Labels

Saturday, March 28, 2015

Pre-Tribulation Atau Mid-Tribulation

"Tidakkah kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih bersama-sama dengan kamu? Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali." - 2 Tesalonika 2:5-8

"Don’t you remember that I told you about all this when I was with you? And you know what is holding him back, for he can be revealed only when his time comes. For this lawlessness is already at work secretly, and it will remain secret until the one who is holding it back steps out of the way. Then the man of lawlessness will be revealed, but the Lord Jesus will kill him with the breath of his mouth and destroy him by the splendor of his coming." 2 Thessalonians 2:5-8 (NLT)

Kotbah hamba-Nya, Panglima Mikhael Indriati Tjipto, di Ark of Christ - Bandung pada tanggal 23 Maret 2015 (link kotbah bebas untuk download) sungguh memberikan sebuah peneguhan tersendiri bagi saya pribadi dan juga bagi semua Pasukan Tuhan. Sebelum atau setelah membaca tulisan ini, saya berharap Anda semua mendengarkan kotbah tersebut.


Jadi sekarang kita masih punya waktu ekstra sekitar 2 tahun untuk mempersiapkan diri lebih serius lagi menyambut dimulainya Masa Tribulasi Besar pada tahun 2017 nanti. Hal ini karena Tuhan melalui Pasukan-Nya telah berhasil menahan masa itu terjadi pada saat gerhana matahari total 20 Maret 2015 lalu. Dan penahanan ini hanya berlaku 2 tahun saja. Masa penundaan 2 tahun ini sungguh mengejutkan bagi saya pribadi, karena saya bertanya-tanya, mengapa masa penundaan ini hanya 2 tahun, bukan setahun, bukan 3 tahun ataupun 5 tahun?

Dan beberapa alasan yang bisa saya deskripsikan adalah sebagai berikut:

1. 21 September 2017 merupakan Tahun Baru Ibrani atau Rosh Hashanah 5778, itu berarti negara Israel telah genap berdiri kembali selama hampir 70 tahun sejak 14 Mei 1948 (5 Iyyar 5708). 

"Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara (negara Israel): Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu (satu angkatan sama dengan 70 tahun), sebelum semuanya ini terjadi." - Matius 24:32-34

2. Tanda besar di langit yang sekarang sedang terjadi, yakni Tetrad Blood Moons ke-8 pada 2014 - 2015 merupakan tanda besar "sisi Alpha" atau sisi Tanakh (Perjanjian Lama) sedangkan apa yang dinubuatkan di Kitab Wahyu pasal 12 merupakan tanda besar "sisi Omega" atau sisi Brit Chadasah (Perjanjian Baru) seperti yang pernah dijabarkan dalam tulisan terdahulu (Wahyu 12: Virgo, Jupiter & Planet 7X). Namun seorang anak Tuhan yang lain mendeskripsikan dengan lebih rinci lagi mengenai tanda besar sisi Omega tersebut dalam video Youtube berikut ini: 


Penjelasan Secara Alkitabiah Sekaligus Secara Ilmiah Mengenai Tanda Besar Wahyu 12

"Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan (Virgo) berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang (9 bintang dari gugus Leo, Merkurius, Venus dan Mars, totalnya 12) di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar (Ophiuchus & Serpent), berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh (5 bintang di ekor gugus Serpent, Saturnus, Merkurius, Venus, Bulan dan Matahari, totalnya 10) dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota (Corona Borealis). Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya. Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki (Jupiter), yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya (Libra)." - Wahyu 12:1-5

Menarik sekali bahwa zodiak Ophiuchus (dan Serpent) merupakan zodiak termuda yang ditemukan pertama kali di abad ke-2 Masehi. Dan sejak tahun 2009 banyak astronom di dunia mengakui bukan lagi 12 zodiak (Aries - Pisces) melainkan 13 zodiak, karena Ophiuchus dihitung sebagai zodiak ke-13. Seharusnya bukan kebetulan bahwa Kitab Wahyu pasal 13 menubuatkan bangkitnya Sang Antikristus dengan Nabi Palsunya. Penjelasan ilmiah mengenai zodiak ke-13 Ophiuchus ini dapat Anda baca di situs Suara Pembaruan ini

Tanda besar sisi Omega ini (Wahyu 12:1-5) akan berlangsung selama tepat satu tahun almanak Ibrani, yakni tepat pada Rosh Hashanah 5778 hingga Rosh Hashanah 5779. Dan semua nubuatan init akan terjadi tepat di atas langit Yerusalem,Israel, yakni sejak 21 September 2017 hingga 10 September 2018.

3. Tahun 2017 juga merupakan 100 tahun dari bebasnya Israel dari penjajahan Ottoman Turki yang runtuh di Perang Dunia I.

4. Tahun 2017 juga merupakan 70 tahun sejak diterbitkannya Resolusi PBB atas berdirinya negara Israel, pada tangga 29 November 1947.

5. Tahun 2017 juga merupakan 50 tahun sejak Yerusalem kembali ke negara Israel melalui Perang Enam Hari di awal Juni 1967, yang juga bersamaan dengan berlangsungnya Tetrad Blood Moons ke-7 (1967 - 1968).

6. Tahun 2017 juga merupakan 500 tahun sejak Reformasi Gereja diinisiasi secara dramatis oleh Martin Luther terhadap Gereja Katholik Roma pada tahun 1517 di Jerman.

Simak juga lanjutan tulisan ini:


Pre-Tribulation Atau Mid-Tribulation

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah setelah 2 tahun nanti Masa Tribulasi Besar ini masih bisa ditahan atau ditunda lagi? Dengan sekian petunjuk sebelumnya disebutkan di atas, hampir bisa dipastikan bahwa masa tersebut sudah tidak dapat ditangguhkan lagi. Apalagi rencana Amerika Serikat dan banyak negara maju di dunia untuk menerapkan RFID Chip secara wajib dan massal kepada seluruh warga negaranya. Maka tujuh masa yang terakhir terakhir dari rangkaian 70 kali tujuh masa yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel pasal 9 akan dimulai sejak 1 Nisan 5777 atau 28 Maret 2017.

