Labels

Friday, November 17, 2017

Perjodohan & Mentalitas Kerajaan

"Jangan sampai salah memilih jodoh. Mau pilih yang nilainya 6 di mata manusia tapi bernilai 9 di mata Tuhan atau yang nilainya 9 di mata manusia tapi bernilai 6 di mata Tuhan?" - Mikhael Iin Tjipto

"Don't become partners with those who reject God. How can you make a partnership out of right and wrong? That's not partnership; that's war. Is light best friends with dark?" - 2 Corinthians 6:14 (The Message)

"Jangan berjodoh (atau bermitra) dengan mereka yang menolak (kehendak) Allah. Bagaimana kamu bisa menjalin perjodohan (atau kemitraan) antara yang benar dan yang jahat? Itu bukan perjodohan; itu adalah perang. Apakah terang bersahabat dengan kegelapan?" - 2 Korintus 6:14 (Terjemahan versi The Message)

Tahukah Anda bahwa setiap keluarga kerajaan (ningrat) di mana pun kerajaannya, mereka tidak boleh menikah dengan rakyat jelata, melainkan harus dengan sesama ningrat, sekalipun mereka tidak atau belum saling mengenal atau saling menyukai atau mencintai?

Sebagai contoh, Pangeran Charles harus menikah dengan almarhum Putri Diana. Padahal Pangeran Charles sudah memiliki dambaannya sendiri yang sekarang menjadi istrinya. Pangeran Charles cerai hidup dengan Putri Diana dan menyebabkan beliau tidak bisa dipilih menjadi Raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth II. Sebagai gantinya Pangeran William lah yang akan meneruskan takhta kerajaan tersebut.

Mengapa urusan perjodohan menjadi begitu ketat bagi para ningrat? Karena mereka keluarga kerajaan & BUKAN rakyat jelata. Pada mereka melekat jati diri sebagai keluarga kerajaan dan mewarisi kekuasaan yang sangat besar dalam destiny mereka masing-masing.

Begitu juga kita sebagai anak-anak Kerajaan Allah dan Bapa kita yang adalah Raja di atas segala raja. Salah berjodoh bagi kita sebagai anak-anak Kerajaan akan menciderai warisan dan destiny "kingship" kita, bahkan panggilan kita di dalam Tuhan pun bisa terlantar sama sekali.

Mengapa demikian? Karena banyak anak Raja yang tidak sadar bahwa dirinya adalah anak Raja tapi mentalnya rakyat jelata!

Belajar Dari Kejahatan Esau

Berulang kali di dalam Alkitab tertulis betapa bencinya Tuhan terhadap Esau, baik itu di dalam Perjanjian Lama maupun di dalam Perjanjian Baru. 

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: 'Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,' seperti ada tertulis: 'Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.'" - Roma 9:11-13

"Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. 'Aku mengasihi kamu,' firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: 'Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?' 'Bukankah Esau itu kakak Yakub?' demikianlah firman TUHAN. 'Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun.'" - Maleakhi 1:1-3

Mengapa Tuhan begitu membenci Esau? Karena Esau hidup hanya berdasarkan nafsu cabulnya, nafsu yang merendahkan bahkan meniadakan "kingship"-nya di dalam Kerajaan. Saking fatalnya kejahatan Esau, sampai tidak punya kesempatan untuk memperbaiki atau menebus kesalahannya itu.

"Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata." - Ibrani 12:16-17

"Ketika Esau melihat, bahwa Ishak telah memberkati Yakub dan melepasnya ke Padan-Aram untuk mengambil isteri dari situ--pada waktu ia memberkatinya ia telah memesankan kepada Yakub: 'Janganlah ambil isteri dari antara perempuan Kanaan' -- dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram, maka Esaupun menyadari, bahwa perempuan Kanaan itu tidak disukai oleh Ishak, ayahnya." - Kejadian 28:6-8

Esau benar-benar mengabaikan Allahnya, JEHOVAH. Ia juga mengabaikan kakeknya, Abraham dan ayahnya, Ishak. Ia sama sekali tidak paham perjanjian, warisan, otoritas dan kuasa yang dianugerahkan TUHAN Semesta Alam kepada keluarganya. Mentalitasnya rendah sekalipun identitasnya begitu agung dan itu juga yang terjadi kepada banyak anak Tuhan dari zaman ke zaman di seluruh dunia.

Sedangkan Yakub sungguh-sungguh mendengar perkataan ayah dan ibunya dan bersikap selayaknya bangsawan Kerajaan Allah. Yakub mengikuti jejak Abraham dan Ishak dalam perjodohannya. Jika Anda ada membaca Book of Jasher (Kitab Orang Jujur), di situ tertulis bahwa Yakub baru menikah pada usia 77 tahun, sementara saat itu usia Lea dan Rahel baru 20 tahun (keduanya adalah saudari kembar). Jadi sementara Yakub hidup menguduskan dirinya sampai usia 77 tahun barulah ia menikah, di sisi lain Esau telah kawin dengan banyak wanita asing sejak masa mudanya sesuai dengan nafsu cabulnya itu.

Kesimpulan

Perjodohan anak-anak Kerajaan bukanlah hal yang sepele dan tidak bisa dipandang ringan sama sekali, sebab di dalamnya berkaitan dengan panggilan sorgawi (high calling - Filipi 3:14, Ibrani 3:1), destiny dan warisan "kingship" yang dampaknya sampai pada kekekalan. Dan kekekalan itupun berujung pada dua pilihan, Sorga atau Neraka.

Menyepelekan atau merendahkan masalah perjodohan yang kudus seperti yang dilakukan Esau, itu berarti:

1. Merendahkan atau mengabaikan TUHAN Allah sebagai Raja di atas segalanya.
2. Merendahkan atau mengabaikan perjanjian luhur yang telah Tuhan adakan dengan nenek moyang kita (Abraham, Ishak dan Israel).
3. Sekalipun kita sebagai Gereja adalah cangkokan dari bangsa pilihan, itu juga berarti merendahkan atau mengabaikan Karya Penebusan Yesus Kristus yang melalui Diri-Nya kita dijadikan anak-anak Kerajaan Allah.
4. Kita juga merendahkan atau mengabaikan diri kita sendiri sebagai anak-anak dari Raja di atas segala raja.

Jadi, sesungguhnya dalam hal perjodohan ini setiap anak-anak Kerajaan seharusnya berkata, "Tuhan, siapa jodohku yang paling cocok dan paling menguntungkan bagi Kerajaan kita?" Itu baru mentalitas Kerajaan Sorga, mentalitas Kerajaan Yang Tak Tergoncangkan! Sebab di dalam Kristus, kita hidup dengan menyandang Nama di atas segala nama itu, maka sudah sepatutnya kita memberi seluruh hidup kita menjadi benefit yang paling maksimal bagi kepentingan Kerajaan. Dan sikap demikian inilah yang membuat kita patut menerima warisan ilahi yang kekal itu.

Jika tidak demikian, maka kita hanya mencatut Nama Yang Kudus itu demi bisa selamat dari hukuman kekal di Neraka sambil hidup dengan mentalitas rakyat jelata dan dengan nafsu cabul yang rendah seperti Esau!

Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.

Tuesday, October 10, 2017

Ayin Chet 5778 - Vol. 3: Ujian Roh, Ujian Cinta

Angka 8 memiliki makna utama bukan sekedar sebagai sesuatu yang baru atau suatu awal yang baru, namun juga memiliki makna yang lebih dalam lagi. Bahkan saking dalamnya, rasul Paulus membaginya dalam tiga tingkatan ke-baru-an, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." - 1 Korintus 2:9

Perhatikan:

1. Tingkat yang paling dangkal, yakni sesuatu yang sudah pernah didengar, tapi belum pernah disaksikan oleh mata kepala kita sendiri. Ini saja sudah luar biasa. Bayangkan berapa sering kita mendengar mengenai mujizat laut Teberau dibelah oleh Musa, dan jika hal itu terulang kembali, sungguh sesuatu yang luar biasa, bukan?

2. Tingkat yang lebih dalam, yakni yang pernah terpikir di hati, tapi belum pernah kejadian, atau belum sekalipun terjadi, maka belum pernah terdengar apalagi terlihat kejadiannya, namun sudah ada yang memikirkannya.

3. Tingkat yang paling dalam, yang paling misterius, yang bahkan hati seorang manusia pun belum pernah memikirkannya. Mengapa? Karena yang ini baru bisa tercapai ketika seseorang telah begitu fokus mengasihi Tuhan tanpa pernah lagi memikirkan hidupnya sendiri.

Bandingkan dengan hidup Salomo, yang berlimpah harta, berlimpah pengetahuan, berlimpah pengertian dan berlimpah hikmat, namun dalam segala kelimpahannya itu ia berkata bahwa segalanya sia-sia, mengapa? Karena ia tidak menemukan yang baru dalam kehidupannya.

"Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari." - Pengkotbah 1:9

"Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya." - Pengkotbah 6:10

Salomo tidak menemukan Kristus dalam hidupnya, Salomo tidak menemukan Yang Baru, sehingga ia menyimpulkan bahwa manusia tidak bisa melakukan perkara yang lebih kuat daripada dirinya sendiri. Bandingkan dengan Daud yang mampu menumbangkan Goliat dan berbagai peperangan lainnya yang jelas lebih kuat daripadanya, atau bandingkan dengan Paulus yang telah menemukan Kristus, ia berkata, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." - Filipi 4:13

Jadi menemukan atau menerima yang baru itu juga berarti mau dan rela keluar dari zona nyaman kita, mau dan rela menempuh resiko yang tidak bisa dipahami pada awalnya, mau dan rela untuk tetap percaya dan berharap walaupun sudah tidak ada lagi dasar untuk itu semua. Dan semua itu hanya bisa dilakukan ketika kita benar-benar mengasihi Tuhan.

Mengasihi-Nya Adalah Menyembah-Nya Dalam Roh Dan Kebenaran

Orang yang merelakan zona nyamannya, merelakan egonya dihabisi, merelakan dibawa ke manapun Tuhan kehendaki, ialah orang yang mengasihi dan menyembah Tuhan, baik di dalam roh maupun di dalam kebenaran.

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." - Yohanes 4:23-24

"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." - Yohanes 14:15-17

"Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." - Yohanes 16:12-14

Perhatikan urutannya, bahwa roh lebih dulu barulah kebenaran kemudian, tidak boleh terbalik. Itu sebabnya ada tertulis, "Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." - 2 Korintus 4:18

Namun berapa banyak kita sebagai umat Tuhan terjebak untuk mendahulukan yang tertulis, yang kelihatan dan menomorduakan yang tidak kelihatan, yang berasal dari Roh Tuhan? Seberapa sering orang yang merasa sudah banyak mengerti tentang Tuhan, tentang Alkitab, tentang Kekristenan, tapi ketika berhadapan dengan hal yang baru dan yang masih asing akan sulit menerima, mempertanyakan dengan berkata, "ayatnya di mana?" Bahkan menganggap bahwa hal yang baru itu menyesatkan.

Orang yang mentalitas imannya sering berkata, "di mana ayatnya?" itu adalah orang yang tidak beriman, sebab dengan gamblang Ibrani 11:1 berkata, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Jadi jika ingin melihat dulu baru mau percaya, apakah bisa disebut iman?

Itu sebabnya ada saja orang-orang yang dengan congkak berkata bahwa dirinya hanya belajar dari Alkitab saja, suka berdebat tentang pengetahuan akan Firman, dan agresif menuduh sesat kepada banyak hamba Tuhan lainnya. Bahkan saking sukanya berdebat akan pengetahuan tentang Firman, mereka mengadakan acara debat Firman secara berkala di gereja. Gila benar orang-orang ini!

Ini mentalitas buruk dan sangat parah, sampai kapanpun Tuhan tidak pernah bisa memberikan yang baru seperti yang telah dijanjikan-Nya di 1 Korintus 2:9. Mengapa? Sebab mereka sibuk dengan apa yang telah mereka lihat dan mereka dengar, lebih konyol lagi, mereka menjadikan itu sebagai show, ajang debat terbuka. Persis seperti orang-orang Farisi dan Saduki yang begitu hebat pengetahuannya akan Firman, namun begitu Sang Pembaharu, yakni Sang Mesias yang telah lama dijanjikan tampil di hadapan mata kepala mereka sendiri, mereka malah menjadi kecewa dan menolak-Nya.

Yang Baru Adalah Yang Ekstrim

Sesuatu yang baru itu cenderung bersifat ekstrim, minimal untuk kenyamanan kita. Mengapa? Karena pada dasarnya kita enggan untuk berubah, kecuali jika terpaksa. Orang sudah nyaman dengan kebiasaannya sehingga menjadi tradisi bahkan turun temurun dan ketika yang baru hadir, butuh usaha yang besar untuk berubah dan menyesuaikan. Yang jadi masalah adalah jika orang tersebut tidak mau berubah, maka ketika perubahan itu tak terhentikan yang tidak berubah akan tertinggal. Bukankah begitu Israel menolak Yesus sebagai Sang Mesias, tidak sampai empat dekade kemudian negaranya dibubarkan selama hampir dua millennium?

Berikut ini beberapa hal yang alkitabiah, yang baru dan yang ekstrim namun yang Tuhan berkenan & kehendaki:

1. Bahtera Nuh, "Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya." - Ibrani 11:7

Apakah Nuh ada bertanya, "di mana ayatnya bahwa Bumi pernah hujan dan banjir pernah terjadi?" Tentu tidak. Lalu mengapa Nuh taat membuat bahtera yang diperintahkan Allah? Karena pengenalan rohnya dengan Roh Tuhan.

2. Pengorbanan Ishak di gunung Moria, ini kasus paling ekstrim yang pernah ada dalam sejarah para pahlawan iman. Mengapa? Sebab mengorbankan anak seperti yang dilakukan Abraham terhadap Ishak merupakan tradisi penyembah berhala, atau paganism. Dan mudah sekali untuk Abraham menolak permintaan Tuhan untuk perkara ini dengan berkata, "Bagaimana mungkin Tuhan meminta bukti iman dan cintaku dengan cara penyembah setan? Sebab hanya setan yang suka meminta korban manusia." Dan dengan mudahnya jika kita hidup di zaman itu maka kita akan menyebut bahwa Abraham sesat.

Dan mungkin akan lebih buruk lagi ketika istrinya tidak diberitahu bahwa Ishak akan dikorbankan. Mungkin orang akan tambah menghakimi Abraham dengan berkata, "Lihat, istrinya pun yang melahirkan anaknya itu bahkan tidak diberitahu tentang perkara penting itu."

Sungguh jika bukan adanya pengenalan roh Abraham yang kuat kepada Roh Tuhan, tidak mungkin Abraham sanggup menuntaskan perintah Tuhan yang ekstrim itu.

3. Gaya hidup Daud, "Tabut TUHAN itu dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan TUHAN. Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam." - 2 Samuel 6:17-18

Bandingkan perbuatan Daud di atas dengan perbuatan Saul yang tertulis dalam 1 Samuel 13:9-14. Keduanya, baik Daud maupun Saul sama-sama sebagai seorang raja Israel mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan Tuhan. Dan sesungguhnya yang pantas melakukan korban bakaran adalah seorang imam, bukan seorang raja. Lalu mengapa ketika Daud melakukannya maka bangsa itu diberkati, sedangkan ketika Saul melakukannya malah dianggap Samuel sebagai perbuatan bodoh dan dihitung Tuhan sebagai tindakan pembangkangan?

Yang satu melakukan murni karena cintanya kepada Tuhan, sedangkan yang lain melakukannya karena egonya sendiri. Jika menurut buku aturan keimaman, apa yang dilakukan Daud adalah salah, namun karena cinta, hal itu jadi berbeda. Apakah Daud sungguh melanggar aturan keimaman? Tentu tidak. Mengapa? Karena hukum yang terutama ia jalankan, yakni Daud mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatannya.

4. Kemah atau Pondok Daud, "Maka suatu takhta akan ditegakkan dalam kasih setia dan di atasnya, dalam kemah Daud, akan duduk senantiasa seorang hakim yang menegakkan keadilan, dan yang segera melakukan kebenaran." - Yesaya 16:5

"'Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala, supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milik-Ku,' demikianlah firman TUHAN yang melakukan hal ini." - Amos 9:11-12

Selama sekian waktu bangsa Israel diajarkan mengenai bentuk Kemah Pertemuan atau Tabernakel yang semua detil rancangannya 100% copy paste dari apa yang Musa lihat di Sorga, namun setelah kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda tidak ada lagi, justru Tuhan menjanjikan bentuk kemah lain, yakni Kemah Daud yang jauh lebih sederhana bentuknya daripada Tabernakel. Mengapa? Sekali lagi semua itu hanya karena kuasa cintanya Daud kepada Tuhan.

Apakah sebelumnya pernah ada tertulis tentang Kemah Daud ini? Apakah pernah ada orang melihat bentuk Kemah Daud di Sorga seperti Musa melihat rincian Tabernakel? Tidak pernah.

5. Mandat Hosea, "Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: 'Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.'" - Hosea 1:2

Tahukah Anda bahwa apa yang Tuhan perintahkan kepada Hosea saat itu merupakan sesuatu yang sama sekali bertentangan dengan aturan tertulis akan keimaman dan hamba-hamba Tuhan?

