Labels

Saturday, September 30, 2017

Keterusterangan Yang Tertunda

Pada dasarnya kita ini lebih memilih untuk dibuai daripada diajak bicara terus terang, sekalipun kita tahu bahwa kita yang salah, namun karena kita cenderung memilih kenyamanan maka ketika kita salah pun kita ingin ditegur secara halus.

Padahal TUHAN Allah asli-Nya tidak demikian karena terbukti bahwa bangsa Israel mengeluhkan "kekasaran" & keterusterangan TUHAN Allah,

"Tepat seperti yang kamu minta dahulu kepada TUHAN, Allahmu, di gunung Horeb, pada hari perkumpulan, dengan berkata: Tidak mau aku mendengar lagi suara TUHAN, Allahku, dan api yang besar ini tidak mau aku melihatnya lagi, supaya jangan aku mati." - Ulangan 18:16

Berdasarkan firman tersebut di atas, sesungguhnya TUHAN Allah itu "panasan" kepada mereka yang tegar tengkuk, sontoloyo & serba ndeso. Tapi hebat-Nya TUHAN Allah mau mengalah dan carikan alternatif lain, yakni seorang nabi sebagai utusan-Nya.

Namun karena sikap tegar tengkuk, sontoloyo & ndeso yang sudah akut, bahkan nabi-nabi pun dibunuh mereka. Yang lebih parah lagi, Sang Mesias pun mereka bunuh juga.

Jadi jangan heran jika keterusterangan-Nya tertunda begitu lama sampai saat terakhir Beliau berkata, "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Monday, September 25, 2017

Hari Yang Sama, Kuasa Yang Sama

Kapankah Yesus bangkit mengalahkan maut? Yom Reeshohn (Matius 28:1). Dan berdasarkan tanda di langit yang dinubuatkan pada Wahyu 12, kapankah anak laki-laki tersebut dilahirkan? Yom Reeshohn juga, yakni 24 September 2018. Hari apakah Yom Reeshohn itu? Yom Reeshohn adalah hari tepat setelah Shabbat, atau hari Minggu.

Saya percaya hal itu bukan sekedar sebuah kebetulan bahwa Elohim telah menjadwalkan antara kebangkitan Yesus dengan lahirnya anak laki-laki tersebut sama-sama pada Yom Reeshohn. Seperti yang sudah saya sampaikan pada artikel sebelumnya, yakni yang berjudul Astrologi Itu Alkitabiah, bahwa anak laki-laki tersebut adalah generasi ke-42 yang adalah keturunan-Nya, yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya, 

"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? (and who will declare His generation? - NKJV) Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, (He shall see [His] seed - NKJV) umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:7-10

Dan sepertinya Rasul Paulus pun ada menerima pewahyuan yang sama ketika ia menuliskan suratnya kepada jemaat Filipi menjelang akhir pelayanannya,

"Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati." - Filipi 3:10-11

Jadi sepertinya ada 3 persona yang hendak dikenal Rasul Paulus dalam surat ini:

1. Yesus Kristus
2. Kuasa kebangkitan-Nya
3. Persekutuan dalam penderitaan-Nya

Persona yang pertama jelas Yesus Kristus sendiri. Namun persona yang kedua saya yakin itu menunjuk kepada anak laki-laki, Pasukan Gada Besi - The True Faceless Generation yang mewarisi The Powers Of The Age To Come (atau Kuasa Dunia Yang Akan Datang - Ibrani 6:5). Apa itu The Powers Of The Age To Come? Sesungguhnya itu adalah gabungan dari Ketujuh Roh Allah dengan sembilan karunia Roh Kudus.

Lalu bagaimana dengan persona yang ketiga, persekutuan dalam penderitaan? Penafsiran saya berkata bahwa ini merupakan petunjuk bahwa waktu munculnya anak laki-laki Pasukan Gada Besi adalah pada saat Masa Tribulasi dimana aniaya dan kemartiran ada.

Perhatikan urutan skenario dalam Wahyu 12:

1. Tanda di langit, anak laki-laki dilahirkan.
2. Perang bintang, Naga dikalahkan dan jatuh ke Bumi.
3. Aniaya dan kemartiran bagi bangsa Israel yang menuruti hukum-hukum Elohim dan Gereja yang memiliki kesaksian Yesus.

