Labels

Wednesday, July 31, 2013

Obaja Dalam Sekilas Perenungan

"Penglihatan Obaja. Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang Edom--suatu kabar telah kami dengar dari TUHAN, seorang utusan telah disuruh ke tengah bangsa-bangsa: "Bangunlah, marilah kita bangkit memeranginya!" - Kitab Nabi Obaja

Nabi Obaja merupakan nabi pertama dari Kelompok 12 Nabi Kecil yang berhubungan dengan nasib bangsa Israel, terutama dalam perkara Masa Pembuangan (The Exile Period). Obaja bahkan ada lebih dulu dari pada 4 Nabi Besar (Yesaya, Yeremia, Yehezkiel & Daniel) dan melalui Obaja, untuk pertama kalinya Tuhan memperkenalkan istilah Hari Tuhan sebagai hari penghakiman atas umat pilihan Israel dan semua bangsa di dunia. Pokok nubuatan utama keduabelas nabi kecil ini adalah berupa peringatan, dan uniknya yang pertama kali mendapat peringatan bukanlah Israel, melainkan Edom.

Edom diancam Tuhan untuk dimusnahkan selama-lamanya karena sikapnya yang terus menerus salah terhadap saudaranya, Israel. Sebagai saudara serumpun dan satu nenek moyang, Edom seharusnya ikut mendukung dan membela Israel. Namun sebaliknya, ketika bangsa-bangsa lain menyerang Israel, Edom malah ikut menyerang saudaranya sendiri. Di sisi lain, Edom bersikap angkuh dan memandang rendah Israel dengan sedemikian rupa. Tadinya Edom tinggal di dataran tinggi dengan posisi benteng yang sedemikian rumit di puncak-puncak bukit, yang secara kasat mata sulit ditembus. Bahkan dengan posisi geografisnya itu, Edom selalu memandang ke bawah untuk melihat Israel. Keangkuhan Edom sering disebut sindrom Edom atau sindrom Esau, yang diwujudkan dengan terjadinya perlombaan membangun gedung pencakar langit tertinggi di berbagai negara di dunia. Ada kebanggaan dan kesombongan tersendiri yang hendak dipamerkan oleh orang-orang yang mengidap sindrom tersebut. 

Herodes

Suatu ketika pada zaman penjajahan Romawi, ada seorang Edom yang merasa begitu heroik menghadap kepada Julius Caesar untuk meminta takhta di Yerusalem diserahkan kepadanya dan hal itu disetujui, sehingga muncullah raja yang bernama Herodes. Ia begitu bangga sebagai seorang keturunan Edom yang dapat memerintah di sentra Tanah Pusaka, yakni Yerusalem. Namun kebanggaan dan kesenangannya tidak dapat bertahan lama ketika orang-orang Majus mendadak datang untuk menyembah seorang Raja Israel sejati yang saat itu baru dilahirkan. Perasaan senang dan bangga itu mendadak berubah menjadi amarah yang amat sadistik sehingga setiap bayi dan anak laki-laki di Bethlehem harus dibunuh.

Setelah Herodes pertama mati, anaknya menggantikan dia dan "prestasi" yang sempat diukir Herodes Antipas ini adalah memenggal kepala Yohanes Pembaptis serta membiarkan Yesus Kristus dihukum salib tanpa sebuah tuduhan yang kuat.

Antipas digantikan oleh Herodes Agripa I, yang nasibnya lebih naas daripada pendahulunya. Ia tewas ditampar malaikat di depan umum saat selesai menyampaikan pidato, sedangkan anaknya menjadi raja terakhir tanpa dikaruniai seorang anak laki-laki atau penerus. Demikian kaum Edom musnah dan dibutuhkan sekitar sembilan abad sejak Obaja menubuatkannya hingga nubuatan itu genap. 