Perhatikan Kitab Imamat pasal 21 mengenai aturan imam, "Ia harus mengambil seorang perempuan yang masih perawan. Seorang janda atau perempuan yang telah diceraikan atau yang dirusak kesuciannya atau perempuan sundal, janganlah diambil, melainkan harus seorang perawan dari antara orang-orang sebangsanya, supaya jangan ia melanggar kekudusan keturunannya di antara orang-orang sebangsanya, sebab Akulah TUHAN, yang menguduskan dia." - ayat 13-15

Bisa Anda bayangkan bahwa hari itu Hosea mendapat mandat pewahyuan langsung dari Tuhan yang isinya 100% bertentangan dengan aturan tertulis? Saya sendiri tidak bisa membayangkan hebatnya serangan dan cemooh yang harus Hosea terima dari rekan-rekan sejawatnya juga masyarakat hari itu. Mengawini perempuan sundal dan melahirkan anak-anak sundal karena perintah Tuhan, sebab Tuhan telah menghakimi negeri Israel bersundal hebat. Buat saya itu sebuah mandat yang mahaekstrim.

Jika bukan karena Hosea memiliki pengenalan akan Tuhan yang begitu dalam, tidak mungkin Hosea rela menempuh resiko seekstrim itu. Namun Hosea menyembah Tuhan dalam roh lebih dulu sehingga kebenaran tertulisnya baru mengikuti apa yang Roh Tuhan ilhamkan. Dan Hosea sangat mengerti bahwa yang tidak kelihatan itulah yang kekal, sedangkan yang kelihatan itulah yang sementara.

Ujian Roh, Ujian Cinta

Di tahun Ayin Chet 5778 - 2018 akan ada begitu banyak dari anak-anak Tuhan yang mengalami ujian roh karena Tuhan hendak memberikan seusatu yang baru, mulai dari apa yang belum pernah dilihat oleh mata, lalu apa yang belum pernah didengar oleh telinga bahkan yang paling misterius yang belum pernah timbul di dalam hati manusia, atau yang sama sekali tidak terpikirkan. 

Ujian ini memiliki resiko besar, mulai dari dicemooh ringan sampai dihujat sesat, apalagi hari-hari ini semakin jahat. Namun semakin buruk keadaannya, semakin mudah membuktikan siapa yang sungguh mengasihi Tuhan dan siapa yang selama ini hanya berpura-pura.

Tuhan tidak pernah puas hanya menyingkapkan sebagian yang bisa kita tahu, sebab sesungguhnya masih banyak yang hendak Beliau sampaikan, namun untuk hal itu Beliau sabar menantikan sampai kita sanggup menerima bahkan yang paling misterius itu, yang tak terpikirkan oleh hati kita.

Jenis ujian ini yang akan terus Tuhan pakai untuk memisahkan domba dari kambing, memisahkan gandum dari lalang, memisahkan yang bijaksana dari yang bodoh dan memisahkan yang setia dari yang jahat. 

Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Karena itu setiap ahli Taurat yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.

Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Saturday, September 30, 2017

Keterusterangan Yang Tertunda

Pada dasarnya kita ini lebih memilih untuk dibuai daripada diajak bicara terus terang, sekalipun kita tahu bahwa kita yang salah, namun karena kita cenderung memilih kenyamanan maka ketika kita salah pun kita ingin ditegur secara halus.

Padahal TUHAN Allah asli-Nya tidak demikian karena terbukti bahwa bangsa Israel mengeluhkan "kekasaran" & keterusterangan TUHAN Allah,

"Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati." - Ulangan 18:16

Berdasarkan firman tersebut di atas, sesungguhnya TUHAN Allah itu "panasan" kepada mereka yang tegar tengkuk, sontoloyo & serba ndeso. Tapi hebat-Nya TUHAN Allah mau mengalah dan carikan alternatif lain, yakni seorang nabi sebagai utusan-Nya.

Namun karena sikap tegar tengkuk, sontoloyo & ndeso yang sudah akut, bahkan nabi-nabi pun dibunuh mereka. Yang lebih parah lagi, Sang Mesias pun mereka bunuh juga.

Jadi jangan heran jika keterusterangan-Nya tertunda begitu lama sampai saat terakhir Beliau berkata, "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Monday, September 25, 2017

Hari Yang Sama, Kuasa Yang Sama

Kapankah Yesus bangkit mengalahkan maut? Yom Reeshohn (Matius 28:1). Dan berdasarkan tanda di langit yang dinubuatkan pada Wahyu 12, kapankah anak laki-laki tersebut dilahirkan? Yom Reeshohn juga, yakni 24 September 2018. Hari apakah Yom Reeshohn itu? Yom Reeshohn adalah hari tepat setelah Shabbat, atau hari Minggu.

Saya percaya hal itu bukan sekedar sebuah kebetulan bahwa Elohim telah menjadwalkan antara kebangkitan Yesus dengan lahirnya anak laki-laki tersebut sama-sama pada Yom Reeshohn. Seperti yang sudah saya sampaikan pada artikel sebelumnya, yakni yang berjudul Astrologi Itu Alkitabiah, bahwa anak laki-laki tersebut adalah generasi ke-42 yang adalah keturunan-Nya, yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya, 

"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? (and who will declare His generation? - NKJV) Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, (He shall see [His] seed - NKJV) umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:7-10

Dan sepertinya Rasul Paulus pun ada menerima pewahyuan yang sama ketika ia menuliskan suratnya kepada jemaat Filipi menjelang akhir pelayanannya,

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." - Filipi 3:10-11

Jadi sepertinya ada 3 persona yang hendak dikenal Rasul Paulus dalam surat ini:

1. Yesus Kristus
2. Kuasa kebangkitan-Nya
3. Persekutuan dalam penderitaan-Nya

Persona yang pertama jelas Yesus Kristus sendiri. Namun persona yang kedua saya yakin itu menunjuk kepada anak laki-laki, Pasukan Gada Besi - The True Faceless Generation yang mewarisi The Powers Of The Age To Come (atau Kuasa Dunia Yang Akan Datang - Ibrani 6:5). Apa itu The Powers Of The Age To Come? Sesungguhnya itu adalah gabungan dari Ketujuh Roh Allah dengan sembilan karunia Roh Kudus.

Lalu bagaimana dengan persona yang ketiga, persekutuan dalam penderitaan? Penafsiran saya berkata bahwa ini merupakan petunjuk bahwa waktu munculnya anak laki-laki Pasukan Gada Besi adalah pada saat Masa Tribulasi dimana aniaya dan kemartiran ada.

Perhatikan urutan skenario dalam Wahyu 12:

1. Tanda di langit, anak laki-laki dilahirkan.
2. Perang bintang, Naga dikalahkan dan jatuh ke Bumi.
3. Aniaya dan kemartiran bagi bangsa Israel yang menuruti hukum-hukum Elohim dan Gereja yang memiliki kesaksian Yesus.

Zaman Anugerah telah berakhir sejalan dengan berakhirnya Ayin Zayin 5777, dan Gereja Tuhan harus bersiap menghadapi api pemurnian di Masa Tribulasi sebelum didapati sebagai Mempelai Wanita yang tak bercacat dan yang tak bercela.

Friday, September 22, 2017

Astrologi Itu Alkitabiah

Tadinya saya berpikir bahwa semua yang berkaitan dengan perbintangan yang tertulis di Alkitab adalah bidang astronomi, namun setelah saya membaca Kitab Orang Jujur atau yang juga disebut Kitab Yashar (Book of Jasher) dan mulai merenungkan beberapa poin terkait yang tertulis di Alkitab, maka saya menyadari bahwa justru semua perkara perbintangan yang tertulis di Alkitab merupakan bidang astrologi.

Yeshurun Dan Kitab Yashar

Saya yakin banyak orang Kristen tidak mengetahui bahwa Israel memiliki nama lain, yakni Yeshurun (Ulangan 32:15, 33:5, 33:26, Yesaya 44:2). Nama Yeshurun adalah nama simbolik sekaligus nama kiasan yang bersifat puitis yang menggambarkan karakter ideal atau takdir tertinggi atau bagaimana seharusnya yang Tuhan harapkan dari (bangsa) Israel, sebab nama Yeshurun artinya yang tegak berdiri, yang terhormat (di antara kalangan yang bengkok hati).

Sedangkan kata dasar dari Yeshurun adalah kata Yashar, yang berarti jujur, lurus, terhormat. Jadi Kitab Orang Jujur adalah kitab yang berisi kisah orang-orang terhormat. Dan kitab ini merupakan rekomendasi resmi yang langsung direkomendasikan dari Alkitab. Dengan demikian membaca dan mengutip dari yang tertulis di kitab tersebut merupakan hal yang sah dan alkitabiah. Bahkan Daud pun memakai sebagian isi kitab tersebut untuk menyanyikan ratapan atas kematian Saul dan Yonatan.

"Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh." - Yosua 10:13

"Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur." - 2 Samuel 1:17-18

Disclaimer Terhadap Kitab Yashar

Konon Kitab Yashar ditulis oleh salah seorang putra Kaleb, dan sekalipun banyak perdebatan mengenai isi dan kebenaran yang terkandung di dalam kitab tersebut, justru semua yang tertulis di dalamnya meneguhkan semua yang tertulis di Torah (Taurat), Kitab Yosua dan Kitab Para Hakim.