Zaman Anugerah telah berakhir sejalan dengan berakhirnya Ayin Zayin 5777, dan Gereja Tuhan harus bersiap menghadapi api pemurnian di Masa Tribulasi sebelum didapati sebagai Mempelai Wanita yang tak bercacat dan yang tak bercela.

Friday, September 22, 2017

Astrologi Itu Alkitabiah

Tadinya saya berpikir bahwa semua yang berkaitan dengan perbintangan yang tertulis di Alkitab adalah bidang astronomi, namun setelah saya membaca Kitab Orang Jujur atau yang juga disebut Kitab Yashar (Book of Jasher) dan mulai merenungkan beberapa poin terkait yang tertulis di Alkitab, maka saya menyadari bahwa justru semua perkara perbintangan yang tertulis di Alkitab merupakan bidang astrologi.

Yeshurun Dan Kitab Yashar

Saya yakin banyak orang Kristen tidak mengetahui bahwa Israel memiliki nama lain, yakni Yeshurun (Ulangan 32:15, 33:5, 33:26, Yesaya 44:2). Nama Yeshurun adalah nama simbolik sekaligus nama kiasan yang bersifat puitis yang menggambarkan karakter ideal atau takdir tertinggi atau bagaimana seharusnya yang Tuhan harapkan dari (bangsa) Israel, sebab nama Yeshurun artinya yang tegak berdiri, yang terhormat (di antara kalangan yang bengkok hati).

Sedangkan kata dasar dari Yeshurun adalah kata Yashar, yang berarti jujur, lurus, terhormat. Jadi Kitab Orang Jujur adalah kitab yang berisi kisah orang-orang terhormat. Dan kitab ini merupakan rekomendasi resmi yang langsung direkomendasikan dari Alkitab. Dengan demikian membaca dan mengutip dari yang tertulis di kitab tersebut merupakan hal yang sah dan alkitabiah. Bahkan Daud pun memakai sebagian isi kitab tersebut untuk menyanyikan ratapan atas kematian Saul dan Yonatan.

"Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh." - Yosua 10:13

"Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya, dan ia memberi perintah untuk mengajarkan nyanyian ini kepada bani Yehuda; itu ada tertulis dalam Kitab Orang Jujur." - 2 Samuel 1:17-18

Disclaimer Terhadap Kitab Yashar

Konon Kitab Yashar ditulis oleh salah seorang putra Kaleb, dan sekalipun banyak perdebatan mengenai isi dan kebenaran yang terkandung di dalam kitab tersebut, justru semua yang tertulis di dalamnya meneguhkan semua yang tertulis di Torah (Taurat), Kitab Yosua dan Kitab Para Hakim.

Lalu mengapa saya menceritakan Kitab Yashar dengan perkara astrologi? Sebab minimal ada dua kejadian yang signifikan yang tertulis dalam kitab tersebut berkaitan dengan astrologi yang saya maksudkan.

Kelahiran Abram Dan Bintangnya

Berikut ini adalah yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 8:1-4,

"Dan pada malam hari ketika Abram dilahirkan, semua hamba Terah, semua orang bijak Nimrod, dan para ahli tenungnya datang, dan makan dan minum di rumah Terah, dan mereka bersukacita bersamanya malam itu.

"Ketika semua orang berhikmat dan ahli tenung keluar dari rumah Terah, mereka mengangkat matanya ke langit malam itu untuk memandang bintang-bintang. Dan lihatlah, satu bintang yang sangat besar datang dari timur dan melintasi langit, dan itu menelan empat bintang dari empat sisi langit.

"Semua orang pintar raja dan ahli tenungnya tercengang dengan penglihatan itu, dan orang-orang bijak memahami hal ini, dan mereka tahu apa yang akan datang.

"Mereka berkata satu sama lain, 'Ini hanyalah pertanda bahwa anak yang telah lahir bagi Terah malam ini, akan bertumbuh dan beranak cucu, dan berlipat ganda, dan memiliki seluruh bumi, dia dan anak-anaknya untuk selamanya. Dan dia dan keturunannya akan membunuh raja-raja besar, dan mewarisi negeri mereka.'"

