Labels

Friday, April 27, 2012

Mewaspadai Siasat Rehabeam

"Demikianlah mereka memperkokoh kerajaan Yehuda dan memperkuat pemerintahan Rehabeam bin Salomo selama tiga tahun, karena selama tiga tahun mereka hidup mengikuti jejak Daud dan Salomo. Rehabeam mengambil Mahalat, anak Yerimot bin Daud dan Abihail binti Elhiab bin Isai, menjadi isterinya, yang melahirkan baginya anak-anak lelaki ini: Yeush, Semarya dan Zaham. Sesudah Mahalat ia mengambil Maakha, anak Absalom, menjadi isterinya, yang melahirkan baginya Abia, Atai, Ziza dan Selomit. Rehabeam mencintai Maakha, anak Absalom itu, lebih dari pada semua isteri dan gundiknya--ia mengambil delapan belas isteri dan enam puluh gundik dan memperanakkan dua puluh delapan anak laki-laki dan enam puluh anak perempuan. Rehabeam mengangkat Abia, anak Maakha, sebagai pemuka, yakni sebagai pemimpin di antara saudara-saudaranya, karena ia bermaksud menjadikan dia raja. Oleh sebab itu ia mengambil kebijaksanaan untuk menyebarkan semua anaknya yang lain ke seluruh daerah Yehuda dan Benyamin, ke segala kota kubu. Ia memberikan mereka makanan dengan limpahnya dan menyediakan bagi mereka banyak isteri." - 2 Tawarikh 11:17-23


Rehabeam beserta seluruh Israel meninggalkan hukum TUHAN, ketika kerajaannya menjadi kokoh dan kekuasaannya menjadi teguh. Tetapi pada tahun kelima zaman raja Rehabeam, majulah Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem--karena mereka berubah setia terhadap TUHAN-- ... Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari TUHAN.

Saturday, April 21, 2012

Lucifer Dalam Sekilas Perenungan

"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya. Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang kubur seperti bangkai yang terinjak-injak. Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya. Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota." - Yesaya 14:12-21

Jika kita mau lebih memahami situasinya maka kita akan menyadari bahwa Lucifer adalah pribadi yang sesungguhnya menginginkan "damai" & "ketenangan". Ia akan memilih bahagia dan tenteram daripada kejahatan dan kekerasan seperti yang kita pikirkan selama ini. Ia akan lebih memilih keindahan dan ketertiban daripada kekacauan dan kehancuran. Sebisa mungkin baginya adalah menghindari konflik, menjadi berarti bagi pihak lain, menjadi kontributor paling besar bagi kehidupan, namun semua hanya menyembah kepada dia dan tidak satu pun di antara kita mengenal Allah yang sesungguhnya.

Kita harus memahami bahwa buah pengetahuan baik dan jahat yang diberikan kepada Hawa bukanlah 2 sisi yang saling berlawanan, melainkan 2 perkara yang sama-sama dapat dimanfaatkan Iblis untuk bermuslihat. Ia mampu membuat manusia menjauhi pihak yang jahat, mendekati pihak yang baik dan tetap akhirnya jauh dari hadapan Allah yang sejati. Itu sebabnya, Tuhan ingin kita melakukan ibadah yang sejati setiap saat dengan mengingatkan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:2. Dunia ini adalah pengetahuan yang baik dan juga yang jahat, sedangkan Tuhan ingin kita mampu membedakan BUKAN baik dari jahat, tetapi antara baik, berkenan dan sempurna.

Sisi kejahatan, kita semua tahu yaitu jahat. Namun sisi kebaikan, inilah yang bisa mematikan. Bukankah Sarah bermaksud baik supaya Abraham dapat memiliki keturunan? Bukankah Petrus bermaksud baik supaya Yesus tidak menderita seperti yang sering diberitahukan-Nya? Dan bagaimana tanggapan Yesus atas "kebaikan" Petrus saat itu? "Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: 'Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.'" - Markus 8:33.