Lalu mengapa saya menceritakan Kitab Yashar dengan perkara astrologi? Sebab minimal ada dua kejadian yang signifikan yang tertulis dalam kitab tersebut berkaitan dengan astrologi yang saya maksudkan.

Kelahiran Abram Dan Bintangnya

Berikut ini adalah yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 8:1-4,

"Dan pada malam hari ketika Abram dilahirkan, semua hamba Terah, semua orang bijak Nimrod, dan para ahli tenungnya datang, dan makan dan minum di rumah Terah, dan mereka bersukacita bersamanya malam itu.

"Ketika semua orang berhikmat dan ahli tenung keluar dari rumah Terah, mereka mengangkat matanya ke langit malam itu untuk memandang bintang-bintang. Dan lihatlah, satu bintang yang sangat besar datang dari timur dan melintasi langit, dan itu menelan empat bintang dari empat sisi langit.

"Semua orang pintar raja dan ahli tenungnya tercengang dengan penglihatan itu, dan orang-orang bijak memahami hal ini, dan mereka tahu apa yang akan datang.

"Mereka berkata satu sama lain, 'Ini hanyalah pertanda bahwa anak yang telah lahir bagi Terah malam ini, akan bertumbuh dan beranak cucu, dan berlipat ganda, dan memiliki seluruh bumi, dia dan anak-anaknya untuk selamanya. Dan dia dan keturunannya akan membunuh raja-raja besar, dan mewarisi negeri mereka.'"

Membaca kisah kelahiran Abraham yang bersumber dari Kitab Yashar maka saya menyimpulkan bahwa kisah tersebut bukan astronomi sama sekali, melainkan astrologi. Mereka para orang pintar anak buah Nimrod langsung menyimpulkan dengan tepat apa yang Tuhan takdirkan untuk Abraham dan keturunannya.

Astronomi murni hanya ilmu perbintangan dan bersifat murni ilmiah, sedangkan astrologi adalah perbintangan yang dikaitkan dengan jalan hidup atau takdir seseorang. Berdasarkan kesimpulan ini, maka saya menilai bahwa semua yang tertulis di Alkitab tentang perkara perbintangan adalah astrologi.

Bukankah orang kafir, para Majus itu mengetahui kelahiran Yesus juga dengan astrologi? NASA dan berbagai lembaga antariksa memiliki banyak astronom yang sangat ahli dalam perbintangan, namun apakah para astronom ini melihat bintang-bintang sama seperti para Majus melihat? Tentu saja tidak sama. Astronom tidak melihat bintang-bintang dan mengaitkannya dengan eksistensi seseorang atau eksistensi sebuah bangsa atau suatu kejadian yang bersifat profetik.

Perjumpaan Kembali Yusuf Dan Benyamin

Petunjuk kedua dari Kitab Yashar akan adanya astrologi adalah saat perjumpaan kembali antara Yusuf dan Benyamin di Mesir saat Yusuf telah menjadi Mangkubumi atau penguasa di sana.

Berikut ini yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 53:16b-22,

"Yusuf kemudian berpaling kepada saudaranya Benyamin untuk berbicara dengan dia, dan Banyamin masih duduk di atas takhta di hadapan Yusuf.

"Yusuf berkata kepadanya, 'Sudahkah engkau memperanakkan anak-anak?' Dan dia menjawab, 'Hambamu memiliki sepuluh putra, dan inilah nama-nama mereka, Bela, Beker, Ashbel, Gera, Naaman, Ahi, Rosh, Muppim, Chuppim, dan Ard. Dan aku menyebut nama mereka sesuai saudaraku yang tidak aku lihat.'

"Dan dia memerintahkan mereka untuk membawa ke dapannya peta bintangnya, yang dengannya Yusuf mengetahui semua masa. Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Aku telah mendengar tentang orang Ibrani mengenal semua hikmat, apakah engkau mengetahui semuanya ini?'

"Benyamin berkata, 'Hambamu ini juga mengenal semua hikmat yang diajarkan ayahku.' Dan Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Lihatlah sekarang pada peralatan ini dan ketahuilah di manakah saudaramu Yusuf berada di Mesir, yang engkau katakan turun ke Mesir.'

"Benyamin memperhatikan peralatan dengan peta bintang-bintang di langit, dan dia bijaksana dan melihat ke dalamnya untuk mengetahui di manakah saudaranya berada. Benyamin membagi seluruh tanah Mesir menjadi empat bagian, dan dia mendapati bahwa yang sedang duduk di atas takhta di hadapannya adalah saudaranya, Yusuf. Benyamin sangat heran, dan ketika Yusuf melihat bahwa saudaranya Benyamin sangat tercengang, dia berkata kepada Benyamin, 'Apakah yang engkau lihat dan mengapa engkau tercengang?'

"Benyamin berkata kepada Yusuf, 'Aku dapat melihat melalui ini bahwa Yusuf saudaraku duduk di sini bersamaku di atas takhta.' Dan Yusuf berkata kepadanya, 'Akulah Yusuf saudaramu. Jangan ungkapkan hal ini kepada saudara-saudaramu, Lihatlah, aku akan melepaskan engkau pergi bersama mereka dan ketika mereka telah pergi, aku akan memerintahkan supaya mereka dibawa kembali ke dalam kota, dan aku akan merebut engkau dari mereka.

"Dan jika mereka mempertaruhkan nyawa mereka dan berjuang bagimu, maka aku akan tahu bahwa mereka telah menyesali apa yang telah mereka perbuat kepadaku. Dan aku akan menyatakan diriku kepada mereka, namun jika mereka membiarkanmu ketika aku merebut engkau, maka haruslah engkau tinggal bersama aku, dan aku akan bertengkar dengan mereka, dan mereka harus pergi, dan aku tidak akan dikenali oleh mereka.'"

Menarik sekali bahwa ternyata:

1. Astrologi merupakan hal yang lumrah dipelajari, setidaknya dalam keluarga besar Yakub atau di kalangan kaum pandai bijaksana orang Ibrani.

2. Sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kejadian 1:14-19, perbintangan atau astrologi dipakai untuk melihat waktu dan masa, namun bukan hanya secara global saja, tetapi juga secara personal. Abraham memiliki bintangnya, Yusuf memiliki bintangnya, Yesus juga memiliki bintang-Nya dan masih banyak lagi.

3. Astrologi bukan saja bicara waktu namun juga tempat. Saya yakin tanah Mesir saat itu memiliki banyak tempat, namun peta bintang dengan sangat spesifik bisa mengatakan bahwa bintang Yusuf adalah di atas takhta.

Tidak Melegalkan Roh Peramal

Lalu apakah ini berarti tindakan peramalan (fortune telling) diperbolehkan dalam kehidupan orang percaya? Mari kita simak yang tertulis dalam firman Tuhan,

"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." - Imamat 20:6-7

"Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri." - Imamat 20:27

"Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu. Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan TUHAN, Allahmu, melakukan yang demikian. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan." - Ulangan 18:10-15

Dari beberapa kutipan firman di atas, jelas sekali dikatakan bahwa ramalan atau roh peramal adalah dosa di hadapan Tuhan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kegiatan roh peramal melibatkan aktivitas roh-roh jahat dan / atau roh orang-orang mati sehingga hal ini merupakan perzinahan spiritual, sedangkan perkara astrologi dalam hidup Abraham, Yusuf dan Yesus Kristus adalah murni petunjuk melalui fenomena benda-benda langit pada kairos atau saat yang sudah ditakdirkan.

2. Perbintangan pada kasus Abraham, Yusuf dan Yesus merupakan kejadian pada saat itu, sedangkan kegiatan roh peramal bicara tentang masa depan yang tidak diizinkan untuk disingkapkan baik itu mencakup kehidupan personal maupun situasi global.

3. Untuk menyampaikan suatu kabar yang benar tentang masa depan, atau biasa disebut nubuatan (prophecy) maka Tuhan sendiri akan menunjuk orang yang bertugas & diberi otoritas untuk itu, yakni seorang nabi-Nya.

4. Hukuman bagi mereka yang melakukan kegiatan roh peramal adalah hukuman mati, sedangkan ketika seorang nabi telah menyampaikan pesan Tuhan namun tidak diindahkan maka Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban (Ulangan 18:19).

Berbagai Kasus Astrologi Dalam Alkitab

Sebenarnya kaitan antara anak-anak Tuhan dengan masing-masing bintangnya sudah sering disinggung dan tertulis di Alkitab, di antaranya:

1. Ketika Tuhan menjanjikan atau menubuatkan tentang masa depan keturunan Abraham, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." - Kejadian 22:16-18.

2. Ketika Tuhan menubuatkan takdir Yusuf melalui mimpi, "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." - Kejadian 37:9.

3. Di zaman para hakim terjadi peperangan antara Israel dengan Sisera, dan kemungkinan melibatkan astrologi, "Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera." - Hakim-Hakim 5:20.

4. Nubuatan Tuhan yang disampaikan Gabriel kepada Daniel, bahwa para bijaksana yang menuntun orang lain kepada kebenaran dianggap sebagai bintang-bintang-Nya, "Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya." - Daniel 12:3.