Membaca kisah kelahiran Abraham yang bersumber dari Kitab Yashar maka saya menyimpulkan bahwa kisah tersebut bukan astronomi sama sekali, melainkan astrologi. Mereka para orang pintar anak buah Nimrod langsung menyimpulkan dengan tepat apa yang Tuhan takdirkan untuk Abraham dan keturunannya.

Astronomi murni hanya ilmu perbintangan dan bersifat murni ilmiah, sedangkan astrologi adalah perbintangan yang dikaitkan dengan jalan hidup atau takdir seseorang. Berdasarkan kesimpulan ini, maka saya menilai bahwa semua yang tertulis di Alkitab tentang perkara perbintangan adalah astrologi.

Bukankah orang kafir, para Majus itu mengetahui kelahiran Yesus juga dengan astrologi? NASA dan berbagai lembaga antariksa memiliki banyak astronom yang sangat ahli dalam perbintangan, namun apakah para astronom ini melihat bintang-bintang sama seperti para Majus melihat? Tentu saja tidak sama. Astronom tidak melihat bintang-bintang dan mengaitkannya dengan eksistensi seseorang atau eksistensi sebuah bangsa atau suatu kejadian yang bersifat profetik.

Perjumpaan Kembali Yusuf Dan Benyamin

Petunjuk kedua dari Kitab Yashar akan adanya astrologi adalah saat perjumpaan kembali antara Yusuf dan Benyamin di Mesir saat Yusuf telah menjadi Mangkubumi atau penguasa di sana.

Berikut ini yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 53:16b-22,

"Yusuf kemudian berpaling kepada saudaranya Benyamin untuk berbicara dengan dia, dan Banyamin masih duduk di atas takhta di hadapan Yusuf.

"Yusuf berkata kepadanya, 'Sudahkah engkau memperanakkan anak-anak?' Dan dia menjawab, 'Hambamu memiliki sepuluh putra, dan inilah nama-nama mereka, Bela, Beker, Ashbel, Gera, Naaman, Ahi, Rosh, Muppim, Chuppim, dan Ard. Dan aku menyebut nama mereka sesuai saudaraku yang tidak aku lihat.'

"Dan dia memerintahkan mereka untuk membawa ke dapannya peta bintangnya, yang dengannya Yusuf mengetahui semua masa. Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Aku telah mendengar tentang orang Ibrani mengenal semua hikmat, apakah engkau mengetahui semuanya ini?'

"Benyamin berkata, 'Hambamu ini juga mengenal semua hikmat yang diajarkan ayahku.' Dan Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Lihatlah sekarang pada peralatan ini dan ketahuilah di manakah saudaramu Yusuf berada di Mesir, yang engkau katakan turun ke Mesir.'

"Benyamin memperhatikan peralatan dengan peta bintang-bintang di langit, dan dia bijaksana dan melihat ke dalamnya untuk mengetahui di manakah saudaranya berada. Benyamin membagi seluruh tanah Mesir menjadi empat bagian, dan dia mendapati bahwa yang sedang duduk di atas takhta di hadapannya adalah saudaranya, Yusuf. Benyamin sangat heran, dan ketika Yusuf melihat bahwa saudaranya Benyamin sangat tercengang, dia berkata kepada Benyamin, 'Apakah yang engkau lihat dan mengapa engkau tercengang?'

"Benyamin berkata kepada Yusuf, 'Aku dapat melihat melalui ini bahwa Yusuf saudaraku duduk di sini bersamaku di atas takhta.' Dan Yusuf berkata kepadanya, 'Akulah Yusuf saudaramu. Jangan ungkapkan hal ini kepada saudara-saudaramu, Lihatlah, aku akan melepaskan engkau pergi bersama mereka dan ketika mereka telah pergi, aku akan memerintahkan supaya mereka dibawa kembali ke dalam kota, dan aku akan merebut engkau dari mereka.