Hati-hati dengan pikiran manusiawi kita, itu jalan masuk termudah bagi Iblis untuk berkendara. Hati-hati dengan kebaikan itu, baik hanya dapat disebut baik sampai Tuhan menyebutnya demikian. Iblis mampu dan ahli serta lihai menjadi dalang di kedua sisi panggung peperangan dalam waktu yang bersamaan! Tanpa tuntunan mutlak dari Roh Kudus, kita semua binasa dalam muslihatnya!

Tuesday, April 10, 2012

Jual Beli Kebenaran

"Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." - Ibrani 12:16-17

"Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat." - Wahyu 3:17-18

Inilah faktanya, orang yang miskin, yang hanya mementingkan egonya, ia akan berusaha menjual apa saja untuk memuaskan nafsunya. Mulai dari integritasnya, imannya, bahkan keselamatannya bisa dijual untuk memenuhi nafsunya dan kekhawatirannya yang sesaat itu. Jika ia adalah orang yang serba kekurangan secara finansial maka apapun akan dilakukan demi uang. Jika ia adalah orang yang serba kelimpahan secara finansial maka apapun akan dilakukan demi harga dirinya. Mereka tidak sabaran dan mudah tersulut emosinya. Tapi anehnya mereka merasa baik dan merasa benar. Bahkan secara ekstrim Alkitab menyebutkan bahwa penyakit orang seperti ini tidak bisa diperbaiki karena tidak ada kesempatan.

Sedangkan sesungguhnya, Tuhan menghendaki kita terus menerus membeli kebenaran dari pada-Nya. Terus menerus menginginkan didikan-Nya, terus menerus ingin disempurnakan, terus menerus ingin semakin mengenal hati-Nya. Dengan kata lain, Tuhan menghendaki adanya orang-orang yang bersedia melakukan apapun untuk menyenangkan hati-Nya dan memperoleh perkenanan-Nya. Jika orang tersebut tidak berkelimpahan secara finansial, ia tetap percaya anugerah-Nya cukup.

Dan jika orang itu kebetulan berkelimpahan harta, ia sadar dari mana ia diambil dan bahwa semuanya itu hanya karena anugerah. Kesadaran yang tinggi akan diri sendiri akan membentuk sikap hati yang semakin tahu diri, sikap yang sama seperti Rut dan Daud, yang walaupun keduanya begitu buruk, namun memperoleh bagian yang terbaik dalam takdirnya masing-masing. Siapa yang menyangka Rut akan menjadi nenek moyang Yesus Kristus? Siapa yang menyangka selama Yesus di dunia, Ia disebut Anak Daud?

Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Pembasuhan Kaki & Pengampunan Dalam Sekilas Perenungan

"Kata Yesus kepadanya: 'Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.' Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata:'Tidak semua kamu bersih.' ... 'Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. ... Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.'" - Yohanes 13:10-18

Tentu Tuhan Yesus sudah tahu bahwa Yudas Iskariot telah terjebak umpan Iblis dan akan mengkhianati Dia. Dan hal yang Yesus lakukan adalah mencoba menyelamatkan jiwanya dengan membasuh kaki para murid-Nya. Kaki dalam terminologi budaya Yahudi dan Ibrani merupakan sesuatu yang buruk dan tidak pantas. Sebagai contoh, istilah "menutupi kaki" itu berarti membuang hajat, istilah "mengucapkan kaki" itu berarti berkata-kata kotor atau kasar, dan sebagainya.

Yudas Iskariot yang sebelumnya telah menjadi sakit hati karena ditegor keras di depan banyak orang dalam perkara pengurapan minyak narwastu, mengakibatkan dia dendam dan mengangkat tumitnya untuk menentang dan mengkhianati Yesus. Orang normal akan berkata, "Kasihan Yesus." Namun yang bijak akan bertutur, "Kasihan Yudas." Sebab sesungguhnya Yudas Iskariot tidak tertolong. Yesus telah mencoba menyindirnya, membasuh sakit hatinya dengan membasuh kakinya dan mencoba memperingatkannya lagi. Yesus berharap nubuatan Daud, "Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku." - Mazmur 41:10 tidak digenapinya.