Tanda Yunus VS. Jumat Agung

"Tetapi jawab-Nya kepada mereka: 'Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam." - Matius 12:39-40

Sesungguhnya dengan amat jelas dan telak Yesus sendiri berkata bahwa diri-Nya akan "mendekam" dalam kubur selama tiga hari tiga malam, dan Ia memang bangkit pada hari Minggu (Matius 28:1). Jadi jika dihitung mundur tiga hari dari hari Minggu, maka kematian Yesus sesungguhnya adalah hari Kamis. Lalu mengapa selama 2000 tahun lebih Gereja memelihara kesalahan fatal semacam itu? Jika memang Gereja adalah Mempelai Wanita-Nya, yang seharusnya mengenali hari kematian Sang Mempelai Pria dengan benar.

Paskah Yang Orisinal

Selama ini hampir semua Gereja hanya mengetahui satu hari Sabat, yakni hari ke-7 atau hari Sabtu di setiap minggu. Namun sesungguhnya Alkitab mencatat ada dua jenis Sabat, yang satu lagi adalah semua hari raya atau perayaan besar dan nasional, itu pun hari Sabat, yakni Paskah, Rosh Hashanah, Yom Kippur, Sukkot dan sebagainya.

"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut: Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu. Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat." - Imamat 23:2-8

Jadi semua perayaan, semua waktu pertemuan kudus itu pun hari Sabat walaupun itu tidak jatuh di hari Sabtu. Hari yang pertama setiap Paskah tidak selalu hari Sabtu karena senja tanggal 14 bulan Nisan tidak selalu hari Sabtu di setiap tahunnya. Maka dengan demikian dapat kita ketahui bahwa ketika Yesus wafat di atas kayu salib itu sesungguhnya hari Kamis, tanggal 14 bulan Nisan dan diikuti dengan dua hari Sabat berturut-turut, yakni Jumat (tanggal 15 bulan Nisan) dan Sabtu yang memang adalah hari Sabat setiap minggunya. Kemudian bangkit pada hari Minggu (tanggal 17 bulan Nisan).

Lalu bagaimana dengan ketetapan pemerintah yang selama ini menetapkan hari libur nasional di sebuah Jumat di antara Maret atau April di setiap tahunnya? Biarkan saja! Namun sejak sekarang kita perlu tahu kapan tanggal 14 Nisan setiap tahunnya dan di hari-hari itu untuk seterusnya Gereja seharusnya merayakan Paskah, dan BUKAN di setiap Jumat Agung yang diinspirasi dan dikhamiri oleh pemahaman Pagan selama ini.

Thursday, July 18, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-3

Memperbesar Kapasitas

"Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah." - Pengkotbah 5:18

"Yes, we should make the most of what God gives, both the bounty and the capacity to enjoy it, accepting what's given and delighting in the work. It's God's gift!" - Ecclesiastes 5:19 (The Message Version)

"Ya, kita harus mempergunakan sebaik-baiknya dari apa yang diberikan Allah, baik karunia dan kapasitas untuk menikmatinya, menerima apa yang diberikan dan berkenan dalam pekerjaan. Itu pemberian Allah." - Terjemahan Ecclesiastes 5:19, The Message Version

Masa Kingdom Explosion sudah dideklarasikan dan sudah banyak kesaksian yang baik yang membuktikan bahwa Gereja telah memasuki masa tersebut dan banyak orang bersemangat menantikan kelanjutannya hingga akhir tahun ini. Namun, tidak sedikit yang memiliki api asing sambil mempertanyakan keputusan Tuhan karena siatuasi yang dihadapi sama sekali tidak seperti yang diharapkan. Ada yang menjadi kecewa, ada yang menjadi marah, ada yang pasrah dan putus asa membiarkan semua yang negatif menguasai hati mereka. "Apanya yang explosion? Koq situasi saya malah semakin terpuruk?" dan sebagainya.

Sesungguhnya Tuhan sangat ingin memberkati semua umat-Nya. Dan hal itu terbukti karena setiap kita memiliki talenta, yang merupakan potensi untuk menciptakan ledakan, walau jumlah talenta setiap orang berbeda-beda. Namun masalahnya, apakah kita memiliki kapasitas yang cukup untuk itu? Apakah berkat yang Tuhan hendak berikan akan menjadi beban masalah atau kenikmatan? Karena sudah sangat banyak anak Tuhan yang begitu diberkati, hidupnya berubah menjadi beban dan masalah.

