Labels

Saturday, January 31, 2015

Wanted

"Lalu kata orang itu kepada-Nya: 'Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.' Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: 'Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.' Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya." - Markus 10:20-22

Jadi apa salahnya jika seorang muda dan kaya raya, hidup saleh, mengasihi dan dikasihi kedua orang tuanya, menjadi kebanggaan keluarganya, menjadi harapan masyarakat di sekitarnya, memberkati banyak orang dengan hartanya, dan mungkin bahkan begitu terpandang? Tentu tidak ada yang salah. Namun ketika pemuda kaya ini hendak memastikan bahwa dirinya akan memperoleh hidup kekal di Sorga setelah kehidupannya selesai di Bumi, ternyata segalanya menjadi berbeda baginya.

Pemuda kaya ini telah mendatangi Orang yang tepat, yakni Yesus Kristus sendiri. Dan ia menghadap dengan sikap yang baik, dengan bertelut kepada-Nya. Dan ketika Yesus mulai melakukan check list terhadap semua "aturan main" yang berlaku, dengan mantap pemuda kaya ini menjawab bahwa tidak ada satupun yang missed untuk ia tidak lakukan. Hebatnya lagi adalah Tuhan Yesus mengkonfirmasi jawabannya.

Hei! Ini pemuda harapan bangsa, incaran para gadis, idaman para calon mertua dan kemungkinan juga akan jadi kebanggaan anak-anaknya. Kira-kira di mana kita bisa temukan lagi orang dengan kualifikasi seperti ini di zaman ini? Berapa persentase orang seperti ini di dunia saat ini? Tentu tidak banyak, bahkan amat sedikit. Namun yang sudah amat sedikit itupun masih Tuhan "persulit" dengan meminta pemuda kaya itu untuk menjual semua hartanya dan memberikan semua hasilnya kepada orang-orang miskin,

Tahukah Anda, mengapa Yesus memandangi pemuda kaya ini dengan dalam dan penuh kasih sebelum memberikan syarat terakhir kepadanya? Sebab Yesus juga menyadari bahwa orang dengan kualifikasi seperti pemuda kaya ini amatlah jarang, bahkan mungkin tidak ada di antara kedua belas rasul yang setia mengikuti-Nya. Dan ketika pemuda kaya itu shock mendengar syarat terakhir, ia menjadi kecewa dan segera meninggalkan Yesus dengan lunglainya.

Mari kita berhipotesa sejenak, bayangkan orang terdekat yang Anda kenal atau minimal Anda tahu yang memiliki kualifikasi yang hampir menyamai pemuda kaya tersebut. Dan suatu saat secara tiba-tiba orang tersebut melepas semua harta dan kenyamanannya yang kelihatan membanggakan dan menggiurkan selama ini. Dan ia mulai mengikuti Kristus dengan berbagai petualangan yang tak terduga, termasuk diincar dan disiksa oleh pihak penguasa setempat apapun alasannya. Bahkan ia terlihat seperti batu sandungan daripada sebuah teladan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Lalu apa yang bisa terlintas dalam benak kita? Dia telah melakukan keputusan yang salah? Tidak seharusnya dia menjual hartanya dan meninggalkan keluarganya? Ia masih harus bertanggung jawab dan tidak boleh menelantarkan orang-orang di sekitarnya? Padahal yang dilakukannya adalah persis sama seperti yang diminta Yesus.

Tuhan Yesus memandangnya dengan penuh kasih sebab Ia begitu mengingini pemuda itu, namun Ia juga berkata begini, "Aku mau kamu ikut Aku, namun Aku tidak butuh semua yang kamu miliki selain hatimu, ketersediaanmu setiap saat dan kerelaanmu setiap waktu. Jual saja yang kamu punya dan berikan kepada orang lain, Aku punya yang jauh lebih baik daripada yang kamu miliki sekarang, Ayo!" Tuhan sungguh tidak merendahkan niatan mulia pemuda kaya ini, sekalipun Tuhan sudah tahu kelemahannya. Pemuda ini sudah bertekad, namun tidak bisa menjadi nekad dan tidak mampu diajak "gila-gilaan" dan "kebut-kebutan" di dalam Kristus.