Dan kita semua tahu akhir dari kisah Yudas Iskariot yang begitu mengenaskan. Bahkan Yesus pun berharap sebaiknya ia tidak pernah dilahirkan. Yesus pernah berkata tentang seorang perempuan yang ditegor Yudas Iskariot karena memecahkan buli-buli pualam minyak narwastu itu, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia." - Markus 14:9. Namun faktanya, bukan hanya apa yang diperbuat perempuan itu yang disebut, melainkan yang diperbuat Yudas Iskariot juga disebut.

Itu sebabnya Yesus menaikkan dosis pengampunan dengan berkata, "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali." - Matius 18:22. Yesus menegaskan bahwa hati manusia tidak dirancang untuk menyimpan kesalahan orang lain maupun diri sendiri. Malah akan mematikan diri sendiri. Dan bagi Bapa, adalah lebih berbahagia untuk mengampuni kita daripada menghitung kesalahan kita. Karena jika memperhitungkan kesalahan lebih baik daripada mengampuni, tentu tidak akan Yesus datang ke dunia hingga mati di kayu salib untuk menebus semua dosa kita.

"Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri." - Roma 15:1

Friday, April 6, 2012

Pengorbanan-Nya Dalam Sekilas Perenungan

"Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." - Ibrani 9:13-15

Apakah Yesus mati hanya supaya kita terhindar dari hukuman Neraka dan masuk ke Sorga? Jika demikian apa yang seharusnya terjadi di antara hari pertama kita menerima keselamatan sampai hari terakhir kita hidup di bumi? Karena tidak semua kita yang memiliki skenario hidup seperti penjahat yang di sebelah kanan saat Yesus disalibkan, yang pada saat itu juga sudah bersama-sama Dia di Firdaus.

Keselamatan karena penebusan darah Kristus bukanlah jimat yang hanya untuk disimpan, namun harus dikerjakan dan dikembangkan supaya kehidupan kita berbuah bagi Dia, "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." - Filipi 2:12-13. Dan pengerjaannya bukan dengan kuat gagah kita melainkan dengan anugerah-Nya. Harus sesuai dengan idealisme-Nya, bukan dengan idealisme kita. Harus dengan cara dan gaya-Nya, bukan dengan cara dan gaya kita. Harus sesuai dengan selera-Nya, yang sering kali bertentangan dengan selera kita.

Jadi keselamatan itu pada dasarnya bisa hilang, tergantung bagaimana sikap hati orang tersebut selama mengerjakan keselamatannya itu. Memang ada firman-Nya yang berkata, "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." - Roma 10:10, namun itu bukan mantra yang dilafalkan dan secara instan kita bisa ke Sorga. Karena syarat utamanya sikap hati untuk tetap percaya, sekalipun jalan-Nya kelihatan sangat mustahil dan aneh-aneh.

Setelah tekun mengerjakan keselamatan, masih ada garis akhir yang harus dicapai, seperti yang pernah disinggung Rasul Paulus, "Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." - Kisah Para Rasul 20:24 dan sempat diulang lagi saat ia menuliskan surat kepada Timotius setelah ia berhasil mencapainya, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." - 2 Timotius 4:7.

Percayalah bahwa keselamatan BUKAN untuk kita hanya masuk Sorga sementara di dunia kita tidak mengerjakan apa yang telah Dia rancangkan sejak awal! Anda terima keselamatan, namun Anda tolak "job description"-Nya hukumannya malah lebih berat daripada Anda tidak menerima keselamatan itu! Hukumannya berat bukan hanya karena kesalahan saja, namun rasa bersalah kita kepada Pribadi yang sempurna, yang sudah sedemikian baik kebaikan-Nya namun kita sia-siakan dan tidak ada lagi kesempatan untuk menebusnya.

Jadi sekarang, kerjakanlah keselamatan Anda, dengarkan terus Roh Kudus-Nya, taati Dia, setialah kepada-Nya, nikmati fellowship dengan-Nya yang melampaui segala akal, capai garis akhir itu dan bersukacitalah bersama-Nya dalam kekekalan. Haleluya!