Suatu kali pemimpin gereja bawah tanah di RRC mendapat pertanyaan, "Anda dan seluruh jemaat gereja bawah tanah begitu militan, tidak takut dipenjara, tidak gentar disiksa, bahkan untuk menghadapi kematian sekalipun. Apakah masih ada yang kalian takuti di dunia ini?" Dan secara mengejutkan pemimpin ini menjawab, "Ya ada. Kami bisa menjadi militan seperti ini karena kami tidak punya apa-apa, namun ketika kami memiliki berkat dan kelimpahan, belum tentu kami ada seperti sekarang ini. Berkat yang berlimpah itulah yang kami takutkan." Ini jelas bahwa ia manganggap bahwa berkat dan kelimpahan lebih berpotensi menjadi beban masalah ketimbang kenikmatan.

"Then GOD said, 'Shall I keep back from Abraham what I'm about to do? Abraham is going to become a large and strong nation; all the nations of the world are going to find themselves blessed through him. Yes, I've settled on him as the one to train his children and future family to observe GOD's way of life, live kindly and generously and fairly, so that GOD can complete in Abraham what he promised him.'" - Genesis 18:17-19 (The Message Version)

Abraham dan seluruh keturunannya merupakan pilihan Tuhan sendiri untuk diberkati dan menjadi berkat bagi seluruh dunia. Dan bukti dari pilihan Tuhan itu tidak lain adalah dengan melatih (to train) dan mendidik anak-anak dan keturunannya supaya memiliki kapasitas yang diharapkan. Tuhan bukan langsung memberikan kelimpahan secara gelap mata, yang Ia lakukan pertama kali ada membentuk, melatih, mendidik bahkan menghajar supaya kapasitasnya cukup dan sesuai dengan harapan serta cita-cita-Nya.

"Paulus dan Barnabas memberitakan Injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara." - Kisah Para Rasul 14:21-22

"After proclaiming the Message in Derbe and establishing a strong core of disciples, they retraced their steps to Lystra, then Iconium, and then Antioch, putting muscle and sinew in the lives of the disciples, urging them to stick with what they had begun to believe and not quit, making it clear to them that it wouldn't be easy: "Anyone signing up for the kingdom of God has to go through plenty of hard times." - Acts 14:21-22 (The Message)

Apa yang dilakukan Paulus dan Barnabas terhadap para murid pun sama persis dengan apa yang dilakukan Allah kepada semua keturunan Abraham. Paulus dan Barnabas memperlengkapi manusia roh para murid supaya memiliki otot dan urat (putting muscle and sinew) yang sedemikian rupa sehingga memiliki kapasitas untuk memenuhi destiny mereka masing-masing. Kini saatnya kita memahami kapasitas kita dan mengatur prioritas kita sehingga tujuan destiny dapat tercapai genap dan tuntas.

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Wednesday, July 17, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-2

Sang Penjungkirbalik Dunia

Suatu kali Tuhan memperlihatkan dua jenis transportasi udara, yakni sebuah helikopter dan sebuah pengangkut kargo udara berukuran sangat besar (sejenis C-5, C-130 atau Antonov) yang bahkan mampu mengangkut truk tronton, tank atau kendaraan berat lainnya. Tuhan mengarahkan pikiran atas landasan yang diperlukan untuk kedua jenis kendaraan udara tersebut. Untuk sebuah helikopter, bahkan tidak diperlukan landasan karena hanya dengan mengambang di udara, helikopter tetap dapat menaikkan atau menurunkan muatannya.


C-5 Aircraft

Namun berbeda dengan pesawat jenis C-5 yang demikian besar dalam ukuran volume dan demikian kuat dalam ukuran tenaga, sehingga dibutuhkan landas pacu yang demikian kuat, besar dan sangat panjang untuk menerbangkan maupun mendaratkan pesawat tersebut. Dan itulah Rasul Paulus dengan segala sepak terjangnya yang menjungkirbalikkan dunia melalui Injil Kristus di awal Zaman Kasih Karunia.