Yang paling menarik adalah dalam kotbah hamba-Nya itu disebutkan bahwa Tuhan belum menentukan apakah Rapture akan terjadi sebelum Masa Kesusahan Besar itu (Pre-Trib) atau di tengah Masa Kesusahan Besar itu (Mid-Trib). Di poin ini saya teringat ketika seorang hamba-Nya yang lain, yakni Ev. Yusak Tjipto Purnomo dalam sebuah buku mengatakan bahwa beliau mendapatkan pewahyuan dari Tuhan bahwa Rapture akan terjadi Mid-Trib. Itu berarti dalam 2 tahun lagi Gereja Tuhan akan menempuh sebuah sejarah yang luar biasa dramatis selama (maksimal) 3 - 3,5 tahun berikutnya karena harus berhadapan head to head dengan Sang Antikristus.

Mulai 2017 itu, akan terjadi dua ekstrim situasi yang berlansung secara bersamaan, yakni kegelapan dari Masa Tribulasi Besar dan sekaligus Tsunami Lawatan & Tuaian Besar di Akhir Zaman, keduanya akan paralel berjalan hingga Tuhan menjemput Gereja-Nya di awan-awan (Yesaya 60:8).

Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?

Thursday, March 19, 2015

Deklarasi Atas Dasar Perjanjian-Perjanjian Tuhan

80 Tahun Pilar Utama Bahtera - Yusak Tjipto Purnomo

12 Maret 2015

1. Kita telah melewati masa-masa kesesakan, tetapi mereka tak dapat mengalahkan kita. Penghinaan dan olok-olok menerpa kita, tetapi belas kasihan dan sayang TUHAN yang membela kita.

2. Bibir dusta dan lidah penipu mencoba memperdaya kita, tetapi TUHAN melepaskan kita dari jerat mereka, sebab TUHAN memihak kita.

3. Sebagai Pilar yang kokoh, TUHAN membuat kita tak tergoyahkan. TUHANlah penjaga dan tudung kita, sehingga matahari dan bulan tak bisa menyakiti kita.TUHAN menjagai kita dari segala kecelakaan.TUHAN menjagai nyawa kita. TUHAN menjagai keluar masuk kita, sebab itu jiwa kita tenang dan teduh, s
eperti anak yang disapih, berbaring dekat ibunya. Bagi kita berlaku perjanjian Musa, Yosua dan Kaleb, kita menaklukkan penguasa-penguasa dunia, masuk tanah perjanjan dan jadi pembunuh-pembunuh raksasa, bahkan di usia berapapun kekuatan kita tak surut, tapi bertambah.

4. TUHAN membuat unity kita sempurna, seperti kota yang bersambung rapat. Sebagai Imam TUHAN, kita selalu ada dalam Bait-Nya, sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya dan kita berpakaian kebenaran. Karena itu tidak ada tuntutan Iblis atas kita, karena jubah kebenaran yang YESUS berikan kepada kita. Pada kita ada pendamaian dan pengampunan, sehingga takut akan TUHAN melanda semua manusia. Maka pengurapan TUHAN turun lewat hidup kita, dan berkat dari gunung Hermon jadi jatah kita.

5. Sebagai mempelai-Nya, kita hidup dalam takut akan TUHAN, hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, kita seperti pohon anggur yang subur di rumah TUHAN, berbuah lebat dan tidak mandul, membawa kemanisan dan keharuman di mana-mana. Dan tangan kita selalu terarah ke tempat kudus.

6. Sebagai Pekerja-Nya, mata kita selalu memandang kepada tangan TUHAN kita. Bekerja sesuai dengan perintah-Nya. Kita membangun bersama TUHAN, dan tidak pernah menjadi sia-sia. Semua tangis dan air mata kita tidak sia-sia, sebab semua yang kita tabur pasti dan sedang kita tuai dengan bersorak sorai. Kita adalah pekerja yang dicintai TUHAN, sehingga saat tidur pun, TUHAN memberkati dan memberi yang kita ingini.

7. Sebagai Tentara-Nya, kita berjaga dan mengawal setiap kota dan teritorial kita bersama TUHAN. Tabung panah kita penuh dan senjata kita lengkap. Kita tak pernah tertunduk terhadap musuh, namun kita menekan dan menghancurkan mereka dengan keras. Kaki kita menginjak tengkuk musuh dan membuatnya tak pernah bangkit lagi. Tiap hari TUHAN memberi kemenangan dan tak ada kegagalan di tiap langkah kita. Kita adalah pahlawan-pahlawan-Nya di Lembah Penentuan.

8. Sebagai Raja, kita duduk di kursi-kursi pengadilan, memberi keadilan, hukuman, dan penetapan. Kita akan terus mendapat perkenan TUHAN dan tiap menghadap tak pernah TUHAN tolak, dengan Perjanjian Garam. Maka segala yang kita lakukan atas nama TUHAN dan atas jaminan TUHAN, maka TUHANlah yang bertanggung jawab atas semuanya. Maka kita menetapkan : Tidak ada tongkat kerajaan orang fasik yang ada pada orang benar, tidak boleh hidup di Indonesia dan semua teritorial TUHAN.

