Labels

Thursday, June 16, 2016

Menanti Rapture Sampai 2023

Kita telah pelajari bahwa Hari Pengangkatan (Rapture) adalah Rosh Hashanah, lalu dapatkah kita mengetahui, Rosh Hashanah tahun berapakah hal itu akan terjadi? Memang sudah begitu banyak penafsiran akan tahun di mana hari yang misterius ini akan terjadi, dan sebenarnya semua penafsiran hitungan tersebut tidak ada yang salah. Namun karena Cawan Jiwa-Jiwa, yakni jumlah orang dari bangsa-bangsa lain yang menerima Injil, belum terpenuhi, maka masa lawatan dan tuaian jiwa-jiwa terbesar belum kunjung terjadi (Roma 11:25). Dan akibatnya Rapture pun telah mengalami penundaan beberapa kali.

Sebelum membahas rincian berbagai ayat firman dan penafsirannya, hendaklah diketahui bahwa akhir dari zaman Gereja Tuhan telah ditentukan, yakni 2017. Hal itu telah saya muat di tulisan yang terdahulu, 5777 & 2017 Dalam Sekilas Perenungan: Akhir Dari Zaman Gereja Tuhan. Tepat 1 Nisan 5777 atau 28 Maret 2017 kemungkinan dimulainya 7 tahun Masa Tribulasi besar. Dan keadaan setelah tahun itu sungguh merupakan peperangan rohani sekaligus penuaian jiwa-jiwa yang paling intens dan sengit melalui berbagai cara penginjilan di bangsa-bangsa hingga tibanya Rapture.

Pelataran Yang Tergadaikan

"Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: 'Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.' Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya." - Wahyu 11:1-3

"Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya." - Wahyu 12:6

Dikatakan bahwa bangunan Bait Suci Tuhan masih dipertahankan, namun bagian pelatarannya diserahkan kepada bangsa-bangsa lain untuk diinjak-injak. Kapankah bagian halaman tersebut mulai diinjak-injak? Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa mulai didirikan pada tahun 688 Masehi, dan posisinya tepat di atas pelataran Bait Suci ke-2 yang runtuh pada tahun 70 Masehi. Pendirian kedua bangunan tersebut merupakan salah satu bagian penggenapan secara fisik dari apa yang telah dinubuatkan 6,5 abad sebelumnya. Dan setelah pendirian dua situs Islam itu dibangun, dikatakan ada masa berkabung selama 1,260 hari. Namun karena hal ini juga termasuk masa penghukuman kaum Israel karena menolak Sang Mesias dan Injil Kristus, maka berdasarkan Yehezkiel 4:5-6, 1,260 hari dapat diinterpretasikan sebagai 1,260 tahun.

"Beginilah Aku tentukan bagimu: Berapa tahun hukuman kaum Israel, sekian harilah engkau menanggung hukuman mereka, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari. Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun." - Yehezkiel 4:5-6

Jadi jika kita menambahkan 1,260 tahun dari tahun 688 maka kita akan mendapati tahun kemerdekaan negara Israel yang kembali berdiri, yakni tahun 1948. Perkabungan selama 1,260 tahun mulai berkurang ketika Tuhan mulai menggenapi firman-Nya dengan mengukuhkan kembali eksistensi negara Israel yang telah hilang selama hampir 19 abad.

Tidak hanya itu, jika menghitung dengan sistem kabisat, maka 1,260 hari atau 42 bulan atau 3,5 tahun memiliki 1,279 hari. Dan jika ditambahkan 1,279 tahun dari tahun 688, maka kita akan mendapati tahun 1967, yakni tahun reunifikasi Yerusalem dengan Israel melalui Perang 6 Hari di awal Juni 1967.

Posisi Dan Identitas Dua Saksi Elohim

Mungkin ada yang bertanya, jika nubuatan yang tertulis di Wahyu 11:1-3 dapat diinterpretasi seperti itu, maka bagaimana dengan Dua Saksi Elohim yang ditugaskan mengawal selama 1,260 tahun itu? 

"Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam." - Wahyu 11:4

Dua Saksi tersebut adalah dua pohon zaitun dan dua kaki dian, siapakah mereka? Kaki dian tak lain adalah Jemaat Tuhan atau Gereja Tuhan (Wahyu 1:20) sedangkan pohon zaitun tak lain adalah Israel (Roma 11:24-36 & Yeremia 11:16). Keduanya telah ada jauh sebelum pelataran Bait Suci diinjak-injak. Mengapa demikian? Sebab sejak Dome of The Rock mulai dibangun di bagian pelataran, sesungguhnya Tuhan hendak berkata bahwa si Pembinasa Keji itu telah berdiri tepat di depan Bait Suci dan siap untuk menduduki dan menyatakan diri sebagai Allah.

Menanti Rapture Sampai 2023

"Pergilah, Daniel, sebab firman ini akan tinggal tersembunyi dan termeterai sampai akhir zaman. Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorangpun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya. Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari. Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari. Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman." - Daniel 12:9-13

Tidak ada peristiwa yang lebih signifikan bagi Israel pada tahun 1978 (688 + 1290) selain Perjanjian Camp David. Perjanjian damai yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat saat itu, Jimmy Carter, untuk kedua pihak, yakni Israel (PM Menachem Begin) dan Mesir (PM Anwar Sadat). Perjanjian ini berdampak luar biasa baik, namun harus dibayar oleh nyawa kedua tokoh Timur Tengah itu.

Yang paling menarik adalah kalimat nubuatan Kitab Daniel yang tertulis, "Berbahagialah orang yang tetap menanti-nanti dan mencapai seribu tiga ratus tiga puluh lima hari." Jika kita tambahkan 1,335 tahun dari tahun 688, maka kita akan dapati tahun 2023. Dengan kata lain, penafsiran nubuatan ini hendak berkata bahwa berbahagialah mereka yang tetap menanti-nantikan akhir dari semua kekejian ini sampai tahun 2023.

Pada awal April 2015 lalu, menjelang blood moon ke-3 dari rangkaian Tetrad Blood Moons yang teranyar 2014 - 2015 lalu, saya telah menyatakan, melalui artikel yang berjudul Yang Dipersingkat, bahwa Maret 2017 akan dimulai 7 tahun Masa Tribulasi Besar, dan Rapture yang berlaku adalah Mid-Tribulasi dan BUKAN Pre-Tribulasi. Namun Mid-Tribulasi TIDAK HARUS terbagi rata 3,5 tahun : 3,5 tahun, bisa saja 4,5 tahun : 2,5 tahun, atau 5,5 tahun : 1,5 tahun, atau yang paling ekstrim 6,5 tahun : 0,5 tahun. Dan jika benar skenario yang harus terjadi adalah skenario yang paling ekstrim, maka 6,5 tahun dari Maret 2017 adalah September 2023. Sebab bagian yang dipersingkat yang tertulis dalam Matius 24:21-22 bukanlah jarak waktu dari sekarang hingga Rapture nanti, sebaliknya adalah jarak waktu dari Rapture sampai Second Coming (Kedatangan Anak Manusia Yang Kedua).

Apakah Rapture bisa terjadi lebih cepat daripada 2023? Tentu saja, terutama jika Cawan Jiwa-Jiwa terisi lebih cepat penuh, semakin cepat penuh cawan tersebut, semakin cepat pula Rapture terjadi. Dapatkah Rapture terjadi lebih lambat daripada 2023? Mungkin saja, jika 7 tahun Masa Tribulasi Besar diundur. Namun siapa yang sanggup bertahan pada hari-hari yang semakin jahat itu?

