Labels

Monday, February 27, 2017

Rhema Tuhan - 1 Adar 5777

Tulah demi tulah akan segera datang, sebab inilah waktunya tanpa bisa ditahan lagi. Bukan hanya di Indonesia, namun juga bangsa-bangsa. Semua harus terjadi karena pertama-tama untuk keadilan itu sendiri, yakni keadilan Tuhan. Namun ujungnya adalah pertobatan, supaya sebanyak mungkin bisa dihindarkan dari kebinasaan.

Namun lebih daripada itu kepada mereka yang sudah tidak bisa bertobat lagi karena memang menolaknya, penghakiman ini datang untuk memisahkan gandum dari lalang, domba dari kambing, dan hamba yang setia dari hamba yang jahat.

Tahun Lembah Penentuan, begitulah Tuhan menamakannya, yakni barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!

Lalang, kambing dan yang jahat akan terus jahat dan cemar. Sedangkan gandum, domba dan yang setia akan terus berbuat kebenaran dan mengejar kekudusan karena sadar bahwa kekudusan Tuhan adalah habitatnya.

Pastikan hanya TUHAN dan kehendak-Nya yang jadi berhala dalam hidup kita, selain dari itu, semuanya adalah haram dan mematikan. Jangankan patung, uang maupun jabatan, bahkan mandat, otoritas rohani, takdir (destiny), reputasi dan semua keberadaan pelayanan kitapun bisa dipakai Iblis untuk "diadu domba" dan dibenturkan dengan kehendak Tuhan sehingga tanpa sadar kita menjadikan semua aksesoris rohani itu sebagai berhala yang membuat kita tidak peka lagi dengan Hati-Nya.

Namun barangsiapa yang mengejar kesejatian, barangsiapa terus menantang egonya di atas mezbah, dialah yang akan menjadi mercusuar-mercusuar dalam dunia yang semakin gelap ini.

TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan.

Tuesday, February 21, 2017

5778 - 2018 Dalam Sekilas Perenungan: Back To The Age Of Law

Setahun yang lalu saya telah menyampaikan bahwa tahun Ayin Zayin 5777 - 2017 Dalam Sekilas Perenungan: Akhir Dari Zaman Gereja Tuhan atau juga disebut sebagai akhir dari Zaman Anugerah (The Age Of The Grace).

Secara pribadi, Tuhan mewahyukan kepada saya bahwa 5777 dan 2017 ini merupakan Tahun Lembah Penentuan atau Tahun Lembah Jehoshaphat (Yosafat) seperti yang tertulis dalam Kitab Yoel pasal 3. Dan sungguh Tuhan memberikan tanda yang amat signifikan akan hal ini melalui Resolusi PBB No. 2334 pada 23 Desember 2016 mengenai Two State Solution untuk membagi kota suci Yerusalem kepada pihak Palestina. Dan untuk pertama kalinya Amerika Serikat pada akhir pemerintahan Presiden Barack Obama tidak melakukan veto atas keputusan PBB yang mengerikan itu.

Walaupun status dari keputusan itu saat ini tidak jelas kepastiannya karena Presiden Donald Trump justru bersikap sangat kontra dengan keputusan PBB itu. Namun keputusan PBB ini sungguh menjadi konfirmasi tersendiri sesuai dengan yang tertulis dalam nubuatan-Nya,

"Aku akan mengumpulkan segala bangsa dan akan membawa mereka turun ke lembah Yosafat; Aku akan berperkara dengan mereka di sana mengenai umat-Ku dan milik-Ku sendiri, Israel, oleh karena mereka mencerai-beraikannya ke antara bangsa-bangsa dan membagi-bagi tanah-Ku." - Yoel 3:2

Dan bukan hanya itu PBB saja yang mengkonfirmasi mengenai Tahun Lembah Jehoshaphat dan akhir dari Zaman Anugerah ini. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh dua hamba Tuhan lainnya yang saya ketahui, yakni:

1. Prophet Sadhu Sundar Selvaraj, dalam kotbah awal tahun 2017 yang bisa Anda cermati di Youtube (2017 Prophetic Fulfillment - Episode 16). Dalam video berdurasi lebih dari 29 menit itu, beliau menyampaikan bahwa ketika Masa Anugerah (The Age Of Grace) ini berakhir maka kita akan kembali kepada Masa Hukum (Taurat), The Age Of Law. Ini sungguh akan menjadi bencana bagi mereka yang selama ini tidak sungguh-sungguh berjalan dengan Tuhan.

Kembali kepada The Age Of Law bukan berarti bahwa Injil tidak berlaku dan semua harus mengikuti pola hidup yang tertulis dalam Taurat. Namun hal ini berbicara tentang konsekuensi yang bisa terjadi jika kita masih terus mengabaikan didikan dan disiplin yang Tuhan kehendaki kepada masing-masing anak-anak-Nya.

Jangan lupa bahwa Hukum Taurat hanya melarang perzinahan badaniah sedangkan Injil menyatakan bahwa barangsiapa memandang seorang perempuan serta menginginya dengan hawa nafsu maka ia sudah dianggap berzinah. Dan apa yang tertulis di Injil itu tetap berlaku walaupun Masa Anugerah sudah tidak berlaku lagi. Maka sungguh benar apa yang dikatakan oleh Rasul Petrus,

"Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya." - 2 Petrus 3:11-12

Maka anak-anak & Gereja Tuhan yang selama ini tidak memiliki pergaulan yang personal dengan Roh Kudus, yang masih menghindari bahkan mengabaikan didikan Tuhan, atau bahkan yang masih bermain-main dengan dosa, pada waktunya akan menghadapi perkara-perkara yang begitu berat, bukan karena Tuhan yang menjadi kejam, namun sebagian besar telah menyia-nyiakan Masa Anugerah, terutama untuk membangun manusia batiniah mereka.

2. Rabbi Amram Vaknin, ini merupakan rabbi Judaism yang masih belum mengakui bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Pada malam Minggu 4 Februari 2017 lalu, beliau mendapatkan penglihatan bahwa ada 5 Gerbang Anugerah di Sorga namun 4 gerbangnya telah tertutup dan hanya 1 gerbang yang terbuka, itupun karena Nabi Elia yang menahan agar pintu gerbang tersebut tidak tertutup. Sumber berita dalam bahasa Inggris: Mystic Rabbi Visited by Prophet Elijah With Message: “Four Gates Are Closed, But One is Open”.

Sekarang kita memiliki kesaksian dari dua sisi, yakni dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dari pihak orang Israel maupun pihak gentiles / goyim. Dan betapa ajaib serta seriusnya Tuhan memperingatkan semua orang, terutama Gereja sebagai umat pilihan dan Israel sebagai bangsa pilihan. Namun berapa banyak yang benar-benar meresponi peringatan ini dengan benar?