9. Anak cucu kita adalah Pahlawan-Pahlawan TUHAN yang perkasa, milik Pusaka TUHAN, mereka seperti anak panah kemenangan TUHAN yang tak pernah gagal, mereka adalah Tunas Pohon Zaitun yang diberi hak duduk di sekeliling meja TUHAN. Kita menikmati kebahagiaan dan keadaan kita amat baik, TUHAN sedang memulihkan kita, semua impian jadi kenyataan, kita penuh tawa dan sorak sorai. Sebab TUHAN telah dan sedang melakukan perkara besar kepada kita. Kita dimampukan mengelola semua harta dan fasilitas serta kesempatan yang TUHAN berikan kepada kita dengan tepat sehingga TUHAN disukakan. Kesejahteraan ada di lingkungan tembok kita, dan sentosa di dalam puri kita. Mereka yang membenci kita akan mendapat malu dan akan mundur, menjadi layu dan dicabut. Berkat TUHAN atas kita dan semua kita diberkati dalam nama TUHAN YESUS.

AMIN AMIN AMIN

Tuesday, March 17, 2015

Kristus - Sang Goel (גואל) Agung

Hukum Goel - The Kinsman Redemption (Yibbum)

"Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar. Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel. Tetapi jika orang itu tidak suka mengambil isteri saudaranya, maka haruslah isteri saudaranya itu pergi ke pintu gerbang menghadap para tua-tua serta berkata: Iparku menolak menegakkan nama saudaranya di antara orang Israel, ia tidak mau melakukan kewajiban perkawinan ipar dengan aku. Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia sebagai isteri-- maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua, menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan: Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan saudaranya. Dan di antara orang Israel namanya haruslah disebut: Kaum yang kasutnya ditanggalkan orang." - Ulangan 25:5-10

Pernikahan Levirat atau levirate marriage, yang dalam bahasa Ibrani disebut Yibbum, merupakan sebuah aturan hukum yang mengatur tegaknya sebuah garis keturunan yang harus dilanjutkan oleh seorang kerabat terdekat almarhum suami dari seorang janda yang tidak memiliki anak. Namun ketika kerabat yang berkewajiban melanjutkan tanggung jawab tersebut menolak untuk menebus janda saudaranya (menolak menjadi goel), maka diadakan sebuah prosesi yang disebut Halizah (atau Chalitzah - חליצה‎) di mana penebus yang menolak untuk menebus harus menanggalkan kasutnya dan bahkan rela diludahi oleh janda kerabatnya itu. Dan janda tersebut menjadi orang merdeka dan bebas menikah dengan pria manapun yang dia kehendaki.

Di sisi lain, ketika kita membaca bagian awal dari Kitab Injil Matius, maka kita akan mendapati sebuah daftar silsilah Kristus mulai dari Abraham hingga Yesus dan jumlahnya adalah tiga kali 14 orang, yakni 42 orang. Yang menarik adalah bahwa dari keempat puluh dua orang tersebut ada 3 persona yang berperan sebagai penebus (redeemer) atau penyelamat (saviour) atau dalam bahasa Ibrani disebut goel (גואל).

Tiga Goel Dalam Silsilah Yesus Kristus

Tokoh yang pertama menjadi seorang goel adalah Yehuda ben Yakub (Kejadian 38). Saat itu Yehuda telah kehilangan kedua putranya yakni Er dan Onan, yang juga adalah suami-suami dari Tamar. Namun karena dari kedua pernikahan tersebut belum juga melahirkan seorang putra penerus garis keturunan Yehuda, maka Yehuda berjanji untuk memberikan putra bungsunya, Syela, untuk menjadi suaminya sebagai pengganti kedua kakaknya. Sejalan dengan waktu, setelah Yehuda telah menjadi duda dan Syela menjadi dewasa, Tamar tidak mendapati penggenapan dari janji Yehuda untuk memberikan Syela sebagai suaminya. Sebab Yehuda takut jika putra satu-satunya itu juga ikut mati seperti kedua kakaknya.

Tamar menyadari bahwa keadaan Yehuda yang telah menjadi duda merupakan saat yang tepat untuk menjebak Yehuda menggenapi janjinya dengan menyamar sebagai perempuan jalang dan mendapati benih dari ayah mertuanya untuk menyambung keturunan ilahi sesuai dengan yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Dari kejadian ini kita dapat memahami bahwa Tuhan melalui Tamar telah memaksa atau lebih tepatnya menjebak Yehuda menjadi seorang goel bagi menantunya dari kedua almarhum putranya.

"Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: 'Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati.' Lagi kata Naomi kepadanya: 'Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus (goel - גואל) kita.'" - Ruth 2:20

Boas merupakan tokoh kedua dari silsilah Yesus Kristus yang menjadi goel bagi Ruth untuk menggantikan anak Elimelekh, suami Naomi dan seorang kerabatnya yang lain. Berbeda dengan Yehuda yang sempat menghindar dan mengingkari janjinya untuk memberikan Syela kepada Tamar, justru Boas dengan penuh ketulusan dan cinta mengajukan diri sebagai goel di hadapan para pemuka dan tua-tua kota Bethlehem. Hari itu ada kerabat yang lebih dekat dengan Elimelekh yang lebih berkewajiban untuk menebus Ruth, lalu penebus (goel - גואל) itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya." Dan ditanggalkannyalah kasutnya. (Ruth 4:8).

Apa yang telah dilakukan Boas terhadap Ruth merupakan kejadian profetik yang digenapi Roh Tuhan sendiri untuk menjadi goel bagi keturunan Daud dari sisi Yusuf, suami Miryam (Maria). Hal ini disebabkan oleh kesalahan Konya (Yekhonya), raja terakhir Yehuda sebelum dibuang ke Babel. Dan karena kesalahannya itu Tuhan mengutuknya dan seluruh keturunannya sedemikian rupa sehingga tidak dapat lagi memperanakkan seorang raja.