Daftar referensi:

http://watchfortheday.org/thedome.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Islamization_of_Jerusalem
http://goldengateindonesia.blogspot.co.id/2010/10/two-witnesses-of-revelation-dua-saksi.html
http://www.maetos.com/wp/?p=201

Tuesday, June 14, 2016

Mimpi Peringatan - 13 Juni 2016

Aku mimpi sedang pergi berempat dalam proses mencari tempat aku jalannya berdua dengan seorang temanku dan sepertinya kami jalan dalam gang-gang kecil. Mendadak, entah bagaimana, banyak jalan ditutup dan kami tetap masuk walaupun jalan-jalan tersebut ditutup. Ketika jalan lebih jauh ke tempat yang ditutup itu di satu tempat kami melihat dua orang ditembak di depan kami oleh satu orang dan rupanya jalan yang ditutup itu adalah pengaturan dari teman-teman si penembak dan jumlahnya banyak dan terlihat professional. Saat jalan aku sangat tahu bahwa mukaku tertutup pakai masker dan rambutku dikuncir. Mungkin yang keliatan jelas rekan yang jalan bersamaku. 

Karena tidak sengaja melihat penembakan itu kami langsung lari melewati barikade orang-orang, sebelum mereka sadari keberadaan kami. Dan kami bisa lolos, namun tidak hanya sampai di situ. Kemudian kami pergi lagi berempat ke suatu daerah dan tidak tahu di situ kami dicegat dan dikejar karena sepertinya banyak informan atau mata-mata mereka dan kami mencoba meloloskan diri lewat jalan lain..

Balik berdua lagi, karena lelah mau istirahat tapi tidak mau balik ke tempat tadi. Maka kami cari tempat nginep baru, yang tengah kota di Supreme Hotel, Orchard. Di sini aku yakin kejadiaannya di Singapura karena aku sebelumnya jalan lewatin hotel lain untuk tiba di Supreme Hotel Orchard karena posisinya memang aku kenali begitu. Hotelnya tidak mewah tapi cukup sekedar beristirahat. Dapat kamar di posisi lantai atas tapi bingung karena barang-barang kami tertinggal di hotel sebelumnya dan jika kami keluar, kami sadar akan diketahui para pemburu tadi. Bahkan ketika berpapasan dengan orang pun kami curiga apakah itu orang mereka yang sedang mencari kami.

Penafsiran:

Masa-masa terakhir sebelum Masa Tribulasi Besar terjadi, peperangan rohani akan semakin gencar and agen-agen kuasa gelap mau menunjukkan kuasanya, mereka banyak membunuh jiwa-jiwa sehingga mereka memenuhi standar merebut jiwa-jiwa ke Neraka, mereka juga berusaha menjegal anak-anak Tuhan untuk sampai ke destiny-nya masing-masing. Setiap jalan ditutup, teror, ketakutan, kekecewaan menyebar supaya mereka tidak sampai kepada destiny-nya.

Setiap kita tidak bisa memikirkan hidup kita sendiri, mungkin kita ketinggalan atau meninggalkan barang-barang kita di tempat kita (hotel) dan kita hanya bisa membawa hanya apa yang ada pada tubuh kita. Jadi kita tidak boleh egois dengan memikirkan diri kita sendiri, saling unity dan menjadi penjaga saudara-saudara kita. Bergerak bersama Tuhan dan bergerak bersama-sama sesuai tuntunan bahkan instruksi Roh Kudus.

Friday, June 10, 2016

Hari Pengangkatan (Rapture) Adalah Rosh Hashanah

"Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." - Matius 24:36

"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus." - Imamat 23:24

"Pada bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, haruslah kamu mengadakan pertemuan yang kudus, maka tidak boleh kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah hari peniupan serunai bagimu." - Bilangan 29:1

"Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." - Matius 24:30-31

"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." - 1 Tesalonika 4:16-17


Saat terjadinya penjemputan Gereja Tuhan atau Mempelai Wanita di awan-awan alias Rapture selalu menjadi misteri tersendiri dan tak pernah habis untuk dibahas atau bahkan diperdebatkan sampai peristiwa itu sungguh terjadi. Namun ketahuilah bahwa sesungguhnya hari misterius yang dimaksud itu tak lain akan terjadi pada saat Hari Peniupan Sangkakala (Serunai), yakni pada tanggal 1 bulan ke-7 (Tishrei) kalender Ibrani, atau biasa disebut Rosh Hashanah. Mengapa demikian?