"Dan jika mereka mempertaruhkan nyawa mereka dan berjuang bagimu, maka aku akan tahu bahwa mereka telah menyesali apa yang telah mereka perbuat kepadaku. Dan aku akan menyatakan diriku kepada mereka, namun jika mereka membiarkanmu ketika aku merebut engkau, maka haruslah engkau tinggal bersama aku, dan aku akan bertengkar dengan mereka, dan mereka harus pergi, dan aku tidak akan dikenali oleh mereka.'"

Menarik sekali bahwa ternyata:

1. Astrologi merupakan hal yang lumrah dipelajari, setidaknya dalam keluarga besar Yakub atau di kalangan kaum pandai bijaksana orang Ibrani.

2. Sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kejadian 1:14-19, perbintangan atau astrologi dipakai untuk melihat waktu dan masa, namun bukan hanya secara global saja, tetapi juga secara personal. Abraham memiliki bintangnya, Yusuf memiliki bintangnya, Yesus juga memiliki bintang-Nya dan masih banyak lagi.

3. Astrologi bukan saja bicara waktu namun juga tempat. Saya yakin tanah Mesir saat itu memiliki banyak tempat, namun peta bintang dengan sangat spesifik bisa mengatakan bahwa bintang Yusuf adalah di atas takhta.

Tidak Melegalkan Roh Peramal

Lalu apakah ini berarti tindakan peramalan (fortune telling) diperbolehkan dalam kehidupan orang percaya? Mari kita simak yang tertulis dalam firman Tuhan,

"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." - Imamat 20:6-7

"Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri." - Imamat 20:27

"Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu. Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan TUHAN, Allahmu, melakukan yang demikian. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan." - Ulangan 18:10-15

Dari beberapa kutipan firman di atas, jelas sekali dikatakan bahwa ramalan atau roh peramal adalah dosa di hadapan Tuhan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kegiatan roh peramal melibatkan aktivitas roh-roh jahat dan / atau roh orang-orang mati sehingga hal ini merupakan perzinahan spiritual, sedangkan perkara astrologi dalam hidup Abraham, Yusuf dan Yesus Kristus adalah murni petunjuk melalui fenomena benda-benda langit pada kairos atau saat yang sudah ditakdirkan.

2. Perbintangan pada kasus Abraham, Yusuf dan Yesus merupakan kejadian pada saat itu, sedangkan kegiatan roh peramal bicara tentang masa depan yang tidak diizinkan untuk disingkapkan baik itu mencakup kehidupan personal maupun situasi global.

3. Untuk menyampaikan suatu kabar yang benar tentang masa depan, atau biasa disebut nubuatan (prophecy) maka Tuhan sendiri akan menunjuk orang yang bertugas & diberi otoritas untuk itu, yakni seorang nabi-Nya.

4. Hukuman bagi mereka yang melakukan kegiatan roh peramal adalah hukuman mati, sedangkan ketika seorang nabi telah menyampaikan pesan Tuhan namun tidak diindahkan maka Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban (Ulangan 18:19).

Berbagai Kasus Astrologi Dalam Alkitab

Sebenarnya kaitan antara anak-anak Tuhan dengan masing-masing bintangnya sudah sering disinggung dan tertulis di Alkitab, di antaranya:

1. Ketika Tuhan menjanjikan atau menubuatkan tentang masa depan keturunan Abraham, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." - Kejadian 22:16-18.

2. Ketika Tuhan menubuatkan takdir Yusuf melalui mimpi, "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." - Kejadian 37:9.

3. Di zaman para hakim terjadi peperangan antara Israel dengan Sisera, dan kemungkinan melibatkan astrologi, "Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera." - Hakim-Hakim 5:20.

4. Nubuatan Tuhan yang disampaikan Gabriel kepada Daniel, bahwa para bijaksana yang menuntun orang lain kepada kebenaran dianggap sebagai bintang-bintang-Nya, "Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya." - Daniel 12:3.

5. Yesus sendiri pun memiliki bintang-Nya, "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." - Matius 2:2. Jika semua penafsiran orang Majus itu hanya "pepesan kosong" saja, tidak mungkin Herodes sampai membunuh semua bayi di Bethlehem.