"And last of all He appeared to me also, as to one prematurely and born dead [no better than an unperfected fetus among living men]. For I am the least [worthy] of the apostles, who am not fit or deserving to be called an apostle, because I once wronged and pursued and molested the church of God [oppressing it with cruelty and violence]. But by the grace (the unmerited favor and blessing) of God I am what I am, and His grace toward me was not [found to be] for nothing (fruitless and without effect). In fact, I worked harder than all of them [the apostles], though it was not really I, but the grace (the unmerited favor and blessing) of God which was with me." - 1 Corinthians 15:8-10 (Amplified Version)

"Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, yang prematur dan lahir mati (tidak lebih baik dari janin yang cacat di antara yang hidup). Karena aku yang paling tidak layak di antara para rasul, tidak cocok atau pantas disebut seorang rasul, karena aku bersalah dan mengejar dan menganiaya gereja Tuhan (menindas dengan kekejaman dan kekerasan). Namun karena anugerah (perkenanan dan berkat yang tidak sepantasnya) dari Tuhan, aku sebagaimana aku ada, dan anugerah-Nya bagiku tidak ditemukan sia-sia (tidak berbuah dan tanpa dampak). Faktanya, aku telah bekerja lebih keras daripada semua rasul, meskipun itu bukan benar-benar aku, melainkan anugerah Tuhan (perkenanan dan berkat yang tidak sepantasnya) yang menyertai aku." - 1 Korintus 15:8-10

Rasul Paulus mengawali pelayanannya dengan kondisi yang sedemikian rupa kontrasnya dengan hasil akhir pelayanannya. Kekontrasan itu bahkan tampak jelas dibandingkan dengan semua rasul lainnya, dan tidak mengherankan bahwa ia disebut yang terbaik kedua setelah Tuhan Yesus sendiri dan dua pertiga dari Perjanjian Baru ditulis oleh dirinya sendiri. Pertanyaannya, mengapa bisa demikian dahsyatnya? (insert kanan: Antonov Aircraft)

Salah satu keistimewaan Rasul Paulus adalah ia memiliki baik kesadaran akan dirinya sendiri maupun kesadaran akan Tuhan, kesadaran yang sedemikian rupa sehingga ia rela untuk dirinya dibangun dan dibentuk serta dididik sampai mampu sejalan dengan semua kehendak Kristus hingga perkara-perkara yang ekstrim sekalipun. Tidak ada tokoh lain yang lebih ekstrim daripada Rasul Paulus, namun di saat yang sama tetap seimbang dan sejalan dengan kehendak Kristus. Ini sama seperti pesawat C-5 yang memiliki ukuran ekstrim, untuk mengangkut bobot yang ekstrim namun tetap bisa lepas landas, terbang dan mendarat dengan seimbang.

"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." - Filipi 3:8-11

Rasul Paulus membahasakan tulisannya dengan gaya yang ekstrim karena memang ia menghidupkan apa yang ia tuliskan dengan cara yang ekstrim pula. Keekstriman yang sejalan dengan kehendak Tuhan inilah yang menghasilkan daya jungkir balik yang dahsyat terhadap dunia di sekitarnya. Surat kepada jemaat di Filipi merupakan bagian akhir dari pelayanan dan kehidupannya, dan sampai saat itu ia bahkan memiliki kehausan yang ekstrim untuk mengenal Tuhan dan menjadi serupa dengan Kristus sampai ia dapat memperoleh kebangkitan yang sama dan Kristus menjadi sedemikian nyata dalam hidupnya.

Rasul Paulus tidak pernah memilih jalan yang mudah, jalan yang ditempuhnya adalah jalan kemustahilan dan keajaiban. Hal ini karena ia memiliki kedalaman pemahaman dan kesadaran yang tinggi bahwa anugerah yang telah ia terima harus ia kembalikan sesuai dengan kehendak Empunya anugerah tersebut. Apa yang Tuhan anggap berharga, seringkali dianggap sampah oleh dunia. Begitu juga apa yang dunia anggap berharga, Tuhan anggap sampah. Dan Rasul Paulus melihat sebagaimana Tuhan melihat. Bagaimana dengan kita, Generasi Penuntas dan Generasi Penakluk Dunia?