Liputan Ibadah Paskah 2012

GELORA BUNG KARNO - JAKARTA, 6 APRIL 2012

Cuplikan #1

Cuplikan #2

Cuplikan #3

Cuplikan #4

Cuplikan #5 

Rhema Tuhan Untuk Indonesia Di Lembah Penentuan & Di Puncak Penggenapan

"Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair. Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat! Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim, dan Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan. TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka, dan anak panah-Nya akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan. TUHAN semesta alam akan melindungi mereka, dan mereka akan menghabisi dan menginjak-injak pengumban-pengumban. Mereka akan minum darah seperti minum anggur dan menjadi penuh seperti bokor penyiraman, seperti penjuru-penjuru mezbah. TUHAN, Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu; seperti kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, mereka seperti permata-permata mahkota yang berkilap-kilap, demikianlah mereka di tanah TUHAN. Sungguh, alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya! Teruna bertumbuh pesat karena gandum, dan anak dara karena anggur." - Zakaria 9:11-17

Thursday, April 5, 2012

Catatan SHRK April 2012 Hari Ke-3

"Tetapi anaknya yang sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian. Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semuanya itu. Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali." - Lukas 15:25-32

Tarian dan Tuaian

Jika Anda melihat mulai bermunculan pelayanan tarian di setiap ibadah raya di berbagai Gereja terutama di Indonesia, itu merupakan tanda Tuhan untuk menyatakan bahwa Musim Penuaian Besar (jiwa-jiwa) telah tiba dan tidak lama setelah itu dilanjutkan kedatangan-Nya yang kedua. Dalam kisah Anak Yang Hilang (Kabur) atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Prodigal Son, ada minimal empat peran yang tampil; sang ayah yang menggambarkan Allah Bapa; anak sulung yang menggambarkan umat Israel jasmani sekaligus orang-orang percaya (Gereja Tuhan) di seluruh dunia; anak bungsu yang menggambarkan kaum non Israel dan orang-orang yang belum percaya, termasuk Kedar di Indonesia dan Nebaiyot di Timur Tengah (Yesaya 60:7); dan terakhir adalah para hamba yang ikut terlibat aktif membantu sang ayah menyelenggarakan pesta bagi kembalinya anak bungsu.

Bagi kita orang percaya, pilihannya hanya dua, menjadi anak sulung atau menjadi para hamba-Nya. Yang sulung menjadi marah dengan adanya pesta itu, sementara para hamba-Nya ikut bersukacita dengan Sang Ayah tanpa mempertanyakan keputusan-Nya.


Tradisi Pesta di Timur Tengah - Sulung, Sang Kepala Pesta

Sesungguhnya kisah Prodigal Son memiliki banyak kejanggalan yang tidak dapat diterima dengan logika manusiawi kita. Coba renungkan, jika Anda adalah seorang kakak atau adik, sementara orang tua Anda mengadakan pesta bagi saudara Anda yang lain, namun orang tua Anda tidak pernah memberitahukan kepada Anda, tidak mengundang Anda bahkan tidak melibatkan Anda. Bagaimana rasanya? Apalagi dalam pengakuannya, si sulung adalah anak yang bertahun-tahun melayani dengan baik dan tidak pernah melanggar perintah. Itu berarti sebenarnya si sulung adalah anak yang baik, bahkan mungkin beberapa orang bisa menyebutnya sebagai anak yang penurut. Tetapi mengapa sang ayah tidak berkenan mengundangnya ke pesta penting itu?

Tradisi di Timur Tengah mencatat bahwa jika sebuah keluarga mengadakan pesta besar, maka person in charge dari acara pesta tersebut adalah anak sulungnya. Jadi seharusnya si sulung ini yang mengepalai semua kegiatan pesta tersebut, mulai dari para undangan, acara-acara yang akan berlangsung, makanan dan minuman, para pegawai yang terlibat, dan sebagainya. Namun masalahnya sang ayah sudah tahu sejak awal bahwa si sulung tidak akan menyetujui dan akan menentang keputusan ayahnya untuk mengadakan pesta bagi si bungsu. Dan kalaupun si sulung terpaksa setuju, dan ia diberi jabatan sebagai kepala pesta, tentu akan ada kemungkinan bahwa pesta tersebut akan disabotase dan menjadi kacau karena bagaimanapun si sulung tidak setuju dengan keputusan tersebut.