Penggenapan Tanda Langit 23 September 2017

Mengapa hampir seluruh Gereja tidak bisa membaca penggenapan Wahyu 12 di 23 September 2017 nanti? Dan sekalipun ada yang bisa membaca, namun hanya sedikit yang benar-benar memahami apa yang sebenarnya akan terjadi? Dan dari sekian dikitnya yang memahami tidak ada yang memahami seutuhnya. Hal itu karena selama ini Gereja menganggap bahwa astrologi sama dengan roh peramal (wizard & fortune telling). 

Padahal jelas sekali dikatakan bahwa benda-benda langit diciptakan untuk memberi petunjuk waktu (Kejadian 1:14-19), baik itu harian, bulanan, tahunan bahkan yang kejadiannya hanya sekali dalam sekian ribu tahun seperti bintang Bethlehem dan fenomena Wahyu 12. 

Dan seperti yang sudah disinggung dalam artikel-artikel yang sebelumnya di blog ini, bahwa penggenapan Wahyu 12 merupakan tanda waktu berakhirnya Zaman Anugerah. Namun sebagaimana bangsa Israel menolak Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan pada awal Zaman Anugerah, demikian juga keturunan-Nya, akan banyak ditolak di akhir Zaman Anugerah.

Keturunan-Nya (His Seed)

Anak laki-laki yang dilahirkan pada 23 September 2017 merupakan generasi ke-42 yang tertulis di Matius 1:1-16, sebab dalam silsilah Yesus Kristus itu hanya ada 41 nama, Nama Yesus merupakan nama yang ke-41. Hal ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya sekitar 2.500 tahun yang lalu,

"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:7-10

Dalam Alkitab versi New King James tertulis:

"He was oppressed and He was afflicted, Yet He opened not His mouth; He was led as a lamb to the slaughter, And as a sheep before its shearers is silent, So He opened not His mouth. He was taken from prison and from judgment, And who will declare His generation? For He was cut off from the land of the living; For the transgressions of My people He was stricken. And they made His grave with the wicked. But with the rich at His death, Because He had done no violence, Nor [was any] deceit in His mouth. Yet it pleased the LORD to bruise Him; He has put [Him] to grief. When You make His soul an offering for sin, He shall see [His] seed, He shall prolong [His] days, And the pleasure of the LORD shall prosper in His hand." - Isaiah 53:7-10 (NKJV)

Kita tentu sudah sering melihat dan mendengar ayat tersebut di atas, terutama setiap perayaan Paskah. Ayat ini merujuk kepada Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang disalib menjadi korban penebusan untuk menebus dosa kita semua. Lalu siapakah yang dimaksud sebagai benih keturunan-Nya?

Elohim melalui nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Yesus akan mendeklarasikan keturunan-Nya, dan melihat benih-Nya dilahirkan, yakni buah yang dihasilkan dari persekutuan yang intim antara Roh Kristus dengan Gereja sejati (Perempuan dalam Wahyu 12), dan itulah yang akan mulai terjadi di 23 September 2017.

Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

Tuesday, September 19, 2017

Mimpi Tentang Dua Orang Yang Melaut & Maknanya

Bulan Agustus lalu, Prophet Sadhu Sundar Selvaraj bicara di Moravian Falls, USA dalam sebuah acara yang dinamakan On Earth, As It Is In Heaven Conference. Namun dalam tulisan kali ini, saya hendak menyampaikan dua hal dari sekian banyak hal yang disampaikan nabi-Nya dalam konferensi tersebut.

Yang pertama, saat nabi-Nya ini mengadakan konferensi tahunan di Yerusalem, pada hari ke-3 konferensi tersebut, Tuhan Yesus datang menghampirinya sambil berurai air mata, kata-Nya, "Aniaya dan kemartiran sedang datang, namun umat-Ku tidak siap." Konferensi tersebut diadakan di pertengahan Juni 2017. 