Pada Oktober 2015 setelah bulan darah ke-4 dari Tetrad Blood Moons yang terakhir, Rabbi Vaknin melihat bahwa akan ada pertumpahan darah dari pihak Israel dan penglihatan tersebut terbukti akurat. Gelombang kekerasan dari pihak Palestina terjadi dalam sekian minggu berikutnya. Terjadi hampir seribu insiden penusukan dan penembakan kepada warga Israel yang mengakibatkan 650 korban luka dan 47 korban tewas.

Di akhir penglihatan terbarunya itu, Rabbi Vaknin melihat Nabi Elia berkata, "Dari besar menjadi kecil." Artinya bahwa anugerah yang tadinya begitu limpah sedang mengecil, terutama pada injury time atau masa dispensasi ini. Kesaksian dua hamba Tuhan ini makin meneguhkan kita semua bahwa memang 2017 ini merupakan akhir dari Masa Anugerah dan mungkin di tahun ini juga atau tahun depan maka Masa Tribulasi Besar selama 7 tahun itu akan dimulai.

"Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah." - Yohanes 8:17

"Satu orang saksi saja tidak dapat menggugat seseorang mengenai perkara kesalahan apapun atau dosa apapun yang mungkin dilakukannya; baru atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan." - Ulangan 19:15

Chet & Tulah Kesepuluh

Tahun berikutnya setelah Ayin Zayin 5777 adalah Ayin Chet 5778. Chet merupakan huruf ke-8 dalam alfabet Ibrani, yakni terdiri huruf Vav (6) di sisi kanan dan huruf Zayin (7) di sisi kiri dan disatukan oleh sebuah penghubung atau tudung (chuppah) dan kesatuan dari tiga bagian tersebut membentuk sebuah gerbang atau ambang pintu. Hal ini mengingatkan kita pada peristiwa Paskah pertama dalam sejarah,

"Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya." - Keluaran 12:7



"Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir." - Keluaran 12:12-13

Apa yang bisa kita tarik dari semua perkara tersebut ini? Diawali dengan berakhirnya Zaman Anugerah dan kembali ke Zaman Hukum dan memasuki sebuah tahun yang dilambangkan dengan ambang pintu yang dibubuhi darah, apa yang sesungguhnya hendak Tuhan sampaikan kepada kita?

Ketika saya merenungkan semuanya ini, tiba-tiba Tuhan Yesus berkata, "Nak, masuk 5778 butuh membubuhkan darah pada ambang pintu, namun darahnya bukan Darah-Ku, melainkan darah kalian."

Dan di saat yang sama saya teringat apa yang ada tertulis dalam Kitab Wahyu, "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." - Wahyu 12:10-11

Tulah kesepuluh akan datang dan barangsiapa yang selama ini berjalan dengan Tuhan dengan sikap hati tidak mengasihi nyawanya sendiri bahkan sampai ke dalam maut maka ia akan selamat. Namun barangsiapa yang selama ini begitu mengasihi nyawanya sendiri dan cenderung kompromi dengan dosa, cinta akan kebenaran dirinya sendiri dan terus memparadekan kebanggaannya yang semu itu, maka kematian atas kesulungannya akan menimpa mereka.

Apakah bentuk kematian atas kesulungan itu? Apapun yang menjadi berhala tiap-tiap orang, apapun yang diprioritaskan hati orang itu lebih daripada Tuhan, apapun yang selama ini menjadi sandaran hatinya selain Tuhan dan kehendak-Nya, itulah yang akan dihabisi Tuhan atas orang itu. Dan jika hal itu telah menimpa terhadap umat dan Gereja Tuhan, maka pilihannya hanya dua, bertobat dengan sepenuh hati atau keluar dari Rumah Tuhan, seperti Yudas Iskariot keluar dari hadirat Tuhan dan langsung dirasuk Iblis (Lukas 22:3).

Iblis kalah hanya dengan dua hal, yakni oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian Gereja. Namun ini bukan sekedar perkataan kesaksian biasa yang kuasanya sejajar dengan darah Anak Domba, melainkan kesaksian karena tidak mengasihi nyawa sendiri bahkan sampai ke dalam maut. Hal ini mengingatkan kita kepada Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang dengan lantang menghardik raja Nebukadnezar, 

"Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." - Daniel 3:16-18

Ini adalah perkataan yang sangat keras sampai Nebukadnezar naik pitam dan memerintahkan untuk dapur api itu dipanaskan tujuh kali lipat. Namun sikap ketiga remaja Yahudi inilah yang Tuhan cari dari umat dan Gereja-Nya, yakni sekalipun Tuhan tidak menolong, kita tetap setia kepada-Nya, bahkan sekalipun nyawa maupun ego kita yang menjadi harganya.

Kegelapan Mendahului Kematian

Pewahyuan tulah kematian kesulungan duniawi pada Ayin Chet 5778 bukanlah sesuatu yang mengada-ada. Tepat sebulan sebelum kita memasuki Rosh Hashanah 5778 (21 September 2017), yakni pada tanggal 29 - 30 Av 5777 atau 21 - 22 Agustus 2017 akan terjadi gerhana matahari total yang dikenal sebagai Great American Eclipse, yang akan melintasi Amerika Serikat dari barat ke timur, melintasi 12 negara bagian (Oregon, Idaho, Wyoming, Montana, Kansas, Missouri, Illinois, Kentucky, Tennessee, North Carolina, South Carolina dan Georgia).

Bukankah pada zaman Musa tulah kegelapan (tulah kesembilan) mendahului tulah kematian kesulungan (tulah kesepuluh)? Apalagi tradisi Yahudi mengatakan bahwa gerhana matahari merupakan tanda adanya malapetaka besar yang akan menimpa bangsa-bangsa (goyim). Sungguh semua perkara ini bukanlah sebuah kebetulan.

Pertanyaannya adalah, apakah hidup kita saat ini telah menghasilkan "darah" kesaksian untuk cukup dibubuhkan di atas ambang pintu (Chet) supaya tulah kematian itu tidak ikut menimpa kita? Apakah kita telah hidup sebagai martir Kristus dengan menyangkali dan menyalibkan diri sendiri demi perkenan Tuhan terus selalu ada? Sebab Zaman Anugerah akan segera berlalu dan jika nanti kita masih beroleh hidup itu sungguh karena adanya dispensasi khusus di masa tenggat (injury time) yang amat singkat.

Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah? 

Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa? Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

Saturday, February 18, 2017

Konsep Minyak Cadangan & Rapture

"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." - Matius 25:1-13


Mengapa ada orang yang merasa perlu untuk menyediakan cadangan? Entah itu cadangan uang, cadangan makanan, cadangan energi, cadangan emas, dan sebagainya. Tentu karena orang itu berpikir kalau-kalau akan mengalami kekurangan, atau kalau-kalau situasi yang akan dihadapi di masa depan nanti tidak sesuai dugaan di awal. Prinsipnya sama seperti seseorang yang menyiapkan rencana cadangan, yang biasanya disebut back up plan atau bahkan contingency plan

Dan mengapa ada saja yang masih kekurangan? Karena mereka tidak menyangka bahwa situasi di masa depan akan menjadi lebih buruk daripada yang mereka perkirakan sebelumnya. Situasi apakah itu? Hal itu tak lain karena sebagian besar Gereja Tuhan menganggap bahwa Rapture atau pengangkatan itu akan terjadi untuk menghindarkan kaum beriman dari Masa Tribulasi Besar. Padahal justru Masa Tribulasi Besar itu dibutuhkan Tuhan, Masa Tribulasi Besar itu adalah alat Tuhan untuk Gereja dimurnikan sampai menjadi Mempelai sejati yang kudus dan tak bercacat cela.