1. Penggalan kalimat "tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu" merupakan sebuah idiom yang mengacu kepada Rosh Hashanah. Hal ini mirip seperti jika saya berkata, "Saya akan datang pada hari di mana ketupat dan opor ayam ada di rumah-rumah." Tentu semua orang akan mengerti bahwa idiom yang saya sebut tadi mengacu kepada hari Lebaran (Idul Fitri).

Lalu mengapa jika hari itu adalah Rosh Hashanah, disebut sebagai hari dan saatnya tidak diketahui? Kita perlu menyadari bahwa kalender Ibrani memiliki dua versi, yakni versi Kitab Kejadian dan versi Kitab Keluaran. Pada versi Kitab Kejadian, bulan Tishrei merupakan bulan pertama, itu sebabnya tanggal 1 Tishrei merupakan pergantian tahun Ibrani dan bulan Nisan merupakan bulan ketujuh. Namun sejak bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir, Tuhan menukar posisi keduanya dengan menjadikan Nisan sebagai bulan yang pertama, sedangkan Tishrei menjadi bulan yang ketujuh, Keluaran 12:2-20. Dan setiap tanggal 14 -15 Nisan bangsa Israel merayakan Paskah, yang biasanya terjadi di bulan Maret atau April pada kalender Masehi.

Karena pertukaran Nisan dengan Tishrei inilah maka sejak saat itu tanggal 1 Tishrei atau Rosh Hashanah dihitung secara otomastis berdasarkan posisi 1 Nisan tiap tahunnya. Sedangkan untuk menentukan 1 Nisan sendiri pada tahun Ibrani tiap tahunnya berbeda-beda, sebab kalender Ibrani menganut dual systems, yakni berdasarkan gerak matahari dan bulan, sehingga ada tahun-tahun tertentu jumlah bulan dalam setahun ada 13 bulan. Jadi bulan Adar (bulan sebelum Nisan) kadang-kadang ada dua kali dalam satu tahun Ibrani. Sedangkan pada versi Kitab Kejadian, bulan Elul (bulan sebelum Tishrei) yang kadang-kadang muncul dua kali dalam satu tahun Ibrani.

Oleh karena itu, hanya kaum tertentu dari cendikiawan Yahudi yang mampu menghitung dengan tepat kapan sesungguhnya 1 Tishrei itu ditentukan, konon hanyak kaum Sanhedrin Nasi yang mampu menghitung dengan tepat. Dan jangan lupa bahwa pergantian tanggal pada penanggalan Ibrani dimulai pada saat matahari terbenam, bukan seperti penanggalan Masehi yang ditentukan tiap lewat tepat tengah malam.

Latar belakang inilah yang akhirnya menjadikan idiom "hari dan saatnya tidak seorangpun yang tahu" yang menjadikan Rosh Hashanah sebagai hari yang dipilih Tuhan untuk mengadakan Rapture.

2. Tuhan memiliki agenda sesuai dengan ketetapan-Nya. Dan ketetapan itu tertulis dalam Kitab Imamat pasal 23 yang mengatur 7 perayaan utama, atau disebut God's Feasts, yakni Perayaan-Nya Tuhan sendiri. Itu sebabnya ada banyak kata "bagi TUHAN" pada Imamat 23 tersebut. Dan perayaan-perayaan tersebut kudus adanya sehingga setiap umat-Nya dilarang untuk melakukan pekerjaan berat, maka dari prasyarat inilah muncul istilah holy days, hari-hari yang kudus bagi Tuhan. Dan karena perkembangan zaman dan pergeseran budaya maka istilah holiday dianggap sebagai liburan atau hari libur karena tidak melakukan pekerjaan berat.

