.

Karena melibatkan Iblis dalam penderitaan ini, maka tantangan Gereja di Akhir Zaman akan sering kali berhadapan dengan kuasa gelap seperti yang sudah tertulis, "Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya (odino) hendak melahirkan ia berteriak kesakitan." - Wahyu 12:2. Kuasa gelap ini bukan sekedar santet maupun kekuatan-kekuatan magis lainnya, namun juga berupa penyesatan.

Arti Odin selain penderitaan, tekanan, sakit bersalin, penuh air mata, yakni god of ecstasy. Perlu kita ketahui bahwa ecstasy di sini bukan jenis narkoba seperti yang kita tahu selama ini. Ecstasy memang bahasa Inggris yang artinya perasaan senang atau suka cita seperti orang mabuk atau setengah sadar. Itulah sebabnya orang yang mengkonsumsi narkoba ecstasy mengalami efek yang selalu senang, padahal saat itu mungkin orang tersebut sedang dicacimaki atau disakiti namun responnya akan tetap ketawa senang karena di bawah pengaruh narkoba jenis itu. Sebagai contoh pria berusia 50-an tahun mengkonsumsi 2 butir ecstasy, maka tubuhnya tidak akan bisa diam, akan terus ingin bergoyang maupun beraktivitas berjam-jam dari tengah malam hingga fajar tiba padahal ia memiliki lemah jantung. Itu salah satu efek dari narkoba ecstasy.

Respon seperti itu sebenarnya memang dikehendaki Tuhan ketika kita disakiti atau mengalami penderitaan maka kita tidak menyimpan kesalahan orang lain apalagi mendendam, yang ada hanya bermazmur dan bersyukur setiap saat. Namun tentunya tidak dalam pengaruh narkoba melainkan karena anugerah-Nya. Itu sebabnya Tuhan berjanji dalam Tahun Perkenanan-Nya ini, "Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" (Hephzibah atau delight atau ecstasy) dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami." - Yesaya 62:4.

Ecstasy juga berarti rapture yakni pengalaman atau perasaan trance atau mabuk setengah sadar, itu sebabnya memang pada saat peristiwa pengangkatan Gereja adalah sebuah suka cita yang sangat luar biasa. Jadi Gereja yang akan mengalami pengangkatan (rapture) memang harus memiliki kualitas Hephzibah atau memiliki kualitas ecstasy sedemikian rupa yang disebabkan oleh mabuk karena Kristus. Disakiti namun tidak merasa sakit, dicacimaki namun tetap bisa tersenyum bahkan tertawa, masalah begitu berat namun masih bisa bermazmur. Pendeknya kualitas Hephzibah itu bahkan tidak akan sempat untuk mengampuni karena tidak pernah menyimpan kesalahan orang lain. Dan kualitas ini bisa kita miliki kalau kita mau memanfaatkan bekal Ayin Gimel 5773 ini dengan maksimal.

Jangan salah mengerti! Tuhan BUKAN menjanjikan Ayin Gimel 5773 ini TANPA ada masalah, justru saat ini tantangannya akan makin memuncak, namun berkat yang Ia bekali bagi Gereja-Nya sedemikian rupa sehingga pada masa goncangan besar pun kita tetap bersuka cita karena Kristus.

(bersambung)

Friday, November 9, 2012

Kemenangan Obama 2012

"I am shocked at the election results. It is a terrible tragedy for America. I feel like I am in mourning for our land that will never again recover. How has our mighty nation fallen! We truly are in judgement from God. I realize now how reprobate America is. This is not the country I once knew and loved. We have changed. We have departed from God. I was wrong. I thought that we had a window of opportunity to repent and turn back to Him. Now, I see how dark it really is in this midnight hour. Woe, woe, woe to our land when we embrace evil as good and darkness in place of light. I weep for our future. Yeshua is coming soon!

"I am so down right now. We have just opened the floodgates of evil into our land. I look to Yeshua, our only hope in these perilous times."