Mereka yang bijaksana, yakni para gadis yang bijaksana adalah mereka yang terus menerus membangun serta memperkuat manusia batiniahnya dengan membayar harga sebanyak mungkin dengan meninggalkan kesenangan dunia, merelakan kebanggaan (pride) duniawinya, menyalibkan kedagingannya secara berkesinambungan, mengasihi dan memprioritaskan Tuhan di atas segalanya termasuk keluarga intinya, dan menganggap segala sesuatunya rugi karena Kristus.

Hal-hal tersebut memang sangat tidak menyenangkan bagi ego kita dan menjadikan kita semakin jauh dari kenyamanan, namun di saat yang sama hal-hal itu menjadikan kita semakin waspada sejalan semakin kuatnya manusia batiniah kita dan semakin tajamnya kepekaan kita terhadap selera dan kehendak Tuhan. Ingatlah bagaimana Tuhan melalui Kitab Ibrani pasal 12 menjelaskan secara rinci konsekuensi dan manfaat didikan-Nya itu, semua dibutuhkan untuk menyambut Hari Tuhan yang menggentarkan itu.

Sungguh didikan Tuhan itulah investasi besar-Nya yang bisa terus diperbesar di dalam manusia batiniah kita untuk menjadi cadangan yang berlimpah pada Masa Tribulasi Besar nanti. Dan bersiaplah untuk menghadapi ujian besar dari Antikristus yang akan memaksakan Tanda Binatang itu untuk kita tolak dan masuk dalam kualifikasi Mempelai-Nya yang sejati dalam Rapture. Sebab Rapture itu ada hanya untuk menghindarkan umat pilihan-Nya dari ketujuh Cawan Murka pamungkas di penghujung Masa Tribulasi Besar.

Dan sekalipun dalam hal ini kita berbeda karena ada sebagian yang masih pecaya bahwa Rapture ada untuk menghindar dari Masa Tribulasi Besar, lalu apa salahnya untuk kita terus menyiapkan minyak cadangan yang berlimpah itu? Bukankah mereka yang waspada dan berjaga-jaga adalah mereka yang paling siap dengan skenario yang terburuk?

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

The Powers Of The Age To Come - Vol. 4: Moderate Or Extreme Mid-Tribulation

Apa yang hendak disampaikan dalam artikel berikut ini sebagian telah dimaksud dalam artikel yang telah dimuat pada 7 April 2015 lalu yang berjudul Yang Dipersingkat (klik di sini).

Waktu Yang Dipersingkat


Seberapa sering kita mendengar istilah "waktunya dipersingkat"? Tahukah Anda apa arti sesungguhnya dari istilah tersebut?

"Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat." - Matius 24:22

Banyak orang menafsirkan bahwa jika waktu dipersingkat maka Rapture dipercepat, tapi makna yang sesungguhnya TIDAK begitu. Justru sebaliknya, istilah "waktunya dipersingkat" menandakan bahwa Rapture ditunda lagi. Mengapa? Karena memang kenyataannya Rapture telah beberapa kali mengalami penundaan, sekalipun istilah tersebut sudah ada sejak 2008.

Lalu apa makna sesungguhnya dari waktu yang dipersingkat itu? Yang sesungguhnya dipersingkat adalah jarak antara Rapture ke Second Coming (Armageddon), BUKAN jarak antara waktu sekarang ke Rapture.

Simak artikel sebelumnya: The Powers Of The Age To Come - Vol. 1

Itu sebabnya dikatakan bahwa karena orang-orang pilihan, yakni orang-orang benar diminta bertahan sampai jarak waktu yang paling maksimal sehingga masih terus tersedia waktu untuk menuai jiwa-jiwa dan seminimal mungkin jumlah bagi mereka yang tertinggal.

Kaum pilihan harus mengalami Masa Tribulasi Besar, menghadapi pemaksaan Tanda Binatang, untuk memperoleh pemurnian sekaligus menjadi martir demi membayar keselamatan bagi yang lainnya. Itulah sesungguhnya yang akan terjadi dalam 6-7 tahun ke depan.

Sekali lagi saya hendak katakan, betapa ironinya cara berpikir kita selama ini, bahwa sesungguhnya yang hendak dipersingkat adalah sisi waktu dari rapture hingga selesainya Masa Tribulasi Besar 7 Tahun, yang ditandai dengan Kedatangan Anak Manusia yang kedua kalinya dan Perang Armageddon. Itu berarti sangat besar kemungkinan waktu kita untuk head to head dengan Antichrist di Masa Tribulasi Besar akan lebih dari 3,5 tahun, atau masih lebih dari 3,5 tahun dari sekarang, bahkan masih 4,5 - 6,5 tahun dari sekarang. Tergantung apakah cawan tuaian jiwa-jiwa itu terisi lebih cepat atau lebih lambat dari yang diharapkan.

Dengan demikian, besar kemungkinan generasi kita ini akan menyaksikan Bait Suci ke-3 dibangun, bahkan diduduki oleh Manusia Pendurhaka itu. Termasuk bahwa kita juga akan menyaksikan Dua Saksi Elohim mulai bertugas di Bumi sebelum rapture terjadi seperti yang dinubuatkan dalam Wahyu 11.

Apakah yang dimaksud dengan peran "Alpha" dan peran "Omega": 

Dimulainya Masa Tribulasi Besar

Jadi, kapankah dimulainya Masa Tribulasi Besar itu? Kemungkinan besar masa itu akan dimulai antara tahun 2017 sampai paling lambat 2019, yakni 1 Nisan 5777 (28 Maret 2017), 1 Nisan 5778 (17 Maret 2018) atau 1 Nisan 5779 (6 April 2019).

Mengapa Masa Tribulasi Besar dapat dihitung mundur selama 7 tahun sejak 2017 ini?

1. 2017 merupakan Tahun Yobel spesial, yakni genapnya 50 tahun re-unifikasi Kota Kuno Yerusalem (Timur) dengan negara Israel.

2. 2017 juga genapnya 70 tahun resolusi PBB untuk berdirinya kembali negara Israel, 29 November 1947, yang disusul dengan pernyataan resmi atas berdaulatnya negara tersebut pada 14 Mei 1948.

3. 2017 juga berbicara tentang genap 100 tahun runtuhnya kekuasaan Ottoman Turki yang telah menguasai Kota Kuno Yerusalem selama 400 tahun sebelumnya. Turki mulai menduduki Yerusalem dan Israel sejak tahun 1517.

4. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah 2017 merupakan genapnya 500 tahun Reformasi Gereja yang diprakarsai oleh Martin Luther. 

Khusus poin yang terakhir, saya hendak memberi catatan penting di sini. Saya percaya bukan kebetulan bahwa tahun 1517 merupakan tahun yang sama ketika Yerusalem dan Israel mulai dikuasai oleh Ottoman Turki dan sekaligus bertepatan berakhirnya Masa Kegelapan Gereja yang diawali dengan gerakan reformasi oleh Martin Luther tersebut.

Kita harus memahami bahwa Israel dan Gereja merupakan "dua sisi koin" yang takkan terpisahkan, yang memiliki legalitas sedemikian rupa atas perjanjian (covenant) antara Tuhan dengan Abraham, Ishak dan Yakub. Jadi sesungguhnya tidaklah mengherankan dan bukan sebuah kebetulan jika Tuhan menyebut tahun 5777 dan 2017 sebagai Tahun Lembah Penentuan.

Dan yang paling fundamental dari semuanya tentang 2017 ini adalah bahwa tahun ini merupakan akhir dari Masa Anugerah sekaligus akhir dari Masa Gereja Tuhan. Hal ini telah dinyatakan oleh dua hamba Tuhan lainnya yang saya ketahui, yakni:

1. Prophet Sadhu Sundar Selvaraj, dalam kotbah awal tahun 2017 yang bisa Anda cermati di Youtube (2017 Promise & Prophetic Message). Dalam video berdurasi lebih dari 2,5 jam itu, beliau menyampaikan bahwa ketika Masa Anugerah (The Age Of Grace) ini berakhir maka kita akan kembali kepada Masa Hukum (Taurat), The Age Of Law. Ini sungguh akan menjadi bencana bagi mereka yang selama ini tidak sungguh-sungguh berjalan dengan Tuhan.

Kembali kepada The Age Of Law bukan berarti bahwa Injil tidak berlaku dan semua harus mengikuti pola hidup yang tertulis dalam Taurat. Namun hal ini berbicara tentang konsekuensi yang bisa terjadi jika kita masih terus mengabaikan didikan dan disiplin yang Tuhan kehendaki kepada masing-masing anak-anak-Nya.

Jangan lupa bahwa Hukum Taurat hanya melarang perzinahan badaniah sedangkan Injil menyatakan bahwa barangsiapa memandang seorang perempuan serta menginginya dengan hawa nafsu maka ia sudah dianggap berzinah. Dan apa yang tertulis di Injil itu tetap berlaku walaupun Masa Anugerah sudah tidak berlaku lagi. Maka sungguh benar apa yang dikatakan oleh Rasul Petrus,

"Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya." - 2 Petrus 3:11-12

Maka anak-anak & Gereja Tuhan yang selama ini tidak memiliki pergaulan yang personal dengan Roh Kudus, yang masih menghindari bahkan mengabaikan didikan Tuhan, atau bahkan yang masih bermain-main dengan dosa, pada waktunya akan menghadapi perkara-perkara yang begitu berat, bukan karena Tuhan yang menjadi kejam, namun sebagian besar telah menyia-nyiakan Masa Anugerah, terutama untuk membangun manusia batiniah mereka.

2. Rabbi Amram Vaknin, ini merupakan rabbi Judaism yang masih belum mengakui bahwa Yesus adalah Sang Mesias. Pada malam Minggu 4 Februari 2017 lalu, beliau mendapatkan penglihatan bahwa ada 5 Gerbang Anugerah di Sorga namun 4 gerbangnya telah tertutup dan hanya 1 gerbang yang terbuka, itupun karena Nabi Elia yang menahan agar pintu gerbang tersebut tidak tertutup. Sumber berita dalam bahasa Inggris: Mystic Rabbi Visited by Prophet Elijah With Message: “Four Gates Are Closed, But One is Open”.

Sekarang kita memiliki kesaksian dari dua sisi, yakni dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dari pihak orang Israel maupun pihak gentiles / goyim. Dan betapa ajaib serta seriusnya Tuhan memperingatkan semua orang, terutama Gereja sebagai umat pilihan dan Israel sebagai bangsa pilihan. Namun berapa banyak yang benar-benar meresponi peringatan ini dengan benar?

Pada Oktober 2015 setelah bulan darah ke-4 dari Tetrad Blood Moons yang terakhir, Rabbi Vaknin melihat bahwa  akan ada pertumpahan darah dari pihak Israel dan penglihatan tersebut terbukti akurat. Gelombang kekerasan dari pihak Palestina terjadi dalam sekian minggu berikutnya. Terjadi hampir seribu insiden penusukan dan penembakan kepada warga Israel yang mengakibatkan 650 korban luka dan 47 korban tewas.

Di akhir penglihatan terbarunya itu, Rabbi Vaknin melihat Nabi Elia berkata, "Dari besar menjadi kecil." Artinya bahwa anugerah yang tadinya begitu limpah sedang mengecil, terutama pada masa injury time ini.

Kesaksian dua hamba Tuhan ini makin meneguhkan kita semua bahwa memang 2017 ini merupakan akhir dari Masa Anugerah dan mungkin di tahun ini juga atau tahun depan maka Masa Tribulasi Besar selama 7 tahun itu akan dimulai.

Hujan Awal adalah The Saints dan Hujan Akhir adalah The Remnant Church,
apa kaitannya dengan Akhir Zaman:

Mazmur 118 Di 5778 - 2018

Menarik sekali pewahyuan yang disampaikan Ps. Steve Cioccolanti di akhir 2016 lalu. Beliau mengatakan bahwa tiap pasal dalam Kitab Mazmur, entah itu hanya satu ayat ataupun satu pasal sekaligus, apa yang tertulis di dalamnya menjadi rhema atau tema untuk masing-masing tahun sejak 1901 hingga saat ini. Artinya Mazmur 1 untuk tahun 1901, Mazmur 48 untuk tahun 1948, Mazmur 100 untuk tahun 2000 dan seterusnya.

Sebagai contoh, dalam Mazmur 116:15 tertulis, "Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya." Dan memang di 2016 lalu ada begitu banyak hamba Tuhan senior yang berpulang ke rumah Bapa, di antaranya adalah Pdt. Petrus Agung Purnomo, Ev. Yusak Tjipto Purnomo, Peter Wagner, Prophet Kim Clement, dan yang lainnya. Dan sungguh belum pernah ada sebelumnya yakni tahun di mana para hamba Tuhan berpulang sebanyak yang terjadi di 2016 lalu.

Lalu bagaimana dengan 2018? Saya melihat bahwa besar kemungkinan 7 tahun Masa Tribulasi Besar dimulai di 2018 sebab ayat ke-5 tertulis, "Dalam kesesakan aku telah berseru kepada TUHAN. TUHAN telah menjawab aku dengan memberi kelegaan." Dan sebanyak lima kali Mazmur 118 berkata, "Bahwasanya untuk selamanya kasih setia Tuhan." Apa artinya? Apakah itu berarti situasinya secara keseluruhan menyenangkan? Tentu tidak.