Ketujuh perayaan utama yang tercantum dalam Imamat 23 adalah hari raya Paskah (14 Nisan), hari raya Roti Tak Beragi (15 Nisan), hari raya Buah Sulung (17 Nisan), hari Pentakosta atau Shavuot (6 Sivan), Rosh Hashanah (1 Tishrei), Yom Kippur atau hari Pendamaian (Atonement Day - 10 Tishrei) dan Sukkot atau hari raya Tabernakel (15 Tishrei). 

Empat perayaan pertama, yakni perayaan musim semi telah digenapi Tuhan Yesus dengan penyaliban, kematian dan kebangkitan-Nya dan digenapi oleh Roh Kudus dengan pencurahan Roh-Nya di Yerusalem. Tiga perayaan berikutnya adalah perayaan musim gugur yang akan digenapi di penghujung Akhir Zaman. Maka berkaitan dengan kedatangan-Nya di awan-awan atau Rapture, tidaklah patut jika Tuhan memilih sembarang hari, inilah agenda yang telah ditetapkan-Nya, yakni pada hari peniupan sangkakala, sesuai dengan yang tertulis di Injil Matius maupun surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika.

3. Pemikiran Ibrani sangat bertolak belakang dengan pemikiran Yunani (bangsa kafir). Dalam hal ini adalah kaitannya dengan penilaian, atau evaluasi, atau penghakiman. Orang Yahudi sejati merayakan pergantian tahun Rosh Hashanah dengan dua perasaan yang bertolak belakang, yakni dengan kegembiraan sekaligus dengan "kecemasan." Mengapa demikian? Sebab penilaian atau penghakiman Tuhan atas apa yang diperbuat umat-Nya di tahun sebelumnya dilakukan di tanggal 1 Tishrei tersebut, BUKAN pada akhir tahun seperti yang berlaku umum.

Penghakiman di awal tahun membawa umat kepada introspeksi diri dan pertobatan sampai 10 hari ke depan yakni pada hari Pendamaian, sebab pada 10 Tishrei merupakan hari di mana Tuhan menulis ulang nama-nama umat-Nya ke dalam Kitab Kehidupan. Dan puncak perayaan tahun baru Ibrani dirayakan pada hari Tabernakel atau Sukkot, sebab itu adalah hari raya panen atau bagian dari hujan akhir.

Satu-satunya penghakiman Tuhan yang dilakukan di akhir segalanya adalah Penghakiman Terakhir yang tertulis di Wahyu 20. Sebab setelah penghakiman pamungkas itu tidak ada lagi tahun yang baru karena Langit Baru, Bumi Baru dan Yerusalem Baru memasuki masa kekekalan.

Rapture pada Rosh Hashanah merupakan penghakiman khusus bagi bangsa Israel maupun bagi gereja yang ditinggalkan supaya mereka bertobat dan bersiap kehilangan nyawa untuk mempertahankan iman mereka. Jadi bagi mereka yang tertinggal, masih ada kesempatan untuk menyelamatkan keselamatan kekal mereka sekalipun harus menumpahkan darah mereka sendiri pada Masa Tribulasi Besar, saat Antikristus menguasai seluruh dunia.

4. Jika dilihat mundur ke belakang dari bulan Tishrei, maka yang pertama kita temui adalah bulan Elul. Apakah makna dari bulan Elul? Bulan Elul merupakan awal momen pertobatan. Para Yahudi sejati kadang melakukan puasa 40 hari sejak 1 Elul sampai hari Pendamaian tanggal 10 Tishrei. 

Mundur dari bulan Elul, maka kita mendapati bulan Av. Apakah makna dari bulan Av? Bulan Av merupakan bulan yang paling menjadi momok bagi bangsa Israel. Bahkan Tuhan berkali-kali memakai tanggal 9 - 10 Av untuk menghukum umat pilihan-Nya tersebut. 