- Maurice Sklar, Wednesday, November 7, 2012 on Facebook -

"Saya sangat terkejut dengan hasil pemilu. Ini adalah sebuah tragedi yang mengerikan bagi Amerika. Saya merasa sangat berduka atas tanah air kita yang tidak lagi terpulihkan. Bagaimana bangsa kita yang perkasa telah jatuh! Kita sungguh berada dalam penghakiman Tuhan. Saya menyadari sekarang betapa najis dan terkutuknya Amerika ini. Ini bukan lagi negeri yang saya pernah kenali dan cintai. Kita telah berubah. Kita telah terpisah dari Allah. Saya telah salah. Saya berpikir bahwa kita masih memiliki peluang untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Sekarang, saya melihat betapa gelapnya waktu tengah malam ini. Celaka, celaka, celaka kepada tanah air kita ketika kita memperlakukan yang jahat sebagai yang baik dan kegelapan di tempat yang terang. Saya meratap untuk masa depan kita. Yesus datang segera!

"Saya sangat terpuruk sekarang. Kita baru saja membuka gerbang kejahatan ke dalam tanah air kita. Saya memandang kepada Yesus, satu-satunya harapan kita di masa yang berbahaya ini."

- Maurice Sklar, Rabu, 7 November 2012 di Facebook -

Rhema Tuhan yang disampaikan melalui saudari Cheryl Castillo melalui Facebook atas kejadian ini:

"Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian." - Daniel 2:21

"Kami tadinya mau menyembuhkan Babel, tetapi ia tidak dapat disembuhkan; tinggalkanlah dia, marilah kita pulang masing-masing ke negerinya! Sungguh, penghukumannya sudah sampai ke langit, sudah menjangkau awan-awan!" - Yeremia 51:9


"Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya." - Yehezkiel 22:30

Presiden Obama sekali lagi berkesempatan memimpin kembali Amerika Serikat untuk 4 tahun ke depan, dan begitu banyak gereja di sana yang meratap dan tidak sedikit yang kecewa. Mungkin di antara kita ada yang masih belum mengerti walau saya yakin tidak sedikit yang memahami situasi ini.

Awalnya saya sempat ragu jika Mitt Romney yang akan memenangkan kursi presiden karena begitu banyak hamba Tuhan dan gereja yang bahkan memiliki karunia kenabian maupun sangat terbiasa dengan mimpi dan penglihatan yang menyatakan Romney menang dan Obama kalah. Bahkan seorang Maurice Sklar juga berpendapat demikian. Sedangkan sejak awal saya meyakini bahwa Presiden Obama yang notabene adalah presiden ke-44, juga adalah presiden terakhir bagi Amerika Serikat (mengenai ini pernah saya bahas di artikel Misteri Angka 44). Namun ternyata Tuhan berkehendak lain dan kehendak-Nya ini semakin menunjukkan kepada kita bahwa:

1. Waktunya memang sudah sangat singkat. Tidak lebih dari 4 tahun dari sekarang.

2. Sungguh tidak ada lagi penundaan, setelah Puncak Penggenapan maka datanglah Puncak Penyesatan.

3. Yang selamat hanya mereka yang benar-benar serius dengan Tuhan, sedangkan yang masih setengah hati sebaiknya minta Tuhan paksakan.

4. Obama adalah Nabi Palsu atau binatang yang keluar dari dalam bumi, yang rupanya seperti seekor domba namun bicara bagai seekor naga (Wahyu 13:11). Ia BUKAN seperti yang disangkakan orang-orang selama ini sebagai Sang Antikristus (binatang yang keluar dari dalam laut - Wahyu 13:1). Mengenai ini akan dibahas secara lengkap pada kesempatan yang lain.

5. Betapa pun seseorang sudah memiliki pengalaman yang sedemikian rupa dengan Tuhan, namun keinginan hatinya masih bisa menipu. Harapan gereja-gereja di Amerika yang bahkan diterjemahkan sebagai kehendak Tuhan, ternyata terbukti keliru. Saya bersyukur bahwa saudara Maurice Sklar secara lapang dada dan terbuka mengakui bahwa ia telah salah dalam hal ini. Hati yang seperti inilah yang memiliki harapan di tengah kegelapan yang semakin melanda dunia.

6. Israel akan ditinggalkan dan akan menuai apa yang telah ditaburnya selama sekian lama. Sama seperti Kristus, Israel akan menghadapi penyalibannya dan Bapa harus memalingkan wajah-Nya dari Israel.