Coba bayangkan, di pesta itu bukan sekedar ada sang ayah dan bungsu serta para pegawai, namun juga ada banyak tamu kehormatan ayahnya. Tamu-tamu terhormat tersebut kemungkinan telah mengetahui "skandal" kaburnya si bungsu, dan jika di antara para tamu ada yang menyinggung perkara itu, maka si sulung yang  seharusnya adalah kepala pesta harus memberi jawab yang pantas. Namun jika sejak awal si sulung tidak sepakat dengan keputusan pesta itu, dapatkah Anda bayangkan, jawaban apa yang kira-kira diberikan si sulung kepada para tamu? Dan jika si bungsu yang dipestakan, si sulung tidak dilibatkan dan sang ayah adalah tuan rumah pesta tersebut, siapakah kepala pestanya? Tentu saja salah satu atau beberapa hamba pegawainya, itu sebabnya milikilah hati hamba pada Akhir Zaman ini.


Pengorbanan Sang Ayah

Si sulung akhir "menangkap basah" pesta yang sedang berlangsung, dan ia diharapkan masuk ikut bergabung dalam pesta tersebut. Namun ia malah menjadi marah dan tidak mau masuk. Sampai akhirnya sang ayah harus keluar untuk menghampirinya. Perlu Anda ketahui, bahwa jika tuan rumah sebuah pesta pergi keluar meninggalkan para tamunya hal itu merupakan aib, baik bagi para tamu maupun bagi sang tuan rumah. Itu seperti menunjukkan bahwa sang tuan rumah tidak berkenan dengan situasi yang sedang berlangsung. Keluarnya sang ayah dari pesta untuk menghampiri si sulung merupakan bentuk pengorbanan sang ayah untuk mencoba merangkul anak sulungnya ikut menikmati sukacita bersama ayahnya. Dan seharusnya si sulung tahu semua hal ini, karena ini merupakan tradisi turun termurun.

Si sulung juga tidak rela ayahnya mengorbankan sejumlah harta yang begitu besar lagi untuk mempestakan si bungsu, terutama setelah si bungsu telah menghabiskan warisan ayahnya dengan jalan yang tidak benar. Baginya itu seperti dua kali pemborosan yang menyakitkan. Padahal sang ayah memiliki perasaan dan pemikiran yang sama sekali berbeda dengan si sulung atas kembalinya si bungsu.

Bukankah Allah Bapa juga mengorbankan Anak-Nya yang tunggal untuk menebus dan menyelamatkan kita semua dari dosa dan kehidupan yang sia-sia serta kematian kekal? Adakah alasan bagi kita untuk tetap tidak mau masuk dan terlibat serta bersukacita bersama Allah kita dalam Masa Penuaian Besar ini?


Pada akhir cerita sesungguh tidak pernah dipastikan apakah si sulung akhirnya mau ikut masuk ke dalam pesta atau tetap memilih untuk di luar. Ini menandakan bahwa posisi kita sebagai orang percaya pada Masa Penuaian Besar adalah pilihan untuk sepakat, sehati, sepikir, sederap dan seirama dengan Sang Ayah atau tetap memilih kebenaran diri kita sendiri. Apakah kita akan menjadi si sulung yang merasa sudah melayani bahkan tidak pernah melanggar namun tidak dilibatkan bahkan dibiarkan di luar atau kita mengenakan hati hamba ikut membantu pesta dan ikut bersukacita dengan Sang Ayah menyambut kembalinya anak bungsu sebelum kedatangan-Nya kembali (Yesaya 60:8)? Haleluya!

Wednesday, April 4, 2012

Catatan SHRK Apri 2012 - Hari Ke-2 Vol. 2

Mengenai Russia & Lagy Gaga(L)

Perang di Russia akan menjadi peperangan dan penentuan besar untuk kegerakan Tuhan terjadi di Indonesia dan di dunia di 2012 ini dan seterusnya. Dari salah satu artinya Russia adalah kepala dan memang di sanalah pusat pemikiran dan kegiatan Lucifer dan kerajaannya berasal. Serangan-serangan seperti berbagai demo buruh dan sebagainya itu merupakan bentuk tekanan balik dari Si Jahat karena peperangan yang akan berlangsung minggu depan.