Jika saja pemuda kaya ini nekad mengikuti semua syarat yang diminta Tuhan Yesus, maka sudah pasti ia akan menjadi rasul ke-13. Bukankah setelah itu, Petrus berkata kepada Yesus, "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau?" Dan siapakah yang akhirnya menjadi rasul berikutnya? Paulus, yang menulis lebih dari separuh Perjanjian Baru di Alkitab. Dan itulah sesungguhnya jatah yang dilewatkan oleh pemuda kaya tersebut.

Maka ketika Yesus menjawab Petrus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu." Maka sekarang kita semua menyadari bahwa sesungguhnya Tuhan Yesus sedang menyebutkan sebuah jatah yang begitu besar, yang akhirnya dinikmati oleh Rasul Paulus.

Simak sekali lagi reward yang Tuhan janjikan itu, bahwa pada masa sekarang ini akan menerima seratus kali lipat daripada apa yang telah dilepaskan di awal, dan uniknya hal pertama yang disebut adalah rumah, yang berbicara tentang aset kekayaan fisik. Bukankah ketika kita melihat atau mendengar seseorang yang diajak Tuhan untuk hidup full time dan meninggalkan pekerjaan sekulernya secara total maka hal pertama yang ditanyakan teman-temannya adalah cara ia membiayai semua kebutuhan hidupnya? Dan lihat apa yang Tuhan janjikan sebagai reward.

Jadi sekarang adakah kita begitu diingini-Nya dan adakah kita juga begitu mengingini-Nya sedemikian rupa? Atau haruskah Tuhan menunggu atau mencari orang lain lagi? Sebab Tuhan pun telah mengetahui bahwa mereka yang kaya dan merasa kaya memang jauh lebih sulit dipanggil.

"Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Maka kembalilah hamba itu dan menyampaikan semuanya itu kepada tuannya. Lalu murkalah tuan rumah itu dan berkata kepada hambanya: Pergilah dengan segera ke segala jalan dan lorong kota dan bawalah ke mari orang-orang miskin dan orang-orang cacat dan orang-orang buta dan orang-orang lumpuh. Kemudian hamba itu melaporkan: Tuan, apa yang tuan perintahkan itu sudah dilaksanakan, tetapi sekalipun demikian masih ada tempat. Lalu kata tuan itu kepada hambanya: Pergilah ke semua jalan dan lintasan dan paksalah orang-orang, yang ada di situ, masuk, karena rumahku harus penuh. Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorangpun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku." - Lukas 14:16-24

Perhatikanlah mereka yang akhirnya datang ke perjamuan pesta, yakni mereka yang menyadari bahwa diri mereka miskin, cacat, buta, lumpuh, dan tak berdaya. Mereka adalah orang-orang yang masih bisa dipaksa Tuhan walaupun Tuhan juga terpaksa memilih mereka. Siapakah mereka gerombolan ini? Mereka tak lain adalah Jemaat Laodikia, yang memiliki jatah terbesar, yakni mereka yang akan didudukkan bersama-sama dengan Tuhan di atas takhta-Nya, sebagaimana Yesuspun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa di atas takhta-Nya (Wahyu 3:14-22).

Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.

Thursday, January 29, 2015

Sang Harimau & Dua Jebakan Maut

A Vision of the Evil Jungle: the Sleeping Tiger and Two Great Traps

I had vision today. I was standing in a tropical jungle in a clearing in the rain forest. I saw a massive tiger that was feared by the whole jungle, but he appeared to have been drugged and was sleeping. The other less powerful animals, led by monkeys, hyenas, and jackals, surrounded him suddenly, and tied him up, declawed him, pulled his teeth out, and proceeded to take over the whole territory of the jungle. He was then muzzled, tied up, and left to die. The most surprising thing was that the tiger wasn’t even aware that he had been overcome, because he was so heavily sedated and it happened so fast.

Saya mendapatkan penglihatan hari ini. Saya sedang berdiri di tengah hutan tropis. Saya melihat seekor harimau yang amat besar yang tadinya begitu ditakuti seluruh isi rimba, namun ia kelihatan terbius dan tertidur. Kemudian ada hewan-hewan lain yang kurang buas, yakni sekelompok monyet, sekelompok hyena dan sekelompok serigala jackal, mereka mengepung harimau tersebut dan mengikatnya, mencabut kuku-kukunya, menanggalkan gigi-giginya dan dilanjutkan untuk mengambil alih seluruh teritori di hutan tersebut. Kemudian ia diberangus, diikat dan ditinggalkan. Yang paling mengejutkan adalah bahwa harimau tersebut tidak menyadari bahwa dia telah ditaklukkan, ia begitu terbius dan semuanya berlangsung sangat cepat.