Tuesday, July 16, 2013

Jurnal SHRK Juli 2013 - Hari Ke-1

Membelah Kemiskinan

"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu.' Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. ... Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: 'Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu.' Tetapi Musa berkata: 'Bahkan korban sembelihan dan korban bakaran harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk TUHAN, Allah kami. Dan juga ternak kami harus turut beserta kami dan satu kakipun tidak akan tinggal, sebab dari ternak itulah kami harus ambil untuk beribadah kepada TUHAN, Allah kami; dan kami tidak tahu, dengan apa kami harus beribadah kepada TUHAN, sebelum kami sampai di sana.' ... Kemudian Musa berkata: 'Tepat seperti ucapanmu itu! Aku takkan melihat mukamu lagi!'" - Keluaran 10:21-29


Saat itu telah terjadi delapan kali peristiwa yang begitu ajaib dan dramatis, namun Firaun masih mengeraskan hatinya. Dan untuk kali yang kesembilan, Firaun mencoba mengalah namun tetap tidak rela. Ia membiarkan bangsa Israel pergi beribadah namun tanpa boleh membawa harta benda. Ini adalah strategi Iblis yang terakhir, sebelum akhirnya Tuhan memberikan "jurus pamungkas" dengan Tulah Kesepuluh, yakni Kematian Anak Sulung. 

Dari peristiwa tersebut di atas, betapa Iblis dan sistem dunia mengerti bahwa di mana hartamu berada, di sanalah hatimu. Dan keterikatan kepada harta benda ini sungguh merupakan mentalistas yang miskin, yang dapat membuat orang tidak berdaya untuk melakukan kehendak Tuhan di dalam hidupnya.

"Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu." - Keluaran 12:35-36

Setelah genap sepuluh tulah terjadi dan Paskah pertama diadakan, keluarlah seluruh orang Israel dengan membawa jarahan yang begitu besar. Walaupun tadinya mereka budak, namun kini mereka lahir sebagai sebuah bangsa pilihan dengan kondisi finansial yang amat limpah hingga tidak ada satupun orang miskin di antara mereka saat itu. Sungguh sebuah fenomena yang menakjubkan! 

Namun harta jarahan yang mereka bawa dari Mesir tersebut seperti "bernyawa" dan harta yang sama yang mereka genggam mencoba untuk menarik mereka balik ke Mesir. Hal ini terbukti dari ucapan dan respon mereka ketika melihat Firaun dan para tentaranya mengejar: "Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir, maka engkau membawa kami untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kami dengan membawa kami keluar dari Mesir? Bukankah ini telah kami katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kami dan biarlah kami bekerja pada orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kami untuk bekerja pada orang Mesir dari pada mati di padang gurun ini." -  Keluaran 14:11-12. 

Padahal dulu mereka sangat ingin merdeka dari perbudakan Mesir, bagaimana mungkin sekarang mereka berkata demikian kontradiktif? Jawabannya ada pada harta jarahan dari Mesir yang mereka genggam. Tuan atas harta tersebut adalah orang Mesir, dan harta tersebut menarik balik orang Israel kembali kepada tuannya di Mesir. Bukankah ketika Musa berada di gunung Sinai, orang Israel meminta Harun membuat ilah lain dalam bentuk patung emas tuangan berbentuk anak lembu dengan harta jarahan tersebut sambil berkata, "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!" - Keluaran 32:4. 

Harta tersebut memiliki kait dan ikatan yang berhasil mengumpan dan mengikat segenap bangsa Israel untuk berpaling dari Tuhan Allah. Dengan demikian ada mentalitas kemiskinan yang begitu mengikat, yang menjadi selaput tebal sehingga orang Israel tidak mampu melihat Tuhan, sekalipun begitu dahsyat dan banyak perbuatan-Nya yang ajaib.