Dan saya yakin bahwa bukan kebetulan bahwa pada tanggal 1 Juni 2017 lalu publik Indonesia diperkenalkan sebuah kosakata yang baru mulai dipakai dalam berbagai berita online, yakni kata persekusi pada berita kasus aniaya remaja oleh dua anggota ormas. Berikut ini beberapa link beritanya:


Sebelum peristima bully tersebut, sepengetahuan saya kata persekusi sangat jarang atau bahkan belum pernah dipakai dalam bidang redaksional seperti itu. Sampai-sampai penulis kawakan Denny Siregar pun mengaku bahwa beliau baru tahu bahwa ada kata persekusi dalam kosakata bahasa Indonesia.

Dan saya yakin bahwa semuanya itu terjadi sungguh BUKAN sebuah kebetulan dan ada pesan yang harus diperhatikan dan diresponi serius oleh Gereja.

Yang kedua, adalah mimpi seorang istri pendeta di Kanada, yang adalah sahabat dari Prophet Sadhu Sundar Selvaraj. Mimpi ini saya beri judul, Dua Orang Yang Melaut. Berikut ini rincian mimpinya:

"Saya berdiri di tepi sebuah pantai dan Tuhan Yesus berdiri di samping saya. Tiba-tiba muncul dua orang pria dengan dua perahu yang berbeda. Salah satu pria tersebut mulai memakai pakaian penyelam yang lengkap, sedangkan pria lainnya hanya berpakaian biasa. Tidak lama setelah itu keduanya pergi ke tengah laut dengan perahu mereka masing-masing.

"Dari laut tiba-tiba muncul ombak yang sangat tinggi dan menakutkan yang menghantam kedua perahu tersebut. Kedua perahu tersebut hancur, dan kedua orang tersebut hilang dari pandangan saya. Saya beberapa kali menoleh ke Tuhan Yesus, namun Beliau diam saja sambil memandang ke laut. Dan tiba-tiba orang yang mengenakan pakaian penyelam muncul di tepi pantai dalam keadaan baik dan selamat. Namun orang yang satunya lagi tidak muncul.

"Lalu saya menengok ke Tuhan Yesus sambil berkata, 'Tuhan, kenapa pria itu selamat dan yang lainnya tidak muncul?'

"Dengan tenang Tuhan Yesus menjawab, 'Dia bisa selamat karena dia telah mempersiapkan dirinya. Persiapannya menyelamatkannya.'

"Masih penasaran, 'Lalu bagaimana dengan pria yang satunya lagi? Apakah ia akan selamat?'

"Tuhan Yesus menjawab, 'Jika ia selamat, itu hanya karena anugerah-Ku.'"

Mimpi selesai. Tidak dijelaskan apakah orang yang satu lagi itu muncul kembali atau terhilang. Namun pesan-Nya sangat jelas bahwa Gereja harus bersiap menghadapi persekusi dan kemartiran yang sedang datang. Tanpa persiapan yang benar takkan ada yang mampu mempertahankan imannya di Masa Tribulasi yang sedang datang saat ini.


Gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka.

Tuesday, September 12, 2017

Mimpi Tentang Seorang Perempuan Di Langit

Tadi malam  (11 September 2017), seorang remaja putra di Manokwari bermimpi, dan saya yakin mimpi ini merupakan wake up call bagi Gereja dan dunia. Dan saya juga percaya bahwa pesan mimpi ini semakin meneguhkan bahwa Zaman Anugerah telah berakhir dan Masa Tribulasi telah dimulai.

Oleh: PL (Manokwari)

"Pada waktu itu saya bersama keluarga ada di tengah kota dan orang sangat banyak di jalan raya, kami semua keluar dari rumah karena bencana alam sudah terjadi di mana-mana, ada tsunami ada gempa bumi. Banyak korban kecelakaan dengan kendaraan, mereka terluka parah, bahkan ada yang kepalanya sudah putus tapi masih hidup. 

"Saat semua lagi sibuk dengan keadaan di sekitar, saya sibuk melihat langit karena ada sesuatu yang aneh di langit. Di langit, saya melihat ada matahari dan bulan berdampingan, tapi anehnya, walaupun ada matahari tapi langit tetap gelap. Dan saya lihat ada wanita rambut panjang tiba-tiba muncul di antara bulan dan matahari, lalu saat saya beritahu teman saya untuk lihat ke langit, wanita itu hilang dengan matahari. Lalu saya kembali melihat matahari itu muncul warnanya merah darah dan bulannya hilang, penampakan wanita itu kembali muncul di matahari itu. 