Sejarah mencatat bahwa Bait Suci pertama (423 SM) dan kedua (70 AD) runtuh pada tanggal 9 bulan Av. Jauh sebelum itu, ketika 10 pengintai memberikan kesaksian yang buruk akan situasi Tanah Perjanjian (1313 SM), pada tanggal yang sama Tuhan menghukum kesepuluh pengintai beserta rakyat yang sepakat dengan laporan buruk tersebut.

Dalam sejarah modern, yakni terusirnya orang-orang Yahudi dari daratan Eropa (Inggris - 1290, Prancis - 1306, Spanyol - 1492) yang akhirnya membuat daratan benua Amerika ditemukan. Semua pengusiran tersebut mulai terjadi pada tanggal 9 Av pada masing-masing tahun. Begitu juga peristiwa Holocaust yang merenggut 6 juta jiwa bangsa Yahudi, dimulai dari perintah tertulis Hitler kepada Heinrich Himmler pada 2 Agustus 1941 (9 Av 5701). Dan dilanjutkan pembantaian di Warsaw Ghetto pada 23 Juli 1942 (9 Av 5702).

Maka jika kita lihat urutannya Av, Elul dan Tishrei, sungguh bukan sebuah kebetulan. Penghukuman, pertobatan, penghakiman dan sebuah awal yang baru.

5. Bukti lain betapa kontrasnya cara pikir Ibrani dengan cara pikir Yunani (kafir), dan hal ini sering kali terjadi di hampir semua gereja. Sebab karena begitu sakral dan misteriusnya saat Rapture ini, maka bisa dianggap terlalu fatal jika ada orang yang sampai menyebut secara lengkap tahun, bulan bahkan tanggalnya. Sedangkan sejak awal Tuhan sudah memberikan petunjuk bahwa tanggalnya adalah 1 Tishrei. Masalahnya adalah Tuhan tidak pernah sebutkan di 1 Tishrei tahun berapakah Rapture terjadi.

Jadi bagi mereka yang berpikir secara kafir, menyebut tahun yang diduga akan terjadi Rapture bukanlah perkara yang signifikan. Sedangkan bagi mereka yang memahami dengan cara pikir Ibrani, justru menyebut tahun berapa merupakan sebuah spekulasi yang bisa berbahaya.

Dengan penjabaran yang sedemikian rinci ini, saya berharap Gereja Tuhan semakin peduli dan memahami bagaimana menilai (akhir) zaman ini. Tuhan memberkati.

Thursday, June 9, 2016

Ketika Tuhan Menghalalkan Segala Cara

"Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina. Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini. Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi." - 1 Korintus 4:9-14

"Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. ... Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia." - 1 Korintus 15:9,19

Berikut ini adalah tiga kisah nyata dari tiga persona yang berbeda, dua di antaranya adalah tokoh-tokoh iman yang sangat saya hormati dan amat memberkati hidup saya.

Kisah yang pertama, suatu ketika Tuhan mendatangi hamba-Nya, Ev. Yusak Tjipto Purnomo, dan kata-Nya, "Yusak, Aku sudah tidak mau pakai kamu lagi, Aku mau buang kamu."

Hamba-Nya merespon, "Maksud-Mu buang itu piye?"

"Aku mau buang kamu ke Neraka."

Tertegun sesaat, kemudian hamba-Nya merespon, "Silakan, Tuhan. Jika itu memang menyukakan hati-Mu."

"Bagus, Aku suka." Dan kemudian Tuhan pergi.

Tidak lama setelah itu, Tuhan datangi puteri sulung dari hamba-Nya itu, Ev. Mikhael Iin Tjipto. Dan yang berikutnya terjadi saat itu sungguh di luar dugaan siapapun. Tuhan berkata kepada hamba-Nya itu, "Nak, sungguhkah kamu mengasihi-Ku?"

"Ya Tuhan."

"Kalau begitu relakah kamu jika suamimu Aku buat berselingkuh?"

"Jangan donk, Tuhan."

"Okay, kalau gitu kamu saja yang Aku buat berselingkuh?"

"Tidak, Tuhan. Jangan."