5. Yesus sendiri pun memiliki bintang-Nya, "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." - Matius 2:2. Jika semua penafsiran orang Majus itu hanya "pepesan kosong" saja, tidak mungkin Herodes sampai membunuh semua bayi di Bethlehem.

Penggenapan Tanda Langit 23 September 2017

Mengapa hampir seluruh Gereja tidak bisa membaca penggenapan Wahyu 12 di 23 September 2017 nanti? Dan sekalipun ada yang bisa membaca, namun hanya sedikit yang benar-benar memahami apa yang sebenarnya akan terjadi? Dan dari sekian dikitnya yang memahami tidak ada yang memahami seutuhnya. Hal itu karena selama ini Gereja menganggap bahwa astrologi sama dengan roh peramal (wizard & fortune telling). 

Padahal jelas sekali dikatakan bahwa benda-benda langit diciptakan untuk memberi petunjuk waktu (Kejadian 1:14-19), baik itu harian, bulanan, tahunan bahkan yang kejadiannya hanya sekali dalam sekian ribu tahun seperti bintang Bethlehem dan fenomena Wahyu 12. 

Dan seperti yang sudah disinggung dalam artikel-artikel yang sebelumnya di blog ini, bahwa penggenapan Wahyu 12 merupakan tanda waktu berakhirnya Zaman Anugerah. Namun sebagaimana bangsa Israel menolak Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan pada awal Zaman Anugerah, demikian juga keturunan-Nya, akan banyak ditolak di akhir Zaman Anugerah.

Keturunan-Nya (His Seed)

Anak laki-laki yang dilahirkan pada 23 September 2017 merupakan generasi ke-42 yang tertulis di Matius 1:1-16, sebab dalam silsilah Yesus Kristus itu hanya ada 41 nama, Nama Yesus merupakan nama yang ke-41. Hal ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya sekitar 2.500 tahun yang lalu,

"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:7-10

Dalam Alkitab versi New King James tertulis:

"He was oppressed and He was afflicted, Yet He opened not His mouth; He was led as a lamb to the slaughter, And as a sheep before its shearers is silent, So He opened not His mouth. He was taken from prison and from judgment, And who will declare His generation? For He was cut off from the land of the living; For the transgressions of My people He was stricken. And they made His grave with the wicked. But with the rich at His death, Because He had done no violence, Nor [was any] deceit in His mouth. Yet it pleased the LORD to bruise Him; He has put [Him] to grief. When You make His soul an offering for sin, He shall see [His] seed, He shall prolong [His] days, And the pleasure of the LORD shall prosper in His hand." - Isaiah 53:7-10 (NKJV)

Kita tentu sudah sering melihat dan mendengar ayat tersebut di atas, terutama setiap perayaan Paskah. Ayat ini merujuk kepada Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang disalib menjadi korban penebusan untuk menebus dosa kita semua. Lalu siapakah yang dimaksud sebagai benih keturunan-Nya?

Elohim melalui nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Yesus akan mendeklarasikan keturunan-Nya, dan melihat benih-Nya dilahirkan, yakni buah yang dihasilkan dari persekutuan yang intim antara Roh Kristus dengan Gereja sejati (Perempuan dalam Wahyu 12), dan itulah yang akan mulai terjadi di 23 September 2017.

Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Tuesday, September 19, 2017

Mimpi Tentang Dua Orang Yang Melaut & Maknanya

Bulan Agustus lalu, Prophet Sadhu Sundar Selvaraj bicara di Moravian Falls, USA dalam sebuah acara yang dinamakan On Earth, As It Is In Heaven Conference. Namun dalam tulisan kali ini, saya hendak menyampaikan dua hal dari sekian banyak hal yang disampaikan nabi-Nya dalam konferensi tersebut.

Yang pertama, saat nabi-Nya ini mengadakan konferensi tahunan di Yerusalem, pada hari ke-3 konferensi tersebut, Tuhan Yesus datang menghampirinya sambil berurai air mata, kata-Nya, "Aniaya dan kemartiran sedang datang, namun umat-Ku tidak siap." Konferensi tersebut diadakan di pertengahan Juni 2017. 

Dan saya yakin bahwa bukan kebetulan bahwa pada tanggal 1 Juni 2017 lalu publik Indonesia diperkenalkan sebuah kosakata yang baru mulai dipakai dalam berbagai berita online, yakni kata persekusi pada berita kasus aniaya remaja oleh dua anggota ormas. Berikut ini beberapa link beritanya:


Sebelum peristima bully tersebut, sepengetahuan saya kata persekusi sangat jarang atau bahkan belum pernah dipakai dalam bidang redaksional seperti itu. Sampai-sampai penulis kawakan Denny Siregar pun mengaku bahwa beliau baru tahu bahwa ada kata persekusi dalam kosakata bahasa Indonesia.

Dan saya yakin bahwa semuanya itu terjadi sungguh BUKAN sebuah kebetulan dan ada pesan yang harus diperhatikan dan diresponi serius oleh Gereja.

Yang kedua, adalah mimpi seorang istri pendeta di Kanada, yang adalah sahabat dari Prophet Sadhu Sundar Selvaraj. Mimpi ini saya beri judul, Dua Orang Yang Melaut. Berikut ini rincian mimpinya:

"Saya berdiri di tepi sebuah pantai dan Tuhan Yesus berdiri di samping saya. Tiba-tiba muncul dua orang pria dengan dua perahu yang berbeda. Salah satu pria tersebut mulai memakai pakaian penyelam yang lengkap, sedangkan pria lainnya hanya berpakaian biasa. Tidak lama setelah itu keduanya pergi ke tengah laut dengan perahu mereka masing-masing.

"Dari laut tiba-tiba muncul ombak yang sangat tinggi dan menakutkan yang menghantam kedua perahu tersebut. Kedua perahu tersebut hancur, dan kedua orang tersebut hilang dari pandangan saya. Saya beberapa kali menoleh ke Tuhan Yesus, namun Beliau diam saja sambil memandang ke laut. Dan tiba-tiba orang yang mengenakan pakaian penyelam muncul di tepi pantai dalam keadaan baik dan selamat. Namun orang yang satunya lagi tidak muncul.

"Lalu saya menengok ke Tuhan Yesus sambil berkata, 'Tuhan, kenapa pria itu selamat dan yang lainnya tidak muncul?'

"Dengan tenang Tuhan Yesus menjawab, 'Dia bisa selamat karena dia telah mempersiapkan dirinya. Persiapannya menyelamatkannya.'

"Masih penasaran, 'Lalu bagaimana dengan pria yang satunya lagi? Apakah ia akan selamat?'

"Tuhan Yesus menjawab, 'Jika ia selamat, itu hanya karena anugerah-Ku.'"

Mimpi selesai. Tidak dijelaskan apakah orang yang satu lagi itu muncul kembali atau terhilang. Namun pesan-Nya sangat jelas bahwa Gereja harus bersiap menghadapi persekusi dan kemartiran yang sedang datang. Tanpa persiapan yang benar takkan ada yang mampu mempertahankan imannya di Masa Tribulasi yang sedang datang saat ini.


Gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Tuesday, September 12, 2017

Mimpi Tentang Seorang Perempuan Di Langit

Tadi malam  (11 September 2017), seorang remaja putra di Manokwari bermimpi, dan saya yakin mimpi ini merupakan wake up call bagi Gereja dan dunia. Dan saya juga percaya bahwa pesan mimpi ini semakin meneguhkan bahwa Zaman Anugerah telah berakhir dan Masa Tribulasi telah dimulai.

Oleh: PL (Manokwari)

"Pada waktu itu saya bersama keluarga ada di tengah kota dan orang sangat banyak di jalan raya, kami semua keluar dari rumah karena bencana alam sudah terjadi di mana-mana, ada tsunami ada gempa bumi. Banyak korban kecelakaan dengan kendaraan, mereka terluka parah, bahkan ada yang kepalanya sudah putus tapi masih hidup. 

"Saat semua lagi sibuk dengan keadaan di sekitar, saya sibuk melihat langit karena ada sesuatu yang aneh di langit. Di langit, saya melihat ada matahari dan bulan berdampingan, tapi anehnya, walaupun ada matahari tapi langit tetap gelap. Dan saya lihat ada wanita rambut panjang tiba-tiba muncul di antara bulan dan matahari, lalu saat saya beritahu teman saya untuk lihat ke langit, wanita itu hilang dengan matahari. Lalu saya kembali melihat matahari itu muncul warnanya merah darah dan bulannya hilang, penampakan wanita itu kembali muncul di matahari itu. 

"Kemudian saya beritahu teman saya untuk melihatnya, lagi-lagi penampakan perempuan itu hilang, namun kali ini mataharinya tetap. Saya masih penasaran dan terus melihat langit. Kemudian wanita tersebut muncul lagi dan matahari semakin membesar, dan tiba-tiba ada seorang anak berteriak, 'Ini adalah Akhir Zaman!' 