Ungkapan bahwasanya untuk selamanya kasih setia Tuhan justru terjadi pada saat situasinya sangat menyesakkan di sekitar kita, namun dalam kasih setia-Nya hidup kita tetap terpelihara karena kitapun telah didapati setia kepada-Nya.

Dan dapatkah Anda melihat korelasinya dengan berakhirnya Masa Anugerah itu? Anugerah diangkat, tribulasi besar datang untuk memisahkan gandum dari lalang, domba dari kambing dan para gadis bijaksana dari para gadis bodoh. Dan jangan heran bahwa sebentar lagi akan datang tsunami kekecewaan dari mereka yang lalang, mereka yang kambing dan mereka yang bodoh. Bahkan hamba-hamba yang jahat akan memukuli hamba-hamba lainnya (Lukas 12:45-47). 

Sebagaimana Yesus pernah ditinggalkan hampir semua pengikut-Nya menjelang penyaliban-Nya, demikian juga pada Masa Tribulasi Besar, kekecewaan yang besar itu tanpa dapat diantisipasi lagi akan menyebabkan banyak anak Tuhan menerima Tanda Binatang itu. Sehingga pada akhirnya yang tinggal setia adalah mereka yang terdidik dan beriman teguh seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego saat menghadapi dapur api Nebukadnezar, itulah yang disebut sebagai The Last Day Remnant Church, yang merupakan bagian dari Dua Saksi Allah. 

Mengenai rincian tentang The Remnant ini akan dibahas di berikutnya: 

Moderate Or Extreme Mid-Tribulation?

Satu dari dua ujian besar yang harus dihadapi Gereja Tuhan untuk bisa didapati sebagai Mempelai yang kudus dan tak bercacat cela adalah Tanda Binatang itu. Jadi setiap orang harus menolak Tanda Binatang itu barulah memenuhi syarat untuk ikut dalam Rapture

Namun hampir semua yang telah mempelajari Akhir Zaman tidak bisa menerima kebenaran ini. Mereka berpikir bahwa mereka yang setia akan dihindarkan dari Masa Tribulasi Besar sedangkan mereka yang kurang setia dan yang jahat itulah yang akan menghadapi masa itu. Padahal justru Masa Tribulasi Besar adalah alat Tuhan untuk memperoleh Mempelai-Nya yang setia, dan akhirnya ikut terangkat dalam Rapture sehingga terhindar dari 7 Cawan Murka dalam Kitab Wahyu.

Sebab jika mereka yang setia diangkat Rapture lebih dahulu sedangkan yang masih kompromi dengan dosa harus tertinggal untuk menghadapi Masa Tribulasi Besar, maka Antikristus takkan mengalami kesulitan untuk memaksakan Tanda Binatang itu. Karena mereka yang sudah terbiasa kompromi pada Masa Anugerah tentu takkan berubah menjadi setia ketika mereka telah ditinggal oleh mereka yang ikut dalam Rapture sebelumnya. Sebab setelah Rapture yang ada hanya keputusasaan yang besar dan kedegilan yang tidak bisa lagi ditobatkan.

Dan ya sampai Sangkakala ke-7 barulah Rapture terjadi. Bersamaan dengan itu maka seluruh rahasia ilahi yang ada pada sepanjang Masa Anugerah akan tersingkap seluruhnya, "Tetapi pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Allah, seperti yang telah Ia beritakan kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi." - Wahyu 10:7

Dengan demikian maka takkan ada lagi rahasia setelah Rapture terjadi, semua nubuatan yang mengandung rahasia telah menemui penggenapannya. Begitu juga Dua Saksi Allah selesai bertugas, mati selama tiga setengah hari dan mengalami kebangkitan lalu ikut dalam Rapture

Dan yang dimaksud dengan "pada pertengahan tujuh tahun" itu belum tentu harus benar-benar persis di tengah sehingga membagi rata 3,5 tahun - 3,5 tahun, justru yang dipersingkat adalah dari waktu Rapture ke Second Coming maka bisa saja "pertengahan" itu terjadi setelah Masa Tribulasi Besar berjalan selama 6,5 tahun, lalu Rapture sehingga hanya menyisakan waktu sekitar 6 bulan untuk Tuhan mencurahkan murka-Nya dalam 7 Cawan itu.

Bersambung.

Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja.

Friday, February 10, 2017

The Powers Of The Age To Come - Vol. 3: The Saints & The Remnant Church

Banyak kalangan Gereja mempermasalahkan pengalaman rohani yang melibatkan perjumpaan dengan orang-orang kudus (saints) yang telah berpulang ke Rumah Bapa. Bahkan tidak sedikit yang menyebut pengalaman rohani yang demikian adalah sesat ataupun klenik. Alasan mereka adalah tidak diperbolehkannya mereka yang masih hidup menjalin hubungan dengan para arwah tersebut.

Padahal pengalaman itulah yang membedakan Yesus Kristus dengan para tokoh agama lainnya. Sebab kepada-Nya diberikan kuasa atas Sorga, Bumi dan Alam Maut: "Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut," - Wahyu 1:17-18.

Bahkan kuasa-Nya itu yang menjadikan Rasul Yohanes masih hidup selama lebih dari dua millenium sampai saat ini. Dan sesungguhnya bukan hanya Rasul Yohanes yang dianugerahi hidup kekal tersebut. 

"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya." - Matius 16:28 (juga Markus 9:1 dan Lukas 9:27)

"Assuredly, I say to you, there are some standing here who shall not taste death till they see the Son of Man coming in His kingdom." - Matthew 16:28 (NKJV), also Mark 9:1 and Luke 9:27

"Jawab Yesus: 'Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.' Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: 'Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.'" - Yohanes 21:22-23

"Jesus said to him, 'If I will that he remain till I come, what [is that] to you? You follow Me.' Then this saying went out among the brethren that this disciple would not die. Yet Jesus did not say to him that he would not die, but, 'If I will that he remain till I come, what [is that] to you?'" - John 21:22-23 (NKJV)

Perhatikan firman-Nya tersebut, dari empat Kitab Injil, baik Matius, Markus dan Lukas menyebutkan bahwa ada orang-orang (there are some) yang pada saat itu sedang bersama Tuhan Yesus akan tetap hidup dan tidak mengalami kematian sampai Yesus datang untuk kedua kalinya. Namun di Kitab Injil Yohanes, perkara ini tidak disebutkan lagi, justru Yesus menyebutkan bahwa Rasul Yohanes lah salah satu orang yang tidak akan mengalami kematian itu.