Begitu pula dengan kehadiran dan konser Lady Gaga yang dijadwalkan berlangsung awal Juni ini, juga ada kaitannya dengan perang di Russia dan pertempuran besar ini. Lady Gaga bukan sekedar menjual jiwanya kepada Iblis, namun juga telah ditahbiskan menjadi Mempelai Lucifer. Dan ia memiliki kecerdasan dan ambisi yang sama dengan Lucifer untuk mendirikan kerajaannya di dunia termasuk di Indonesia. Konser yang sedianya akan berlangsung di Gelora Bung Karno kita harapkan batal dalam nama Tuhan Yesus. Sebagai catatan penting, bahwa Gelora Bung Karno (GBK), Tugu Monas dan Tugu Tani adalah warisan pendiri bangsa kita - Presiden RI Soekarno dengan sumbangan dana dari Russia. Jika kita cermati bentuk bangunan GBK itu hampir sama dengan bangunan gedung olah raga di Moskow. Dan memang GBK merupakan bentuk mahkota sedangkan salah satu ambisi Lady Gaga di awal Juni nanti adalah mendirikan istana bagi Lucifer dan sekaligus mendeklarasikan terbentuknya pasukan Monster bagi yang akan menghadiri konsernya nanti. Hal ini sudah dilakukan pada konsernya di Moskow tahun 2009 lalu. Dan memang Indonesia menjadi target berikutnya! Mari umat Tuhan di Indonesia, ini waktunya untuk bersatu dan berperang karena pertempuran besar ini.

Empat Ciri Pasukan Suku Bahtera - Lanjutan

"Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran. Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama." - Zakaria 10:3-4


Patok Kemah - kokoh tertancap ke dalam, ini menunjukkan sikap hati yang selalu Hineni, terus bertanggung jawab pada situasi apapun dan tidak menjadi goyah malahan menjadi penopang bagi orang lain. Ia tidak lari dari tanggung jawab dan mengerjakan semuanya hingga selesai. Bahkan mungkin ketika yang lain telah menyerah, ia akan tetap di tempat untuk menyelesaikan tugasnya.


Busur Perang / Busur Panah - berbicara tentang kecepatan dan ketepatan. Semua yang ditugaskan kepadanya dilakukan dengan segera, tanpa menunda-nunda dan dengan sangat tepat sesuai dengan kehendak Raja yang sempurna. Busur panah juga berbicara tentang kedewasaan rohani, karena semakin dewasa kerohanian seseorang, selain berkatnya yang membesar, tuntutannya pun membesar. Kecepatan dan ketepatan dalam bertindak merupakan hal yang mutlak ada setiap kali berjalan dengan Tuhan dan kehendak-Nya. Namun jika seseorang yang posisinya sedah sedemikian tinggi tidak bertindak dengan tepat sesuai dengan kehendak-Nya, maka akibatnya akan fatal. Daud menghitung rakyat tanpa aturan yang benar dan puluhan ribu rakyatnya mati. Musa teledor sedikit dengan kata-katanya dan tidak memasuki Tanah Perjanjian. Saul bahkan diberi kesempatan berkali-kali, dan tidak melakukan dalam ketepatan malah binasa oleh pedangnya sendiri. 

Dan janji (covenant) yang Tuhan berikan kepada kita adalah



"Maka mereka akan seperti pahlawan yang menginjak-injak musuh seakan-akan itu lumpur di jalan; mereka akan berperang, sebab TUHAN menyertai mereka, dan mereka akan membuat malu orang-orang yang mengendarai kuda." - Zakaria 10:5

Catatan SHRK April 2012 Hari Ke-2 Vol. 1

Bahaya Penyesatan

"Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan 'bangkit dari antara orang mati.'" - Markus 9:10