"Kemudian saya beritahu teman saya untuk melihatnya, lagi-lagi penampakan perempuan itu hilang, namun kali ini mataharinya tetap. Saya masih penasaran dan terus melihat langit. Kemudian wanita tersebut muncul lagi dan matahari semakin membesar, dan tiba-tiba ada seorang anak berteriak, 'Ini adalah Akhir Zaman!' 

"Wanita di langit tersebut berubah wujud, dari bagian tubuh pinggang ke bawah menjadi ular dan penampakan wanita itu pun hilang dan kekacauan di bumi semakin kacau, orang-orang mulai saling melukai satu sama lain. Saya sangat ketakutan, sangat-sangat ketakutan, saya melihat dosa-dosa saya terpampang nyata di langit, seperti semua dosa yang saya perbuat diperlihatkan di langit, mulai dari saya lahir sampai sekarang. Saya berlari ketakutan mencari tempat yang aman, tapi tetap tidak ada tempat yang aman dan tidak ada tempat yang luput dari gelapnya malam. "

Tuhan memberkati.

Tuesday, September 5, 2017

Ayin Chet 5778 - Vol. 2: Dua Undangan Terbuka Yesus Kristus

Perjanjian Baru mencatat akan dua tanda di langit, yakni:

1. Bintang Bethlehem di Kitab Injil Matius sebagai tanda dari awal Zaman Anugerah dan tanda ini tidak tertulis di kitab-kitab lainnya.

2. Bintang-bintang dalam Wahyu 12 sebagai tanda dari akhir Zaman Anugerah dan tanda inipun tidak tertulis di kitab-kitab lainnya selain di Kitab Wahyu.

Simak artikel sebelumnya: 

Dan sebagaimana dua tanda langit tersebut, begitu juga undangan terbuka Tuhan Yesus Kristus kepada kita semua:

1. Undangan yang pertama, yang hanya tertulis dalam Kitab Injil Matius,

"Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." - Matius 11:27-30

Pada saat undangan ini hendak disampaikan, Tuhan Yesus lebih dulu menyatakan bahwa Beliau telah dianugerahkan segala kuasa oleh Bapa karena relationship yang ada di antara Mereka. Jadi saat itu, Tuhan Yesus mengundang dengan atribut sebagai Penguasa atau Raja yang memiliki otoritas dan berdaulat sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada.

Dan golongan yang diundang adalah mereka merasa telah begitu letih lesu dan memiliki beban hidup yang begitu berat, artinya adalah mereka yang benar-benar merasa sudah tidak punya harapan dan tidak lagi bisa mengandalkan apapun termasuk dirinya sendiri maupun kepercayaan dirinya.

Hanya mereka yang benar-benar membutuhkan Tuhan, yang benar-benar sudah "di ujung tanduk" atau at the end of the rope, yang bisa mendengar dan meresponi undangan ini. Dan mereka punya kerelaan untuk memikul kuk yang baru, yakni Yesus Kristus sendiri sebagai Raja yang lemah lembut dan rendah hati sehingga jiwa kita bisa mendapat ketenangan sekalipun keadaan di sekitar kita begitu buruk.


Jesus' Yoke - Kuk untuk sepasang lembu, inilah salah satu arti abjad Chet, di mana Calon Mempelai Pria (Vav) dan Calon Mempelai Wanita (Zayin) dipersatukan di bawah satu chuppah (kuk) sampai kita didapati layak memasuki Perjamuan Kawin Anak Domba.

Yang perlu kita sadari dari undangan ini adalah bahwa Tuhan Yesus bukan sekedar ingin kita menghambakan diri kepada-Nya, tetapi sebenarnya Dia mengajak kita untuk memikul kuk tersebut bersama-Nya. Itu sebabnya kuk ini dijamin enak & bebannya pun ringan sebab Tuhan Yesus ingin kita memikul bersama-Nya sehingga dalam perjalanan iman kita, kita bisa memperoleh sudut pandang dan pengertian yang sama dengan pikiran dan perasaan Kristus atas segala sesuatu yang bisa terjadi dalam hidup kita.