I knew somehow that it had taken a very long time for the army of animals to approach and finally take out the tiger, and they were extremely quiet and stealthy. They moved in great precision and unity, but also with fear and great caution. They had moved so slowly for years, until the moment that they suddenly swarmed him, because they were so afraid that the tiger would suddenly wake up and devour them. It was clear that this tiger was so big, powerful and strong, that with one swipe of his paw, he could have sent many hurling away from him, but he never did. He just laid there snoring like he was in a coma.

Entah bagaimana, saya menyadari bahwa ini telah memakan waktu yang sangat panjang untuk sepasukan hewan-hewan ini mendekati dan akhirnya menaklukkan sang harimau, dan mereka begitu tenang dan diam-diam. Pergerakan mereka begitu presisi dan kompak, namun juga dengan takut dan amat gentar. Mereka telah bergerak perlahan selama bertahun-tahun, sampai pada suatu momen mereka menyergapnya, karena mereka begitu takut jika harimau tersebut mendadak terjaga dan memangsa mereka. Begitu jelas bahwa harimau tersebut sangat besar, begitu berkuasa dan amat kuat, dengan satu kali gerakan tapaknya, ia dapat melontarkan banyak dari mereka, namun ia tidak pernah melakukannya. Ia hanya rebah sambil mendengkur seperti sedang koma.

(Indonesian Translated)

Then, as the vision continued, I looked behind the bound tiger, and I saw that he was in front of two traps. Now that he had been overcome and left for dead, the animals stared approaching and circling the traps. When the tiger was awake long ago, I knew somehow that he was assigned to protect the jungle from being deceived and falling into the traps. But now, the tiger was helpless to prevent this.

Penglihatan berlanjut. Saya mengamati di belakang harimau yang terikat itu, dan saya melihat ada dua jebakan di depannya. Sekarang ia telah ditaklukkan dan ditinggal untuk mati, hewan-hewan lain yang memandanginya mendekat dan mengelilingi kedua jebakan tersebut. Ketika harimau terjaga sebelumnya, saya sadari bahwa harimau tersebut ditugaskan untuk melindungi hutan tersebut dari tipu daya dan jatuh ke dalam jebakan-jebakan tersebut. Namun sekarang, sang harimau tak berdaya mencegahnya.

Then, I looked closer at the two traps that were set. One looked like a giant mouse trap and one looked like an even larger bear trap. The mouse trap had a big piece of cheese as its’ bait. On the side of it, it had the words, “Peace, Comfort, Prosperity, and Safety”. Underneath those words it read, “A New Age of Global Cooperation”. 

Saya mengamati lebih dekat ke dua jebakan tersebut. Yang satu seperti sebuah jebakan tikus raksasa dan yang satu lagi seperti jebakan beruang raksasa. Di atas jebakan tikus ada sepotong besar keju sebagai umpan. Di salah satu sisinya ada tertulis kata-kata, "Damai, Kenyamanan, Kemakmuran dan Keamanan". Di bawah kata-kata tersebut ada tertulis, "Sebuah Zaman Baru dari Kerjasama Global."

The bear trap was really scary to look at. The jagged saw tooth metal teeth were pulled back by a massive spring to the utmost of tension. It looked as if it would spring shut on its’ prey at the slightest touch. But, inside of it was a big red steak that was attracting all the wolves, jackals, and hyenas. Their mouths were slobbering. On the huge steak were the words “Eretz Israel”. They were circling in lust and hunger. When they got close to it, they would go crazy because they smelled the meat. Then, vultures came into the sky and other birds of prey joined with them as they circled. But they were not looking at the steak in the trap, they were looking at the tiger. The whole sky seemed to be filled with them. All of them were looking at the tiger and the bait of the traps like they were starving, and could not wait to devour them.

Yang jebakan beruang terlihat amat menakutkan. Semua gerigi tajam dan pegasnya direntangkan maksimal. Dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menerkam mangsa dengan sentuhan paling halus. Namun, di dalamnya ada daging stik yang merah nan besar untuk menarik semua serigala, anjing hutan dan hyena. Air liur mereka amat banyak. Di atas daging stik raksasa ada tertulis "Bumi Israel". Mereka mengitari dengan penuh nafsu dan lapar. Ketika mereka semakin dekat, mereka menjadi gila karena bau daging tersebut. Kemudian, banyak burung bangkai (vultures) muncul di angkasa bersama dengan burung buas lainnya. Namun mereka tidak mengincar daging stik di dalam jebakan, melainkan tertuju kepada sang harimau. Seluruh langit kelihatan dipenuhi oleh burung-burung tersebut. Semuanya mengincar sang harimau dan umpan yang ada seakan mereka begitu kelaparan dan tidak sabar melahap semuanya.