Dalam kehidupan sehari-hari, hal itu sangat banyak terjadi. Ada orang yang begitu banyak uangnya, namun amat sayang untuk menggunakan dan menikmatinya. Ada nenek-nenek ditemukan meninggal di atas tempat tidurnya karena kelaparan, padahal di bawah tempat tidurnya ada uang ribuan dolar yang dihemat sedemikian rupa. Ada yang memiliki mobil mewah, namun hanya diparkir di garasi rumahnya sedangkan ia sendiri pergi dengan menggunakan mobil butut atau bahkan angkutan umum. Hartanya banyak, namun mentalnya miskin. Padahal jika dipikir dengan akal sehat, ini adalah mentalitas budak yang amat memalukan.

Maka ketika Firaun beserta tentara Mesir semakin mendekat, Tuhan memberikan solusi yang menakjubkan, "Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat (tanah) kering (yabbashah)." - Keluaran 14:16. Tuhan menghendaki Musa dan orang Israel berjalan MENGINJAK tanah kering. Dalam bahasa Ibrani disebut yabbashah. Kata dasar "yabbashah" adalah yabesh, yang memiliki arti lain, yakni sesuatu yang memalukan (ashamed / shamed / shamefully). Dengan demikian Tuhan hendak berkata bahwa mentalitas itu harus diinjak dan ditaklukkan. Karena ketika berbicara soal uang atau harta, pilihannya hanya dua, memperbudak atau diperbudak. Pertanyaannya, siapakah yang menjadi tuannya? Diri kita atau harta kita? Mengapa selama ini banyak orang percaya yang belum mengalami terobosan finansial? Itu karena selama ini uang yang menginjak mereka, dan bukan sebaliknya.

Kemiskinan Bukan Soal Ketidaktersediaan Uang. Kemiskinan Adalah Ketika Anda Tidak Memiliki Kebebasan Untuk Melakukan Dan Menggenapi Apapun Yang Tuhan Kehendaki.

Tuesday, July 2, 2013

Babak Baru Ini ...

Sekitar akhir bulan Mei, Tuhan telah menyuruh saya mendeklarasikan akan Gelombang Sejati tepat pada saat pergantian semester di tahun ini. Namun beberapa jam sebelum saya mendeklarasikannya, seorang pendoa bernama Glynda Linkous memuat pesan Tuhan pada blognya tentang "Kejahatan Baru" (New Evil in English) sebagai berikut:

"Saya sedang berdoa pagi ini dan bertanya kepada Tuhan akan pesan yang hendak ingin disampaikan kepada kita semua:

'Belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lembut dan rendah hati. Tirulah Aku. Biarlah hidupmu menjadi sebuah refleksi akan Aku dan kamu akan memancarkan kemuliaan-Ku. Kamu akan berjalan dengan kuasa-Ku ketika kamu merefleksi diri-Ku dalam segala jalan, ketika pikiranmu sejalan dengan pikiran-Ku, ketika hatimu siap bagi pekerjaan Kerajaan-Ku dan bukan bagi dirimu sendiri.

Tirulah Bapamu, anak-anak-Ku, karena Aku mengasihi kalian dengan kasih yang kekal dan setiap dari kalian sangat berharga bagi-Ku, sungguh. Semua milik-Ku adalah kepunyaanmu ketika kalian berjalan di jalan-Ku.

Datang ... dan berjalan bersama-Ku seperti yang Adam lakukan saat hari sejuk. Berjalanlah dekat kepada-Ku sehingga Aku dapat melindungimu dari KEJAHATAN BARU yang sedang memasuki dunia saat ini. Kalian akan menyaksikan kejahatan baru, kejahatan yang belum pernah ada sebelumnya. Beberapa dari kalian akan terkejut dan shok, namun semuanya itu telah kukatakan dalam Firman-Ku yang kudus.

Berjalanlah dekat dengan-Ku, anak-anak. Katakan kepada setiap orang yang kamu temui bahwa Aku mengasihi mereka!'