Banyak orang menyanggah indikasi kehidupan kekal Rasul Yohanes di Bumi karena Tuhan Yesus hanya berkata 'jikalau'. Padahal yang harus kita renungkan adalah mengapa tiba-tiba Yesus menjawab Rasul Petrus tentang kekekalan hidupnya Rasul Yohanes? Bisa saja Yesus menjawab, "Jikalau Aku menghendaki, supaya ia dilahirkan kembali, ..." misalnya. Atau, "Jika Aku menghendaki, supaya ia mengalami kemuliaan yang besar, ..." dan seterusnya. 

Tapi hari itu jelas Tuhan Yesus mengatakan bahwa sesungguhnya Rasul Yohanes tidak akan mengalami kematian sampai Ia datang kembali sebagai Raja Kemuliaan. Itu sebabnya dalam Kitab Injil Yohanes tidak lagi ada tertulis bahwa ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya, melainkan langsung menunjuk siapa orang yang dikhususkan-Nya itu.

Simak artikel sebelumnya: The Powers Of The Age To Come - Vol. 1

Perjumpaan Dengan Orang-Orang Kudus

Kembali kepada persoalan di awal, apakah pengalaman berjumpa dengan para orang kudus adalah perkara yang datangnya dari Tuhan? Bukankah firman Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa janganlah kita berkomunikasi dengan para arwah?

"Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu." - Imamat 19:31

"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya." - Imamat 20:6

Yang tidak dikehendaki Tuhan adalah jika hati kita tidak lagi mengandalkan Tuhan melainkan mengandalkan manusia, baik itu yang masih hidup maupun yang sudah mati. Sebab memang sudah dikatakan bahwa terkutuklah mereka yang mengandalkan manusia (Yeremia 17:5). Namun perhatikan pengalaman Rasul Yohanes di pulau Patmos berikut ini,

"Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: 'Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.'" - Wahyu 19:10

"And I fell at his feet to worship him. But he said to me, 'See [that you do] not [do that]! I am your fellow servant, and of your brethren who have the testimony of Jesus. Worship God! For the testimony of Jesus is the spirit of prophecy.'" - Revelation 19:10 (NKJV)

Siapakah yang kepadanya Rasul Yohanes sempat tersungkur? Malaikat? Bukan malaikat. Mengapa?

1. Karena orang ini mengaku sebagai hamba yang sama dengan Rasul Yohanes dan saudara-saudara lainnya. Artinya orang ini memang manusia biasa, namun telah memiliki hidup kekal.

2. Karena orang ini memiliki kesaksian Yesus. Memiliki kesaksian Yesus artinya orang ini ikut menerima anugerah penebusan Anak Domba Allah. Dan hanya manusia yang diciptakan dengan rupa dan gambar Allah yang mengalami penebusan. Para malaikat tidak ditebus, walaupun mereka ikut menyaksikan Yesus disalib. Dan jangan lupa, Iblis dan para setan pun ikut menyaksikan penyaliban dan kematian Yesus, namun mereka juga tidak memiliki kesaksian Yesus.

Apakah saat itu Rasul Yohanes ada berpaling kepada arwah? Tentu saja tidak! Namun orang kudus yang menemuinya adalah sesama hamba Tuhan dalam Kristus Yesus yang diutus untuk menolong dan menguatkan. Lagipula, orang kudus ini mengingatkan Rasul Yohanes untuk hanya menyembah kepada Allah dan bukan kepada dirinya.

Demikian juga ketika Gereja Tuhan di masa kini, apalagi pada penghujung Akhir Zaman ini, di antara banyak anak Tuhan yang mengalami perjumpaan (encounters) dengan para orang kudus. Ada yang berjumpa dengan Abraham, ataupun didatangi oleh Elia, atau juga berdoa bersama dengan Stefanus yang mati martir itu, dan sebagainya. Perjumpaan-perjumpaan ini juga telah diisyarakatkan oleh penulis Kitab Ibrani, 

"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita." - Ibrani 12:1

"Therefore we also, since we are surrounded by so great a cloud of witnesses, let us lay aside every weight, and the sin which so easily ensnares [us], and let us run with endurance the race that is set before us." - Hebrew 12:1 (NKJV)

Para saksi iman ini selalu ada bersama dengan Gereja Tuhan dan tidak hanya sekedar mengapung di awan-awan melainkan juga ikut membantu kita seperti Rasul Yohanes juga dibantu oleh salah seorang hamba-Nya tadi. Apakah Tuhan tidak bisa mengutus para malaikat-Nya dan haruskah orang yang sudah berpulang yang diutus kepada kita? Semua itu memang hak prerogatif Tuhan. Namun ada perbedaan yang mendasar antara mereka yang dijumpai malaikat dengan yang dijumpai oleh orang-orang kudus.

Malaikat tahu penderitaan kita, namun mereka tidak pernah merasakannya, sedangkan orang-orang kudus ini adalah mereka yang pernah merasakan penderitaan atau tantangan yang sedang kita hadapi, sehingga perjumpaan kita dengan mereka memiliki sebuah nilai unik untuk kita bisa semakin bertumbuh di dalam iman.

Apakah yang dimaksud dengan peran "Alpha" dan peran "Omega": 

Orang-Orang Kudus Itu "Tertinggal" Di Bumi

Apakah yang dialami Rasul Yohanes di pulau Patmos adalah satu-satunya pengalaman perjumpaan dengan orang kudus? Tentu tidak. Sekian puluh tahun sebelumnya sudah pernah terjadi hal yang sama dalam skala yang lebih besar.

"Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang." - Matius 27:51-53

"Then, behold, the veil of the temple was torn in two from top to bottom; and the earth quaked, and the rocks were split, and the graves were opened; and many bodies of the saints who had fallen asleep were raised; and coming out of the graves after His resurrection, they went into the holy city and appeared to many." - Matthew 27:51-53 (NKJV)

Siapakah mereka yang dengan tubuh baru, tubuh kemuliaan, bangkit dari kubur mereka masing-masing dan menampakkan diri kepada mereka yang masih fana itu? Saya yakin mereka yang disebut dalam daftar para pahlawan iman yang tertulis di Kitab Ibrani pasal 11 ada di antaranya, Habel, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Musa, Rahab, Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel, para hakim dan nabi lainnya.

Dan ke manakah mereka setelah Tuhan Yesus terangkat ke Sorga? Apakah mereka ikut terangkat ke Sorga bersama Tuhan Yesus?

"Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.'" - Kisah Para Rasul 1:9-11

Hanya Tuhan Yesus yang terangkat ke Sorga, dan mereka para orang kudus itu tertinggal di Bumi. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak masuk Sorga. Justru mereka memiliki keleluasaan untuk berada di Sorga maupun di Bumi, sesuai dengan kondisi awal sebelum Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Karena kejatuhan manusia dalam dosa itulah yang menjadikan manusia tidak bisa lagi masuk ke Sorga, justru sebaliknya, Iblis yang sudah diusir dari Sorga bisa tampil lagi di hadapan Takhta Tuhan (Ayub 1:6, 2:1) karena dia merebut (fasilitas) kuasa itu dari Adam.