"Wanita di langit tersebut berubah wujud, dari bagian tubuh pinggang ke bawah menjadi ular dan penampakan wanita itu pun hilang dan kekacauan di bumi semakin kacau, orang-orang mulai saling melukai satu sama lain. Saya sangat ketakutan, sangat-sangat ketakutan, saya melihat dosa-dosa saya terpampang nyata di langit, seperti semua dosa yang saya perbuat diperlihatkan di langit, mulai dari saya lahir sampai sekarang. Saya berlari ketakutan mencari tempat yang aman, tapi tetap tidak ada tempat yang aman dan tidak ada tempat yang luput dari gelapnya malam. "

Tuhan memberkati.

Tuesday, September 5, 2017

Ayin Chet 5778 - Vol. 2: Dua Undangan Terbuka Yesus Kristus

Perjanjian Baru mencatat akan dua tanda di langit, yakni:

1. Bintang Bethlehem di Kitab Injil Matius sebagai tanda dari awal Zaman Anugerah dan tanda ini tidak tertulis di kitab-kitab lainnya.

2. Bintang-bintang dalam Wahyu 12 sebagai tanda dari akhir Zaman Anugerah dan tanda inipun tidak tertulis di kitab-kitab lainnya selain di Kitab Wahyu.

Simak artikel sebelumnya: 

Dan sebagaimana dua tanda langit tersebut, begitu juga undangan terbuka Tuhan Yesus Kristus kepada kita semua:

1. Undangan yang pertama, yang hanya tertulis dalam Kitab Injil Matius,

"Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." - Matius 11:27-30

Pada saat undangan ini hendak disampaikan, Tuhan Yesus lebih dulu menyatakan bahwa Beliau telah dianugerahkan segala kuasa oleh Bapa karena relationship yang ada di antara Mereka. Jadi saat itu, Tuhan Yesus mengundang dengan atribut sebagai Penguasa atau Raja yang memiliki otoritas dan berdaulat sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada.

Dan golongan yang diundang adalah mereka merasa telah begitu letih lesu dan memiliki beban hidup yang begitu berat, artinya adalah mereka yang benar-benar merasa sudah tidak punya harapan dan tidak lagi bisa mengandalkan apapun termasuk dirinya sendiri maupun kepercayaan dirinya.

Hanya mereka yang benar-benar membutuhkan Tuhan, yang benar-benar sudah "di ujung tanduk" atau at the end of the rope, yang bisa mendengar dan meresponi undangan ini. Dan mereka punya kerelaan untuk memikul kuk yang baru, yakni Yesus Kristus sendiri sebagai Raja yang lemah lembut dan rendah hati sehingga jiwa kita bisa mendapat ketenangan sekalipun keadaan di sekitar kita begitu buruk.


Jesus' Yoke - Kuk untuk sepasang lembu, inilah salah satu arti abjad Chet, di mana Calon Mempelai Pria (Vav) dan Calon Mempelai Wanita (Zayin) dipersatukan di bawah satu chuppah (kuk) sampai kita didapati layak memasuki Perjamuan Kawin Anak Domba.

Yang perlu kita sadari dari undangan ini adalah bahwa Tuhan Yesus bukan sekedar ingin kita menghambakan diri kepada-Nya, tetapi sebenarnya Dia mengajak kita untuk memikul kuk tersebut bersama-Nya. Itu sebabnya kuk ini dijamin enak & bebannya pun ringan sebab Tuhan Yesus ingin kita memikul bersama-Nya sehingga dalam perjalanan iman kita, kita bisa memperoleh sudut pandang dan pengertian yang sama dengan pikiran dan perasaan Kristus atas segala sesuatu yang bisa terjadi dalam hidup kita.

Bukankah kita telah diajarkan untuk tidak memiliki pasangan yang tidak seimbang? "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" - 2 Korintus 6:14. Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan, "Do not be unequally yoked together with unbelievers." Artinya adalah jangan berpasangan atau menikah dengan orang yang tidak sama kuknya.

Jadi sesungguhnya, sejak awal Zaman Anugerah, Tuhan Yesus telah "melamar" kita untuk menjadi calon Mempelai Wanita-Nya saat Pesta Pernikahan Anak Domba melalui undangan pemasangan kuk yang baru ini. Dari ciptaan yang baru hingga menjadi manusia baru yang dewasa di dalam Kristus Yesus dan menjadi Mempelai Wanita yang pantas bersanding dengan Mempelai Pria Nan Agung.

2. Undangan yang kedua, yang hanya tertulis di Kitab Wahyu kepada Jemaat Laodikia,

"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." - Wahyu 3:20

Sesungguhnya Jemaat Laodikia merupakan jemaat terburuk dari ketujuh jemaat yang ada. Mengapa? Karena jemaat ini benar-benar telah menjadi suam dan kehilangan kasih mula-mula juga sangat sombong karena merasa sangat kaya dan digdaya, sekalipun mulut mereka mengakui Tuhan, namun hati mereka jauh dari Tuhan. Kombinasi kesuaman dan kesombongan mereka menjadi Tuhan muak dan mual sehingga Tuhan hendak memuntahkan mereka.

Sadarkah Anda bahwa semua jemaat adalah bagian dari Tubuh Kristus dan Kristus adalah Kepala Jemaat? Namun ketika Sang Kepala menjadi mual hingga ingin memuntahkan sebagian isi yang suam dari Tubuh-Nya, menurut Anda ke manakah Kristus akan memuntahkannya? Neraka! 

Inilah kondisi Gereja di akhir Zaman Anugerah, yakni merasa kaya dan sombong padahal sesungguhnya kondisi Gereja saat ini adalah melarat, malang, buta, miskin, dan telanjang. Gereja sudah tidak berdaya untuk bisa datang menghambakan diri kembali kepada Tuhan, karena sudah terlalu sarat dengan berhala lainnya, yakni memberhalakan diri dan kekayaannya sendiri.

Itu sebabnya pada undangan yang kedua Tuhan Yesuslah yang datang menghampiri kita, sedangkan pada undangan yang pertama kitalah yang diharapkan datang kepada-Nya. Untuk apa Tuhan datang kepada kita? Supaya Beliau masuk dan berdaulat penuh dalam hidup kita dan mencampakkan semua berhala yang membebani hidup kita. Semua berhala yang membuat kita merasa kaya dan sombong hendak ditukar dengan emas yang murni, pakaian putih (jubah) dan minyak untuk menjadi kita terang melihat.

Kesimpulan

Memasuki tahun Ibrani yang baru, Ayin Chet 5778, Tuhan menyampaikan dua undangan sekaligus untuk memasuki sebuah musim yang sama sekali baru, musim transisi besar, dari Zaman Anugerah yang berakhir kepada Masa Kerajaan (1000 Tahun). Sama seperti hujan awal dan hujan akhir yang menyatu di Akhir Zaman, demikian juga kedua undangan ini.

Ayo kenakan lagi kuk yang enak dan ringan itu, karena Tuhan Yesus tidak pernah menyerah bagi kita, Beliau tetap ingin kita berjalan bersama-Nya sampai kita menjadi menudia baru yang dewasa seutuhnya. Dan di sisi lain, persilakan Beliau masuk dan menjadi Raja serta Tuan Majikan yang berdaulat sepenuhnya atas rumah hidup kita. Relakan hati kita untuk terus ditegor dan dihajar sebab didikan Tuhan adalah jaminan keselamatan sekaligus jaminan kemenangan bagi kita sehingga pada akhirnya kita didudukkan bersama-sama dengan-Nya di atas Takhta Kudus-Nya untuk memerintah bersama dalam Masa Kerajaan 1000 Tahun dan dalam kekekalan.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Tuesday, August 29, 2017

Jubah Dan Kostum (Cosplay)

"Ia akan melindungi engkau dengan sayap-Nya. Janji-janji-Nya yang selalu digenapi-Nya merupakan jubah perangmu." - Mazmur 91:4 (FAYH)

Ada seorang kenalan yang bilang begini, "Pak, kita pakai jubah dikira aneh seperti orang ikut kontes cosplay."

Saya tidak heran ketika ada sekelompok orang yang begitu nyinyir dan dengki terhadap kami yang mengekspresikan iman kami dengan mengenakan jubah. Mengapa? 

Yang pertama, karena yang hanya mereka ketahui adalah itu, cosplay. Itulah batas pemahaman mereka, selesai. Dan pemikiran mereka masih lebih rendah daripada badut di Ancol. Karena badut memahami fungsi mereka ketika mengenakan kostum badutnya dan banyak orang diberkati melalui pelayanan atau jasa yang diberikan sang badut sebagai entertainer. Sedangkan mereka yang nyinyir cuma tahu ya itu tadi, bahwa jubah seperti pemain cosplay atau seperti badut atau seperti pemain sirkus.

Padahal banyak fungsi (profesi) yang memiliki "jubah"-nya masing-masing sesuai identitasnya. Dokter dengan jas putihnya, suster dengan seragamnya, hakim dengan jubah hitamnya yang panjang, tentara dalam berbagai kesatuan & level dengan segala jenis pakaian perangnya dan seterusnya.