Then the vision ended.

Penglihatan berakhir.

(Indonesian Translated)

Then the LORD spoke to me and said:

Kemudian TUHAN berfirman:

“America is the sleeping tiger. For seventy years, I gave peace to the West after WW2. America was awake and guarded the whole world from evil, war, and tyranny. But, slowly, it began to fall asleep, drugged with the delusion that it was too powerful for anyone to resist. He was proud of his stature and strength. The great tiger forgot Who had make him so great. He also forgot that he was there to protect the other animals from falling into the traps behind him.

"Amerika adalah harimau yang tertidur. Selama 70 tahun, Aku memberikan damai ke Pihak Barat setelah Perang Dunia ke-2. Amerika terjaga dan melindungi seluruh dunia dari kejahatan, perang dan tirani. Namun, perlahan, mulai jatuh tertidur, terbius dengan delusi bahwa merasa begitu tangguh bagi siapapun yang menolaknya. Ia merasa begitu bangga dengan perawakannya yang tinggi dan kegagahannya. Harimau besar itu melupakan Siapa yang membuatnya begitu agung. Ia juga lupa bahwa ia ada di sana untuk melindungi hewan-hewan lain dari kejatuhan ke dalam jebakan yang ada di belakangnya.

“The wolves, hyenas, and jackals that led the attack are the present Muslim nations. The vultures and other birds of prey are the other God-hating nations of the world that are the enemies of both America and Israel.

"Gerombolan serigala, hyena dan anjing hutan yang memimpin penyerangan adalah negara-negara Muslim. Gerombolan burung bangkai dan burung pemangsa lainnya adalah negara-negara yang membenci Tuhan dan mereka adalah musuh dari Amerika juga Israel.

“The mouse trap is the Lie of the end times. The lure of the Babylonian System, the Rise of the Antichrist, the false promise, that, without Me, Men can govern the world and bring a new Utopian age. This will entrap the nations of the world, but only after the Tiger, America, is declawed, toothless, helpless, and nearly destroyed. It will survive, but never again as the Head of the Nations.

"Jebakan tikus merupakan kebohongan Akhir Zaman. Pemikat dari Sistem Babilonia, Kebangkitan Antikristus, janji palsu, bahwa, tanpa Aku, manusia mampu memerintah dunia dan membawa sebuah zaman ideal. Ini akan menjebak banyak bangsa dunia, namun setelah sang harimau, Amerika ditaklukkan, tak berkuku, tak bergigi, tak berdaya dan hampir musnah. Ia akan bertahan, namun takkan pernah lagi menjadi kepala bangsa-bangsa.

“The Bear trap is the big trap set for the nations. I have set the trap. Israel is the juicy, red, steak. Satan knows he must destroy Israel if he is to stop My return to earth. I will judge all the nations upon the anvil of My land and My people with the hammer of My Wrath. Ultimately, the entire world will converge at the Valley of Megiddo in Israel, with all of their armies, to try to stop My Kingdom from coming to the earth, as it is written.

"Jebakan beruang adalah jebakan besar yang dirancang untuk bangsa-bangsa. Akulah yang merancangnya. Israel begitu menggiurkan, merah, stik. Satan tahu ia harus memusnahkan Israel jika ingin mencegah kedatangan-Ku lagi. Aku akan menghukum semua bangsa di atas landasan tanah dan umat-Ku dengan palu gada dari Murka-Ku. Akhirnya, seluruh dunia akan bertemu di Lembah Megiddo di Israel, dengan seluruh bala tentara mereka, untuk mencoba mencegah Kerajaan-Ku datang ke Bumi, seperti yang tertulis.

“But, I sit in the Heaven on My throne and laugh at them. They plans are in vain. My will shall be done. My Kingdom shall come in its’ fullness at precisely the right time. I AM the Almighty God. I AM the Most High King of the Universe. I am the Holy One of Israel. My Word is true. I reign as Absolute KING OF KINGS Forever and ever. The earth is MINE. I shall reclaim it in the right time. I shall judge the sin of unrepentant Man. I shall turn all nations into Hell that reject Me.”