"Adakah Konya ini suatu benda yang hina, yang akan dipecahkan orang, atau suatu periuk yang tidak disukai orang? Mengapakah ia dicampakkan dan dilemparkan ke negeri yang tidak dikenalnya? Hai negeri, negeri, negeri! Dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman TUHAN: 'Catatlah orang ini sebagai orang yang tak punya anak, sebagai laki-laki yang tidak pernah berhasil dalam hidupnya; sebab seorangpun dari keturunannya tidak akan berhasil duduk di atas takhta Daud dan memerintah kembali di Yehuda.'" - Yeremia 22:28-30

Karena ketetapan Tuhan ini maka Yusuf orang Nazaret yang adalah suami Miryam sesungguhnya merupakan seorang raja Yehuda yang telah kehilangan kapasitasnya untuk memperanakkan Yesus yang disebut Kristus. Itu sebabnya pada bagian terakhir dari silsilah Kristus TIDAK disebutkan bahwa Yusuf memperanakkan Yesus, melainkan disebut Yusuf suami Miryam, yang melahirkan Yesus (Matius 1:16).

Sedangkan Miryam dapat melahirkan Yesus juga merupakan garis keturunan Daud, namun tidak mengalami kutukan yang sama sebab ia bukan dari keturunan Konya (Yekhonya), juga bukan dari garis Salomo ben Daud, melainkan dari garis Natan ben Daud (Lukas 3:23-38). Maka goel ke-3 dari silsilah Kristus tak lain adalah Roh Tuhan sendiri dengan benih supranatural-Nya dan sel telur (natural) Miryam melahirkan Yesus Kristus ke dalam dunia.

Kebenaran penggenapan ini diteguhkan oleh Yohanes Pembaptis ketika ia bersaksi tentang Yesus Kristus, "Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." - Markus 1:7-8. Dan sekarang kita mengerti bahwa ketika Yohanes Pembaptis menyinggung akan kasut-Nya Yesus, itu semata-mata bukan soal kerendahan hati yang klise, namun karena ada latar belakang legalitas ilahi yang menyatakan bahwa Yesus Kristus merupakan Sang Penebus, Juru Selamat dan Sang Goel Agung kita.

Menjadi Goel Namun Tetap Diludahi

"Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan segala sesuatu yang ditulis oleh para nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi. Sebab Ia akan diserahkan kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, diolok-olokkan, dihina dan diludahi, dan mereka menyesah dan membunuh Dia, dan pada hari ketiga Ia akan bangkit." - Lukas 18:31-33

Kerelaan Kristus Yesus bukan hanya turun dari Sorga dan datang ke dunia untuk menjadi goel bagi umat pilihan-Nya, ketika orang-orang Yahudi itu meludahi-Nya, maka hari itu bangsa Israel mendeklarasikan bahwa mereka untuk menolak dinikahi oleh Sang Mesias bahkan menyesah dan membunuh-Nya. Itu sebabnya mulai sejak saat itu, Injil berhak diberitakan kepada bangsa-bangsa lain (goyim) dan Tuhan mencari para Mempelai Kudus-Nya dari Gereja-Nya untuk dijemput pada Hari Pengangkatan (Rapture) dan dibawa masuk ke dalam Pesta Pernikahan Anak Domba.

Teladan kerelaan Kristus yang sedemikian rupa menginspirasi kita, yang telah menjadi goel bagi dunia namun tetap rela direndahkan hingga titik terendah ini merupakan standar Mempelai Kristus yang sesungguhnya. Hari-hari dan tahun-tahun terakhir ini, yakni menjelang puncak penggenapan segala sesuatunya memang akan semakin berat, namun demikian Tuhan menghendaki kita untuk terus menjadi tawanan Roh-Nya dalam segala kerelaan dan kelemahlembutan, dalam segala keterbatasan dan bahkan keputusaasan, biarlah hati kita justru semakin haus akan semua didikan-Nya.

Sebagai ganti bahwa kamu mendapat malu dua kali lipat, dan sebagai ganti noda dan ludah yang menjadi bagianmu, kamu akan mendapat warisan dua kali lipat di negerimu dan sukacita abadi akan menjadi kepunyaanmu. Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.

Wednesday, March 11, 2015

Curhat Sang Sahabat

Dalam dua hari ini, seorang saudari dan rekan pelayanan saya mengungkapkan perasaannya dalam sebuah obrolan chatting BBM. Dia diberkati ketika Tuhan mewahyukan perasaan dan hati-Nya, memperoleh kehormatan untuk merasakan apa yang Tuhan rasakan dalam beberapa hari terakhir ini. Dan saya tergerak untuk memuat sebagian "curhat" ini untuk menjadi bahan inspirasi sekaligus koreksi bagi hati dan hidup kita di masa-masa penentuan ini. Biarlah Roh-Nya terus mendapatkan berbagai kemudahan ketika Dia hendak berurusan dengan batin kita yang terdalam. Tuhan memberkati.

"Itu juga yang selalu aku terus didik terhadap diriku sendiri, jangan sampai merasa memiliki semua pelayanan, rumah tangga, bisnis, jiwa-jiwa yang telah dipercayakan kepadaku. Sebab semua itu milik-Nya, hak-Nya, kendali-Nya, kemudi-Nya. 

"By the way, tadi pagi saat aku berdoa, aku lihat kaki Tuhan, anehnya kaki-Nya itu ada di tepian bahtera yang lagi jalan di danau. Di situ aku sadari kalau sampai Tuhan gak ada dalam bahtera kita, termasuk kapal kemudi pelayanan, bahtera bisnis, juga bahtera rumah tanggaku, maka habiiiiis sudah.

"Koko, aku menangis dan rasanya sakit sekali. Sekarang aku mengerti bagaimana dan kenapa Tuhan sering merasa sendirian dan kesepian. Kita seringkali terlalu menyepelekan hal-hal kecil itu, padahal itu hati Tuhan. Karena terlalu sering kita mendahulukan perasaan, kehendak, keinginan jiwa kita tanpa sadar. Dan kadang tanpa sadar kita melayani Dia seperti apa yang kita mau dan bukan sesuai dengan yang Tuhan mau. Saat Tuhan izinkan memberikan rasa hati-Nya ini kepadaku, rasanya aku mau teriak, Koko. Karena akupun gak baik, aku gak pantas dan gak pernah sanggup menyenangkan hati-Nya.