Saya dapat merasakan urgensi-Nya pada pesan terakhir ini, saya dapat rasakan kejahatan itu sedang datang, sesuatu yang paling mengerikan dan Ia ingin melindungi kita semua, dengan syarat kita taat kepada-Nya dengan berjalan dekat Dia! Saya teringat akan seorang ibu dengan anak-anaknya, ketika mereka berjalan dan seorang pengemudi ceroboh mengendarai mobilnya dengan sangat cepat di jalanan, bagaimana ibu itu menarik semua anaknya untuk melindungi mereka dari bahaya. Akankah kita mengindahkan peringatan-Nya ini?"

June 30, 2013
__________________________________________________________________________

Selain Glynda Linkous, ada pula pesan Tuhan melalui pendoa Celeste Dewey - Stop And Pull In, berikut ini terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

"Sebuah bangsa sedang datang, jauh dan besar sehingga tak dapat dijamah dan kerusakan ada pada mereka. Mereka tidak peduli akan Aku ataupun rencana-Ku, dan mereka menentang Aku dan umat-Ku. Terus memandang pada-Ku karena Akulah satu-satunya jalanmu untuk lolos dari masa yang sedang datang ini. Jangan percaya akan apa yang kamu dengar dari yang lain. Hanya memandang kepada-Ku dan rencana-rencana-Ku, fokus pada-Ku, abaikan yang lain. Mendekatlah kepada-Ku karena hanya Aku sendiri yang mampu menjangkau begitu jauh dan tak ada yang dapat menghentikan-Ku. Akulah jalan yang benar, tak ada jalan lain. Mendekatlah seperti tidak pernah kamu lakukan sebelumnya dan datanglah ke dalam Persembunyian-Ku, tempat rahasia bagi kita di mana kamu dapat dirawat dan tumbuh pada masa-masa ke depan.

Berjalan dengan-Ku, mari datang. Hidup dapat penuh dengan kesulitan, jalan-Ku sederhana dan jelas. Sedikit istirahat di sini dan di sana, lanjutkan lagi, manfaatkan hal itu dan kita akan pergi lebih jauh lagi. Biarlah Aku mengajak kalian ke tempat-tempat yang belum pernah kalian datangi, melihat yang belum diketahui. Jika kalian mau, Aku mau. Semua tergantu padamu. Ke mana kalian hendak pergi bersama-Ku? Seberapa jauh? Aku hendak memakai kalian, namun kalian harus semakin mendekat.

Mereka sedang datang dan Akulah satu-satunya jalan keluar. Dengarkanlah derap mereka melangkah di bumi. Bukalah hatimu untuk melihat jalan yang telah Kutunjukkan, dan janganlah takut melaluinya karena Aku Tuhan menyertaimu."

*Catatan: Saya sedang membaca Yoel pasal 1, ketika saya mendapat pesan ini

July 1, 2013
__________________________________________________________________________

Pada tanggal yang sama, seorang nabi-Nya bernama Ken Dewey juga mendapatkan dan menyampai pesan Tuhan yang senada dengan dua pesan sebelumnya. Pesan nubuatan tersebut diberi judul Beyond The Picture You've Seen, berikut ini terjemahannya:

"Aku segera datang untuk mengubah kalian. Kalian tidak akan pernah sama lagi karena Aku mengubah banyak perkara. Banyak yang menghendaki Aku melakukan hal-hal tertentu namun Aku tahu apa yang harus dilakukan. Aku tahu bahwa kamu tidak dapat melanjutkan perjalananmu tanpa mengalami akibat yang serius di sekitarmu.

Aku bertindak dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, kemuliaan-Ku akan terekspos, ya Aku katakan terekspos, karena banyak di antara kalian belum menampilkan sepenuhnya. Aku menginginkan kalian, namun lebih daripada itu, kalian harus menginginkan-Ku. Kalian masih mudah dijauhkan dari pada-Ku kepada hal-hal lain, kalian tidak memiliki gairah bersama-Ku. Aku bergerak dan memprovokasi sekarang, karena Aku sangat mengasihi kalian, Aku akan melakukan perkara baru, kalian milik-Ku.

Lihat Aku bekerja di masa lalu, dan perhatikan kerja-Ku sekarang, karena kamu telah diubah, Aku harus mengubah caraku saat-saat ini. Kalian telah bekerja tanpa diri-Ku. Kalian lakukan dengan cara kalian. Aku akan menghentikan kalian dan mengubah kalian.