Ada banyak orang percaya yang memang percaya Yesus Kristus adalah Tuhan, bahkan secara jelas tahu bahwa suatu firman yang disampaikan itu adalah rhema Tuhan, namun ketika menemukan sesuatu yang sulit diterima oleh pikirannya sendiri, orang-orang tersebut lebih fokus kepada kejanggalan pesan daripada inti pesan rhema yang Tuhan kehendaki. Akhirnya malah menghabiskan energi mengurus sesuatu yang tidak perlu. Sebagai contoh, ada seorang hamba Tuhan yang kita tahu memiliki masa lalu atau track record yang dianggap buruk, namun pada saat itu rhema Tuhan dikabarkan melalui hamba-Nya tersebut, banyak orang tidak dapat menerima pesan Tuhan karena lebih berfokus kepada masa lalu orang yang menyampaikan kabar rhema tersebut daripada inti pesan rhema-Nya. Suatu kebenaran disampaikan namun diterima sebagai kesalahan, ini suatu bentuk penyesatan yang bisa mematikan dan memecah belah Tubuh Kristus.

Empat Ciri Pasukan Suku Bahtera

"Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran. Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama." - Zakaria 10:3-4

 


Kuda Keagungan-Nya - berbicara tentang mentalitas, attitude dan sikap hati kita sebagai pasukan Tuhan yang memiliki genetik yang sama dengan Kristus Yesus. Bagaimanakah orang lain melihat kita dan cara kerja kita? Adakah mereka melihat Kristus atau gen Kristus di dalam diri kita. Sebagai contoh ada seorang remaja yang tiba-tiba bertemu dengan kerabat atau sahabat ayahnya, maka remaja tersebut langsung dikenali bahwa dia adalah anak ayahnya karena ada yang sama antara dia dengan ayahnya. Atau kadang sebaliknya, orang-orang malah tidak menyangka bahwa anak remaja tersebut memiliki ayah yang demikian berbeda. Pertanyaannya, bagaimana kita dengan Ayah kita? Adakah orang lain melihat bahwa kita memang anak-anak-Nya?


Batu Penjuru - adalah batu yang tadinya merupakan batu buangan yang tidak terpakai, namun akhirnya dapat menjadi batu penjuru atau pemuka (tampil di paling depan) dan menyatukan segala sesuatunya. Ini lahir dari sikap hati bahwa dirinya adalah hamba yang tak berguna, setiap melihat orang lain yang lebih baik daripadanya, ia dekati, ia bergaul dan ia memperoleh banyak pelajaran dan hikmah dari semuanya. Dan ketika ia menjadi besar, ia tampil ke muka dan mempersatukan semuanya. Fungsinya juga sama dengan ibu jari (jabatan dan karunia rasuli) yang mampu menggabungkan keempat jari lainnya (keempat jawatan lainnya - nabi, gembala, penginjil dan guru).

Tuesday, April 3, 2012

Catatan SHRK April 2012 - Hari Ke-1

"Yesus berkata lagi: 'Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.  Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. ... Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya. ... Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, ... Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia." - Lukas 15:11-20

Si bungsu telah melakukan kesalahan yang demikian besar, namun ketika ia kembali kepada ayahnya, dalam waktu singkat keadaannya dipulihkan seperti sedia kala, memperoleh jubah, cincin sepatu bahkan dipestakan besar-besaran. Mengapa demikian?

  • Hati yang bertobat - kata-kata "aku telah berdosa" dan "aku tidak layak" itu menunjukkan bahwa hatinya telah berubah. Ini adalah contoh orang yang memiliki teachable heart, hati yang terus menerus sadar bahwa jika bukan Tuhan maka diri sendiri sama dengan sampah.
  • Memilih dididik dengan rela - kata-kata berikutnya adalah "jadikanlah aku." Si bungsu seperti hendak berkata, "Sekarang terserah Engkau, Bapa. Apapun aku terima, mau diperlakukan apa saja aku rela, yang penting jangan buang aku dan jangan ambil Roh-Mu yang kudus dari padaku." Sikap hati untuk terus memilih apapun yang Tuhan inginkan dan dengan rela mengikuti-Nya walau hal itu mungkin tidak menyenangkan, terutama untuk daging kita.
Hati yang bertobat dan rela untuk dididik adalah kunci untuk menuju Puncak Perkenanan Tuhan

Monday, April 2, 2012

Pendengar Vs. Pelaku Firman

"Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu." - Yakobus 1:19-21

Amarah sangat merugikan dan amat mematikan. Karena amarah, Kain membunuh Habel, Esau dendam kepada Yakub, Musa tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian, Daud sempat menolak Tabut Allah ketika melihat Uza dibunuh dan raja Uzia kena kusta seketika itu juga. Bahkan amarah dapat menghancurkan dengan singkat suatu pekerjaan yang telah dibangun dalam waktu lama.