Apakah seorang dokter pernah memandang & bicara nyinyir tentang jubah hitam seorang hakim? Apakah seorang hakim pernah memandang & bicara nyinyir tentang jubah uskup atau romo Katholik? Apakah seorang uskup pernah memandang & bicara nyinyir tentang jubah bhikku? Apakah seorang bhikku pernah memandang & bicara nyinyir tentang jubah perang seorang jendral tentara? 

Tentu saja tidak, karena masing-masing fungsi memahami peran dan tujuannya sendiri dan mereka saling menghormati fungsi peran lainnya.

Jadi mereka yang nyinyir itu sebenarnya tidak pernah mengerti untuk apa mereka ada dan untuk apa mereka menjadi pengikut Kristus. Padahal rasul Paulus berkata, "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi (high calling) dari Allah dalam Kristus Yesus." - Filipi 3:13-14

Apa maksudnya? Jelas bahwa sebenarnya yang nyinyir itulah yang tidak bisa "move on" dan hatinya pahit sehingga tidak pernah tertuju kepada Yesus, berbeda dengan rasul Paulus yang telah melupakan apa yang telah berlalu dan mengarahkan seluruh hidupnya kepada Yesus. Dan mereka yang nyinyir itu tidak pernah tahu dan paham panggilannya di dalam Kristus Yesus, karena jika benar mereka paham maka tidak akan nyinyir setajam itu. Jika benar mereka sibuk menjalani panggilan sorgawi mereka, tentu mereka takkan punya waktu untuk nyinyir, hehehe ...

Jubah Itu Powerful

Yang kedua, alasan dari dinyinyiri bahkan dihujat sesat ketika pakai jubah, karena jubah memang powerful, bahkan saking powerful-nya bisa menimbulkan iri dan dengki. Jadi mereka nyinyir karena sebenarnya mereka merasa powerless yang disertai iri hati dan dengki.

Coba perhatikan kakak-kakaknya Yusuf ketika Yakub mengenakan jubah yang begitu indah kepada Sang Anak Emasnya, mereka makin membenci Yusuf kan?

Di Perjanjian Baru juga sama, ketika Yesus menceritakan perumpamaan tentang anak yang hilang, bukankah si sulung pun menjadi marah ketika si bungsu kembali dan ayahnya mengenakan jubah yang indah kepadanya?

Perempuan yang pendarahan selama 12 tahun paham bahwa jubah Yesus berkuasa menyembuhkan dan dengan imannya perempuan itu menikmati kesembuhan yang telah disediakan di hadapannya.

Bahkan prajurit-prajurit Romawi yang jahat itupun tahu benar bahwa jubah itu powerful, karena jika jubah hanya sekedar "cosplay", tidak mungkin para tentara itu membuang undi untuk memperebutkan jubah Yesus yang mereka salibkan.

Terakhir, ketika Yesus datang kembali sebagai Raja disebutkan, "Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: 'Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.'" - Wahyu 19:16. Beliau bahkan melekatkan Nama-Nya Yang Mahakuasa itu pada jubah-Nya. Semoga kita semua makin memahami betapa berartinya jubah & panggilan sorgawi kita di hadapan Tuhan.

Tuhan memberkati.

Monday, August 14, 2017

Heliosentris Itu TIDAK Alkitabiah!

"Berfirmanlah Allah: 'Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.' Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat." - Kejadian 1:14-19

Berdasarkan firman yang kita baca barusan maka fungsi benda-benda penerang (matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet) adalah:

1. Sebagai penunjuk waktu.
2. Sebagai penerang yang menerangi Bumi.

Pertanyaan pertama, apakah sebelum adanya benda-benda tersebut terang belum ada? Tentu saja terang sudah ada sebelumnya. Sebab terang telah diciptakan pada hari pertama penciptaan. Namun pada hari ke-4 diciptakanlah sesuatu untuk menunjukkan waktu, sehingga ada waktunya untuk terang, ada waktunya untuk gelap. 

Hal ini sama seperti fungsi arloji atau jam dinding, yakni untuk menunjukkan waktu. Namun bukan berarti waktu tidak pernah ada sebelum arloji atau jam dinding diciptakan. Justru waktu sudah ada sebelum arloji atau jam dinding ada.

Jadi dalam hal ini fungsi matahari, bulan, bintang-bintang dan planet-planet sama dengan fungsi arloji, yakni sebagai penunjuk waktu.

Lalu apa hubungannya dengan Heliosentris? Untuk Anda ketahui, Heliosentris adalah paham yang menyatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya. Karena matahari dianggap pusatnya, maka semua benda langit bahkan termasuk Bumi dianggap berputar mengelilingi matahari. Jadi dalam paham heliosentris ini matahari dianggap diam pada tempatnya dan tidak melakukan pergerakan apapun seperti halnya benda-benda langit lainnya.

Pertanyaan berikutnya, jika matahari diam dan tidak bergerak (statis), lalu mengapa matahari diciptakan untuk menunjuk waktu? Hal ini sama sekali tidak masuk akal dan bertentangan dengan kodratnya sebagai benda penerang sekaligus benda penunjuk waktu. Jangan lupa firman berkata bahwa fungsi pertama benda-benda penerang adalah sebagai penunjuk waktu, fungsi kedua sebagai penerang.

Sama seperti arloji atau jam dinding, jarum jamnya (hour hand) yang lebih pendek, jarum menitnya (minute hand) yang lebih panjang maupun jarum detiknya (second hand) semuanya bergerak untuk menunjukkan waktu. Itu sebabnya saat Yosua memimpin bangsa Israel melawan orang Amori, Yosua berkata, "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" - Yosua 10:12

Mengapa matahari dan bulan yang diperintahkan untuk berhenti? Karena memang matahari dan bulan yang bergerak mengelilingi Bumi, bukan Bumi yang bergerak mengelilingi matahari seperti yang selama ini kita didoktrinasi di sekolah. Konsep ini disebut Geosentris, yakni paham yang menyatakan bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (tidak lagi disebut tata surya) dan semua benda penerang bergerak mengelilingi Bumi. Geosentris ini yang alkitabiah, karena dalam hal ini Bumi yang diam, Bumi tidak bergerak mengelilingi matahari maupun berputar pada porosnya.

Dan perhatikan cara Yosua memerintah keduanya, perintahnya sangat spesifik, matahari dan bulan tidak hanya diperintah untuk berhenti, tapi juga disebutkan tempat mereka masing-masing untuk berhenti bergerak. Matahari berhenti di Gibeon dan bulan berhenti di Ayalon. 

Seandainya saya hendak pergi dari area Kelapa Gading menuju ke area Pluit melewati area Ancol, lalu di Ancol saya berhenti untuk mampir ke Dufan, pertanyaannya siapa yang berhenti bergerak? Saya yang berhenti bergerak atau Dufan yang berhenti bergerak? Tentu saja saya yang berhenti sebab saya yang bergerak. Begitu juga matahari dan bulan dalam kasus peperangan Yosua melawan orang Amori.

Geosentris, Flat Earth & Akhir Zaman

Jadi, Geosentris adalah yang alkitabiah sedangkan Heliosentris merupakan penyesatan yang terstruktur, sistematis dan masif melalui pendidikan dasar yang telah berlangsung secara global selama puluhan tahun. Dan ketika kita telah mengetahui kebenaran Geosentris maka kita juga akan mengetahui bahwa bentuk Bumi yang sesungguhnya bukan globe atau bulat seperti bola seperti yang didoktrinasi selama ini.


Animasi Sederhana Bumi Datar (Flat Earth) Yang Menggambarkan Perputaran Matahari dan Bulan Terhadap Bumi

Saya percaya bahwa doktrinasi penyesatan Heliosentris dan Globe Earth ada untuk mengacaukan pemahaman kita sehingga kita tidak mengetahui hari dan waktu dengan benar. Perhatikan bagaimana Perjanjian Baru dimulai, yakni dengan sebuah fenomena langit yang disebut bintang Bethlehem yang dibaca oleh para Majus dan dikonfirmasi oleh para ahli perbintangan Romawi dalam pemerintahan Herodes. 

Dan bagaimana Perjanjian Baru diakhiri? Juga dengan sebuah fenomena langit yang tertulis di Wahyu 12. Hanya dua kitab yang memuat fenomena langit sebagai petunjuk waktu yang super penting, yakni Kitab Injil Matius dan Kitab Wahyu, yang paling awal dan yang paling akhir dari Perjanjian Baru.

Saya juga percaya bahwa konsep Flat Earth ini muncul di beberapa tahun terakhir ini untuk memudahkan semua orang untuk memahami kebenaran Akhir Zaman, terutama cara kita menyaksikan berbagai penggenapan dari nubuatan-nubuatan yang tertulis (di Kitab Wahyu).

Untuk lebih memahami konsep Bumi Datar yang sedang hangat dibahas di seluruh dunia, Anda dapat saksikan ulasan lengkapnya di sebuah channel Youtube bernama Flat Earth 101 (klik di sini).