7. Penghakiman dapat terjadi kapan saja sebab cawannya telah penuh, hanya kehendak Bapa yang menentukan waktu pencurahan cawan murka-Nya itu. Itu sebabnya semakin waspadalah setiap saat.

8. Siapapun yang menjadi pemimpin di sebuah negeri, itu semua tidak lepas dari tangan-Nya. Bahkan ketika raja negeri Babel - Nebukadnezar - memerintah, Tuhan tetap bertahta di atas segalanya. Jangan andalkan siapapun selain Tuhan sendiri. Menghadapi Puncak Penyesatan maka kita semua semakin dipaksa bergantung hanya kepada Roh Kudus-Nya.

Sekarang saya semakin menyadari apa pesan yang tersirat dalam film berjudul 2012 yang diluncurkan secara global pada 13 November 2009 lalu. Dan sungguh sudah genap segala sesuatunya, kapanpun Yesus bisa datang segera. Amin.

Thursday, November 8, 2012

Jurnal SHRK November 2012 - Hari Ke-3

Kali ini kita akan belajar akan bagaimana peninggian yang dari Tuhan sangat beresiko merusak manusia batiniah jika tidak pernah cukup dididik dari kehidupan suku Efraim.

Manasye & Efraim

"Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya: 'Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku.' Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: 'Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku.'" - Kejadian 41:50-52

Jadi jelas secara fakta bahwa Manasye adalah kakak tertua dari Efraim. Namun di penghujung hidupnya, Yakub memberkati kedua bersaudara ini dengan cara yang berbeda - "Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye--jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung." - Kejadian 48:14. Secara rohani Efraim lebih utama daripada Manasye, kejadian ini mirip dengan Esau dan Yakub. Perlu kita ketahui, dari semua cucu Yakub saat itu, hanya Manasye dan Efraim yang memperoleh berkat langsung dari kakeknya, selain mereka berdua, tidak ada catatan di Alkitab bahwa Yakub memberkati cucu-cucunya yang lain.

Peninggian Tuhan Atas Efraim

Suku bangsa Efraim mulai menjadi sorotan dan pusat perhatian seluruh bangsa Israel sejak keluar dari perbudakan Mesir hingga menuju Tanah Kanaan:

1. Tabut Allah merupakan benda sakral yang selalu dibawa ke mana pun bangsa Israel berjalan selama di padang gurun. Namun sebelum adanya Tabut Allah, benda yang disakralkan adalah tulang-tulang Yusuf, dan yang membawa tulang-tulang tersebut adalah suku Efraim sebagai kewajiban dari anak yang memperoleh hak kesulungan dari ayahnya. Dan tulang-tulang itu dikuburkan di Sikhem, daerah suku Efraim. Jadi selama 40 tahun di padang gurun, suku Efraim menjadi pusat perhatian, lebih diistimewakan dibanding saudara-saudaranya dari suku-suku yang lain.

2. Suku Lewi ditunjuk langsung oleh Tuhan sebagai pembawa Tabut Allah. Namun ketika bangsa Israel telah mulai menaklukkan dan menduduki berbagai daerah di Tanah Kanaan, letak Kemah Pertemuan ditetapkan di Silo yang juga adalah wilayah suku Efraim (Yosua 18:1) dan bukan di daerah orang Lewi.

3. Dua tokoh bangsa, yakni Yosua bin Nun (Efraim) dan Eleazar bin Harun (Lewi) masing-masing dimakamkan di Timnat-Serah dan sebuah bukit milik Pinehas yang keduanya terletak di pegunungan Efraim. Jadi dengan 4 objek sakral - Kemah Pertemuan & 3 makam "pahlawan bangsa" - maka Efraim menjadi sentral yang kokoh bagi seluruh bangsa Israel. Di berbagai perayaan adat maupun keagamaan, seluruh bangsa akan selalu datang berkumpul ke wilayah Efraim dan ini mendatangkan kekayaan rutin setiap tahunnya.