"Namun, Aku bertakhta di Sorga di atas Takhta-Ku dan menertawakan mereka. Rancangan mereka sia-sia. Kehendak-Ku yang jadi. Kerajaan-Ku akan datang dalam kepenuhannya pada waktu yang tepat. AKU adalah Allah Yang Mahaperkasa (El Shaddai). AKU adalah Raja Tertinggi di seluruh alam semesta. Akulah Yang Kudus Israel. Firman-Ku benar. Aku berdaulat mutlak sebagai RAJA SEGALA RAJA selama-lamanya. Bumi adalah MILIK-KU. Aku akan memperolehnya kembali pada saat yang tepat. Aku akan menghukum dosa dari Manusia Durhaka. Aku akan mengirim semua bangsa ke Neraka, bagi mereka yang menolak Aku."


Commentary:

Komentar:

As the Tribulation rapidly approaches and begins, I believe that America will decline severally and even nearly collapse as a world power. Then, all who hate God will fall into the two traps I saw in this vision. Ever since “the Greatest Generation” brought victory in WW2 - now nearly fulfilling a seventy year cycle of grace and peace - America has enjoyed unparalleled prosperity, and has stopped much evil in the world from taking over. However, we will not do so much longer. The USA will no longer be the policeman for the world. Power will shift towards Europe and the Near East/Middle East, Russia, and Asia. The Antichrist will rise and deceive the nations. Many millions will fall into this mouse trap of deception. Terrible enslavement and destruction will be unleashed.

Sebagaimana Tribulasi secara cepat mendekat dan dimulai, saya percaya Amerika akan merosot beberapa kali dan bahkan mendekati keruntuhannya sebagai sebuah kekuatan dunia. Kemudian, semua yang membenci Tuhan akan jatuh ke dalam dua jebakan yang saya lihat di penglihatan tersebut. Sejak "Generasi Terbesar" membawa kemenagan dalam Perang Dunia ke-2 -  sekarang hampir tergenapi siklus 70 tahun atas anugerah dan damai - Amerika telah menikmati kemakmuran yang tanpa banding, dan telah menghentikan banyak kejahatan dalam dunia. Namun, kita takkan lama lagi. Amerika tidak akan lagi menjadi polisi dunia. Kekuasaan akan beralih menuju Eropa dan Timur Tengah, Rusia dan Asia. Sang Antikristus akan bangkit dan menipu bangsa-bangsa. Berjuta-juta akan jatuh terperangkap ke dalam muslihat jebakan tikus. Perbudakan yang mengerikan dan kehancuran akan segera terjadi.

It will be a sudden collapse for America, not a gradual one. We in America, and the rest of the world, are not prepared for all that is coming. Nevertheless, it could have come years ago. It is only God’s great mercy and grace has held it back for this long. 

Hal ini akan menjadi keruntuhan mendadak atas Amerika, bukan sesuatu yang terjadi secara bertahap. Kita ada di Amerika, dan seluruh dunia, tidak dipersiapkan untuk semua yang sedang datang. Meski demikian, hal ini bisa terjadi beberapa tahun lalu. Namun karena belas kasihan Tuhan dan anugerah-Nya, maka hal ini dapat ditahan hingga saat ini.


Two Coming World Events that are ‘Tipping Points’:

Dua Perkara Dunia yang menjadi "Titik Penentu":

Like a nuclear bomb’s short fuse, I believe there are two events that will trigger the Tribulation in front of us. The first is the Rapture of the Bride of Messiah. This could very well be in 2015, which, according to what Mark Biltz told me during my visit to his congregation last week, would line up perfectly with the timing of the Blood Moons, The ‘Shmita' seven year cycle(s), Rosh Hashanah and the prophetic fulfillment of the Fall Feasts in Messiah’s Return, and many other Bible prophecies converging and coming to pass every day now. The only thing holding back the Tribulation is “The Restrainer” of the Bride of Messiah in the earth. Our prayers and intercession as the true Church in the earth still have authority! By God’s grace (literally!), we can bind Satan’s power, in Yeshua’s mighty Name, from taking over completely until our work on earth is done.