Tuhan memberkati.

Thursday, August 3, 2017

Ayin Chet 5778 - Vol. 1: Jalan Perbudakan, Jalan Pengabdian

Ketika Zaman Anugerah telah berakhir, kita akan kembali kepada Zaman Hukum. Kembali kepada Zaman Hukum bukan berarti bahwa Injil dan semua yang Tuhan Yesus kotbahkan di Bukit (Matius 5 - 7) tidak berlaku lagi dan semua harus mengikuti pola hidup yang tertulis dalam Taurat. Namun hal ini berbicara tentang konsekuensi yang bisa terjadi jika kita masih terus mengabaikan didikan dan disiplin yang Tuhan kehendaki kepada masing-masing anak-anak-Nya, terutama jika masih menolak untuk terus memikul salib dan manyangkal diri.

Sebagai contoh, hukum berkata jika ada tindakan perzinahan maka hal itu dihitung sebagai perbuatan dosa. Sedangkan Tuhan Yesus menerapkan standar yang lebih tinggi lagi, yakni ketika memandang wanita sambil melakukan fantasi seksual di pikiran saja, tanpa adanya tindakan perzinahan, maka berdasarkan pikiran fantasi itu saja kita sudah dihitung berbuat dosa, Matius 5:28.

Begitu juga dalam hal pembunuhan, hukum berkata jika ada tindakan pembunuhan maka hal itu dihitung sebagai perbuatan dosa. Namun Tuhan Yesus berkata bahwa barangsiapa marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala, Matius 5:22.

Karena standar yang ditetapkan begitu tinggi, maka Tuhan Yesus menawarkan Diri-Nya sebagai Jaminan Agung melalui Karya Salib dalam suatu masa yang disebut sebagai Zaman Anugerah. Namun ketika Zaman Anugerah mencapai masa berakhirnya, maka satu sisi yang paling jarang dinyatakan kepada Gereja-Nya akan semakin dinyatakan, yakni karakter-Nya sebagai Api Cemburuan - El Kanna yang menghanguskan (Ibrani 12:29, Keluaran 34:14).

Apa yang menjadi akibat ketika Zaman Anugerah berakhir? 

"Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!" - Wahyu 22:11

Kesempatan akan habis bagi mereka yang selama ini enggan untuk bertobat, masih mau menikmati dosanya dan yakin bahwa karakternya yang buruk tidak akan bisa diubah. Mereka telah jahat karena sekalipun telah mengecap anugerah, namun tidak mengerjakan keselamatannya dengan sungguh dan tidak sepenuh hati memikul salibnya dalam mengikut Kristus.

Namun bagi mereka yang terus berharap kepada Tuhan, yang merelakan hatinya untuk ditegor dan dihajar Tuhan serta bertobat dari waktu ke waktu, anugerah akan semakin melekat kepada mereka. Itu sebabnya yang jahat akan semakin jahat dan yang kudus akan semakin kudus. Domba dan kambing akan semakin nyata sejalan dengan berakhirnya Zaman Anugerah dan memasuki Masa Tribulasi.

Anugerah Chet Pada Ayin Chet 5778 Ini

Sebelum dilanjutkan, saya himbau Anda lebih dulu membaca tulisan sebelumnya yang berjudul 5778 - 2018 Dalam Sekilas Perenungan: Back To The Age Of Law.

Chet merupakan huruf ke-8 dalam alfabet Ibrani, yakni terdiri huruf Vav (6) di sisi kanan dan huruf Zayin (7) di sisi kiri dan disatukan oleh sebuah penghubung atau tudung (chuppah) dan kesatuan dari tiga bagian tersebut membentuk sebuah gerbang atau ambang pintu. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa Paskah pertama dalam sejarah,

"Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya." - Keluaran 12:7

"Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir." - Keluaran 12:12-13

Beberapa bulan lalu ketika saya merenungkan semuanya ini, tiba-tiba Tuhan Yesus berkata, "Nak, masuk 5778 butuh membubuhkan darah pada ambang pintu, namun darahnya bukan Darah-Ku, melainkan darah kalian." Hal ini mengingatkan saya dengan apa yang tertulis dalam Wahyu 12:10-11, bahwa Iblis dikalahkan dengan dua hal, yakni Darah Anak Domba dan perkataan kesaksian dari umat yang ditebus oleh Darah tersebut. Itu artinya kuasa kesaksian ini sama kuatnya dengan Darah Anak Domba.

Namun perkataan kesaksian yang bagaimanakah itu? Itu adalah kesaksian karena tidak mengasihi nyawa sendiri sampai ke dalam maut. Itu adalah kesaksian karena kasih dan cinta kepada Tuhan melebihi nyawa kita sendiri. 

"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa." - Yohanes 12:25-26

Jalan Perbudakan, Jalan Pengabdian

Menarik sekali bahwa setelah Tuhan Yesus mengatakan perkara tidak mencintai nyawa kita sendiri di dunia ini, Beliau melanjutkan dengan perkara cara melayani-Nya dengan mengikuti-Nya di manapun Diri-Nya berada. 

Sekarang coba perhatikan ketentuan mengenai perbudakan berikut ini,

"Apabila engkau membeli seorang budak Ibrani, maka haruslah ia bekerja padamu enam tahun lamanya, tetapi pada tahun yang ketujuh ia diizinkan keluar sebagai orang merdeka, dengan tidak membayar tebusan apa-apa. Jika ia datang seorang diri saja, maka keluarpun ia seorang diri; jika ia mempunyai isteri, maka isterinya itu diizinkan keluar bersama-sama dengan dia. Jika tuannya memberikan kepadanya seorang isteri dan perempuan itu melahirkan anak-anak lelaki atau perempuan, maka perempuan itu dengan anak-anaknya tetap menjadi kepunyaan tuannya, dan budak laki-laki itu harus keluar seorang diri. 

"Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka, maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup." - Keluaran 21:2-6

Setiap budak di tanah Israel wajib mengabdi kepada tuannya selama 6 tahun. Setelah budak itu menyelesaikan kewajibannya, maka ia akan menjadi orang yang merdeka sepenuhnya dan tidak di bawah perbudakan siapapun. Namun, ia bisa juga memilih untuk terus mengabdi kepada tuannya seumur hidupnya, dan hal itu hanya bisa dilakukan karena pertama-tama ia mencintai tuannya. Tanpa cinta kepada tuannya, mustahil ia akan mau menghabiskan sisa hidupnya sebagai budak.

Dan sebagai tanda bahwa ia adalah budak yang mengabdi seumur hidup karena cinta dan bukan budak karena memiliki kewajiban mengabdi, maka tuannya akan membawanya ke pintu atau tiang pintu (lambang dari Chet) untuk memasangkan tanda semacam anting-anting di telinganya sebagai tanda sah bahwa ia adalah budak yang mengabdi seumur hidup.

Perhatikan, bahwa ketika darah yang keluar dari telinga budak itu dan melekat pada tiang pintu, itulah yang dimaksud Tuhan sebagai darah yang harus ada untuk kita memasuki tahun yang baru Ayin Chet 5778 nanti. Artinya Tuhan hendak berkata bahwa jalan satu-satunya untuk kita berkemenangan memasuki masa yang baru, untuk kita bisa mengimbangi selesainya Zaman Anugerah, adalah ketetapan hati kita sendiri untuk total mengabdi kepada Tuhan karena kita lebih mencintai-Nya daripada kita mencintai diri kita sendiri. 

Di 5778 nanti, kita tidak bisa mengabdi kepada Tuhan karena kita tidak punya pilihan, atau karena hidup kita sudah hancur, atau karena kita merasa masa depan kita sudah suram. TIDAK! Namun kita mengabdi karena kita memang mencintai-Nya, simply because you love Him so much. Dan cinta itulah yang akan mengalahkan maut dan Iblis Naga Merah itu.

"Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!" - Kidung Agung 8:6

Tanpa menjadi budak-Nya yang mengabdi secara total dan penuh cinta seumur hidup, maka takkan ada kehidupan yang berkemenangan setelah Zaman Anugerah berakhir. Sedangkan mereka yang merasa memiliki kehendak bebas, merasa bahwa hidupnya masih miliknya sendiri, merasa bahwa dengan Tuhan masih bisa bernegosiasi, maka cepat atau lambat mereka akan mencapai satu titik, menyerah kepada Roh Tuhan atau diserahkan kepada kebinasaan dari egonya sendiri.

Jalan pengabdian sebagai budak, BUKAN jalan pengabdian sebagai hamba. Sebab hamba masih memiliki hak atas upah yang dia boleh terima, namun budak sama sekali tidak memiliki hak apapun, itu sebabnya hanya cinta kepada tuannya yang bisa memotivasinya untuk mengabdi seumur hidup. Budak tidak pernah menuntut upah atau apapun itu, budak mempersembahkan seluruh hidup dan hatinya kepada tuannya.

Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.