Rusaknya Manusia Batiniah Efraim

Jika tidak terus menerus mendidik manusia batiniah kita, maka peninggian Tuhan akan berakibat fatal. Berikut ini adalah masalah-masalah Efraim hingga akhirnya terjadi tragedi yang mengerikan:

1. Yosua mulai membagi-bagikan tanah pusaka (Yosua 17), suku Manasye dari keluarga Zelafehad yang tidak memiliki anak laki-laki, namun memiliki banyak anak perempuan, menuntut hak atas tanah pusaka berdasarkan keputusan Tuhan saat Musa masih hidup - "Mereka datang menghadap imam Eleazar, dan menghadap Yosua bin Nun, serta para pemimpin, dan berkata: 'TUHAN telah memerintahkan kepada Musa untuk memberikan milik pusaka kepada kami di tengah-tengah saudara-saudara kami.' Sebab itu diberikannya kepada mereka, milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudara ayah mereka, sesuai dengan titah TUHAN. Demikianlah kepada suku Manasye jatuh sepuluh bidang tanah, selain dari tanah Gilead dan Basan yang di seberang Yordan, sebab anak-anak perempuan Manasye telah menerima milik pusaka di tengah-tengah anak-anaknya lelaki, sedang tanah Gilead ditentukan bagi anak-anak lelaki Manasye yang lain." - Yosua 17:4-6. 

Melihat kenyataan itu, timbullah iri hati, perasaan berkompetisi dan merasa lebih layak dari Efraim. Mereka menghampiri Yosua dan berkata, "Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?" - ay. 14. Dari mana ucapan semacam itu terucapkan, jika bukan karena kesombongan yang terus dipupuk sekian puluh tahun? Merasa besar bahkan terbesar di antara yang lain. Selanjutnya Yosua merespon dengan keras supaya mereka membuktikan bahwa mereka memang benar bangsa yang besar dengan membuka hutan-hutan yang wilayahnya masih sangat luas (15-18), namun Efraim hanya mau enaknya saja.

Tuhan menjanjikan hak kesulungan kepada kita, namun di dalam Dia kita harus menggenapinya. Semakin besar anugerah, justru semakin keras kerjakan keselamatan kita seperti yang dikatakan rasul Paulus, "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." - 1 Korintus 15:10

2. Kesombongan Efraim telah menjadi penyakit yang bukan sekedar penyakit menahun melainkan penyakit dari generasi ke generasi. Di masa Gideon (suku Manasye) menjadi hakim, Allah memerintahkannya untuk berperang melawan orang Midian dengan hanya membawa 300 orang pasukan sesuai dengan petunjuk Allah sendiri. Allah memberikan kemenangan mutalk, namun kemenangan tersebut malah diperkarakan oleh orang Efraim. Beruntunglah saat itu Gideon, yang dasarnya adalah seorang penakut, menjawab dengan rendah hati dan sangat bijaksana, sehingga redalah amarah orang Efraim terhadapnya, Hakim-Hakim 8:1-3.

3. Peristiwa yang mirip sama dengan Gideon terulang kembali (Hakim-Hakim 12) saat Yefta (yang juga suku Manasye) menjadi hakim. Namun Yefta bukanlah seorang penakut, melainkan preman tangguh. Akibatnya sungguh tragis! Perang saudara antara Manasye dengan Efraim tidak terhindarkan, setidaknya ada 42.000 orang Efraim tewas disembelih lehernya oleh saudaranya sendiri.

Nasib Akhir Efraim & Manasye

Setidaknya ada 3 hal yang menunjukkan bahwa Efraim telah kehilangan jatah & destiny yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya:

1. "Ia membuang kediaman-Nya di Silo kemah yang didiami-Nya di antara manusia; ... Ia menolak kemah Yusuf, dan suku Efraim tidak dipilih-Nya, tetapi Ia memilih suku Yehuda, gunung Sion yang dikasihi-Nya; Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya; dipilih-Nya Daud, hamba-Nya, diambil-Nya dia dari antara kandang-kandang kambing domba; dari tempat domba-domba yang menyusui didatangkan-Nya dia, untuk menggembalakan Yakub, umat-Nya, dan Israel, milik-Nya sendiri. Ia menggembalakan mereka dengan ketulusan hatinya, dan menuntun mereka dengan kecakapan tangannya." - Mazmur 78: 60, 67-72. Bahkan Tuhan menolak Efraim. Yusuf bin Yakub sesungguhnya adalah gambaran utama dari Yesus Kristus, dengan ucapan firman ini maka jelaslah bahwa sejak awal Efraim direncanakan untuk melahirkan Mesias, namun Yehuda melalui Daud yang menggantikannya. Destiny yang bahkan sudah ditetapkan oleh Tuhan sendiri bisa lenyap jika tidak dikawal dengan sepenuh hati. Dan pengawalan itu hanya didapat dari kerelaan untuk terus menerus dididik.