Jadi status para orang kudus ini masih tertinggal (left behind) dan belum mengalami Rapture seperti yang dijanjikan Tuhan. Sebab Rapture hanya untuk Pernikahan Anak Domba Allah, yakni ketika Sang Mempelai Pria menikahi Mempelai Wanita-Nya (Wahyu 19:7). Itu juga berarti bahwa Rapture akan terjadi menjelang 7 Sangkakala tuntas digenapi dan di saat yang sama Dua Saksi Allah telah selesai bertugas selama 1260 hari, lalu mengalami kematian dan juga kebangkitan dan keterangkatan (Wahyu 11:3-11).

Mengenai skenario episode terakhir dari Akhir Zaman hingga Rapture akan dibahas di seri berikutnya: 

The Saints & The Remnant Church

"Tetapi pada waktu itu sisa orang Israel dan orang yang terluput di antara kaum keturunan Yakub, tidak akan bersandar lagi kepada yang mengalahkannya, tetapi akan bersandar kepada TUHAN, Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tetap setia." - Yesaya 10:20

"And it shall come to pass in that day [That] the remnant of Israel, And such as have escaped of the house of Jacob, Will never again depend on him who defeated them, But will depend on the LORD, the Holy One of Israel, in truth." - Isaiah 10:20 (NKJV)

Selalu ada sisa orang Israel setelah penghakiman Tuhan terjadi, yakni mereka yang terluput karena pada mereka ada pertobatan. Demikian juga bagi Gereja Tuhan di 2017 ini, Tuhan telah mewahyukan bahwa Ayin Zayin 5777 dan 2017 ini merupakan Tahun Lembah Penentuan dan bersamaan dengan itu bahwa 2017 ini merupakan akhir dari Masa Anugerah atau Zaman Kasih Karunia. Rincian mengenai hal itu dapat di baca di sini (5777 & 2017 Dalam Sekilas Perenungan: Akhir Dari Zaman Gereja Tuhan)

Mengenai rincian tentang The Remnant ini akan dibahas di berikutnya: 

Dan peran para orang kudus (The Saints) di Akhir Zaman adalah untuk membantu The Remnant Church bersama Dua Saksi Allah untuk memberi kesaksian yang ujungnya adalah Tuaian Besar akan jiwa-jiwa.

"Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu. Tempat-tempat pengirikan menjadi penuh dengan gandum, dan tempat pemerasan kelimpahan anggur dan minyak." - Yoel 2:23-24

The Saints inilah hujan awal yang dimaksud, sedangkan The Remnant Church adalah hujan akhir yang keduanya dijadikan Tuhan untuk Tuaian Besar akan jiwa-jiwa di Masa Tribulasi Besar nanti, sebab memang demikianlah fungsi hujan diciptakan, yakni untuk mengumpulkan gandum, anggur dan minyak (Ulangan 11:14). Gandum adalah mereka para orang kudus itu (The Saints), sedangkan anggur adalah mereka yang mati martir dan minyak adalah Dua Saksi Allah yakni dua pohon zaitun dan dua kaki dian termasuk The Remnant Church ini.

Sebab hal berikutnya yang diskenariokan Tuhan untuk terjadi adalah, "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya. Kamu akan mengetahui bahwa Aku ini ada di antara orang Israel, dan bahwa Aku ini, TUHAN, adalah Allahmu dan tidak ada yang lain; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya." - Yoel 2:25-27

Semua itu baru bisa terjadi pada Masa Kerajaan Seribu Tahun dan Masa Kekekalan setelahnya, yakni saat makan banyak dan menjadi kenyang, memuji Nama Tuhan dengan bahagia, diperlakukan dengan ajaib dan tidak lagi menjadi kehinaan selama-lamanya. Semua perkara yang baik ini akan diawali dengan Pernikahan Anak Domba Allah itu.

Dan bukankah Antikristus, yakni Abaddon, binatang yang keluar dari jurang maut itu juga tampil bersama pasukannya yang adalah para belalang? (Wahyu 9:1-3)

Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan, dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan, sihir, percabulan dan pencurian.

Tuesday, February 7, 2017

Flat Earth "Versus" Salvation

"Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya? Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri, di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring." - Amsal 8:1-3

"Buat apa pikirin bentuk Bumi ini datar atau bulat? Emangnya mempengaruhi keselamatan kita?"

"Yang penting senangkan Hati Tuhan, gak usah dipikirkan bentuk Buminya apa. Mau bulat kek, mau datar kek, mau lonjong telur kek."

Hehehe ... Begitulah para nyinyir yang cognitive ease-nya merasa terusik. Jadi mentalitasnya asal tidak pengaruhi keselamatan, asal tidak diancam ke Neraka, ya tidak usah dipikirkan. Maka jangan heran jika hikmat dan kepandaian sampai harus berteriak-teriak dengan nyaring di mana-mana.

Dan jangan heran pula kenapa ada yang memiliki hikmat jauh lebih banyak daripada yang lainnya. Bukan karena orang itu lebih pandai dan lebih berhikmat, namun karena dia lebih peduli dan bukan mentalitas asal selamat. Lebih konyol lagi jika mengaku sebagai pasukan Kristus dan Generasi Penakluk Dunia, tapi bentuk Bumi kayak apa gak peduli. Sontoloyo!

Bukankah Salomo memiliki hikmat yang luar biasa karena ia peduli dengan kesejahteraan rakyatnya?

"Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" 1 Raja-Raja 3:8-9

Dan jangan heran juga ketika mereka yang begitu berhikmat memiliki nama yang masyhur dan kekayaan yang melimpah,

"Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu." - 1 Raja-Raja 3:11-14

Ignorant kills, you know! And don't you worry, down syndromes go to Heaven too.

Wednesday, February 1, 2017

The Powers Of The Age To Come - Vol. 2: Alpha Role & Omega Role

Bertahun-tahun saya mencari tahu jawaban dari sebuah misteri tentang korelasi keberadaan dua dari 66 kitab di Alkitab, yakni mengapa dari keenam puluh enam kitab tersebut hanya ada dua kitab dengan nama dua wanita, Ruth dan Esther? Apa benang merah dari keduanya? Pasti ada alasan bahwa dari sekian banyak wanita ilahi yang diceritakan di Alkitab, hanya Ruth dan Esther yang namanya dipakai menjadi nama kitab.

Simak artikel sebelumnya: The Power Of The Age To Come - Vol. 1

Peran "Alpha" Dan Peran "Omega"

Dan beberapa hari lalu, Roh Tuhan menyingkapkan hal yang selama ini tidak terpikirkan sebelumnya. Bahwa ternyata Ruth dan Esther merupakan "Alpha" dan "Omega" dalam upaya penyelamatan. Apa yang dimaksud dengan "Alpha" dan "Omega" ini?