Kamu bertanya-tanya, tunggu dan lihatlah. Aku akan mengungkapkan diri-Ku dan kalian akan melihat Aku yang baru. Akulah Allahmu, namun kalian belum melihat Aku sepenuhnya, jadi sekarang Aku mau kalian melihat Aku lebih dari gambaran sebelumnya. Sekarang Aku akan membalikkan kalian. Membalikkan, ya membalikkan! Ketika kalian melihat Aku yang baru, kalian akan melihat-Ku.

Aku mengasihimu, lebih daripaa pengertianmu sendiri. Aku memanggil kalian dan kalian datang namun terrhenti. Aku adalah Roh dan bergeraklah dalam roh. Sekarang kalian akan belajar lebih banyak dalam dunia roh. Aku akan mencurahkan lagi lebih, ya lebih lagi, lebih daripada sebelumnya dan kalian akan ditenggelamkan di sungai. Kalian telah masuk ke dalam sungai ini, bahkan berendam, namun sekarang kalian akan menyelam lebih dalam, namun bukan kalian yang menyelam, namun Akulah yang menggerakkan, Aku akan menyeret kalian dari tepian!

Kalian membutuhkan-Ku, untuk melakukan apa yang harus dilakukan. Itu adalah pekerjaan-Ku, bukan kalian, jadi mengapa kalian bekerja tanpa-Ku? Kalian meninggalkan Aku dan Jalan Roh-Ku melebihi jalanmu. Adakah Aku terlihat daging dan tulang? Adakah Aku berjalan dalam kedagingan? Jawabannya, tentu tidak! Aku tidak! Jadi sekarang, supaya kalian dapat menunjukkan Aku kepada yang paling membutuhkan, Aku harus bertindak untuk menanggalkan kedagingan kalian hingga tersisa sesedikit mungkin. Aku takkan mencurahkan kuasa-Ku, seperti yang telah Kulakukan. Namun kalian akan menjadi umat-Ku yang lebih besar, kalian akan bertindak seperti diri-Ku, karena Aku akan di dalam kalian, Roh Yang Lebih Besar!

Akulah kemuliaan yang terakhir, yang lebih besar daripada yang pernah kalian dengar, yang sedang datang dan siap berlari. Berlari dalam kemuliaanku, oh yang sangat berkuasa!

Persiapkan hatimu akan kedatangan-Ku."

Yeshua

"Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai." - Yehezkiel 47:1-6

July 1, 2013
__________________________________________________________________________

Saya sangat berharap bahwa kita semua menangkap urgensi-Nya dan semakin bersungguh-sungguh dengan Tuhan di babak baru ini. Deklarasi Gelombang Sejati memang singkat, namun dua referensi dari kedua link yang saya sertakan juga berbagai pernyataan Tuhan dari hamba-hamba-Nya bukanlah sebuah kebetulan. Tuhan sungguh memiliki maksud yang serius dengan Gereja-Nya. Saran saya, segera temui Tuhan secara pribadi, bawa semua perkara ini ke hadapan Tuhan, dan mintalah petunjuk-Nya sungguh-sungguh akan tugas dan tanggung jawab masing-masing pribadi. Biarlah Roh Kudus-Nya berdaulat penuh atas roh, jiwa dan tubuh kita seutuhnya.

Amin! Amin! Amin!

Monday, July 1, 2013

Gelombang Sejati

Tuhan, Tuhan,

Terima kasih untuk enam bulan yang gilang gemilang di 2013 ini, enam bulan yang begitu penuh warna dan begitu menggairahkan. Kini saatnya GELOMBANG SEJATI dimulai dan kami akan terus menari di setiap ketinggiannya, sampai kepada puncak dari segala puncak tergenapi.


Selamat datang, wahai Gelombang Sejati, dalam nama Tuhan Allah Yang Hidup, kami menyambutmu, Amin! Amin! Amin!

Referensi:
Ditunda Semenit, Cuplikan Nubuatan,

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.