2. Perhatikan peta keduabelas suku Israel, perhatikan wilayah Manasye & Efraim. Manasye memiliki luas wilayah yang beberapa kali lebih luas daripada Efraim. Baik wilayah Manasye maupun Gilead, semuanya adalah milik suku Manasye, sedangkan Efraim tidak lebih dari seperempatnya. Begitu pula Bait Allah pertama di zaman Salomo dibangun di Yerusalem (wilayah Yehuda), sedangkan Silo pernah menjadi pusat penyembahan berhala di zaman Samuel.

3. Untuk terakhir kalinya keduabelas nama suku-suku Israel disebutkan di Kitab Wahyu pasal 7, namun nama Efraim tidak ada, hanya nama Yusuf dan Manasye. Walau Yusuf adalah ayah dari Efraim, namun tidak sepantasnya nama seorang anak sulung tidak disebutkan secara tersurat. Dengan disebutkannya nama Yusuf, Tuhan hendak menegaskan bahwa Efraim telah dilenyapkan selamanya. Jatah dan destiny yang disediakan sudah berpindah kepada orang lain.

Wednesday, November 7, 2012

Jurnal SHRK November 2012 - Hari Ke-2

"Ruben, engkaulah anak sulungku, kekuatanku dan permulaan kegagahanku, engkaulah yang terutama dalam keluhuran, yang terutama dalam kesanggupan. Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku!" - Kejadian 49:3-4

Yusuf menggambarkan mereka yang teristimewa, memperoleh yang terbaik, memenuhi tanggung jawab dan menggenapi semua destiny-nya hingga tuntas. Sedangkan Ruben menggambarkan mereka yang sesungguhnya juga teristimewa karena kesulungannya namun pada akhirnya kehilangan segalanya. Ruben adalah anak sulung yang memiliki talenta, hak kesulungan, keistimewaan, kepemimpinan, jatah yang utama bahkan memiliki kesanggupan untuk menuntaskan segala sesuatunya, tapi karena wataknya yang tidak bisa stabil dan memiliki terlalu banyak pertimbangan maka ia dihabisi dirinya sendiri.

Dalam lingkup tanah air Indonesia, penduduk pulau Jawa adalah "Ruben" juga "Yusuf" bagi saudara-saudara kita di luar pulau Jawa, karena kita yang di pulau Jawa memperoleh segala sesuatunya secara lengkap dan terbaik, sebut saja pendidikan, sumber daya manusia, informasi & pengetahuan, dan seterusnya. Sedangkan saudara-saudari kita khususnya yang di luar pulau Jawa masih banyak yang tertinggal dan menantikan pertolongan, kegerakan, dan sebagainya. Adakah kita hanya sekedar merasa kasihan, atau kita segera bertindak saat kesempatan itu datang.

Ruben walau hatinya tidak jahat, punya belas kasihan, namun karena tidak bisa stabil (membual sebagai air) maka ia akan memilih "main aman" dan selalu enggan untuk keluar dari kenyamanannya hingga akhirnya tanpa disadari melanggar tudung ayahnya (dengan menaiki tempat tidur ayahnya, berzinah dengan Bilhah). Ketidakstabilannya bukan karena memiliki hati yang jahat, namun karena karakternya yang keras, tidak mau belajar, merasa dirinya benar, sembrono & ceroboh hingga berani memaksakan kehendaknya dan menantang tudung yang di atasnya.

Tuhan hendak mewariskan yang terbesar, yang sulung kepada pasukan-Nya, kita semua dan untuk itu dibutuhkan kestabilan yang kokoh dalam sikap dan tingkah kita. Tanpa itu, apapun yang diwariskan akan lenyap karena karakter buruk kita sendiri. 