Bukankah kita telah diajarkan untuk tidak memiliki pasangan yang tidak seimbang? "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" - 2 Korintus 6:14. Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan, "Do not be unequally yoked together with unbelievers." Artinya adalah jangan berpasangan atau menikah dengan orang yang tidak sama kuknya.

Jadi sesungguhnya, sejak awal Zaman Anugerah, Tuhan Yesus telah "melamar" kita untuk menjadi calon Mempelai Wanita-Nya saat Pesta Pernikahan Anak Domba melalui undangan pemasangan kuk yang baru ini. Dari ciptaan yang baru hingga menjadi manusia baru yang dewasa di dalam Kristus Yesus dan menjadi Mempelai Wanita yang pantas bersanding dengan Mempelai Pria Nan Agung.

2. Undangan yang kedua, yang hanya tertulis di Kitab Wahyu kepada Jemaat Laodikia,

"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." - Wahyu 3:20

Sesungguhnya Jemaat Laodikia merupakan jemaat terburuk dari ketujuh jemaat yang ada. Mengapa? Karena jemaat ini benar-benar telah menjadi suam dan kehilangan kasih mula-mula juga sangat sombong karena merasa sangat kaya dan digdaya, sekalipun mulut mereka mengakui Tuhan, namun hati mereka jauh dari Tuhan. Kombinasi kesuaman dan kesombongan mereka menjadi Tuhan muak dan mual sehingga Tuhan hendak memuntahkan mereka.

Sadarkah Anda bahwa semua jemaat adalah bagian dari Tubuh Kristus dan Kristus adalah Kepala Jemaat? Namun ketika Sang Kepala menjadi mual hingga ingin memuntahkan sebagian isi yang suam dari Tubuh-Nya, menurut Anda ke manakah Kristus akan memuntahkannya? Neraka! 

Inilah kondisi Gereja di akhir Zaman Anugerah, yakni merasa kaya dan sombong padahal sesungguhnya kondisi Gereja saat ini adalah melarat, malang, buta, miskin, dan telanjang. Gereja sudah tidak berdaya untuk bisa datang menghambakan diri kembali kepada Tuhan, karena sudah terlalu sarat dengan berhala lainnya, yakni memberhalakan diri dan kekayaannya sendiri.

Itu sebabnya pada undangan yang kedua Tuhan Yesuslah yang datang menghampiri kita, sedangkan pada undangan yang pertama kitalah yang diharapkan datang kepada-Nya. Untuk apa Tuhan datang kepada kita? Supaya Beliau masuk dan berdaulat penuh dalam hidup kita dan mencampakkan semua berhala yang membebani hidup kita. Semua berhala yang membuat kita merasa kaya dan sombong hendak ditukar dengan emas yang murni, pakaian putih (jubah) dan minyak untuk menjadi kita terang melihat.

Kesimpulan

Memasuki tahun Ibrani yang baru, Ayin Chet 5778, Tuhan menyampaikan dua undangan sekaligus untuk memasuki sebuah musim yang sama sekali baru, musim transisi besar, dari Zaman Anugerah yang berakhir kepada Masa Kerajaan (1000 Tahun). Sama seperti hujan awal dan hujan akhir yang menyatu di Akhir Zaman, demikian juga kedua undangan ini.

Ayo kenakan lagi kuk yang enak dan ringan itu, karena Tuhan Yesus tidak pernah menyerah bagi kita, Beliau tetap ingin kita berjalan bersama-Nya sampai kita menjadi menudia baru yang dewasa seutuhnya. Dan di sisi lain, persilakan Beliau masuk dan menjadi Raja serta Tuan Majikan yang berdaulat sepenuhnya atas rumah hidup kita. Relakan hati kita untuk terus ditegor dan dihajar sebab didikan Tuhan adalah jaminan keselamatan sekaligus jaminan kemenangan bagi kita sehingga pada akhirnya kita didudukkan bersama-sama dengan-Nya di atas Takhta Kudus-Nya untuk memerintah bersama dalam Masa Kerajaan 1000 Tahun dan dalam kekekalan.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.