"Yang paling menyakitkan adalah bahwa saat-saat ini, hari-hari ini, rasanya seperti Tuhan menyembunyikan hati-Nya. Sepertinya Dia berdiam dalam kesendirian-Nya dan ketidakmengertian kita semua akan apa yang Dia mau.

"Beberapa hari yang lalu waktu aku doa, Tuhan bilang, 'Nak, bawalah hati-Ku ke manapun kamu pergi.' Tapi hari ini aku benar-benar baru merasakan bagaimana dan betapa kesepian-Nya Dia.

"Ketika Tuhan mencoba mengutarakan isi hati-Nya, tentang kemauan-Nya, kekecewaan-Nya, tangisan-Nya, kadang reaksi kita tertekan atau kecewa, atau protes, dan itu sangat menyakitkan hati-Nya. Betapa setiap hari dan detik Tuhan berusaha menata hidup dan destiny kita, tapi kita sering tidak menyadarinya bahwa semuanya yang dari Tuhan itu adalah terbaik adanya.

"Entah kenapa sore ini aku bisa merasakan seperti apa rasanya hati Tuhan ketika hampir putus asa berusaha membuat anak-anak-Nya mengerti hati, kehendak, dan jalan-jalan-Nya. Kelemahan, pikiran, dan jiwa kita membuat kadang kita tidak mengerti hati-Nya, yang tragis adalah sering kita ngotot, merasa berkorban, membela, melakukan semuanya untuk Tuhan, tapi di titik inilah sebetulnya Tuhan terdiam dan dalam hati-Nya berkata dengan perih, 'Nak, engkau tidak mengerti hati-Ku.'

"Maka di titik tertentu Tuhan akan memilih DIAM dan membiarkan beberapa saat semua berjalan begitu saja. Karena kita terlalu sulit untuk diberitahu dan sering kali memberontak saat dididik oleh-Nya.

"Tadi pagi Tuhan beri aku gambaran lagi tentang hati-Nya dan itu perih buatku. Aku baru sadar, Tuhan itu kadang harus sampai begging atau seperti mengemis-ngemis, bahkan dengan cara menyenangkan anak-anak-Nya, entah dengan berkat atau apapun, hanya untuk mereka bisa mengasihi Tuhan seperti yang Dia mau. Perih melihat Tuhan sampai seperti mengemis-ngemis begitu.

"Tidak heran dengan firman-Nya yang tertulis di Injil Matius, 'Aku tidak mengenal kamu,' padahal mereka semua ada di dalam pergerakan dan pelayanan. Hari-hari ini benar-benar gak mudah. Dan benar kata Engkong Yusak, bahwa semua tentang sikap hati, sederhana keliatannya, sepele, tapi itu SANGAT PENTING untuk Tuhan, namun anak-anak-Nya sering gak sadar dengan yang satu ini.

"Maka mari kita minta jaminan biar API GELORA CINTA itu terus berkobar di dalam hati kita sampai Dia datang. Daud banyak missed dengan Tuhan, tapi Tuhan hanya hitung di kasus Uria saja. Why??? Because its all about LOVE.

"Yang bikin aku perih juga adalah merasakan bagaimana hati Tuhan saat mata-Nya memandang ketika anak-anak-Nya lebih mengingini dan memeluk destiny yang lain, jalan yang lain, pribadi yang lain, yang bukan Tuhan kehendaki dengan sempurna. Aku sungguh tidak tahu juga kenapa dua hari ini Dia tunjukkan semua hal itu."

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.

Tuesday, March 10, 2015

Hanukkah Dan Europa: Penentuan Dan Penggenapan

"Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo." - Yohanes 10:22

"Now it was the Feast of Dedication in Jerusalem, and it was winter. And Jesus walked in the temple, in Solomon's porch." - John 10:22 (NKJV)

"They were celebrating Hanukkah just then in Jerusalem. It was winter. Jesus was strolling in the Temple across Solomon's Porch." - John 10:22 (The Message)

"It was now winter, and Jesus was in Jerusalem at the time of Hanukkah, the Festival of Dedication. He was in the Temple, walking through the section known as Solomon’s Colonnade." - John 10:22 (NLT)

Banyak kekayaan rohani dan rahasia hati Tuhan yang terkandung dalam semua ketetapan-Nya, termasuk dalam hari-hari raya dan perayaan-perayaan yang sudah Tuhan tetapkan dalam Kitab Imamat 23, yakni ketujuh perayaan utama. Tujuh perayaan ini terbagi dalam dua bagian, yaitu perayaan musim semi - Paskah (Pesakh / Passover), Roti Tak Beragi, Buah Sulung, Pentakosta, dan perayaan musim gugur - Rosh Hashanah, Hari Pendamaian (Yom Kippur) dan Hari Raya Tabernakel (Sukkot). Lebih lanjut mengenai ketujuh perayaan utama ini dapat dipelajari di sini - Waktu Pengangkatan & Identitas Dua Saksi - Vol. 2.

Namun yang paling menarik adalah perayaan Hanukkah - חנוכה - yang dianggap perayaan paling sakral ke-8 setelah 7 Perayaan Utama sebelumnya. Walaupun sekitar 3 abad sebelumnya telah ada perayaan Purim (tanggal 13 - 14 bulan Adar), namun Hanukkah dianggap jauh lebih penting daripada Purim, sebab Hanukkah berkenaan dengan eksistensi Bait Suci (rumah Tuhan), eksistensi Tuhan di tengah umat-Nya sedangkan Purim berkenaan dengan eksistensi bangsa Israel. 