Tuesday, November 6, 2012

Jurnal SHRK November 2012 - Hari Ke-1

Breaking News!!
Keenam hamba-Nya tadi pagi berkumpul & berdoa bersama di M - Bekasi, dan Tuhan berkata bahwa dalam bulan ini juga Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada anak-anak-Nya di Bahtera Ministry. Kita masih dalam periode 6 bulan kelimpahan hingga Desember 2012 ini, tetaplah bertahan dan percaya!

"Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:10. Nubuatan tersebut hanya digenapi dengan sempurna oleh Yesus Kristus. Kriteria Kristuslah yang sanggup bukan saja menjadikan kehendak Tuhan terlaksana, melainkan apapun yang dikerjakannya menyenangkan hati-Nya. Ayat ini dalam NKJV berbunyi, "Yet it pleased the LORD to bruise Him; He has put [Him] to grief. When You make His soul an offering for sin, He shall see [His] seed, He shall prolong [His] days, And the pleasure of the LORD shall prosper in His hand." - Isaiah 53:10. Jadi di dalam Kristus, apapun kehendak Tuhan dan apapun yang menyenangkan hati-Nya akan terlaksana dengan begitu limpah di tangannya. Pendek kata, apapun yang disentuh oleh tangan kita akan jadi emas.

Yusuf - Sang Nazir

"Tentang Yusuf ia berkata: 'Kiranya negerinya diberkati oleh TUHAN dengan yang terbaik dari langit, dengan air embun, dan dengan air samudera raya yang ada di bawah; dengan yang terbaik dari yang dihasilkan matahari, dan dengan yang terbaik dari yang ditumbuhkan bulan; dengan yang terutama dari gunung-gunung yang sejak dahulu, dan dengan yang terbaik dari bukit-bukit yang berabad-abad, dan dengan yang terbaik dari bumi serta segala isinya; dengan perkenanan Dia yang diam dalam semak duri. Biarlah itu semuanya turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya. Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung. Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang Manasye yang ribuan.'" - Ulangan 33:13-17

"Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya." - Kejadian 49:26

Tuhan memberkati (suku) Yusuf melalui melalui Musa dengan segala yang terbaik karena Yusuf adalah pribadi yang teristimewa, sama seperti yang pernah disampaikan oleh ayahnya, Yakub. Sebutan "yang teristimewa" dalam bahasa Ibrani disebut Nazir yang artinya adalah seseorang yang mengenakan mahkota di atas kepalanya dan memiliki kuasa atau otoritas rajani (royal power). Namun selain itu, kata Nazir juga memiliki arti lain, simak dua ayat berikut ini:

5 - "Dan apa yang tumbuh sendiri dari penuaianmu itu, janganlah kautuai dan buah anggur dari pokok anggurmu yang tidak dirantingi, janganlah kaupetik. Tahun itu harus menjadi tahun perhentian penuh bagi tanah itu."

11 - "Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya." - Imamat 25

Ada sebuah peraturan yang mengatakan bahwa pada tiap tahun Sabat maupun tiap tahun Yobel, pemilik kebun buah-buahan boleh memetik hasil kebun secukupnya, hanya untuk kebutuhan makan sekeluarganya. Hasil kebun tersebut tidak boleh diambil lebih untuk dijual atau diperdagangkan seperti tahun-tahun yang biasanya karena memang dikhususkan untuk menjadi berkat terutama bagi kaum miskin. Kata "jangan dipetik" atau lebih tepat lagi "tidak dipetik untuk dikhususkan" bagi kaum miskin menggunakan kata Ibrani yang sama, Nazir.

Jadi kriteria di dalam Kristus sebagai "yang teristimewa" artinya memiliki kuasa atau otoritas rajani untuk menjadi berkat bagi kaum miskin. Lagi pula, Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok (Kejadian 49:22). Yang teristimewa karena ia dengan sengaja mengorbankan dirinya untuk menjadi berkat bagi orang lain sama seperti Kristus yang menanggung kutuk supaya dunia diselamatkan.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.