Sebaliknya buanglah amarah dan kenakanlah kelemahlembutan, karena secara roh kita memang sudah diselamatkan seketika, namun proses penyangkalan daging dan jiwa kita butuh waktu yang sangat panjang. Jika firman yang seharusnya berguna ketika diterima dengan lemah lembut, akan sia-sia apabila diresponi dengan amarah.

"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." - Yakobus 1:22

Ada yang hanya menjadi pendengar saja, ini ibarat seperti seorang mahasiswa yang hadir di kelas hanya demi daftar absensi tanpa peduli apa yang diajarkan oleh dosennya. Sama seperti jemaat yang hanya datang ke gereja dan hadir di ibadah, namun tidak menangkap dan mempelajari apa yang difirmankan saat itu. Sedangkan pelaku firman, dalam bahasa Yunani disebut poietes, yang artinya juga pembuat puisi (poetry). Jadi pelaku firman itu memahami seni dan mampu bertindak dalam irama-Nya Tuhan. Pengenalan akan firman tidak sebatas teori namun sudah pernah mengalami Tuhan sendiri dalam berbagai warna. Dengan demikian sungguh antara pendengar saja dengan pelaku firman besar sekali bedanya. Pendengar mungkin bahkan tidak pernah tahu teorinya, namun pelaku bahkan memahami prakteknya.

Pelaku firman yang memiliki pengalaman pribadinya dengan Tuhan, semakin hari semakin mengenal gaya, cara, dan kehendak Tuhan. Sedangkan yang melakukan tidak sesuai dengan rhema Tuhan, itu akhirnya akan menipu dirinya sendiri. Dan mudah dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya, sebagai ganti seharusnya ia dipengaruhi oleh Roh-Nya yang kudus.

Sebagai contoh, ada seorang percaya yang belum memiliki rumah dan berdoa supaya suatu saat ia bisa punya rumah. Suatu saat Tuhan memberikan rhema untuk dia membantu membayarkan biaya kos seorang temannya, dan dia lakukan dengan sukacita. Sekian bulan kemudian, entah lewat hadiah undian atau apapun itu, orang tersebut dapat hadiah undian rumah tinggal. Dan masih ada banyak cara Tuhan menjawab doa kita. Di sinilah seninya "berpuisi" dengan kehendak Tuhan.

Sedangkan ada pihak lain yang butuh mobil, karena selama ini hanya naik motor. Namun karena memaksakan kehendak tanpa mau menunggu rhema Tuhan, orang tersebut malah berhutang, menjual motornya sebagai uang muka pembelian mobil dan berusaha menghemat luar biasa demi membayar angsuran setiap bulannya. Namun sekian waktu kemudian, terjadi hal di luar perhitungan yang mengakibatkan ia tak bisa membayar angsuran tersebut. Orang ini telah miskalkulasi dan menipu dirinya sendiri. Menjadi pelaku tapi dari modal pendengaran yang bukan rhema Tuhan.

"Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya. Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia." - Yakobus 1:25-27

Perhatikan! Pelaku rhema yang melakukan dengan tekun, ia akan merdeka dan berbahagia oleh karena perbuatannya. Dan akhirnya apa yang kita lakukan menjadi berkat bagi banyak orang, bagi yatim piatu dan janda-janda, bahkan bagi bangsa-bangsa. Tuhan memberkati!

Dia kaya menjadi miskin supaya kita menjadi kaya. Dia hidup menjadi mati supaya kita tidak mengalami kematian kedua. Kita benar hanya karena dibenarkan. Kita kuat hanya karena dikuatkan. Kita kaya hanya karena diperkaya. Kita mampu hanya karena dimampukan. 

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.