Latar Belakang

Setelah kematian penguasa besar Yunani, Aleksander Agung, keempat jendralnya, yakni Cassander, Lysimachus, Ptolemy dan Seleucus, bangkit menuju empat penjuru kekaisarannya untuk membentuk negara-negara di Makedonia, Asia Kecil, Mesir dan Siria, secara berurutan (Daniel 8:22). Ini merupakan kelanjutan dari Kekaisaran Yunani. Akhirnya, empat negara ini bergabung dan membentuk menjadi dua kekaisaran, di selatan (Mesir) dan di utara (Siria). Pada lanjutannya, kedua kekaisaran ini mengalami peperangan di wilayah Israel seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Daniel pasal 11. Pada zaman itu, Tanah Permai dalam tekanan besar dari kedua pihak yang sedang berperang dan saling menaklukkan.

Pada tahun 175 - 164 SM muncullah seorang kaisar bernama Antiokhus IV Epifanes dari Siria, ayahnya - Antiokhus III Agung telah mengalahkan Mesir pada tahun 200 SM, namun dibunuh dalam suatu pemberontakan pada tahun 187 SM. Antiokhus Epifanes ingin mewujudkan ambisinya untuk membentuk suatu tatanan satu dunia di bawah kekuasaannya dan memaksa seluruh negara tetangga untuk menerima, mengadopsi dan menjalankan budaya dan cara hidup Kekaisaran Siria. Dan seluruh bangsa saat itu sepakat untuk mengikuti ambisi tersebut, kecuali satu, bangsa Israel.

Singkat cerita, hari itu Israel berada dalam tekanan yang luar biasa besar, baik dari penguasa maupun dari para negara tetangga, hingga akhirnya pada tahun 167 SM, Bait Suci ke-2 berhasil diduduki oleh Antiokhus Epifanes dengan mendirikan mezbah bagi dewa Zeus di atas mezbah bakaran dalam bait. Selain itu, dia mendirikan patung dirinya sendiri di dalam bait, mengorbankan seekor babi di atas mezbah, dan menyiramkan darahnya di dalam bait. Dia memaksa umat kudus untuk menyembah berhala dan makan daging babi, dan dia membujuk orang muda untuk melakukan perbuatan zinah dalam bait. Dalam semua kejahatan ini Antiokhus Epifanes melambangkan Antikristus, yang akan muncul di akhir dari Akhir Zaman, yakni di Masa Tribulasi Besar.

Dari pihak Israel muncul seorang pahlawan beserta keluarganya, yakni Yudas Makabeus (Judah Maccabees) dengan keempat saudara laki-lakinya. Dalam waktu 3 hingga 3,5 tahun Makabeus mengalahkan Antiokhus Epifanes dan mentahirkan kembali Bait Suci tersebut. Peringatan akan Pentahiran Kembali atau Rededikasi Bait Suci ini dirayakan tiap tanggal 25 bulan ke-9 (Kislev) atau yang disebut Hanukkah. Dan peristiwa Hanukkah ini akan menjadi tonggak sejarah yang sangat signifikan dalam detik-detik terakhir di Akhir Zaman saat ini, mulai dari tahun 2015 ini hingga Kedatangan Kristus yang ke-2.

Pola Dan Sejarah Yang Terulang

Setiap kali akan terjadi suatu peristiwa ilahi yang amat besar bagi umat pilihan, maka dari pihak musuh akan mencoba menghalangi sedemikian rupa dan dramatis. Peristiwa pendudukan Bait Suci ke-2 oleh Antiokhus Epifanes merupakan tindakan Iblis untuk menghalangi kedatangan Kristus pertama kali. Begitu juga dengan peristiwa Holocaust oleh Nazi yang membantai jutaan umat Israel karena Iblis tahu bahwa negara Israel akan segera berdiri. Termasuk perbudakan keji oleh Firaun di Mesir untuk merontokkan mental umat Israel untuk mewarisi Tanah Perjanjian berdasarkan perjanjian Tuhan dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

2015 dan tahun-tahun selanjutnya ini adalah masa-masa mau masuk Tanah Perjanjian (Tahun Yobel Besar 5776, Rapture, Second Coming & Millenium Kingdom). Di masa ini ada semacam "waktu luang" di mana Tuhan kelihatannya diam dan seperti membisu, tidak bicara apapun. Dan di masa inilah kesempatan terbaik Iblis untuk menyesatkan kita semua sedemikian rupa. Bukankah Tuhan seperti kelihatan diam saat bangsa Israel diperbudak sekian puluh tahun? Bukankah Tuhan kelihatan diam saat Bait Suci diduduki dan dinajiskan? Bukankah Tuhan kelihatan diam saat enam juta umat Israel dibantai dengan sadis?

Tetaplah waspada, tetaplah sabar dan tabah, tetaplah percaya walau kita sudah tidak bisa memahami situasi-situasi yang sedang kita hadapi, yakni bahwa Tuhan baik dan kasih setia-Nya untuk selama-lamanya. Dan sungguh tidaklah berlebihan ketika Tuhan berfirman bahwa orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 

Europa, Gerhana Matahari & Tetrad Blood Moons

Apa yang telah terjadi menjelang peristiwa Hanukkah akan terulang kembali di penghujung Akhir Zaman ini. Bahwa Bait Suci akan diduduki oleh manusia durhaka yang hendak menyatakan diri sebagai Allah. Namun ada beberapa hal yang signifikan yang perlu kita perhatikan di sini. Di antaranya adalah:

1. Bukan sebuah kebetulan bahwa patung dewa yang digunakan Antiokhus IV Epifanes adalah patung dewa Zeus yang merupakan personifikasi Lucifer dari budaya Yunani, karena keduanya adalah raja para dewa.

2. Dalam mitologi Yunani, dewa Zeus memperdaya seorang gadis manusia bernama Europa dengan menyamar sebagai seekor lembu jantan yang ditunggangi oleh gadis tersebut. Penampilan ini merupakan penampakan yang sama yang dilihat Rasul Yohanes dan yang tertulis dalam Kitab Wahyu 17, yakni Sang Pelacur Besar di atas Sang Binatang Antikristus.

"Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: 'Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.'" - Wahyu 17:3-5

3. Pada tanggal 20 Maret 2015 ini, tepatnya mulai jam 14.45 WIB, hingga jam 18.50 WIB akan terjadi peristiwa Gerhana Matahari Total yang juga bertepatan dengan Tahun Baru Religius Ibrani, 1 Nisan 5775. Yang menarik adalah bahwa wilayah yang akan mengalami kegelapan total adalah seluruh daratan Eropa, sebagian sisi utara Afrika dan sebagian wilayah Timur Tengah, termasuk Israel. Di dalam roh saya merasa bahwa peristiwa ini untuk menggenapi nubuatan yang telah tertulis dalam Wahyu 17:1-2:

"Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: 'Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar (Eropa), yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.'"

Dan bukankah saat ini Eropa sedang terus mengalami krisis ekonomi yang semakin memburuk, yang salah satu disebabkan oleh kondisi keuangan dan kredit macet dari negara Yunani? Dan apa yang akan terjadi pada ekonomi Eropa akan disusul juga oleh Amerika Serikat dan seluruh dunia yakni kehancuran ekonomi secara masif sesuai dengan yang dinubuatkan di Kitab Wahyu pasal 18. Saya percaya bahwa blood moon ke-3 yang bertepatan dengan Paskah 5775 (4 April 2015) ini akan membawa dunia pada puncak manifestasi penggenapan Meterai ke-3, Penunggang Kuda Hitam, yakni puncak Krisis Ekonomi Global dan bertepatan dengan akhir dari Tahun Sabat 5775 ini.



Petunjuk Waktu Gerhana Matahari 20 Maret 2015

4. Yang tidak kalah menariknya adalah, dalam kisah mitologi tersebut menceritakan bahwa hubungan dewa Zeus dan gadis Europa menghasilkan tiga dewa kematian atau hakim alam maut (Hades), yakni Minos, Rhadamanthys dan Sarpedon. Bukankah Meterai ke-4 berbicara tentang munculnya Penunggang Kuda Hijau, yakni Maut dan kerajaannya? Rasanya tidak kebetulan jika kita bisa menduga bahwa blood moon ke-4 pada Sukkot 5776 nanti (28 September 2015) merupakan awal dari puncak manifestasinya.

"Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi." - Wahyu 6:8

5. Kitab Injil Yohanes pasal 10 menjabarkan tentang Tuhan sebagai Gembala Yang Baik dan semua umat-Nya adalah domba-domba-Nya. Bahkan pada perayaan Hanukkah di Yerusalem saat itu, Yesus dalam segala kerendahan hati-Nya berusaha menjelaskan identitas diri-Nya dan semua pekerjaan-Nya, namun Beliau malah semakin ditolak dan semakin disalahpahami oleh bangsa-Nya sendiri. 

Dan seperti sudah disebutkan sebelumnya bahwa hari-hari ini merupakan "jedah" penentuan sebelum memasuki Tanah Perjanjian, sebelum mengalami puncak penggenapan seluruh nubuatan, sebelum merebaknya tsunami lawatan terbesar sepanjang sejarah, mari kita mengawasi sikap hati kita, jadikan Tuhan sebagai Sang Gembala dan kita domba-domba-Nya dan jangan ngambing (menjadi kambing) yang mudah disesatkan dalam keluhan dan mental mengasihani diri sendiri.

"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." Yohanes 10:27-30

6. Peristiwa Hanukkah adalah sebuah ajakan Tuhan kepada umat-Nya untuk kita terus menerus mendedikasikan seluruh hati dan kehidupan kita senantiasa, sebab sesungguhnya tubuh kita inilah Bait-Nya yang sejati, tempat Tuhan bersemayam dan berdaulat sepenuhnya, seperti ada tertulis, "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2

7. Roh Tuhan mewahyukan bahwa tahun 2015 ini adalah penggenapan dari nubuatan yang tertulis dalam Kitab Yoel pasal 3, berkenaan dengan usaha musuh untuk memecah belah Tanah Pusaka (Yoel 3:1-3). Bukan sebuah kebetulan bahwa nubuatan tentang matahari, bulan bahkan para bintang juga tertulis pada bagian nubuatan kali ini. Apalagi Tahun Yobel juga dikenal sebagai Tahun Pembebasan dan Tahun Rahmat Tuhan sekaligus Tahun Pembalasan Tuhan (Yesaya 61:1-3 dan Yoel 3:19-21)

Bergeraklah dan datanglah, hai segala bangsa dari segenap penjuru, dan berkumpullah ke sana! Bawalah turun, ya TUHAN, pahlawan-pahlawan-Mu! Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari segenap penjuru. Ayunkanlah sabit, sebab sudah masak tuaian; marilah, iriklah, sebab sudah penuh tempat anggur; tempat-tempat pemerasan kelimpahan, sebab banyak kejahatan mereka. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan! Ya, sudah dekat hari TUHAN di lembah penentuan! Matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya. TUHAN mengaum dari Sion, dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya, dan langit dan bumi bergoncang. Tetapi TUHAN adalah tempat perlindungan bagi umat-Nya, dan benteng bagi orang Israel.

Thursday, March 5, 2015

Mereka Yang Hengkang

Baru semalam saya merasakan adanya urgensi dari pihak Tuhan yang jauh lebih serius daripada yang bisa saya duga sebelumnya mengenai sikap para pasukan-Nya yang selama ini ternyata bertindak sendiri menyikapi destiny, tugas dan divine connection yang telah dipercayakan kepada masing-masing pribadi. 

"Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. -- Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. -- Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah." - Kejadian 13:10-11

"Kata Abram kepada Sarai: 'Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik.' Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga ia lari meninggalkannya. ... Lalu kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: 'Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di bawah kekuasaannya.'" - Kejadian 16:6-9

"Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpah mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya." - Rut 1:14

"Kemudian kedua orang itu mengikat perjanjian di hadapan TUHAN. Dan Daud tinggal di Koresa, tetapi Yonatan pulang ke rumahnya." - 1 Samuel 23:18

"Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN; ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia membayar biaya perjalanannya, lalu naik kapal itu untuk berlayar bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN." - Yunus 1:3

Saya mengalami berkali-kali ditinggalkan oleh beberapa divine connection yang dipercayakan Tuhan kepada saya. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada mereka semua yang pernah menjadi divine connection, saya mengakui ada banyak kesalahan sikap dan karakter saya sendiri yang akhirnya juga menyebabkan kepergian mereka. Namun biar bagaimanapun juga seseorang tidak pernah dikehendaki Tuhan untuk hengkang dari setiap divine connection-nya, apapun alasannya. Dan ini baru saya sadari semalam ketika saya teringat sebuah fenomena yang diceritakan oleh salah seorang mantan divine connection saya. 

Sebagian fenomena tersebut adalah melintasnya 4 - 5 pesawat terbang bertubi-tubi dalam waktu yang singkat di depan sebuah bintang yang terang di suatu petang di Jakarta. Awalnya kami menyimpulkan pesawat terbang itu sebagai suatu perkara yang lain. Namun ketika semalam Roh Kudus mengingatkan sebuah nama, yakni Hagar, maka saya mengerti apa arti pesawat-pesawat tersebut.

Nama Hagar dalam bahasa Inggris artinya flight atau penerbangan, namun itu juga berarti kabur atau melarikan diri atau hengkang. Kemudian Roh Kudus berkata, "Coba perhatikan Lot, Hagar, Orpah, Yonatan dan Yunus, jadi apa mereka akhirnya? Apakah mereka menjadi besar? Bandingkan dengan RUTH yang awalnya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa."

Lot merasa sudah kaya dan merasa sudah besar bahkan menganggap setara dengan pamannya, padahal ia hanya melihat dari satu aspek saja, yakni jumlah kekayaan. Karena perasaan dan kebenaran dirinya sendiri, dengan sombong ia memilih daerah yang terbaik sejauh mata memandang dan di titik itulah ia meninggalkan tudungnya dan mulai mengalami keadaan yang terus merosot. Tertawannya Lot sesungguhnya adalah peringatan Tuhan untuk ia kembali kepada Abraham, namun ia tetap memutuskan untuk berpisah. Dan akhir kisah Lot begitu tragis.

Hagar pun sempat meninggalkan nyonyanya, yakni Sarah. Namun ia masih mau menuruti perintah Tuhan untuk kembali kepada nyonyanya walau harus ditindas, sebagai harga yang harus dibayar karena sikapnya yang salah sebelumnya karena menghina nyonyanya itu. 

Orpah hanya basa basi di hadapan Naomi, hatinya tidak sungguh setia karena berbeda dengan perkataannya. Orpah akhirnya pergi meninggalkan Naomi. Bahkan di dalam Kitab Talmud, sejarah mencatat bahwa Goliath lahir dari garis Orpah. Bandingkan dengan Ruth yang akhirnya melahirkan Daud dan raja-raja Yehuda bahkan Yesus Kristus. Kepergian Orpah memang kelihatannya seperti suatu hal yang wajar apalagi Naomi mendorongnya, namun di hadapan Tuhan perkara ini tidak sewajar dan sesederhana itu. Di hadapan Tuhan, Orpah ternyata dianggap berkhianat.

Yonatan mengingkari destiny-nya, ia mengabaikan tugas dan takdirnya. Sebab ia tahu benar bahwa ia harus beserta Daud ke manapun Daud berada. Namun ia membiarkan Daud menghadapi sendirian dan ia mencoba membantu Daud dengan caranya sendiri. Yonatan tidak mau keluar dari zona nyamannya, ia memilih tidak di istana daripada di "padang gurun" mendukung Daud. 

Yunus menyakitkan hati Tuhan dengan kebenaran dirinya sendiri, ia menganggap penilaiannya akan Niniwe lebih benar daripada penilaian Tuhan. Sepanjang pelayanan Tuhan Yesus di bumi, dari sekian banyak nabi dan hamba Tuhan, Tuhan hanya menyebut satu nama nabi sebagai tanda, yakni Tanda Yunus. Betapa besar destiny nabi Yunus ini. Namun pada akhirnya ia cuma menuliskan tiga pasal saja.

Pada akhirnya saya mengerti bahwa kepergian beberapa divine connection yang ada dari hidup saya tidak pernah dikehendaki Tuhan, bahkan tidak pernah Beliau endorse untuk perpisahan tersebut. Sekalipun mereka semua mengaku bahwa Tuhanlah yang menyuruh mereka berpisah, namun kenyataannya tidak demikian. Semua itu adalah pilihan, dan mereka memilih sendiri kehendak mereka di atas kehendak-Nya.

Tuhan sempat menegaskan, "Adapun orang yang Aku suruh pergi dari rumahnya, yakni hanya Abraham, karena destiny-nya yang khusus dan begitu besar, sebab Aku hendak menjadikannya bapak banyak bangsa, menjadi tudung yang begitu besar, tudung utama sepanjang sejarah. Itupun ia tidak tepati untuk pergi dari ayahnya, kecuali pada saat ayahnya wafat."

Tulisan ini dimuat sebagai lanjutan artikel sebelumnya, Peringatan Tuhan Menjelang Peperangan Nisan 5775, namun sayapun bertanya-tanya akan apa yang akan terjadi pada pasukan Tuhan di hari-hari ke depan nanti. Yang bisa saya sarankan adalah miliki kesetiaan seperti Ruth berapapun harga yang harus kita bayar.

Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.