"Hahaha ... Aku baru mendatangi ayahmu dan bilang bahwa Aku mau buang dia ke Neraka, dan dia menyerahkan sepenuhnya kepada-Ku. Mengapa kamu takut dan tidak percaya kepada-Ku?"

Kita mungkin bertanya-tanya alasan Tuhan berlaku sedemikian ekstrim kepada hamba-hamba-Nya tersebut, namun ketahuilah bahwa itu cara Tuhan mendidik dan mendewasakan kita dengan menghalalkan segala cara. Mengapa Pak Yusak Tjipto dibilang bahwa akan dibuang ke Neraka? Karena memang satu-satunya keinginan beliau adalah pulang ke Rumah Bapa. Dan mengapa kepada Ibu Mikhael Iin Tjipto dibilang bahwa suami atau dirinya akan dibuat berselingkuh? Karena hal yang paling berarti bagi hamba-Nya ini adalah reputasi.

Kita mungkin merasa heran dengan cara Tuhan mendidik kita. Mengapa Tuhan mau buang orang ke Neraka sedangkan Dia sendiri datang ke dunia, mati di atas kayu salib demi menyelamatkan dunia ini? Atau mengapa Tuhan menghalalkan perselingkuhan atau perzinahan untuk mendewasakan lebih lagi hamba-Nya itu? Sebab ukuran tiap-tiap orang berbeda, termasuk "berhala" atau hal yang paling berarti tiap-tiap orang berbeda-beda. Bagi hamba-Nya yang satu, pulang ke Rumah Bapa adalah segalanya, sedangkan bagi hamba-Nya yang lain, reputasi merupakan "berhala" yang harus dipertahankan.

Setelah tahu dan menyimak dengan seksama dua contoh pelajaran yang amat berharga ini, tibalah giliran saya menghadapi ujian yang serupa. Hal itu datang di pertengahan tahun 2015 lalu. Tuhan datang kepada saya dan berkata, "Nak, sebentar lagi akan masuk Tahun Yobel Besar, gimana kalau pada tahun itu Aku tidak mengubah keadaan hidupmu dan keuanganmu? Kamu akan tetap Aku biarkan di bawah dan takkan pernah alami pembebasan seperti yang tertulis dan berlaku pada Tahun Yobel Besar."

Sedangkan pada saat itu, bahkan sampai sekarang saya berharap bahwa Yesaya 61, terutama ayat ke-7 digenapi dalam hidup saya. Saya sangat ingin mengalami pembalikan keadaan, saya sangat ingin cemoohan orang atas hidup saya berakhir, dan Tuhan segera mengganti semua perkara yang tidak enak yang pernah saya alami menjadi sukacita abadi.

Namun karena sudah tahu arah-Nya mau ke mana, saya hanya bisa merespon dengan sangat hati-hati sambil berkata, "Tuhan, jika memang itu baik dalam pemandangan-Mu, dan jika memang aku tidak pantas Engkau angkat, maka akupun tidak punya pilihan selain sepakat dengan kehendak-Mu."

Dalam hal ini kita tidak bisa pura-pura rela atau pura-pura sepakat dengan kehendak-Nya, bersikap jujur dan apa adanya adalah yang paling tepat. Dan sungguh hal yang diminta-Nya ke saya masih berlaku sampai detik ini, dan sampai saat inipun saya tidak tahu akankah Tuhan menolong atau tidak menolong saya atas keadaan hidup saya ini. Padahal masih ada visi besar EL-fenomena yang nilainya minimal ratusan triliun rupiah yang masih harus saya kawal sampai sekarang. Namun bukankah Abraham telah mengalami lebih dulu, bahwa ia telah menantikan puluhan tahun anak perjanjiannya, Ishak, dan ditakdirkan menjadi bapa banyak bangsa, namun harus mengorbankan anak perjanjian tersebut?

Sekarang, tanyakan kepada diri kita sendiri, apa yang paling berharga buat hidup dan hati kita? Dan jika suatu saat, dengan cara-Nya yang ekstrim, Tuhan meminta yang paling berharga itu, bagaimana kita akan bersikap? Relakah kita? Adakah kita mempercayai hati-Nya? 