Bagaikan sebuah bom nuklir bersumbu pendek, saya percaya ada dua perkara yang akan memicu Tribulasi di depan kita. Yang pertama adalah Penjemputan Mempelai Kristus. Ini mungkin terjadi di 2015, yang mana menurut Mark Blitz katakan kepada saya pada saat kunjungan saya minggu lalu ke sidang gerejanya, bersamaan dengan Gerhana Bulan Darah. Tahun Sabat, Rosh Hashanah dan penggenapan nubuatan Perayaan Musim Gugur dalam Kembali-Nya Sang Mesias, dan berbagai nubuatan lainnya. Satu-satunya yang mampu menahan Tribulasi adalah "Sang Penahan" yakni Mempelai Kristus di Bumi. Semua doa dan syafaat kita sebegai Gereja Sejati di Bumi! Dalam anugerah-Nya, kita mampu mengikat kuasa Satan, dalam nama Yeshua, sampai semua tugas kita selesai.

But the Rapture itself, I believe, will be the catastrophic event that will also collapse the present world economic and political system. Then, the "New World Order" of Mr. Antichrist and the False Prophet and end time Babylon will rapidly take its' place. Everything has been prepared for this takeover in secret, and will enslave the West and the whole world for seven years.

Namun Pengangkatan itu sendiri, saya percaya, akan menjadi peristiwa malapetaka besar yang akan meruntuhkan ekonomi dunia dan sistem politik saat ini. Maka setelah itu, "Tatanan Dunia Baru" oleh Tuan Antikristus dan Nabi Palsu dan berakhirnya Babel akan secara cepat mengambil alih. Semua hal telah dipersiapkan secara rahasia, dan akan memperbudak dunia barat dan seluruh dunia dalam 7 tahun.

The second event seems could also come any day now. I am surprised that it didn’t happen years ago. Israel (probably without the USA at this point!) must attack Iran and destroy, or attempt to destroy, their nuclear threat. This will trigger such upheaval in the Middle East, and very likely bring a terrible war that is prophesied in Psalm 83. It could include the destruction of Damascus’ in Isaiah 17, and be a prelude for the Gog and Magog War that will follow. Again, everything is on a hair trigger already. I predict that this attack on Iran could plunge the whole world into the conflict. Economic collapse in the West could easily come on the heels following.

Perkara yang ke-2 akan terjadi setiap waktu, kapanpun. Saya terkejut bahwa ini tidak terjadi beberapa tahun lalu. Israel (mungkin tanpa Amerika) akan menyerang Iran dan hancur, atau mendekati hancur, ancaman nuklir mereka. Ini akan memicu pergolakan hebat di Timur Tengah, dan akan membawa perang yang mengerikan seperti yang dinubuatkan dalam Mazmur 83. Termasuk kehancuran Damaskus dalam Yesaya 17, dan sebuah awal bagi Perang Gog & Magog. Saya memperkirakan serangan terhadap Iran akan menyeret seluruh dunia ke dalam konflik. Runtuhnya ekonomi dunia barat dengan mudah mengikuti.

Everything is built like a house of cards. The slightest breeze could bring it all tumbling down. Since our world is so inter-connected, it will be a chain reaction like falling dominoes. One disaster will cause the next in rapid succession, just like a house of cards or stacked up dominoes in front of one another.

Semuanya bagaikan rumah kartu. Hembusan ringan dapat menumbangkan semuanya. Sejak dunia ini saling terhubung, hal itu akan menjadi reaksi berantai. Satu bencana akan menyebabkan bencana lainnya secara cepat. 

God is our only Safety, Protection, and Provision. He is a Mighty Fortress, Our Strong Tower, our Refuge and Fortress. Yet, I pray, we may have some more time of grace where He will supernaturally hold these terrible things back for a little while longer.

Tuhanlah satu-satunya Keamanan, Perlindungan dan Ketersediaan. Ia adalah Benteng Yang Kuat, Menara Yang Kokoh, Benteng perlindungan kita. Namun saya berdoa, kita boleh memiliki waktu lebih atas anugerah-Nya di mana Ia akan menahan semua bencana secara supranatural untuk waktu yang sedikit lagi.

I pray that you, dear reader, be prepared for what is coming, and, most of all,

Saya berdoa kepada Anda semua para pembaca, bersiaplah, dan yang terutama,

Be ready when He appears for His Bride in this Midnight Hour!

Bersiap ketika Ia datang untuk Mempelai-Nya di Tengah Malam!