Mari perhatikan peran Yusuf dan Musa. Yusuf adalah "Alpha" yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari bencana kelaparan dengan membawa bangsanya masuk ke dalam Kerajaan Mesir. Sedangkan Musa adalah "Omega" yang dipakai Tuhan untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penderitaan perbudakan Mesir dengan membawa bangsanya keluar dari Kerajaan Mesir. Lalu bagaimana dengan Ruth dan Esther? Perhatikan komparasi keduanya berikut ini:

Ruth merupakan "Alpha" yang mengorbankan seluruh nyawa dan hidupnya demi seorang janda bernama Naomi. Ruth adalah seorang kafir (Moab) yang dibawa masuk ke dalam bangsa Israel dan dijadikan ratu (nyonya) bagi Boas. Ruth tampil sebelum masa raja-raja Israel ada. Posisi Ruth adalah sebagai pilar yang ikut membangun umat pilihan Tuhan (Ruth 4:11-12). Bukankah Abraham adalah Pilar Sulung yang mengawali umat pilihan? Demikian juga peran Ruth ini.

Sedangkan Esther merupakan "Omega" yang juga mengorbankan seluruh nyawa dan hidupnya demi "seorang" janda bernama Israel. Sebab saat Israel di Masa Pembuangan disebut sebagai janda atau "yang ditinggalkan suami", sedangkan ketika kembali ke dari pembuangan, Israel disebut sebagai "yang bersuami" (Yesaya 62:4-5). Esther adalah seorang Israel yang dibawa masuk ke dalam bangsa kafir (Persia) dan dijadikan ratu bagi Ahasyweros (Xerxes). Esther tampil setelah masa raja-raja Israel ada. Posisi Esther adalah Mempelai sedangkan Ahasyweros merepresentasikan Kristus sebagai Sang Raja. Bukankah "hasil akhir" dari umat pilihan yang Tuhan bangun adalah Mempelai Kristus (The Bride Of Christ)? Demikian juga peran Esther ini.

For Such A Time As This

Esther dihadirkan Tuhan ketika bangsa Israel mengalami ancaman genosida yang dirancang Haman yang memiliki dendam dari sejarah yang panjang sejak masa raja Saul bahkan sebelumnya. Sebab Haman, orang Agag itu sesungguhnya adalah sisa dari suku Amalek yang sejak masih di padang gurun pun mereka telah memerangi umat pilihan Tuhan ini.

"Maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: 'Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.'" - Ester 4:13-14

"And Mordecai told [them] to answer Esther: 'Do not think in your heart that you will escape in the king's palace any more than all the other Jews. "For if you remain completely silent at this time, relief and deliverance will arise for the Jews from another place, but you and your father's house will perish. Yet who knows whether you have come to the kingdom for [such] a time as this?'" - Esther 4:13-14 (NKJV)

Demikian juga Esther-Esther atau Mempelai-Mempelai Kristus di Akhir Zaman dihadirkan Tuhan ketika umat pilihan, yakni bangsa Israel dan Gereja (gentiles) mengalami ancaman genosida iman yang dirancang Antikristus yang memiliki dendam jauh lebih panjang daripada Haman. For such a time as this, demikianlah istilahnya, yakni untuk saat Masa Tribulasi Besar atau Masa Kesesakan Besar yang telah di ambang pintu. 

Dua Saksi Allah

Namun jika kita hendak lebih teliti lagi maka kita akan mendapati bahwa Esther-Esther Akhir Zaman ini sesungguhnya adalah Dua Saksi Allah yang disebutkan dalam Wahyu 11,

"Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu. Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya." - Wahyu 11:3-6

Dari kebenaran firman tersebut ada beberapa hal yang bisa kita simpulkan:

1. Sama seperti ratu Esther yang mempersiapkan dirinya dengan berpuasa sambil berkabung selama 3 hari (Esther 4:16), demikian juga Esther-Esther Akhir Zaman berkabung selama 3 - 3,5 tahun (1.260 hari).

2. Kedua Saksi ini adalah dua pohon zaitun dan dua kaki dian. Apakah itu berarti ada empat orang? Bukankah selama ini mereka dianggap adalah Musa dan Elia? Jawabannya tidak begitu. Dua Saksi ini BUKAN HANYA Musa dan Elia, melainkan Gereja Tuhan (baik itu dari Israel maupun dari gentiles) yang memegang teguh baik itu Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru (Old and New Covenants).

Pohon zaitun adalah istilah lain dari bangsa Israel, "Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri." - Roma 11:24

Sedangkan kaki dian adalah istilah lain dari Gereja (Jemaat) yang mengacu kepada bangsa-bangsa lain yang menerima Injil, "Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat." - Wahyu 1:20

Ungkapan dua pohon zaitun dan dua kaki dian juga menyatakan bahwa bagi orang Israel yang menghidupkan Taurat, mereka juga menerima kuasa Injil dengan mengakui Yesus sebagai Mesias (Kristus) dan di sisi lain bagi Gereja gentiles yang telah menerima Injil dan mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat, mereka tidak menganggap Taurat sebagai sesuatu yang sudah tidak berlaku, melainkan sebagai warisan kekayaan dari perjanjian luhur Tuhan kepada Abraham, Ishak dan Israel yang penuh limpah.

Itu sebabnya Tuhan rancang sedemikian rupa akan posisi Ruth dan Esther seperti Gereja gentiles dengan Israel. Yang seorang adalah kafir yang dicangkokkan ke dalam Israel melalui perkawinan, yang lain adalah seorang suku Benyamin yang menjadi ratu dari seorang raja Persia juga melalui perkawinan. Jadi yang disebut memang ada empat materi (dua pohon zaitun dan dua kaki dian) namun mereka adalah Dua Saksi Allah.

3. Esther-Esther Akhir Zaman ini sangat berkuasa, memiliki kuasa untuk menutup langit, menyemburkan api dari mulut, mengubah berbagai materi menjadi bentuk materi yang lain (air menjadi darah dan sebagainya) dan mereka dapat melakukan itu semua dengan kehendak hati mereka. Di sinilah yang dimaksud dari Ibrani 6:5 tentang karunia-karunia atas dunia yang akan datang itu (the powers of the age to come) yang menjadikan semua mujizat yang pernah kita baca di Alkitab akan terlihat seperti mainan anak-anak, sesuai dengan yang diwahyukan Tuhan kepada Prophet Sadhu Sundar Selvaraj.

Inilah orang-orang yang oleh penulis Kitab Ibrani, setelah menulis tentang sekian banyak kesaksian dari para pahlawan iman, kemudian dilanjutkan dengan pernyataan ini, "Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." - Ibrani 11:39-40. Jadi memang ada di antara kita yang adalah Generasi Penuntas yang Tuhan persiapkan untuk menjadi Dua Saksi-Nya sehingga semua pahlawan iman yang telah mendahului kita bisa sampai kepada kesempurnaan.

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah semua orang Kristen di masa ini bisa menjadi bagian dari Generasi Penuntas yang sangat dahsyat ini? Hal ini akan dibahas pada seri berikutnya.

Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.

Signs and wonders in the final hour will make all miracles in The Bible look like dummies.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.