Biarkan Tuhan halalkan semua jalan-Nya dalam mendidik hati dan hidup kita, supaya pada waktunya kita tahan berdiri di hadapan-Nya. Sebab hati kita adalah yang paling mudah menipu kita, tanpa Tuhan halalkan segala cara-Nya, sesungguhnya kita takkan pernah bisa mencapai puncak takdir kita.

Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

Apakah baik, kalau Ia memeriksa kamu? Dapatkah kamu menipu Dia seperti menipu manusia?

Dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.

Wednesday, June 8, 2016

8 Jenis Pengurapan

"Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 'Ambillah wangi-wangian, yakni getah damar, kulit lokan dan getah rasamala, wangi-wangian itu serta kemenyan yang tulen, masing-masing sama banyaknya. Semuanya ini haruslah kaubuat menjadi ukupan, suatu campuran rempah-rempah, seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah, digarami, murni, kudus.'" - Keluaran 30:34-35


Onycha 

1. Pengurapan Onycha (Kulit Lokan) artinya mengaum, Singa Yehuda, batu karang. Keluaran 30:34-35, pengurapan batu karang dan Singa Yehuda, Pengurapan mempertahankan sesuatu sampai kemenangan segala sesuatu terjadi, untuk raja-raja berperang & memiliki daya tahan 3 hari non-stop.

2. Pengurapan Cypres (Kayu Sanobar) artinya kemuliaan, menangkap yang ilahi dan mulia. Kejadian 6:13-14 , membangun bahtera-bahtera dgn kayu gofir (sanobar), yakni membawa orang pada keselamatan dan kebenaran.

3. Pengurapan Myrrh (Mur), mampu menderita bersama Kristus sehingga memiliki pikiran & perasaan Kristus dan jalan semakin seirama & sedetik dengan Hati-Nya. Berbicara tentang mati daging, dihabisi daging dan mengeluarkan yang ilahi dan kesejatian. Kidung Agung 1:13, Dibentuk sampai jadi yang terindah di hati Tuhan.

4. Pengurapan Cedarwood (Kayu Aras), berbicara tentang keteguhan bagai Salib Kristus. Mampu memulihkan diri (dengan cepat) dari berbagai serangan yang datang. Mentahirkan hidup kta karena hidup bagi kegenapan rencana Tuhan. Aras melambangkan pemisahan dosa dan segala yang duniawi, kesembuhan total dan menyatu dengan Tuhan.

5. Pengurapan Galbanum (Getah Rasamala), Keluaran 30:34-38, yakni keluar dan selesainya masa padang gurun dalam hidup kita. Berbicara tentang berbagai kelimpahan dan tidak akan pernah berkekurangan. Kelimpahan ide, kelimpahan materi, kelimpahan cinta, kelimpahan hikmat dan sebagainya. Pengurapan ini juga bicara tentang karunia Salomo mengembangkan dan menjadikan apapun besar dalam segala hal di hidup kta.

6. Pengurapan Frankiencense (Kemenyan), Wahyu 5:8, kemampuan bersyafaat & menahan bencana. Passion & kerelaan berdiri di hadapan Tuhan dan manusia. Menjadi penyembah-penyembah dalam Roh & kebenaran.

7. Pengurapan Spikenard (Narwastu), Markus 14:3, 8, berbicara tentang kemampuan untuk dapat dipercaya dan dapat diandalkan, daya tumbuh kembang dan melipatgandakan semua talenta. Dan menjadikan kita sebagai raja-raja yang mampu menyelesaikan panggilan hingga ke puncak destiny.

8. Pengurapan Rose of Sharon (Mawar Sharon), Kidung Agung 2:1, kemampuan dimempelaikan atau dijadikan Mempelai Tuhan yang tak bercacat dan tak bercela. Pengurapan yang memiliki jaminan untuk diangkat pada saat Rapture.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.