In Yeshua our Messiah,

Dalam Yeshua Mesias kita,

Dr. Maurice H. Sklar
November, 24, 2014

Tuesday, January 20, 2015

Getsemani, Kalvari & Golgota

"Lalu sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: 

'Duduklah di sini, sementara Aku berdoa.' 

Dan Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: 

'Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah.' 

Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari pada-Nya. Kata-Nya: 

'Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.' 

Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: 

'Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.' 

Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka berikan kepada-Nya." - Markus 14:32-40

Seringkali ketika saatnya iman kita diuji, kita berusaha sekuat-kuatnya menguatkan dan meneguhkan hati kita untuk mempertegas komitmen kita di hadapan-Nya. Saya selalu menganggap bahwa inilah kesempatan saya untuk meyakinkan Tuhan bahwa memang saya layak dipercaya sebagaimana Ia telah mempercayai saya sejak semula. Namun minggu lalu, ketika saya harus menghadapi sebuah ujian yang saya rindu untuk bisa memenangkannya setelah sekian tahun, tiba-tiba Tuhan berkata demikian:

"Jangan berpikir untuk bisa menang di Kalvari dan menaklukkan Golgota, jika kamu belum bisa menembus Taman Getsemani!"

Dan tiba-tiba segalanya menjadi jelas, bahwa selama ini saya mengira saya sedang mengalami Kalvari atau salib yang harus saya tanggung. Namun kenyataannya saya masih berkutat bahkan seringkali tertidur di Getsemani saya. 

Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa di Getsemani bahkan Anak Manusia pun memiliki kehendak yang berbeda dengan kehendak Bapa. Bahwa Ia pun juga ingin menghindari Kalvari-Nya dengan meminta supaya cawan tersebut dilalui dari pada-Nya. Hal itu bukan sekali Ia ungkapkan, melainkan tiga kali. Dan ketika genap tiga kali Ia deklarasikan bahwa hanya kehendak Bapa yang jadi, maka Bapa mengirim seorang malaikat untuk memberi kekuatan anugerah-Nya supaya Yesus mampu menuntaskan takdir-Nya di atas Golgota.

Pertanyaannya sekarang adalah, seberapa kita sudah menihilkan kehendak kita dan menjadi total dengan semua kehendak Bapa yang memang amat menyakitkan buat daging kita? Ada yang menganggap bahwa hal itu bertahap, dan memang demikian, karena Yesus pun sampai tiga kali "menegosiasi" pilihan di antara dua kehendak tersebut. Bagaimana dengan kita? Perlu berapa kali lagi kita memaksa Bapa berbantah-bantahan dengan kehendak kita masing-masing?

Karena di Getsemanilah pilihan dan penentuan itu dilakukan, apakah itu kehendak Bapa atau kehendak kita sendiri yang berlaku. Tidak bisa separuh-separuh, tidak bisa dikompromikan, tidak bisa dinegosiasikan. Jika kehendak Bapa yang dipilih, maka kehendak kita harus lenyap total, begitu juga sebaliknya. Setelah itu, barulah kita dimampukan menang di atas Kalvari dan menaklukkan Golgota.

Lets Rock & Roll With Jesus And Keep Our Faith In Christ

Monday, January 12, 2015

2015 & Ibrani 5776: Tahun Yobel Besar

"Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun (Shemitah). Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian (Yom Kippur) kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. ... Demikianlah kamu harus melakukan ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-Ku serta melakukannya, maka kamu akan diam di tanahmu dengan aman tenteram. Tanah itu akan memberi hasilnya, dan kamu akan makan sampai kenyang dan diam di sana dengan aman tenteram." - Imamat 25:8-19

Sekitar 5 tahun lalu, ketika pertama kali mengetahui bahwa tahun 2015 ini merupakan tahun yang begitu istimewa, saya menjadi semakin penasaran akan apa-apa saja yang bakal terjadi. Apalagi setelah mengetahui adanya fenomena Tetrad Blood Moons di 2014 - 2015 yang kebetulan juga bertepatan dengan 70 tahun Indonesia merdeka dan sekaligus memasuki Tahun Yobel 5776 mulai 23 September 2015 (Yom Kippur) nanti. Namun ketika seorang hamba-Nya terus menerus berkata bahwa kali ini bukan sekedar Tahun Yobel, namun juga Tahun Yobel Besar, hal itu membuat segala sesuatunya semakin jelas dan tak dapat dibantah lagi. Segala sesuatu yang kelihatan kebetulan itu, ternyata memang bukan kebetulan sejak awalnya.

Jika kita merunut sejarah yang ada, maka kita akan mendapati bahwa Tahun Ibrani 5776 ini merupakan Tahun Yobel ke-70, terhitung sejak pertama kali bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua, memasuki Tanah Kanaan (tahun 1416 SM). Atau dapat dikatakan bahwa pada tanggal 23 September 2015 nanti adalah tepat 3.430 tahun (70 kali 7 kali 7 tahun Sabat) lalu bangsa Israel resmi berdiri (established) sebagai sebuah negara. Dan ini juga merupakan Tahun Yobel terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang ke-2.

Ketika Tuhan Yesus datang pertama kali untuk menyelesaikan semua destiny-Nya, hal itu terjadi tepat di pertengahan siklus Tahun Yobel ke-30, sehingga ketika Ia naik ke Sorga dan duduk memerintah di sebelah kanan Bapa hingga saat ini ada waktu sekitar 40,5 siklus Tahun Yobel. Bandingkan dengan raja Daud yang memerintah 7,5 tahun di Hebron dan 33 tahun di Yerusalem (1 Raja-Raja 2:11), totalnya 40,5 tahun.

*** Baca juga, Ayin Hey 5775 - Vol. 2: Satu Masa, Dua Masa, Dan Setengah Masa, bagaimana siklus Tahun Sabat & siklus Tahun Yobel menentukan kebangkitan dan keruntuhan ekonomi dunia dan akhirnya menciptakan perkara yang disebut sebagai Great Wealth Transfer (transfer kekayaan besar) di 2015 ini.


"Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." - Yeremia 29:10-11

Jadi 70 tahun Indonesia merdeka akan bertepatan dengan Tahun Yobel ke-70, Tahun Yobel Terbesar. Maka sudah seharusnya kita menyadari bahwa betapa seriusnya hari-hari atau kairos-Nya saat ini. Jika pada awal pemerintahan-Nya terjadi pencurahan Roh Kudus dan pertobatan yang begitu dahsyat di Yerusalem, apalagi menjelang kedatangan-Nya yang ke-2. Sungguh saya sadari sepenuhnya bahwa yang namanya tsunami lawatan dan pertobatan bukanlah sebuah slogan yang dilebih-lebihkan.

*** Baca juga, Ayin Hey 5775 - Vol. 4: Puncak Manifestasi Takdir Nusantara, rancangan terbaik yang dari Tuhan khusus Indonesia di 2015 ini dan selanjutnya.

Domba Vs. Kambing

"Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. ... Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. ... Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?" - Matius 25:31-44

Menarik sekali bahwa salah satu arti kata Yobel / Yovel (יוֹבֵל) adalah domba jantan atau ram. Sedangkan Iblis melalui penguasa (zodiak) China telah menghadang lebih dahulu (19 Februari 2015) dengan mencanangkan Tahun Kambing Kayu pada Tahun Imlek 4713 nanti. Sang Gembala tidak memisahkan domba-domba dari kawanan serigala, melainkan dari kawanan kambing, serupa tapi jelas tak sama. Domba-domba berujung ke Sorga, sedangkan kambing-kambing berujung ke Neraka.
Betapa tahun 2015 ini akan terjadi pemisahan besar yang luar biasa senyap dan sulit untuk bisa disadari jika kita tidak bergantung total dengan Roh Kudus-Nya. Karena sesungguhnya tidak ada seorangpun yang bisa menyadari apakah dirinya itu domba atau kambing. Bukankah baik mereka yang domba maupun yang kambing tidak menyadari jati diri mereka masing-masing?

Domba-domba berkata, "Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?"

Sedangkan para kambing berkata, "Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?"

Yang satu didapati telah melayani dengan setia tetapi tidak menyadari bahwa ternyata selama ini mereka melayani Tuhan. Sedangkan yang satu lagi merasa telah lama melayani Tuhan, namun ternyata Tuhan tidak pernah berkenan. Apakah kini kita menyadari mengapa tahun Ibrani 5775 ini juga disebut Tahun Anugerah Tiga Kali Ganda atau Triple Grace Year? Sebab memang tidak akan ada seorangpun yang bisa mendapati dirinya akan menjadi domba-Nya atau kambing jika bukan karena anugerah-Nya.

Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.